Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah.Swt, Tuhan Yang Maha Esa.

Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktikum Biologi dengan lancar. Laporan ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir praktikum Biologi kelas XII, yaitu eksperimen sistem kultur jaringan pada tanaman cocor bebek. Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada Guru bidang studi Biologi yang telah membimbing kami, karena atas pengarahan dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi ini. Oleh karena itu, pastinya Laporan ini tidak lupa dari kesalahan. Kami harap pada rekan seperjuangan dapat memberikan kritik dan saran kepada kami dalam rangka mencapai kesempurnaan. Agar nantinya dapat bermanfaat bagi rekan-rekan kita lainnya. Serang, 27 februari 2012

Hormat Kami,

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR . i DAFTAR ISI... ii Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang........................................................................................................ Tujuan................................................................................................................... 1.2 Rumusan masalah................................................................................................. 1.3 Landasan Teori...................................................................................................... Bab 2 Isi 2.1 Eksperimen............................................................................................................. 2.2 Pembahasan...........................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia inimemang tidak hanya dalam aspek tekhnologi industri saja, melainkan kesegala aspek salah satunya teknologi di bidang pertanian dengan menghadirkan suatu cara untuk mendapatkan bibit tanaman unggul yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya dan dengan jumlah yang sangat banyak dalam waktu yang singkat, hal ini dikenal dengan kloning/ kultur jaringan. Kultur jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel, organ atau bagian tanaman dalam media buatan secara steril dengan lingkungan yang terkendali. Melalui kultur jaringan tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai dangan kebutuhan karena faktor perbanyakannya yang tinggi bibit dari varietas unggul yang jumlahnya sangat sedikit dapat segera dikembangkan melalui kultur jaringan. Pada tanaman perbanyakan melalui kultur jaringan , bila berhasil dapat lebih menguntungkan karena sifatnya akan sama sengan indukya (seragam) dan dalam waktu yang singkat bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan debas penyakit. Tanaman bisa melakukan kultur jaringan jika memiliki sifat totipotensi , yaitu kemampuan sel untuk beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap kembali

1.2 Tujuan Tujuan penelitian ini diadakan adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai perkembangbiakan vegetatif melalui kultur jaringan termasuk didalamnya tahapan dan manfaat kultur jaringan itu sendiri serta keterkaitan antara teori totipotensi dengan perbanyakan melalui kultur jaringan.

1.3 Rumusan masalah


1. dapatkah daun bayam tumbuh tunas seperti daun cocor bebek? 2. dapatkah jika kita menanam biji mangga akan dihasilkan pohon mangga yang identik dari bentuk, ukuran, rasa dan warnanya? 3. Apa pengertian dari kultur jaringan? 4. apa saja tahapan dalam kultur jaringan? 5. apa kelebihan dan kekuranga dari kultur jaringan?

1.4 Landasan teori Teori yang melandasi jaringan ini adalah teori totipotensi sel (schwann dan schleiden) yang menyatakan bahwa sel memiliki sifat totipotensi yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologi yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh jika kondisinya sesuai teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapatberkembang biak karena seluruh bagian tanaman

BAB II ISI 2.1 Eksperimen


Alat dan bahan 1. Pisau, pot, gelas minuman mineral kosong 2. Daun cocor bebek Cara kerja 1. Petik 5 daun cocor bebek beserta tangkainya dalam satu tanaman 2. Ambil gelas minum meneral kosong, isi dengan air sumur sampai 2/3 bagian, kemudian masukan 5 tangkai daun cocor bebek tersebut ke dalam air hingga terendam tangkainya, sementara daunnya tetap di bibir gelas. Simpan hingga satu minggu. 3. Jika telah tumbuh akar, siapkan pot dan beri tanah, huus dan pasir dengan perbandingan 1:1:1, siram dengan air kemudian buat lubang dengan jari tangan. 4. Masukkan tangkai cocor bebek yang berakar ke dalam lubang tanah di pot, kemudian timbun dengan tanah, simpan pot di tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung, usahakan tanah tetap lembap. 5. Selama satu bulan baru dapat diamati adanya tunas yang tumbuh.

Berikut hasil penilitian kami terhadap tanaman daun cocor bebek selama satu minggu dalam media cair. Tahapan hari 1 3 4 5 6 Hasil Pada permukaan daun belum tampak permukaan daun yang signifikan Pada permukaan daun muncul serabut kecil yang masih pendek dan sedikit Serabut terus mengalami pertumbuhan yang semakin panjanmg Ujung tunas kini tumbuh daun kecil yang masih sedikit Ujung tunas pada daun yang baru mulai membesar dan tumbuh tinggi serta pada daun mengalami kelayuan 7 8seterusnya Daun yang baru siap untuk dipindahkan ke dalam pot dan Daun cocor bebek yang sudah dilakukan kultur jaringan yang ada di dalam pot mengalami perkembangan menuju organisme yang baru sesuai dengan induknya.

2.2 Pembahasan 1. bisa, karena pada dasarnya setiap organ pada tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbanyak selnya. 2. tidak sama identik dengan induknya, karena jika menanam bijinya membutuhkan waktu yang lama, karena membutuhkan proses tunas sampai tumbuhan dewasa juga setiap biji menghasilkan sifat tumbuhan yang berbeda dengan sifat induknya

3.

Pengertian

Kultur jaringan bila diartikan ke dalam Bahasa Jerman disebut Gewebe Kultur, dalam Bahasa Inggris disebut Tissue Culture, dalam Bahasa Belanda disebut weefsel kweek atau weefsel cultuur. Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atauorgan yang serba steril, dalam botolkultur yang sterildan dalam kondisi yang aseptic, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. Usaha memperoleh suatu individu baru dari satu sel atau jaringan dikenal sebagai kultur sel atau kultur jaringan.. Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat seperti induknya.

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Kultur jaringan termasuk jenis perkembangbiakan vegetatif yang prinsip dasarnya sama dengan menyetek. Bagian tanaman yang akan dikultur (eksplan) dapat diambil dari akar, pucuk, bunga, meristem, serbuk sari. 4. Tahapan Kultur Jaringan Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat pendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung

kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya. Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar. Nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

Pelaksana harus bekerja dengan teliti dan serius, karena setiap tahapan pekerjaan tersebut memerlukan penanganan tersendiri dengan dasar pengetahuan tersendiri. 5. kelebihan dan kekurangan kultur jaringan Kelebihan : 1. Sifat identik dengan induknya 2. Perbanyakan dalam waktu singkat 3. Tidak perlu areal pembibitan yang luas 4. Tidak dipengaruhi oleh musim 5. Tanaman bebas jamur dan bakteri Sedangkan kekurangannya adalah : 1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar; 2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit 3. Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan; 4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan 5. Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh

2.3 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian kami terhadap daun cocor bebek selama satu bulan dapat disimpulkan bahwa pada tanaman cocor bebek dapat dilakukan sistem kloning/ kultur jaringan yang dapat dihasilkan dari sel induknya sehingga dapat menghasilkan tumbuhan baru dalam waktu singkat, tempat yang sedikit dan identik dengan induknya

BAB III PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap para penbaca yang budiman bisa memberikan kritik yang membangunb kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini.

LAMPIRAN

Petik batang cocor bebek

hari ke 1

hari ke 3

Hari ke 4

hari ke 5

hari ke 7

Hari ke 8

MAKALAH KULTUR JARINGAN

Disusun oleh

: FirmanSyah Muhammad Agung Khozin

Kelas

: XII IPA 3

SMA NEGERI 3 KOTA SERANG

Anda mungkin juga menyukai