Anda di halaman 1dari 5

BAB IV TEHNIK TEHNIK SUPERVISI PENDIDIKAN Tehnik merupakan alat untuk mencapai tujuan, dan bukan merupakan tujuan.

. Sebagai alat hanya diperlukan, jika dianggap efektif, dapat mencapai tujuan. Yang menentukan efektivitas suatu tehnik bekerja, terutama tujuan yang harus dicapai. Akan tetapi ada factor lain yang turut menentukan keefektivan yakni, situasi dan kondisi bekerja dan factor manusianya yang menggunakan alat ini. Fungsi tehnik dalam supervise antara lain : 1. Sebagai tehnik komunikasi Komunikasi bukan tujuan supervise, hanya saja merupakan alat untuk mencapai tujuan ; tetapi alat yang dapat menentukan pencapaian tujaun itu. Makin baik cara berkomunikasi yang digunakan, makin besar tujaun supervise dapat tercapai denagn baik pula. tehnik yang digunakan beranekaragam, dapat secara individual, kelompok, langsung, dan tidak langsung. 2. Tehnik Sebagai alat untuk mencapai tujuan Istilah alat dan tujuan dalam penggunaannya sering kita pertukarkan. Hal ini dikarenakan tujuan merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih jauh. Sebenarnya pencapaian tujuan itu hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih jauh. Jika alat digunakan untuk dijadikan sebagi tujuan, maka kita akan terhenti dalam usaha selanjutnya, dan tujuan sebenarnya tidak dapat tercapai. Mengajarkan persentase dalam berhitung umpamanya, bukanlah tujuan pelajaran berhitung, tetapi hanya sebagi alat dalam upayanya menghitung untung rugi. Dalam hal usaha kita dalam menguasai sesuatu sebagai alat, kita harus tahu juga : alat untuk apa dan untuk mencapai tujaun apa. Contoh, rapat adalah alat dalam supervise. Hasil rapat bukanlah tujuan dari supervise. Umpamanya bertujun untuk memperoleh keputusan tentang perbaikan dan penambahan tempat duduk murid. Dari setiap tujaun akan timbul tujuan yang lebih jauh lagi. Sehingga jelaslah bahwa denagn melihat selalu ke depan, usaha pencapaian tujuan akan lebih terarah Berdasarkan sifat pelaksanaannya, Tehnik supervise pendidikan dapat terbagi menjadi : 1. Tehnik Yang Bersifat Individual Tehnik supervise pendidikan yang bersifat individual antara lain : a. Kunjungan Kelas Pengertian : Seorang Pembina atau Kepala Sekolah dating ke kelas di mana guru sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar di kelas.

Tujuan : menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Yang diutamakan ialah mempelajari sifat dna kualitas cara belajar anak didik dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Fungsi : sebagi alat untuk menunjukan cara mengajar dan belajar yang baru. Kunjungan juga membantu pertumbuhan professional baik guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal belajar mengajar. Pelaksanaan kunjungan kelas harus dirancanakan atau dipersiapkan lebih dahulu. Dalam prakteknya dapat dilakukan dalam bentuk : - Direncanakan oleh pengawas dan diberitahukan kepada guru yang bersangkutan direncanakan pengawas tetapi tidak diberitahukan dahulu kepada guru yang bersangkutan. - Direncanakan guru dan guru yang bersangkutan mengundang pengawas untuk mengadakan kunjungan kelas.

b.

Observasi Kelas Observasi bertujuan untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga dengan bahan yang diperoleh dapatlah diguankan dalam menganalisa kesulitankesulitan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperrbaiki hal belajar mengajar. Bagi guru sendiri data yang dianalisa akan dapat merubah cara-cara mengajar kea rah yang lebih baik. Bagi siswa-siswa suadh tentu akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka. Jenis obsevasi kelas biasanya dibedakan menjadi 2 : 1. Observasi langsung Seorang guru yang sedang mengajar diobservasi langsung oleh pengawas. Ia berada di antara dan bersama-sama kelas. 2. Observasi tidak langsung Orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak mengetahui. Pertemuan Pribadi

c.

Pertemuan pribadi ialah pertemuan percakapan, dialog, atau tukar pikiran antara pengawas dengan guru mengenai usaha-usaha meningkatkan kemampuan profesional guru. Pertemuan itu sifatnya informal terjadi dalam waktu yang singkat tau agak lama dan dapat diadakan sebelum dan sesudah kunjungan kelas. Pertemuan pribadi yang dilaksanakan sebelum kunjunagn kelas dimaksudkan untuk membicarakan aspek-aspek proses belajar mengajar yang ingin diperrbaiki sehingga akn menjadi focus observasi kelas. Sedangkan pertemuan pribadi yang dilakukan sesudah kunjungan kelas dimaksudkan untuk menganalisis aspek-aspek proses belajar mengajar

untuk menemukan man yang telah baik atau belum . informasi ini merupakan umpan balik bagi guru untuk memperbaiki dna meningkatkan proses belajar mengajar. d. Menilai Diri Sendiri Salah satu tugas yang tersukar bagi par aguru ialah menilai kemampuan diri sendiri dalam menyajikan materi pelajaran. Untuk mengukur kemampuan mengajarnya, disamping menilai muri-muridnya, juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan tehnik yang dapat membantu guru dalam pertumbuhannya. Tipe dari alat ini yang dapat digunakan antara lain berupa : - Suatu daftar pandnagn atau pendapat yang disampaikan kepad muridmurid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. - Menganalisa test-test terhadap unit-unit kerja. - Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatanbaik mereka bekerja secara perorangan maupun kelompok. 2. Tehnik Yang Bersifat Kelompok Yang dimaksud dengan tehnik yang bersifat kelompok ialah, tehnik-tehnik yang digunakan dilakukan secara bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Tehnik-tehnik ini antara lain : a. Pertemuan orientasi bagi guru-guru baru Pertemuan ini bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Hal-hal yang disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi : System kerja dari sekolah Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah Tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah. Tindak lanjut, misal diskusi kelompok, kunjungan ke tempat-tempat tertentu ; pabrik dan sebagainya.

b. Panitia Penyelenggara Suatu kegiatan bersama biasanya perlu diorganisir. Untuk mengorganisasi sessuatu tugas bersama, ditunjuk beberapa orang penggungjawab pelaksana yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan disebut panitia penyelenggara. Panitia ini dalam melaksnakan tugas yang diberikan sekolah kepadanya, banyak mendpat pengalamanpengalaman kerja. Pengalaman dalam usaha mencapai tujuan, dalam mengerti cara bekerjasama dengan oranglain serta banyk pengalaman yang berhubungan dengan tanggungjawab yamg dibebankan. Berdasrkan pengalaman pengalaman itu guruguru dpat bertambah dna bertumbuh dalam profesi mengajarnya. c. Rapat Guru

Rapat guru atau disebut juga rapat sekolah merupakan rapat antara semua guru dengan kepala sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah atau seorang guru yang ditunjuk. Pertemuan ini bertujuan membicarakan berbagai hal yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan terutama proses belajar mengajar. Secara umum maksud diadakannya rapat dewan guru adalah untuk : 1. Mengatur seluruh anggota staf yang berbeda tingkat pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya menjadi satu keseluruhan potensi yang sadar akan tujuan bersama dan bersedia bekerjasama guna mencapai tujuan bersama. 2. Mendorong anggota staf agar mengetahui tanggungjawab masing-masing dan berusaha melaksanakannya dengan baik. 3. Bersma-sama menentukan cara-cara yang dapat dilakukan dalam memperbaiki proses belajar mengajar. 4. Meningkatkan arus komunikasi dan informasi di antara anggota staf. d. Studi kelompok antar guru Guru-guru dalam mata pelajaran sejenis berkumpul bersama untuk mempelajari suatu masalah atau sejumlah bahan pelajaran. Pokok bahasan telah ditentukan dan diperinci dalam garis-garis besar atau dalam pertanyaan-pertanyaan pokok yang telah disusun secara teratur. Untuk mempelajari bahan-bahan yang dapat dipergunakan bermacammacam teknih penggunaan. Misalnya seoarang yang mengemukakan suatu masalah dan dibahas bersama. Sebaiknya bhan-bahan itu telah dipersiapkan dan dipelajari terlebih dahulu. Untuk dapat memperkaya pembahasan diperluakan cukup banyak sumber-sumber buku. e. Diskusi Adalah pertukaran pendapat tentang suatu masalah untuk dipecahkan bersama. Diskusi merupakan cara untuk mengembangkan keterampilan anggota-anggotanya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan denagn jalan bertukar pikiran. Apa yang perlu diketahui oleh seorang superisor bila mempimpin diskusi guru-guru. Ia harus memiliki keamapuan menggerakkan kelompok, memvuat pertemuan berhasil dan mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan kelompok. f. Seminar Seminar bertujuan untuk mengadakan intensifikasi integrasi serta aplikasi pengetahuan, pengertian dan keterampilan para anggota kelompok dalam satu latihan intensif dengan mendapat bimbingan yang intensif pula. Seminar bermaksud untuk memanfaatkan sebaikbaiknya produktivitas, berfikir serta kelompok nberupa saling bertukar pengalaman dan saling koreksi antar anggotakelompok yang lain.

g. Symposium Symposium merupakan pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah, atau untuk mengumpulkan beberapa sudut pandangan terhadap masalah yang dilakukan di muka pendengar. Dan masing-masing penulis atau pembicara mengemukakan pendapatnya dengan relative teratur. Tujuan nya yakni mereorganisir pengertian dan pengetahuan tentang aspek suatu masalah, atau untuk mengumpulkan dan membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-bedatentang pokok masalah tersebut. h. Demonstration teching Dikatakan sebagai suatu tehnik dalam bentuk kelompok, bilamana superior itu memberi penjelasan penjelasan kepada guru-guru tentang mengajar yang baik setelah seorang guru yang baik memberikan penjelasan kepada guru yang dikunjungi sebelumnya. Demonstrasi mengajar yang baik bukan berhasil atau tidak hal itu harus direncanakan dengan teliti dan mempunyai suatu tujuaan tertentu, memberikan suatu kesempatan kepada guru untuk melihat metode-metode mengakar yang baru atau berbeda. Kemudian menjadikannya bahan diskusi denagn peninjau-peninjau yang lainnya, guru atau supervisor setelah demonstrasi selesai. i. Penataran Kegiatan ini umumnya diadakan secara resmi oleh instansi atasan ( kantor Departemen Wilayah, Direktorat Jendral, BP3K, dan sebagainya ) untuk meningkatkan kemampuan para petugasnya dalam bidang tertentu. Meskipun pengikutsertaan dalam penataran biasanya atas dasar penggilan atau penunjukkan dari atas, kepala sekolah dapat juga memperrhatikan kebutuhan para petugasnya, dengan mengajukan proposal. Lamanya penataran dapat bervariasi, dari tiga hari sampai mungkin tiga bulan, tregantung dari tujuannya. Yang perlu diperhatika ialah bahwa penataran bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan guru yang ditatar saja. Dengan berakhirnya penataran dan para peserta mendapatkan sertifikat, proses supervise belum selesai. Hasil penetaran ini digunakan dalam proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai