Anda di halaman 1dari 6

KEADAAN PERAWATAN GIGI

MEDIS

YANG

MEMBAHAYAKAN

JIWA

PASIEN

SAAT

Keadaan medis yang sering terjadi pada tempat praktik dokter gigi adalah sebagai berikut: 1. Faint (Pingsan) Keadaan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba yang disebabkan oleh reduksi atau terganggunya suplai darah ke otak. Dapat disebabkan oleh sirkulasi periferal, sistem saraf pusat, metabolisme, dan kardiak. Untuk mencegah terjadinya pingsan di ruang praktek dokter gigi dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien, mengurangi situasi tegang diruang praktek, dan menggunakan sedasi. Mengurangi situasi tegang di ruang praktek dapat dilakukan dengan diperdengarkannya musik. Perawatan yang dilakukan bila pasien yang sedang ditangani pingsan di kursi dental yaitu pertama melerakan pasien di posisi Trendelenburg dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi dari kepala, kedua yaitu menilai kesadaran pasien, bila pasien benar-benar kehilangan kesadaran maka lakukan emergency protocol yaitu melakukan Basic Life Support. Pemberian masker oksigen dapat mempercepat kembalinya kesadaran pasien. Kebanyakan pasien akan akan kembali kesadarannya denga cepat dan mengalami penyembuhan dengna baik. Memonitor tanda-tanda vital dan membandingakannya dengan kedaan normal tetap dilakukan hingga pasien benar-benar kembali sadar. 2. Hyperventilantory Hyerventilatory adalah peningkatan ventilasi paru secara abnormal yang

menyebabkan penurunan tegangan karbon dioksida yang jika berkepanjangan dapat menyebabkan alkalosis. Hal ini dapat dsebabkan oleh adanya peningkatan kecepatan pernapasan, volume tidal atau keduanya, ditempat praktik dokter gigi biasanya rasa cemas menjadi penyebab utama terjadinya hyperventilatory. Hiperventilatory syndrome adalah tipe dari hyperventilatory yang paling sering terjadi ditempat praktik dokter gigi. Beberapa saat setelah injeksilokal anestesi menjadi waktu yang biasa menginisisasi terjadinya hyperventilatory tetapi hal ini juga dapat terjadi pada saat prosedur dental dilakukan. Biasanya pasien mengeluhkan kepala terasa ringan, pusing, ketidaknyamanan pada dada, disfagia, dan nausea. Tanda-tanda seperti palpitasi, gemetaran dan berkeringat adalah tanda tidak spesifik sebagai stimulasi sekunder dari rasa cemas.

Tindakan preventif yang dapat prsktisi lakukan adalah dengan mengurangi rasa cemas pasien dan apa bila diperlukan diberikannya sedasi kepada pasien tersebut. Apabila pasien mengalami hyperventilatory tindakan yang dapat kita lakukan adalah dengan meminta mereka untuk bernafas dengan lebih lambat dan teratur, menyingkirkan segala intrument yang kita pakai dari mulut pasien. Setelah itu kita posisikan pasien ke posisi yang nyaman. Lalu kita melonggarkan pakaian bagian leher pasien. Setelah itu kita instruksikan pasien untuk menelungkupkan tangan pada mulut dan hidung mereka lalu meminta mereka bernefas lewat hidung, hal ini dilakukan untuk meningkatkan PaCO2 dan untuk menenangkan pasien dengan merasakan hangatnya nafas mereka pada tangan dan wajah. Penggunaan kantong kertas untuk menutup mulut dan hidung untuk bernafas cukup efektif bagi kasus yang lebih parah dan tindakan ini mampu membuat pasien menghirup CO2 lebih banyak. Pasien harus tetap instruksikan untuk bernafas lebih lambat dan teratur. Jika hal ini tidak berhasil maka terapi ansietas farmakologi diperlukan.Tetapi biasanya hyperventilatory syndrom akan sembuh dengan sendirinya dan dapat disembuhkan dengan baik. 3. Diabetic Emergency Diabetes adalah penyakit endokrin yang ditandai dengan keabnormalitasan metabolisme kadar karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes ini disebabkan oleh berkurangnya fungsi insulin pada organ yang diakibatkan oleh kurangnya jumlah insulin tersebut. Dokter gigi sebaiknya membuat jadwal yang singkat untuk menangani pasien diabetes ini disesuaikan dengan pengobatan diabetes pasien tersebut dan sebaiknya jadwal kunjungan dilaksanakan pagi hari untuk meminimalisasi episode hipoglikemia. Doktergigi harus menanyakan tentang diet yang dimakan pasien sebelum jadwal pemeriksaan dental. Jika prosedur dental yang akan dilakukan akan mengakibatkan pembatasan makanan (seperti dilakukannya beberapa pencabutan atau pembedahan periodontal) konsultasikan pasien tersebut dengan dengan ahli diet. Dokter gigi juga harus berhati-hati dalam pemberian obat-obatan. Sebaiknya sebelum dilakuakn tindaka prosedur dental kadar glukosa darah pasien tersebut diperiksa terlebeih dahulu 4. Hypoglycemi Hipoglikemia adalah keadaan defisiensi kandungan glukosa dalam darah yang menimbulkan gelisah, hipotermia, sakit kepala, bingung serta kadang-kadang kejang dan koma. Adapun beberapa petunjuk utnuk mendiagnosa hipoglikemi yang biasa disebut insulin shock:

Lemah, pusing Pucat Depresi pernapasan Sakit kepala Perubahan kesadaran Tindakan perawatan pada pasien yang masih sadar dan responsif: 1. Mengenali tanda hipoglikemi 2. Menghentikan prosedur dental 3. Memperbaiki posisi pasien 4. Tindakan ABC (Basic Life Support)
5. Tindakan definitif dengan administrasi oral karbohidrat

6. Recovery Tindakan perawatan pada pasien yang tidak sadar: 1. Mengenali tanda hipoglikemi 2. Menghentikan prosedur dental 3. Memperbaiki posisi pasien
4. Tindakan ABC (Basic Life Support)

5. Tindakan definitif a. Administrasi oral karbohidrat b. Jika administrasi oral karbohidrat tidak berhasil, maka panggilah petugas medis yang lain c. Admisnistrasi parenteral karbohidrat d. Memonitoring pasien

6. Pemberhentian prosedur dan pembuatan jadwal kunjungan dilain hari

5. Epilepsi Epilepsi adalah gangguan fungsi otak sementara paroksimal yang dimanifestasikan berupa gangguan atau penurunan yang episodik,fenomena motorik yang abnormal. Tanda klinis yang diperlihatkan pasien yang mengalami epilepsi ini adalah gerakan motorik yang abnormal dan perubahan kesadaran. Tindakan yang dapat dilakukan ketika sien mengalami epilepsi yaitu: 1. Mengenali tanda epilepsi (berkurangnya respon terhadap stimulasi sensory) 2. Memberhentikan prosedur dental 3. Meminta bantuan tim emergensi apabila diperlukan 4. Memperbaiki posisi pasien 5. Memastikan level keasadaran pasien 6. Pemberian anti konvulsan
7. Pembemhentian prosedur dan menjadwal ulang kunjungan.

6. Angina dan mycardial infarction

Angina pectoris adalah nyeri dada paroksismal, sering menybar kelengan biasanya kiri, biasanya karena gangguan suplai ke otot jantung. Tindakan preventif dari angina adalah meminimalisasi stress dengan cara waktu tindakan dental yang tidak terlalu panjang untuk menghidari rasa stress pasien, adanya suplemental oksigen, kontrol rasa sakit selama tindakan, dan penggunaan psikosedasi. Tindakan yangdapat dilakukan bila pasien mengalami angina pectoris: 1. Memberhentikan prosedur dental dan meminta bantuan tim emergensi. 2. Memperbaiki posisi pasien.

3. Melakukan tindakan ABC 4. Tindakan definitif a. Melakukan administrasi vasodilatasi dan oksigen b. Melakukan administrasi vasodilatasi tambahan jika diperlukan c. Mendatangkan bantuan medis bila diperlukan d. Memodifikasi terapi dental pada kunjungan berikutnya. Myokardial infact adalah sindrom klinis akibat kurangnya suplai darah arteri koroner pada daerah myocardium yang dapat mengakibatkan kematian sel dan nekrosis. Pada saat prosedur dental dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu mengurangan stress pada pasien, suplemen oksigen, sedasi, kontrol rasa sakit, durasi dari terapi, konsultasi medis, terapi antikoagulan atau antiplatelet. Tanda-tanda klinis pasien yang mengalami myocardial infark adalah dipsnea,nausea,vomiting,diaphoresis, tekanan darah yang iregular, rasa sakit dada yang lama durasinya (>30 menit), sakit epigastris yang mungkin menyebar ke rahang. Bila terjadi myocardial infark pada pasien ketika prosedur dental dilakukan yaitu: 1. Menghentikan prosedur dental dan meminta bantuan tim emergensi 2. Mendiagnosis pasien (utnuk memastikan apakah pasien menderita MI atau sakit dada) 3. Memperbaiki posisi pasien 4. Melakukan tindakan ABC atau Basic Life Support bila diperlukan 5. Tindakan definitif a. Melakukan administrasi oksigen b. Meminta bantuan tenaga medis c. Mmelakukan administrasi nitrogliserin d. Terapi antiplatelet e. Memonitor tanda vital

f. Membebaskan rasa sakit g. Persiapan untuk mengatasi komplikasi h. Membawa pasien ke rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai

  • Ulser Traumatik
    Ulser Traumatik
    Dokumen6 halaman
    Ulser Traumatik
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Surat Izin Penelitian
    Surat Izin Penelitian
    Dokumen5 halaman
    Surat Izin Penelitian
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Formulir 4
    Formulir 4
    Dokumen3 halaman
    Formulir 4
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan Prosto
    Terjemahan Prosto
    Dokumen6 halaman
    Terjemahan Prosto
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Ygikjh
    Ygikjh
    Dokumen29 halaman
    Ygikjh
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanji An Kerja
    Surat Perjanji An Kerja
    Dokumen10 halaman
    Surat Perjanji An Kerja
    Triantono Taufik Prayogo
    67% (3)
  • 1-Prosto3 Introduction
    1-Prosto3 Introduction
    Dokumen5 halaman
    1-Prosto3 Introduction
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan Seminar
    Pertanyaan Seminar
    Dokumen1 halaman
    Pertanyaan Seminar
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Alfi
    Alfi
    Dokumen20 halaman
    Alfi
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Demineralisasi Merupakan Suatu Keadaan Dimana Kristal
    Demineralisasi Merupakan Suatu Keadaan Dimana Kristal
    Dokumen3 halaman
    Demineralisasi Merupakan Suatu Keadaan Dimana Kristal
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • CV
    CV
    Dokumen4 halaman
    CV
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Umum
    Anestesi Umum
    Dokumen11 halaman
    Anestesi Umum
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen4 halaman
    PPT
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat
  • 3 Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
    3 Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
    Dokumen2 halaman
    3 Klasifikasi Fraktur Dentoalveolar
    Triantono Taufik Prayogo
    Belum ada peringkat