Anda di halaman 1dari 16

GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Globalisasi Globalisasi kini telah mempengaruhi kehidupan. Dalam era globalisasi ini, dapat dikatakan bahwa dunia makin kecil dan sempit sehingga hubungan antar bangsa dan negara makin dekat, komunikasi dan transportasi semakin cepat dan saling mempengaruhi. Dengan demikian, globalisasi membawa pandangan baru tentang konsep Dunia Tanpa Tapal Batas yang akan membawa kepada perubahan-perubahan baru. Secara tidak langsung sistem organisasi dan komunitas antar masyarakat di seluruh dunia mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Sebelum membahas mengenai proses globalisasi, sebaiknya terlebih dahulu dibahas pengertian dari globalisasi itu sendiri. Apakah yang dimaksud dengan Globalisasi? Globalisasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi berasal dari kata globe/global, yaitu dunia atau bola dunia. Dapat pula diartikan sebagai hal-hal kejadian secara umum dan keseluruhan, yang berkaitan dengan dunia. Termasuk di dalamnya adalah kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan. Tetapi menurut Michael Haralambas dan Martin Holborn, globalisasi adalah suatu proses yang di dalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan social. Memang globalisasi tidak dapat diartikan secara satu persatu dalam bidang kehidupan. Akan tetapi, masing-masing bidang saling berkaitan antara satu sistem dengan sistem lainnya. Jhon Naisbitt, Toffler, maupun Friedmen berpendapat bahwa masyarakat dunia dewasa ini sedang memasuki era masyarakat informasi yang beralih dari masyarakat

agraris menjadi masyarakat industri. Artinya, teknologi informasi mampu menembus batasbatas wilayah kekuatan suatu negara. Pada pengujung abad ke-20, umat manusia dihadapkan pada globalisasi. Globalisasi sendiri merupakan proses yang panjang dalam sejarah dan telah mengalami enam tahapan. Tahapan itu adalah: a. tahap embrional (tahun 1500-1800) b. tahap pertumbuhan (1810-1870) c. tahap take off ( 1870-1920) d. tahap perjuangan hegemoni (1920-1960) e. tahap ketidakpastian (1960-1990) f. tahap kebudayaan global (1990-sekarang). Keenam tahap itu merupakan akibat revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Revolusi ilmu pengetahuan dengan segala perwujudannya telah mendorong meluasnya budaya global dengan ciri mobilitas tinggi dan arus informasi yang tidak terbendung. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus global terutama arus ide telah memunculkan berbagai isu internasional. Kita sebagai banngsa tisak dapat lagi mngisolasi diri karena batas-batas negara tidak mampu lagi menutup serbuan arus global. Salaing ketergantungan dan hubungan antarbangsa telah manjadikan bangsa kita harus berinteraksi dan berkompetisi untuk kemajuan. Jhon Naisbitt dalam bukunya Megatrends menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antar negara, terutama negra

berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat agraris. b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi yang canggih c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang. e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi

f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan sendiri g. Perubahan demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori h. Perubahan dari sistem hirearki ke jaringan kerja. i. Perubahan dari utara ke selatan j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan

1.2 Ciri-ciri Globalisasi Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,

peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai halhal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

1.3 Proses Globalisasi Banyak pendapat mengatakan bahwa proses globalisasi merupakan proses kehidupan yang serba luas dan tidak terbatas (mendunia) sehingga pengaruhnya dapat mngubah tatanan kehidupan bangsa seperi di bidang politik, ekonomi social, dan budaya. Ada 2 faktor pendorong globalisasi yaitu : a. kemajuan transportasi b. kemajuan teknologi komunikasi Dan ada 3 saluran globalisasi yaitu : a. media massa b. pariwisata dan migrasi internasional c. perdagangan internasional.

Globalisasi modern dimulai dengan pertemuan para tokoh dari 44 negara di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada bulan Juli 1944. Mereka membicarakan perlunya sistem ekonomi dunia untuk pembangunan global. Pembangunan sistem ekonomi global dimaksudkan untuk mencegah kembali terjadinya perang, mengurangi kemiskinan dan membangun kembalindunia setelah Perang Dunia II. Hasil pertemuan itu melahirkan organisasi Bank Dunia (World Bank) yang beroperasi mulai tahun 1996 Internasional Monetery Fund (IMF) yang beroperasi mulai tahun 1947. Pada bulan April 1994 diadakan pertemuan di Marakesh, Maroko yang membahas mengenai perdagangan dunia. Hasil pertemuan itu melahirkan General Agreement on Tariff disingkat GATT atau perjanjian umum mengenai tarif dan perdagangan. GATT sebagai kerja sama sering mengadakan pertemuan-pertemuan yang dikenal dengan nama putaran GATT. Putaran terakhir dari pembicaraan GATT dilaksanakan di Uruguay tahun 1986 yang dikenal dengan nama Putaran Uruguay. Perdagangan dunia yang bermaksud mengawasidan mengontrol perdagangan dunia. WTO akhirnya menggantikan GATT sebagai lembaga forum global. WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 dan berkedudukan di Genewa, Swiss. Prinsip-prinsip WTO adalah : a. meningkatkan perdagangan bebas melalui reduksi hambatan tarif dan nontarif b. memastikan bahwa hambatan yang berlaku selalu dilaksanakan secara konsisten c. mereduksi praktik-praktik yang tidak adil seperti subsidi, ekspor, dan dumpi. Negara berkembang diberi kelonggaran tertentu agar mereka mempunyai waktu guna penyesuaian dengan ketentuan liberalisasi perdagangan global. Berbagai hambatan perdagangan harus diterapkan secara sama di antara semua negara. Suatu negara juga tidak

boleh membedakan produk dan jasanya sendiri dengan produk dan jasa dari negara lain. Satu-satunya pengecualian terhadap peraturan iini adalah negara dalam suatau wilayah dapat menetapkan perjanjian perdagangan tersendiri yang tidak memasukkan negara di luar wilayah tersebut, misalnya Uni Eropa, NAFTA (North America can Free Trade Association), dan AFTA (Asean Free Ttrade Area).

BAB II PERMASALAHAN Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Sehubungan dengan penjelasan di atas, permasalahan yang akan diambil adalah : 1. Apakah dampak dari globalisasi ? 2. Apa aspek dari globalisasi? 3. Bagaimanakah reaksi masyarakat terhadap globalisasi?

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Dampak dari Globalisasi Globalisasi merupakan perkembangan yang tidak bisa dihindari atau dicegah. Kemajuan-kemajaun di bidang teknologi komuniasi yang menghasilkan media massa yang canggih mempermudah terjadinya globalisasi. Teknologi informasi dan informasi telah menghubungkan manusia seluruh dunia menjadi satu sistem komunikasi. Proses globalisasi juga telah menjadikan budaya semua orang diperkenalkan secara sistematis dan intensif ke seluruh pelosok dunia. Proses saling mempengaruhi adalah hal yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat yang lain, bangsa ataupun kelompok-kelompok yang menghuni Nusantara (sebelum bangsa Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Pada hakikatnya, bangsa Indonesia atau bangsa-bangsa lain berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa pengaruh dunia luar adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu ditakutkan. Pengaruh tersebut selamanya mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negative. Adanya dampak positif dan negatif dari globalisasi sangat bergantung pada negra yang menerimanya. Bangsa Indonesia tidak akan mendapatkan segi positif dari globalisasi apabila tidak mampu menyiapkan diri dengan baik. Sebaliknya, kita akan mampu menghindari sisi negatif dari dari apabila kita juga mampu mempersiapkan diri dengan baik pula.

Adapun sisi positif dari globalisasi adalah sebagai berikut :

1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berkomunikasi 2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain lain. 3. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan trasportasi meningkatkan efisiensi. Sedangkan sisi negatif dari globalisasi adalah sebagai berikut : 1. Masuknya nilai budaya luar akan manghilangkan nilai-nilai tradisi suatau bangsa dan identitas suatu bangsa. 2. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak kebutuhan yang makin besar 3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat 4. terjadi dehumanisasi yaitu, derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.

3.2 Aspek Globalisasi Dalam uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa globalisasi disebabkan kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi, informasi, serta perkembangan transportasi. Berdasarkan hal di atas maka semakin meningkatkan hubungan antarmasyarakat dari berbagai negara dunia. Di samping itu, sebuah peristiwa di wilayah tertentu dipengaruhi dan berpengaruh terhadap masyarakat yang hidup di bagian lain. Hubungan yang semakin tinggi dan erat antarmanusia dan masyarakat dari berbagai negara akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kegiatan manusia. Kegiatan tersebut

meliputi kehidupan akonomi, politik, social budaya, dan keamanan. Jadi, globalisasi akan mencakup berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Aspek tersebut adalah sebagai berikut : a. Aspek Teknologi Kemunculan berbagai ragan teknologi yang memudahkan manusia dalam mencakupi kebutuhan hidup. b. Aspek Ekonomi adanya ekonomi global yang dicirikan ekonnomi pasar bebas. Barang dan jasa dari berbagai negara akan bebas keluar masuk negara dan saling mengisi untuk pemenuhan kebutuhan. c. Aspek Ideologi dan Politik Munculnya ide keterbukaan, demokrasi, pemerintahan yang bersih, nilai hak asasi manusia. d. Aspek Sosial Budaya Masuknya nilai dan budaya dari satu bangsa ke bangsa yang lain. Perilaku sosial dan budaya bangsa dipengaruhi oleh bangsa lain. e. Aspek Pertahanan Keamanan Kebutuhan untuk memelihara keamanan bersama dari gangguan kemanan yang bersifat anncaman bersama pula. Contohnya, terorisme dan pembajakan. Menurut Friedman, dimensi globalisasi meliputi tiga hal yaitu : 1. Dimensi Ideologi atau ide merupakan kapitalisme 2. Dimensi Ekonomi, yaitu adanya pasar bebas

10

3. Dimensi Teknologi informasi dan komunikasi yang mampu melewati batas-batas negara.

3.3 Reaksi Masyarakat Terhadap Globalisasi Gerakan pro-globalisasi Pendukung globalisasi (sering juga diseut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya. Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya laranganlarangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para proglobalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan

11

dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya. Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi. Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut

12

mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya. Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

BAB IV PENUTUP

13

4.1 Kesimpulan Masuknya era globalisasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Setiap negara pasti menghadapi globalisasi. Pada era ini, komunikasi antarbangsa di dunia menjadi semakin intens. Kemajuan teknologi dan sistem informasi bangsa-bangsa pun menjadi semakin meningkat. Hal tersebut membawa konsekuansi pangaruh yang luas. Bangsa Indonesia tidak dapat menutup diri atau menerapkan politik pintu tertutup dalam era globalisasi. Jika politik pintu tertutup dilaksanakan, justru akan merugikan bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus melakukan pintu politik terbuka dengan melakukan seleksi yang benar karena globalisasi tidak hanya memiliki dampak yang positif tetapi juga memiliki dampak negatif. Terhadap perilaku global yang positif kita terima sebagai upaya kemajuan hidup manusia, sedangkan perilaku yang bredampak buruk atau negatif kita hindari.

4.2 Saran Telah diuraikan sebelumnya bahwa globalisasi di samping memberikan pengaruh positiif terhadap kehidupan manusia, juga memberikan pengaruh yang negatif bagi kehidupan. Oleh karena itu, masyarakat dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri agar dapat memenangkan arus globalisasi ini dan menghindarkan diri dari pengaruh negatif globalisasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut : 1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan. 2. Pemberian Keterampilan hidup (life skill) agar mampu menciptakan kreativitas dan kemandirian.

14

3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka. 4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional 5. Usha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.

15

DAFTAR PUSTAKA

Cholib, dkk.2006. Kewarganegaraan 3: Menuju Masyarakat yang Madani. Jakarta: yudistira Sri Jutmini dan winarno. Pendidkan Kewarganegaraan 3. Solo: Tiga Serangkai http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

16

Anda mungkin juga menyukai