Anda di halaman 1dari 11

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

1|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

I.

Bahan Baku
PERTAMINA RU-III mengolah bahan baku minyak mentah yang berasal dari berbagai daerah, terutama dari daerah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Transportasi minyak mentah ke kilang dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui sistem perpipaan dan sebagian besar menggunakan kapal tanker. Jalur penyaluran minyak mentah tersebut adalah sebagai berikut : a. Minyak mentah yang dikirim melalui sistem perpipaan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. South Palembang District (SPD) dari DOH Prabumulih Talang Akar Pendopo Oil (TAP) dari DOH Prabumulih Jambi Asphalitic Oil (Paraffinic Oil) Jene Ramba Crude Oil (RCO) dari DOH Jambi

Minyak mentah yang dikirim menggunakan kapal tanker adalah : Geragai Crude Oil (GCO) dari Santa Fe, Jambi, Bula/ Klamono (BL/KL) dari Irian Jaya, Kaji Semoga Crude Oil (KSCO), Sepanjang Crude Oil (SPO), Sumatera Light Crude (SLC), dan Duri Crude Oil (DCO).

Setiap minyak mentah dari sumber yang berbeda tersebut akan ditampung dahulu di dalam tangki penampungan. Minyak mentah tersebut seringkali masih mengandung kadar air yang cukup tinggi, baik dalam bentuk emulsi maupun air bebas. Adanya kandungan air dapat menyebabkan gangguan dalam unit-unit pengolahan sehingga sebelum dimasukkan ke dalam unit CD, minyak mentah harus dipisahkan dari air terlebih dahulu. Spesifikasi minyak mentah yang boleh diumpankan ke dalam unit CD adalah di bawah 0,5%-vol. setelah memiliki kandungan air yang sesuai spesifikasi, minyak mentah dapat diumpankan ke dalam CD. Setiap CD didesain untuk mengolah minyak mentah dengan spesifikasi tertentu, bergantung komposisi dan sifat minyaknya. Pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 ditunjukkan jenis umpan yang masuk ke dalam unit pengolahan pertama (primary process) dan unit pengolahan

lanjut (secondary process).


2|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

Unit CD-II CD-III CD-IV CD-V CD-VI

Tabel 1.1 Umpan Unit Primary Process Kapasitas Pengolahan Sumber minyak bumi 16,2 MBSD Kaji, Jene, SPD, TAP 30,0 MBSD Ramba, Kaji, Jene 30,0 MBSD Ramba, Kaji, Jene 35,0 MBSD SPD, TAP 15,0 MBSD Geragai, Bula, Klamono

Tabel 1.2 Umpan Unit Secondary Process Sumber minyak bumi HVU Long residue MVGO (Medium Vacuum Gas Oil), HVGO RFCCU (High Vacuum Gas Oil), dan long residue BB (Butane-Butylene) Unstab crack, comprimate, condensate gas, dan Distiller residual gas Stabilizer C/A/B SR-Tops (Straight Run-Tops) Unit Polimerisasi Fresh BB (Butane-Butylene) Unit Alkilasi Fresh BB dari BB Distiller Raw PP (Propaneee-Propylene) dari RFCCU Kilang Polypropylene (Riser Fluid Catalytic Cracking Unit) Unit

Bahan Baku Penunjang Selain bahan baku utama, proses pengolahan juga membutuhkan bahan-bahan

penunjang lain, seperti katalis, solvent, dan bahan aditif yang mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk. Bahan-bahan penunjang yang digunakan di PT. PERTAMINA (PERSERO) RU-III ditunjukkan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Bahan-Bahan Penunjang Unit Fungsi H2SO4 Alkilasi Katalis Untuk proses treating untuk BB Treating & NaOH menghilangkan senyawa Caustic Treating belerang Silika alumina RFCCU Katalis cracking Titanium Catalyst Polypropylene Katalis utama Tri Ethyl Alumunium (AT cat) Polypropylene Ko-katalis CMMS Polypropylene Catalyst adjuvant Hexane Polypropylene Pelarut katalis Ekstraktor pada purifikasi raw DEA Polypropylene propaneee propylene AE-Stab, AH-Stab, AI- Stab, HA-Stab, HD-Stab, SA-Stab, Polypropylene Stabilizer additive SB-Stab, SC-Stab Polypropylene Off gas, carrier gas Gas N2 Bahan

3|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

Fuel oil, fuel gas

Semua unit

Bahan bakar untuk pembakaran dalam furnace unit

II. Deskripsi Proses


PT. PERTAMINA (Persero) RU-III melakukan pengolahan minyak mentah menjadi produk-produk seperti bahan bakar minyak (BBM), non-bahan bakar minyak (NBM), dan petrokimia. Pada kilang BBM, minyak bumi mengalami dua proses utama, yaitu primary process (distillation, treating, blending) dan secondary process (polymerization, alkylation, utilities). Proses utama pengolahan minyak bumi dan petrokimia di Refinery Unit III PlajuSungai Gerong meliputi : 1. Primary Process Proses primer merupakan proses pemisahaan komponen-komponen minyak mentah yang dilakukan secara fisik, yaitu dengan cara distilasi pada tekanan atmosferik maupun tekanan vakum. Sebagian dari hasil distilasi ada yang menjadi produk langsung dan sebagian lagi harus melewati tahapan secondary process untuk pengolahan lebih lanjut. Unit operasi yang digunakan pada proses ini adalah Crude Distiller (CD) dan Redistiller bertekanan atmosferik. Unit ini terdiri dari unit CD II, CD III, CD IV, CD V, dan CD VI. Unit Redistiller terdiri dari Redistiller I dan II yang pada awalnya digunakan untuk mengolah slop oil (minyak sisa yang tidak memenuhi standar, off spec). Namun, saat ini redistiller telah tidak beroperasi lagi (idle). Unit lain yang termasuk dalam primary process adalah High Vacuum Unit (distilasi bertekanan vakum), Stabilizer dan BB Distiller (Butane-Butylene Distiller). 2. Secondary Process Proses sekunder melibatkan terjadinya perubahan struktur kimia dari suatu senyawa fraksi minyak bumi. Proses yang bertujuan untuk mengolah fraksi-fraksi dari hasil proses primer ini meliputi dekomposisi molekul (cracking), kombinasi molekul (polimerisasi dan alkilasi), dan perubahan struktur molekul (reforming). Unitunit yang beroperasi pada proses ini adalah RFCCU (Riser Fluid Catalytic Cracking Unit), Unit Polimerisasi, dan Unit Alkilasi.

4|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

3.

Treating Proses treating bertujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak

diinginkan dari produk BBM seperti senyawa belerang dan merkaptan. Proses treating ini dilakukan pada unit CTU (Caustic Treating Unit) dan Doctor Treater (untuk menghilangkan merkaptan). 4. Blending Proses blending atau pencampuran bertujuan untuk memenuhi spesifikasi produk yang telah ditentukan. Proses pencampuran dilakukan dengan penambahan zat aditif atau dengan pencampuran dua produk atau lebih yang berbeda spesifikasinya. Contoh proses pencampuran adalah pencampuran HOMC (High Octane Mogas Component) dengan nafta untuk menghasilkan bahan bakar premium dengan angka oktan yang memenuhi spesifikasi produk. 5. Produksi Polypropylene Bahan baku kilang polypropylene adalah raw propaneee-propylene dari hasil perengkahan di RFCCU. Proses pengolahannya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pemurnian bahan mentah menggunakan proses adsorpsi, distilasi dan pengeringan. Polimerisasi dan peletisasi serbuk polypropylene menjadi bijih plastik.

III.

Produk PERTAMINA RU-III


Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. PERTAMINA (PERSERO) Refinery

Unit III terbagi menjadi 3 kelompok produk, yaitu : 1. kelompok produk BBM , seperti : avigas , avtur, premium, kerosin, pertamax, ADO, IDO, dan fuel oil 2. kelompok produk non-BBM , seperti : LPG, SBPX, musicool, naphtha free lead (LOMC, HOMC), RPP (raw propaneee propylene) dan solvent seperti LAWS 3. kelompok produk petrokimia , seperti : menghasilkan polypropylene film grade (PF) dan Yarn grade (PY) Penjelasan lebih lanjut mengenai produk yang dihasilkan akan dijelaskan pada subbab berikut di bawah ini.

5|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

1. Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) Seperti yang telah disebutkan sebelumnya produk-produk BBM yang dihasilkan oleh refinery unit-III antara lain, 1. Avigas (Low lead) Avigas merupakan bahan bakar pesawat baling-baling. Avigas berwarna hijau. Avigas dihasilkan dari unit gas plant dengan kapasitas produksi 0,06 MBCD. Kilang refinery unit-III merupakan satu-satunya kilang yang memproduksi avigas di asia. Hingga saat ini hanya indonesia, australia, dan Italia yang masih memproduksi avigas. Avigas yang rendah kandungan timbal ini masih dalam tahap perencanaan untuk diproduksi pada RU III Plaju. 2. Avtur Avtur merupakan bahan bakar untuk pesawat turbin. Avtur berwarna kuning muda. Avtur dihasilkan dari unit gas plant dengan kapsitas produksi 1,67 MBCD. 3. Premium atau motor gasoline (mogas) Premiun merupakan bahan bakar kendaraan bermotor. Premium berwarna kuning dan memiliki bilangan oktan 88. Premium yang dihasilkan refinery unit-III merupakan hasil dari pencampuran bahan bakar beroktan tinggi dari unit RFCCU dengan bahan bakar beroktan rendah dari unit CD sehingga menghasilkan bilangan oktan 88. Kapasitas produksi premium refinery unit-III adalah sebesar 22,1 MBCD. 4. Kerosin Kerosin atau yang bisa dikenal dengan sebutan minyak tanah merupakan bahan bakar keperluan rumah tangga. Kerosin berwarna kuning muda. Kerosin dihasilkan dari unit crude distiller. Kapasitas produksi kerosin pada refinery unit-III adalah sebesar 14,33 MBCD. Kerosin merupakan hasil blending LKD dan HKD. 5. Solar/ADO (automotive diesel oil) Solar atau ADO merupakan bahan bakar kendaraan bermotor bermesin diesel. Solar berwarna oranye. Solar dihasilkan dari unit crude distiller dengan kapasitas produksi 30,82 MBCD. 6. IDO (Industrial Diesel Oil) IDO merupakan bahan bakar mesin diesel untuk keperluan industri (mesinmesin pabrik), berwarna hitam, dengan harga dan kualitas dibawah solar (ADO). IDO dihasilkan dari crude distiller dengan kapasitas produksi 1,75 MBCD.

6|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

7.

IFO (Industrial Fuel Oil) Sama halnya dengan IDO, IFO merupakan bahan bakar untuk keperluan

industri (mesin non-diesel), berwarna hitam, dengan harga dan kualitas dibawah premium. IFO dihasilkan dari unit crude distiller dengan kapasitas produksi 18,69 MBCD. 8. Racing Fuel Racing Fuel merupakan bahan bakar untuk kendaraan balap yang diproduksi oleh PT.Pertamina. Racing Fuel memiliki bilangan oktan sangat tinggi yakni 100. Harga bahan bakar ini juga sangat mahal yakni mencapai Rp. 75.000 per liter.

2. Produk non Bahan Bakar Minyak (non-BBM) Seperti yang telah disebutkan sebelumnya produk-produk non-BBM yang dihasilkan oleh refinery unit-III antara lain : 1. LPG LPG atau Liquified Petroleum Gas merupakan bahan bakar yang biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga (kompor gas). LPG merupakan campuran dari propaneee dan butane. LPG dihasilkan dari unit gas plant dengan kapasitas produksi 3,75 MBCD. 2. SBPX, LAWS SBPX dan low aromat white spirit (LAWS) merupakan produk pelarut yang banyak digunakan di industri kimia, seperti industri cat. SBPX adalah produk dari unit Stab C/A/B, sedangkan LAWS adalah produk dari unit GP. 3. LSWR LSWR adalah bahan bakar yang biasa digunakan untuk industri kimia. LSWR adalah produk dari RFCCU. 4. MusiCool MusiCool merupakan produk yang dikembangkan dan hanya dihasilkan oleh refinery unit-III. MusiCool merupakan alternatif pengganti refrijeran, bersifat ramah lingkungan yakni tidak merusak lapisan ozone. Refrijeran ini juga lebih efisien dibanding refrijeran konvensional yakni dapat menghemat penggunaan refrigeran sebesar 70%. Musicool terdiri dari tiga macam varian yakni propaneee murni, isobutane murni, dan campuran propanee-isobutan. Jenis musicool yang dipasarkan
7|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

yakni MC-12 yang menggantikan R-12, MC-22 yang menggantikan R-22, MC-134 yang menggantikan R-134, dan MC-600.

3.

Produk Petrokimia Produk petrokimia yang dihasilkan unit polypropylene adalah polypropylene, yang merupakan bahan baku pembuatan plastik. Polypropylene yang dihasilkan Pertamina RU III terbagi atas empat jenis atau grade, yaitu :

1. Film grade (PF), sebagai bahan baku plastik pembungkus makanan, pakaian, dll. 2. Yarn grade (PY), sebagai bahan baku plastik filamen, seperti tali, jaring, karpet, tekstil, dll. 3. Injection molding grade, sebagai bahan baku plastik untuk peralatan rumah tangga, parts dari mesin, dll. 4. Non-standard grade, merupakan plastik yang tidak memenuhi spesifikasi standar yang ditentukan.

8|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

IV.

Flowsheet

9|Page

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

10 | P a g e

Refinery Unit III , Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai