Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI NYERI 1. Berdasarkan tipe ransangannya 1.

1 Nociceptive pain mechanism Nyeri nosiseptif ini disebabkan oleh stimulasi serat saraf perifer yang merespon hanya terhadap rangsangan mendekati atau melebihi intensitas berbahaya ( nociceptors ), dan dapat diklasifikasikan menurut modus stimulasi berbahaya, yaitu termal, mekanik dan kimia. Nyeri nosiseptif juga dapat dibagi menjadi nyeri viseral, nyeri somatik dalam dan dangkal somatic.

1.2 Neropathic pain mechanism Nyeri neuropatik disebabkan oleh kerusakan atau penyakit yang mempengaruhi setiap bagian dari sistem saraf yang terlibat dalam perasaan tubuh (dalam sistem somatosensori ). Ini merupakan akibat trauma langsung sehingga kemungkinan terjadi disfungsi pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Dalam proses penyembuhan trauma ini tidak sempurna, seperti adanya sinaps baru yang menghubungkan beberapa saraf yang seharusnya tidak berhubungan.

1.3 Psychological & idiopathic pain mechanism Nyeri Psychological & idiopathic pain mechanism atau nyeri somatoform, adalah nyeri yang disebabkan oleh faktor mental, emosional, atau perilaku. Seperti sakit kepala, nyeri punggung, nyeri perut dan nyeri yang lainnya yang letak nyerinya tidak dapat dideteksi dengan baik. Nyeri ini biasanya terdapat pada orang yang mempunyai kelainan atau kelemahan psychologic, seperti pada orang yang sudah tua (nenek atau kakek). 2. Berdasarkan kecepatan rangsangan stimulus 2.1 Nyeri cepat

Sinyal nyeri cepat disalurkan kemedula spinalis oleh serat A-delta dan dirasakan dalam waktu kurang dari 0,1 detik. Nyeri cepat biasanya memilki lokalisasi yang jelas dengan kualitas menusuk, tajam atau elektris. Timbul sebagai suatu respon terhadap rangsangan mekanis atau suhu dipermukaan kulit tetapi dirasakan jaringan tubuh lebih dalam. 2.2 Nyeri lambat Disalurkan oleh serat aferen tipe C dan dirasakan dalm waktu 1 detik attau lebih. Memiliki lokalisasi yang tidak jelas dengan kualitas seperti terbakar , berdenyut atau pegal.Dapat dipicu oleh rangsangan mekanis, suhu atau kimiawi dikulit atau sebagian besar jaringan atau organ dalam dan biasanya disertai kerusakan jaringan. 3. Berdasarkan lama / durasinya
3.1 Nyeri akut

Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Apabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda dan hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri akut yang tidak terkontrol. 3.2 Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan tidak

seagresif pada nyeri akut. Klien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan penyebab utama ketidakmampunan fisik dan psikologis. Sifat nyeri kronik yang tidak dapat diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada depresi psikologis. Individu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari. 4. Berdasarkan lokasi 4.1 Nyeri Kutaneus (kulit) Merupakan nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutis. Biasanya seperti terbakar, menyengat, tajam, dan berdenyut. Misalanya, terkena ujung pisau atau gunting. 4.2 Nyeri Somatik dalam Merupakan nyeri yang berasal dari otot, ligamentum,tulang, sendi dan arteri. Nyeri dirasakan lebih lama daripada nyeri kulit dan cenderung menyebar ke daerah di sekitarnya. Misalnya, keseleo. 4.3 Nyeri viscera (pada organ dalam) Merupakan stimulasi reseptor nyeri dari organ dalam rongga tubuh. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan. Contohnya pada appendisitis 4.4 Referred pain (nyeri alih) Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari salah satu daerah tetapi dirasakan juga di daerah lain. Contohnya pada nyeri jantung , rasa nyeri juga terasa pada pundak dan lengan kiri.

MACAM-MACAM RESEPTOR NYERI 1. Nosiseptor mekanis Merupakan reseptor yang berespon terhadap kerusakan mekanis. Misalnya tersayat, terpukul, atau cubitan. 2. Nosiseptor Suhu Merupakan reseptor yang berespon terhadap suhu ekstrim, terutama panas. Misalnya kena knalpot 3. Nosiseptor Polimodal Merupakan reseptor yang berespon sama kuat terhadap semua jenis yang merusak, termasuk bahan kimia yang dikeluarkan oleh jaringan yang cedera

Seluruh nosiseptor diatas tidak beradaptasi terhadap ransangan yang menetap atau berulang. Namun semua nosiseptor dapat ditingkatkan kepekaannya oleh adanya prostaglandin yang sangat meningkatkan respon reseptor terhadap ransangan yang mengganggu. Prostaglandin adalah kelompok khusus turunan asam lemak yang berasal dari lapis ganda lemak membrane plasma dan bekerja lokal setelah dibebaskan.

Anda mungkin juga menyukai