Anda di halaman 1dari 79

TUGAS REGISTRASI

KIT SABU UNTUK URIN

KELOMPOK
RATU NURLISA DWI NOVIANTI RIZA MARLYN VANY PRISKILA FIENDA TRIANI YUNITA KURNIAWAN WISNU AJENG R 1106153574 1206313942 1206313822 120 1206313444

PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2012

DOKUMEN REGISTRASI ALAT KESEHATAN (MEDICAL EQUITMENT DOCUMENT)

Nama Obat Jadi Bentuk Sediaan

: MethSign : Kit

Jenis dan Besar Kemasan : Tiap kit 1 strip Nama Pendaftar : PT. Meth Farma

Kepada Yth. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Jl. Percetakan Negara 23 JAKARTA

Nama Obat Jadi Bentuk Sediaan

: MethSign : Kit

Jenis dan Besar Kemasan : Tiap kit 1 strip Nama Pendaftar : PT. Meth Farma

BAGIAN I : DOKUMEN ADMINISTRATIF DAN INFORMASI PRODUK PART I : ADMINISTRATIVE DATA AND PRODUCT INFORMATION

BAGIAN I : DOKUMEN ADMINISTRATIF DAN INFORMASI PRODUK PART I : ADMINISTRATIVE DATA AND PRODUCT INFORMATION

Surat Pengantar Cover Letter

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

SURAT PENGANTAR
Depok, 23 September 2012 No : 07/R/KIT/II/12

Lampiran : 1 Berkas Dokumen Registrasi Alat Kesehatan Hal : Penyerahan berkas registrasi

Kepada KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Dengan hormat, Bersama surat ini kami bermaksud untuk memberikan berkas registrasi produk kami (terlampir) sebagai berikut : MethSign Tiap kit 1 strip PT. Meth Farma

Nama Produk : Kemasan Pendaftar : :

Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, PT. Meth Farma

Meta, S.Farm, Apt

Daftar Isi Keseluruhan Comprehensive Table of Contents

Bag.I, Vol.I, Hal 1

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Bag, SubBag, Hal

BAGIAN I PART I

DOKUMEN ADMINISTRATIF DAN INFORMASI ALAT KESEHATAN ADMINISTRATIF DOCUMENT AND PRODUCT INFORMATION Surat Pengantar Covering Letter I, 0, 1

Sub Bagian A Section A

Daftar Isi Keseluruhan Comprehensive Table of Content I, A, 2

Sub Bagian B Section B

Dokumen Administratif Administrative Document 1. Formulir Registrasi Application Form 2. Pernyataan Pendaftar Applicant Declaration 3. Sertifikat dan dokumen administratif (sesuai dengan status produksi: produk lokal, impor, lisensi, kontrak atau ekspor) Certification and other administration document (depend on production status: local, import, license, contract or export product) 3.1 Obat Lokal For locally manufactured products (excluding the above): 3.1.1 Izin Industri Farmasi License of pharmaceutical industries 3.1.2 Sertifikat CPOB GMP certificate I, B.3, 20 I, B.3, 15 I, B.3, 14 I, B.2, 11 I, B.1, 8

Bag.I, Vol.I, SubBag.A, Hal 2

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

4. Hasil Pra Registrasi 5. Kuitansi Pembayaran

I, B.4, 21 I, B.5, 22

Sub Bagian C Section C

Informasi Alat Kesehatan Product Information 1. Informasi Alkes yang Diserahkan Submitted Product Information 1.1 Brosur Package Insert 1.2 Ringkasan karakteristik alkes Summary of Product Characteristic (Product Data Sheet) 2. Penandaan pada kemasan yang diserahkan Submitted Labelling 2.1 Penandaan Bungkus Luar Labelling for Unit Carton I, C.2.1, 31 I. C.2, 30 I. C.1.2, 25 I, C.1.1, 24 I, C.1, 23 I, C

BAGIAN II PART II

DOKUMEN MUTU QUALITY DOCUMENT

Sub Bagian A Section A

Daftar Isi Bagian II Table of Contents of Part II Dossier II, A,

Sub Bagian B Section B

Ringkasan Dokumen Mutu Quality Overall Summary II, B,

Sub Bagian C Section C

Dokumen Mutu Body of Data S. Zat Aktif Drug Substance

II,C,

II, C.S,

Bag.I, Vol.I, SubBag.A, Hal 3

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

S1 Informasi Umum General Information S2 Proses Pembuatan Manufacture S3 Karakterisasi Characterisation S4 Kontrol terhadap Zat Aktif Control of Drug substance S5 Baku Pembanding Reference Standards or Materials S6 Sistem Kemasan Container Closure System S7 Stabilitas Stability II, C.S7, II, C.S6, II, C.S5, II, C.S4, II, C.S3, II, C.S2, II, C.S1,

P. Alkes ME Product P1 Deskripsi dan Komposisi Description and Composition P2 Pengembangan Farmasetika Pharmaceutical Development P3 Pembuatan Alkes di Pabrik Manufacture P4 Kontrol Bahan Tambahan Control of Excipients P5 Kontrol Produk Akhir Control of Finished Product P6 Baku Pembanding Reference Standards or Materials II, C.P6, II, C.P5, II, C.P4, II, C.P3, II, C.P2, II, C.P1, II, C.P,

P7 Sistem Kemasan Container Closure System II, C.P7,

Bag.I, Vol.I, SubBag.A, Hal 4

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

P8 Stabilitas Stability P9 Bukti Ekivalensi Product Interchangeability, Equivalence Evidence II, C.P8,

Sub Bagian D Section D

Daftar Referensi List of Key Literature References

Bag.I, Vol.I, SubBag.A, Hal 5

Bag.I, Vol.I, SubBag.B

Dokumen Administratif Dokumen Administratif Admininstrative Documents Administrative Documents

Bag.I, Vol.I, SubBag.B1, Hal 7

Formulir Pendaftaran Application Form

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA


NATIONAL AGENCY FOR DRUG AND FOOD CONTROL REPUBLIC OF INDONESIA

DOKUMEN RAHASIA
Confidential
No Pendaftaran
Application Number

FORMULIR REGISTRASI OBAT DAN PRODUK BIOLOGI


APPLICATION FORM FOR DRUG AND BIOLOGICAL PRODUCT

A. KETERANGAN LENGKAP PENDAFTAR DAN PRODUSEN


Details Of Applicant and Manufacturer
Kode/Code **

Nama Pendaftar Applicants Name Alamat Pendaftar Applicants Address Nama Produsen* Manufacturers Name* Alamat Produsen Produsens Address

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia
Nama dan Alamat Nama and Address Peruntukan ** Role** Kode *** Code***

Produsen Lain Other manufacturers

: Produsen yang bertanggung jawab untuk pelulusan bets Manufacturer responsible for final batch release ** : misalnya penyiapan Alkes setengah jadi, kemasan, granulasi, bentuk sediaan setengah jadi, dll. e.g. prepares semi-finished product, packaging,granulation, manufactures bulk finished dosage form, etc *** : Kode (diisi oleh Badan POM) Code (office use only)

B. URAIAN PRODUK
Details Of Product Nama Alkes Product Name Bentuk Sediaan dan Kekuatan Dosage Form & Strength Kelas Terapi Therapetic Class Indikasi Indication Jenis Alkes Type of Product Pemerian Product Description

MethSign Kit

Untuk mendeteksi adanya senyawa metamfetamin dalam urin.


Tunggal Single X Kombinasi Combination X

Alat tes uji terhadap amphetamine dalam urin berupa strip dengan panjang 7 cm, lebar 0,35 cm, dan tebal 2 mm berwarna putih

Bag.I, Vol.I, SubBag.B1, Hal 8

Status Produksi Production Status

Lokal Local Lisensi Underlicense

Impor Import Kontrak Contract manufacturing

Kemasan Packaging Kemasan Lain yang Terdaftar Other Packaging Registered

Tiap kit 1 strip

C. FORMULA Formulation Details


1. Zat Aktif Drug Subtances Catatan Note : : Lampiran halaman tambahan jika ada permintaan. Zat aktif dituliskan sesuai nama generis INN Attach additional pages as required. Name of Drug substance/s should be written according to INN names

Satuan Dosis Unit Dose : tiap strip CAS NO. CAS NO. Nama Name Mouse monoclonal anti-amphetamines antibodies Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Jumlah Quantity 1 0,5 1 60 mg Satuan Unit L L L

AC

2,5 mg AC

2. Zat Tambahan Excipients Catatan Note CAS NO. CAS NO. 9004-70-0 : : Lampiran halaman tambahan jika ada permintaan. Zat aktif dituliskan sesuai nama generis INN Attach additional pages as required. Name of Drug substance/s should be written according to INN names Nama Jumlah Satuan Name Quantity Unit Nitroselulosa 47 mg Glass fiber membrane 3 mg

Fungsi Type Sebagai bahan penyusun kit

D. DOKUMEN TEKNIS TECHNICAL DOCUMENT Jumlah Volume Number of Volumes BAGIAN I Part I Dokumen Administrasi dan Informasi Produk Administration Data dan Product Information 1. Ijin Industri 2. Sertifikat CPOB 3. Rancangan penandaan Dokumen Mutu Quality Document Jumlah Halaman Number of pages Jumlah salinan Number of copies

1 rangkap

BAGIAN II Part II

1 rangkap

BAGIAN III Part III

Dokumen Non-klinik Nonclinical Document

NA

Bag.I, Vol.I, SubBag.B1, Hal 9

BAGIAN IV Part IV

Dokumen Klinik Clinical Document

NA

E. CARA PEMBUATAN NO BATCH A1P409105 dengan keterangan sebagai berikut: O Produk berawalan huruf O 1 Produk no.1 yang berawalan huruf O P bentuk sediaan (P = sediaan padat) 4 jenis produk (4 menunjukkan bentuk kit) 02 bulan produksi (Februari) 11 tahun produksi (2011) 5 jumlah per bets (5 menunjukkan jumlah yang diproduksi untuk 100.000 strip) F. INFORMASI HPR Hasil Pra-registrasi Result of Pre-Registration Kategori Registrasi Type of Submission Biaya Registrasi Fee Ya Yes X 4A Tidak No Ada Available X Jalur Path Jumlah Amount Tidak Not available I HK WD Rp 25.000.000,80

G. INFORMASI HARGA HNA HET = Rp. 1.400.000,00 = Rp. 1.500.000,00 Tiap kit Tiap kit

Diisi Oleh Badan POM Office Use only

Nomor FERO Tanggal Penerimaan

ATC Kelas Sub Kelas

Bag.I, Vol.I, SubBag.B1, Hal 10

Bag.I, Vol.I, SubBag.B2

Pernyataan Pendaftar Application Declaration

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

PERNYATAAN PENDAFTAR APPLICANT DECLARATION

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam dokumen registrasi untuk pemasaran atau perbaikan berkala dari : I, who undersigned below, certify that all the information in these registration documents for marketing or periodic review of:

Nama Alkes Product name : MethSign

Bentuk Sediaan Dosage form Pendaftar Applicant company : PT. Meth Farma : Kit

adalah terkini dan benar. Saya juga menyatakan bahwa saya mempunyai penjelasan dan saya menjamin kebenarannya. Is correct and true, and reflects the total current information available. I further certify that I have exemined the following statement and I attest to their accuracy. 1. Proses pembuatan Alkes ini dibuat sesuai dengan Pedoman CPOB. National guideline on Good Manufacturing Process (GMP), is applied in full in all premisws involved in the manufacture of this product. 2. Formula tiap bentuk sediaan sama dengan formula induk dan catatan bets. The formulation per dosage form correlates with the master formula and with the batch manufacturing record form. 3. Prosedur pembuatan benar-benar sesuai dengan formula induk dan catatan bets. The manufacturing procedure is exactly as specified in the master formula and batch manufacturing record form. 4. Seluruh bets zat aktif dan zat tambahan diperoleh dari sumber yang terdaftar. All batch of active pharmaceutical ingredient(s) and excipient(s) are obtained from the source (s) specified in the accompanying documentation

Bag.I, Vol.I, SubBag.B2, Hal 11

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

5. Tiap bets zat aktif dan zat tambahan diuji sesuai spesifikasi dalam dokumen dan mengikuti semua spesifikasi sebelum Alkes disetujui. Each batch of drug substance(s) and excipient(s) is tested or certified againts thee specifications in the accompanying documentation and complies fully with thoss specifications before it is released for the manufacturing purposes. 6. Tiap bets kemasan diuji sesuai spesifikasi dalam dokumen dan mengikuti semua spesifikasi sebelum Alkes disetujui. Each batch of the container/closure system is tested or certified against the specifications in the accompanying documentation and complies fully with those specifications before it is released for manufacturing purposes. 7. Tiap bets Alkes juga diuji sesuai spesifikasi dalam dokumen dan mengikuti semua spesifikasi sebelum Alkes disetujui dan dipasarkan. Each batch of the finished product is tested or certified (in an accompanying certificate of analysis for that batch) against the specifications in the accompanying documentation and complies fully with those specifications before it is released for

manufacturing purposes 8. Personal yang menyetujui Alkes yang akan dipasarkan adalah yang berkompeten sesuai dengan pedoman CPOB. The person releasing the product for sale is an authorized person as defined by manufacturing practice. 9. Prosedur pembuatan formula untuk pengawasan Alkes harus tervalidasi. Metoda analisa tervalidasi akurasi, presisi, spesifitas dan linieritas sesuai pedoman CPOB. The procedures for control of the finished product have been validated for this formulation. The assay method has been validated for accuracy, precision, specificity and linearity in compliance with national guidelines. 10.Pemegang ijin edar memiliki prosedur tetap untuk penanganan penarikan kembali Alkes. The market authorization holder has a standard operating procedure for handling batch recalls of its products. 11. Semua dokumen mengacu pada pedoman CPOB. All the documentation refered to in this certificate is available for review during GMP inspection. national guidelines concerning good

Bag.I, Vol.I, SubBag.B2, Hal 12

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Nama Name (print or type) Jabatan Position in company Nomor telepon Telephone number Nomor fax Fax number Alamat email E-mail address : meta@Meth.org : 021-98887344 : 021-98887342 : QC Manager : Meta, S.Farm, Apt.

Tanda Tangan (di atas materai) Signature

Tanggal / Date

: 17 Februari 2012

Bag.I, Vol.I, SubBag.B2, Hal 13

Sertifikat & Dok Adm Certificate & other Adm Docs

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Sertifikat dan Dokumen Administratif yang Diserahkan Submitted Certification and Other Administration Documents

3.1. Alkes Lokal

3.1.1. Izin Industri Farmasi

3.1.2. Sertifikat CPOB

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 14

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

NOMOR : 245/Menkes/SK/V/1990 TANGGAL : 28 Mei 1990 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA IZIN USAHA INDUSTRI FARMASI NOMOR : 350/Menkes/SK/IV/2009 Membaca surat permohonan dari : PT Meth Farma No. OP/DIR/II/06/2010 Tanggal 2 Desember 2010 untuk mendirikan Usaha Industri Farmasi Meth Farma maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 1987, Keputusan Presiden Nomor 16 tahun 1987 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi, memberikan: IZIN USAHA INDUSTRI FARMASI Kepada : PT Meth Farma Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 05.055.772.6-331.000 Nomor Izin Prinsip : Untuk menjalankan perusahaan industri: 1. Bidang Usaha : Industri Farmasi 2. Jenis Industri : Formula Alkes 3. Komoditi Industri : Alkes 4. Lokasi Perusahaan A. Alamat Kantor : Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia B. Alamat Industri : Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia Dengan ketentuan dan persyaratan sebagaimana terlampir Izin Usaha Industri ini berlaku untuk seterusnya selama perusahaan ini berproduksi. Jakarta, 3 Januari 2012 KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Dra. Kustantinah, Apt. MAppSc NIP. 140 100 965 Tembusan: 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2. Balai POM seluruh Indonesia 3. GP Farmasi Indonesia di Jakarta

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 15

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

NOMOR: PO. 01.02.3.4567 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI FARMASI

MEMBACA: Surat permohonan PT Meth Farma No. OP/DIR/II/06/2009 Tanggal 3 Januari 2012 perihal Permohonan Izin Tetap PT Meth Farma. MENIMBANG: 1. Bahwa penyempurnaan pada pass through dan ruang ganti pakaian yang telah selesai dilaksanakan. 2. Bahwa Surat Izin Usaha Farmasi PT Meth Farma PO.01.02.3.4567 tanggal 3 Januari 2012 adalah izin sementara, oleh karena itu perlu mencabut Surat Keputusan Kesehatan RI No. 245/MenKes/SK/V/1990 dan menetapkan pemberian Izin Usaha Industri Farmasi kepada PT. Meth Farma pada alamat yang dimohonkan dengan suatu Surat Keputusan. MENGINGAT: 1. Undang-undang RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara No.100 tambahan Lembaran Negara No.3495) 2. Undang-undang Alkes Keras (Stbl 1937 No.541). 3. Undang-undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika. 4. Undang-undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. 5. Undang-undang No.5 Tahun 1981 tentang Perindustrian. 6. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan Pembinaan dan Pengembangan Industri. 7. Peraturan Pemerintah RI No. 13 Tahun 1985 tentang Izin Usaha Industri. 8. Peraturan Pemerintah RI No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. 9. Keputusan Presiden RI No. 15 Tahun 1984 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen. 10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 245/MenKes/SK/V/1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi.

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 16

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

MEMUTUSKAN MENETAPKAN :

PERTAMA : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 245/MenKes/SK/V/1990 tanggal 20 Mei 2010 tentang pemberian izin sementara kepada PT Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia untuk melakukan kegiatan Usaha Industri Farmasi. KEDUA : Memberikan izin kepada PT Meth Farma untuk melakukan kegiatan Usaha Industri Farmasi meliputi: a. Bidang Usaha b. Jenis Industri : Industri Farmasi : Formula Alkes

c. Komoditi Industri : Alkes d. Lokasi Industri : Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia

Izin Usaha Industri Farmasi ini berlaku pula bagi gudang dan tempat penyimpanan yang berada dalam kompleks usaha bidang industri yang terletak di Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia untuk menyimpan peralatan, perlengkapan, bahan baku, dan bahan penolong untuk keperluan kegiatan usaha industri serta Alkes. KETIGA : Mewajibkan kepada perusahaan sebagaimana tersebut pada diklum Kedua untuk menaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Perusahaan Industri Farmasi wajib melaksanakan produksi Alkes jadi dengan jenis produksi sesuai dengan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang ditetapkan.

MEMUTUSKAN MENETAPKAN : PERTAMA : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 245/MenKes/SK/V/1990 tanggal 20 Mei 2010 tentang pemberian izin sementara kepada PT Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia untuk melakukan kegiatan Usaha Industri Farmasi.

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 17

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

KEDUA

: Memberikan izin kepada PT Meth Farma untuk melakukan kegiatan Usaha Industri Farmasi meliputi: 1. 2. Bidang Usaha Jenis Industri : Industri Farmasi : Formula Alkes

3. Komoditi Industri : Alkes 4. Lokasi Industri Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia Izin

Usaha Industri Farmasi ini berlaku pula bagi gudang dan tempat penyimpanan yang berada dalam kompleks usaha bidang industri yang terletak Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia untuk menyimpan peralatan, perlengkapan, bahan baku, dan bahan penolong untuk keperluan kegiatan usaha industri serta alkes. KETIGA : Mewajibkan kepada perusahaan sebagaimana tersebut pada diklum Kedua untuk menaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Perusahaan Industri Farmasi wajib melaksanakan produksi obat jadi dengan jenis produksi sesuai dengan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang ditetapkan. 2. Bagian produksi wajib dipimpin oleh seorang Apoteker Warga Negara Indonesia yang bekerja penuh yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola produksi obat. 3. Bagian pengawasan mutu wajib dipimpin oleh seorang Apoteker Warga Negara Indonesia yang bekerja penuh diberi wewenang dan tanggung jawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu meliputi: a. Penyusunan, verifikasi dan pelaksanaan seluruh prosedur pengawasan mutu. b. Meluluskan atau menolak bahan awal, produk antara, produk ruahan, serta obat jadi dan bahan baku obat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan. Seluruh pengujian bahan awal, produk antara, produk ruahan, serta obat jadi dan bahan baku obat dilaksanakan pada laboratorium yang dimiliki oleh Industri Farmasi ini.

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 18

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

4.

Perusahaan Industri Farmasi hanya memproduksi obat jadi yang telah memperoleh persetujuan pendaftaran sesuai ketentuan yang ditetapkan Menteri Kesehatan.

5.

Perusahaan Industri Farmasi wajib menyalurkan dan memasarkan produknya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6.

Perusahaan Industri Farmasi wajib menyampaikan laporan industri secara berkala sesuai ketentuan yang ditetapkan.

7.

Perusahaan

Industri

Farmasi

wajib

melaksanakan

upaya

keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan Industri Farmasi yang dilakukan. 8. Perusahaan Industri Farmasi wajib melaksanakan upaya yang menyangkut keamanan dan kes alat, bahan baku, bahan penolong, proses serta hasil produksinya termasuk pengangkutannya dan keselamatan kerja. 9. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT : Izin Usaha Industri Farmasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan bahwa akan diadakan peninjauan atau perubahan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam penetapan ini.

Jakarta, 1 April 2012

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Dra. Kustantinah, Apt. MAppSc NIP. 140 100 965

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 19

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

DEPARTEMEN KESEHATAN RI BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43/MenKes/SK/II/1988 tanggal 2 Februari 1988 tentang Pedoman CPOB dan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 05411/A/SK/XII/89 tanggal 16 Desember 1989 tentang Penerapan CPOB pada Industri Farmasi, dengan ini diberikan: SERTIFIKAT CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK Nomor : 2241 / CPOB / A / IV /2012 Kepada: Nama Industri Farmasi Alamat kantor Alamat industri Nomor Izin Usaha Untuk bentuk sediaan Catatan: : PT Meth Farma : Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia : Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia : PO.01.02.3.4567 : kit

Sertifikat ini akan dibatalkan kembali apabila terjadi perubahan yang mengakibatkan tidak dipenuhinya persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 43/MenKes/SK/II/1988 tanggal 2 Februari 1988. Jakarta, 20 April 2012 KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Dra. Kustantinah, Apt. MAppSc NIP. 140 100 965 Tembusan Kepada Yth. 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2. Balai POM seluruh Indonesia 3. GP Farmasi Indonesia di Jakarta

Bag.I, Vol.I, SubBag.B3, Hal 20

Bag.I, Vol.I, SubBag.B4

Hasil Pra Registrasi

HASIL PRA REGISTRASI

Bag.I, Vol.I, SubBag.B4, Hal 21

Kuitansi Pembayaran

Bag.I, Vol.I, SubBag.B5

KUITANSI PEMBAYARAN

Bag.I, Vol.I, SubBag.B5, Hal 22

Informasi Obat Product Information

Bag.I, Vol.I, SubBag.C1

Bag.I, Vol.I, SubBag.C1

Informasi Obat Product Information

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Informasi Alkes yang Diserahkan Submitted Product Information

1.1. Brosur 1.2. Ringkasan Karakteristik Alkes

Bag.I, Vol.I, SubBag.C1, Hal 23

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

BROSUR

Bag.I, Vol.I, SubBag.C1.1, Hal 24

RINGKASAN KARAKTERISTIK ALKES


1. Nama Alkes: MethSign 2. Bentuk Sediaan: Kit 3. Pemerian: Alat tes uji terhadap amphetamine dalam urin berupa strip dengan panjang 7 cm, lebar 0,35 cm, dan tebal 2 mm berwarna putih. 4. Formula: Tiap strip mengandung : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Nitroselulosa Glass fiber membrane 1 l 0,5 l 1 l 47 mg 3 mg

5. Cara Pembuatan: 5.1. Preparasi Monoclonal anti-amphetamines antibodies - colloidal gold a. Monoclonal anti-amphetamines antibodies (1 L; 1 mg/mL) dicampur dengan 20 ml larutan colloidal gold b. Campuran tersebut diaduk secara cepat selama 30 menit dan ditambahkan ke dalam 2,5 mL BSA (Bovine Serum Albumin) 10% (b/v) untuk memblokir reaktivitas berlebih dari colloidal gold, aduk selama 30 menit. c. Setelah campuran tersebut disentrifugasi pada 6.000 ppm pada suhu 4C selama 45 menit, plat konjugasi yang dihasilkan di suspensi kembali dan dicuci dua kali dengan boraks 2 mM buffer (pH 9,0) yang mengandung 0,1% (b/v) polietilenglikol (BM=20.000). d. Kemudian disuspensi kembali ke dalam 1 ml buffer yang sama. 5.2. Preparasi strip imunokromatografi Strip imunokromatografi terdiri dari empat komponen yaitu sample pad, conjugate pad, membran nitroselulosa, dan absorbent pad.

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 25

a. Colloidal gold (0.5 mg/ml) pada garis uji atau Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody (1 mg/ml) pada garis kontrol diletakkan pada membran nitroselulosa. b. Kemudian dikompres menggunakan alat platform BioDot XYZ pada tingkat kecepatan 4 cm/s dan kemudian dikeringkan pada 37C. c. Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies-colloidal gold diaplikasikan pada conjugate pad (sekitar 1,5g/cm) hingga terliofilisasi sepenuhnya. d. Sample pad, conjugate pad, membran nitroselulosa, dan absorbent pad disatukan menjadi strip dengan ketebalan 2 mm. e. Strip tersebut dipotong dengan lebar 35 mm dan panjang 7 cm, menggunakan pemotong CM 4000 (Bio-Dot). f. Produk strip yang dihasilkan dikemas dalam plastik alumunium foil dengan silika dan disimpan pada suhu 4C.

6. Prinsip Kerja MethSign merupakan suatu pengujian menggunakan teknologi

immunoassay fase solid untuk pendeteksian metamfetamin secara qualitatif pada urin manusia. Pengujian ini didasarkan pada prinsip reaksi immunokimia yang sangat spesifik antara antigen dan antibodi yang digunakan untuk analisis senyawa spesifik dalam cairan biologis. Pengujian bergantung pada kompetisi antara konjugat obat dan obat yang mungkin terdapat dalam sampel urin, untuk berikatan dengan antibody. Dalam prosedurnya, sebuah sampel urin diletakkan pada alat dan kemudian berjalan ke atas. Jika obat terdapat pada urin sampel, obat akan berkompetisi dengan konjugat obat untuk berikatan dengan dye (reaksi pewarna), antibodi yang terbatas tidak bergerak di atas membrane. Jika kadar obat atau metabolitnya di atas kadar batas, obat akan diendapkan oleh antibodi., sehingga menghambat pengikatan coated dye dengan konjugat obat terhadap antibodi pada membrane. Hal ini mencegah pembentukan garis pada membrane. Oleh karena itu, sebuah sampel yang positif mengandung obat tidak akan membentuk garis pada posisi spesifik obat pada sisi hasil, yang mengindikasikan sebuah hasil positif dari kompetisi obat. Sampel urin yang tidak mengandung obat akan membentuk sebuah

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 26

garis pada posisi spesifik obat pada sisi hasil.,yang mengindikasikan sebuah hasil negative dari ketidakberadaan kompetisi dengan obat bebas. Selain garis test (s) yang akan muncul pada sisi hasil, terdapat sebuah garis control (c) untuk mengonfirmasi viabilitas (keberlangsungan) dari sebuah

pengujian. Garis control (validation line) harus selalu muncul jika pengujiannya dilakukan secara tepat. Antibodi IgG Poliklonal sheep anti-mouse digerakkan pada gAris control. Konjugat antibodidye monoclonal yang melewati garis akan ditangkap dan mengahsilkan garis bewarna pada posisi control (c ). Hal tersebut sebagai control procedural, mengonfirmasi bahwa telah digunakan volum sampel yang tepat dan sistem reagen pada garis control dan konjugasi indicator warna bekerja secara tepat. Jika volume sampel yang digunakan tidak tepat, tidak akan muncul garis control, mengindikasikan bahwa pengujian tidaklah valid.

7. Indikasi Untuk mendeteksi adanya senyawa metamfetamin dalam urin. 8. Cara Pemakaian Prosedur pengujian terdiri atas penambahan sampel urin pada sisi untuk sampel pada alat uji dan pengamatan kemunculan garis pada posisi uji dan control. 1. Untuk setiap pengujian, buka kotak MethSign dan beri nama alat uji sesuai identitas pasien.

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 27

2. Pegang pipet secara vertical, isi sebanyak 3 tetes penuh sampel urin ke dalam sisi untuk sampel (s). 3. Baca hasilnya setelah 3 menit, tetapi tidak lebih dari 10 menit dari penggunaan sampel. Pembacaan Hasil : Negatif : Munculnya garis control ( C ) berwarna ungu kemerahan dan sebuah garis di sebelahnya, yakni garis (T) mengindikasikan sebuah hasil pengujian yang negatif, contohnya tidak ada obat (metamfetamin) sebanyak kadar batas yang diharuskan pada pendeteksian. Intensitas warna garis control (C ) dan sebuah garis obat spesifik mungkin tidak sama. Beberapa garis terlihat samar-samar pada sisi hasil, terlihat setelah 10 menit, seharusnya diamati sebagai hasil yang negatif. Sebuah hasil negatif tidak mengindikasikan ketidakberadaan obat (metamfetamin) dalam sampel, itu hanya mengindikasikan bahwa sampel mengandung obat dengan kadar di bawah batas yang ditentukan dalam pengujian secara kualitatif. Positif : munculnya garis control bewarna ungu kemerahan dan tidak dilanjutkan adanya garis T mengindikasikan pengujian berhasil positif mengandung Metamfetamin (contohnya sampel mengandung obat dengan konsentrasi di atas kadar batas). Hasil pengujian yang positif tidak memberikan sebuah indikasi mengenai kadar intoksitasi atau konsentrasi obat dalam urin, hal tersebut hanya mengindikasikan bahwa sampel mengandung obat di atas kadar batas. Invalid : Sebuah garis control (C ) harus selalu muncul. Pengujian menjadi invalid apabila tidak terbentuk garis control (C ). Pengujian harus diulang dengan peralatan MethSign yang baru.

9. Peringatan dan Perhatian 1. Hanya untuk penggunaan diagnosis secara in vitro. 2. Hanya terbatas untuk professional. 3. Sampel yang digunakan adalah sampel yang berpotensi mengandung metamfetamin. 4. Harus menggunakan sarung tangan. 5. Menghindari kontaminasi silang pada sampel urin, yaitu dengan menggunakan wadah urin yang baru dan menggunakan alat tetes untuk setiap sampel urin. Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 28

6. Kit tidak menggandung komponen HIV atau infeksi hepatitis. 7. Sampel urin yang berpotensial memiliki penyakit menular. Dilakukan penanganan secara tepat dengan metode pembuangan berdasarkan praktek laboratorium yang baik. 8. Penggunaan MethSign harus mengikuti cara pemakaian yang terdapat dalam brosur. 9. Kemasan hanya boleh dibuka sesaat sebelum digunakan. 10. MethSign jangan digunakan apabila kemasan rusak. 11. Untuk hasil yang optimal, lakukan pengujian pada suhu ruang. 12. Hanya untuk sekali pemakaian. 13. MethSign jangan digunakan bila telah melewati tanggal kadaluarsa yang tercantum pada label kemasan.

10. Penyimpanan dan Stabilitas 1. Simpan kit dalam suhu dibawah 28oC. 2. JANGAN DIBEKUKAN 3. Jika disimpan dalam suhu 2o - 8oC, sebelum digunakan, tes kit tersebut dikeluarkan hingga mencapai suhu ruangan (15o - 28oC). 4. Cartridges stabil hingga tanggal kadaluarsa yang tercantum pada label kemasan. 5. Hindari terkena cahaya matahari langsung. 11. Bahan yang dibutuhkan namun dijual terpisah 1. Timer 2. Tabung reaksi

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 29

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2, Hal 30

Penandaan pada Kemasan Labelling

Penandaan pada Kemasan Labelling

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Penandaan pada Kemasan yang Diserahkan Submitted Labelling

2.1. Kemasan Primer

2.2. Kemasan Sekunder

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2.1, Hal 30

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

KEMASAN PRIMER

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2.1, Hal 31

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

KEMASAN SEKUNDER

Bag.I, Vol.I, SubBag.C2.2, Hal 32

BAGIAN II : DOKUMEN MUTU PART II : QUALITY DOCUMENT

Bag.II, Vol.I, SubBag. A

Daftar Isi Bagian II Table of Contents of Part II

Sub Bagian A. Daftar Isi Bagian II Section A. Table of contents of Part II Dossier Sub Bagian B. Ringkasan Dokumen Mutu Section B. Quality Overall Summary Sub Bagian C. Dokumen Mutu Section C. Body of Data

Bag, SubBag, Hal. II, A,

II, B,

II, C,

S. ZAT AKTIF / DRUG SUBSTANCE S1. INFORMASI UMUM S2. PROSES PEMBUATAN 2.1 Pabrik 2.2 Deskripsi Proses Pembuatan dan Proses Kontrol 2.3 Pengendalian Bahan 2.4 Pengendalian Tahap Kritis dan Menengah 2.5 Validasi Proses dan Evaluasi 2.6 Pengembangan Proses Pembuatan S3. KARAKTERISASI 3.1 Elusidasi Struktur dan Karakteristik Lain 3.2 Pengotoran S4. PENGENDALIAN ZAT OBAT 4.1 Spesifikasi 4.2 Prosedur Analisis 4.3 Validasi Prosedur Analisis 4.4 Analisis Bets 4.5 Pembenaran Spesifikasi S5. STANDAR REFRENSI ATAU MATERIAL S6. SISTEM PENUTUPAN WADAH S7. STABILITAS P. OBAT / DRUG PRODUCT P1. Deskripsi dan Komposisi Description and Composition P2. Pengembangan Farmasetika Pharmaceutical Development 2.1 Informasi Studi Pengembangan Information on Development Studies 2.2 Komponen Produk Obat Components of the Drug Product 2.3 Produk Akhir Finished Product 2.4 Pengembangan Proses Manufaktur Manufacturing Process Development 2.5 Sistem Penutupan Wadah Container Closure System 2.6 Sifat Mikrobiologi

II, C, 38 II, C, 38 II, C, 41 II, C, 41 II, C, 43 II, C, 43 II, C, 43

Bag.II, Vol.I, SubBag.B

Microbiological Attributes 2.7 Kompabilitas Compability P3. Proses Produksi/Manufacture 3.1 Formula Bets/Batch Formula II, C, 44 3.2 Proses Produksi dan Kontrol Proses Manufacturing Process and Process Control II, C, 44 3.3 Pengawasan Tahapan Kritis dan Pertengahan Control of Critical Steps and Intermediates 3.4 Validasi dan/atau Evaluasi Proses Process Validation and/or Evaluation P4. Kontrol Bahan Tambahan Control of Excipient P5. Kontrol Produk Akhir/Control of Finished Product 5.1 Spesifikasi/Specification II, C, 45 5.2 Prosedur Analisis/Analytical Prosedures II, C, 45 5.3 Validasi Proses Analisis Validation of AnalyticalProcedures 5.4 Analisis Bets/Batch Analyse II, C, 50 5.5 Karakterisasi Cemaran Characterisation of Impurities 5.6 Alasan Pemilihan Spesifikasi Justification of Specification(s) P6. Referensi Standar Atau Bahan Baku Reference Standards or Materials P7. Sistem Penutup Wadah/Container Closure System 7.1 Spesifikasi/Spesification II, C, 51 7.2 Metode Pengujian Kemasan/Packaging Test Method II, C, 51 P8. Stabilitas/Stability II, C, 53 P9. Bukti Ekivalensi Product Interchangeability, Equivalence Evidence Sub Bagian D. Daftar Referensi Section D. List of Key Literature References

II, D, 56

Bag.II, Vol.I, SubBag.B

Ringkasan Dokumen Mutu Quality Overall Summary

Bag.II, Vol.I, SubBag.B

Dokumen Bagian II yang Diserahkan Submitted Part II Dossier

DOKUMEN MUTU : S Zat Aktif S.1 Informasi Umum S.2 Proses Produksi 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 Pabrik Deskripsi Proses Produksi dan Pengawasan Proses Pengawasan Bahan Pengawasan Tahapan Kritis dan Pertengahan Validasi dan/atau Evaluasi Proses Pengembangan Proses Produksi

S.3 Karakterisasi 3.1 3.2 Elusidasi Struktur dan Karakteristik Lain Pengotoran

S.4 Pengendalian Zat Obat 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 Spesifikasi Prosedur Analisis Validasi Prosedur Analisis Analisis Bets Alasan Pemilihan Spesifikasi

S.5 Standar Referensi Atau Material S.6 Sistem Penutupan Wadah S.7 Stabilitas

P. OBAT P.1 Deskripsi dan Komposisi 1.1 1.2 Deskripsi Komposisi

P.2 Pengembangan Farmasetika 2.1 Informasi Studi Pengembangan

Bag.II, Vol.I, SubBag.B, Hal 36

2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7

Komponen Obat Produk Akhir Pengembangan Proses Produksi Sistem Kemasan Sifat Mikrobiologi Kesesuaian

P.3 Proses Produksi 3.1 3.2 3.3 3.4 Formula Bets Proses Produksi dan Pengawasan Proses Pengawasan Tahapan Kritis dan Pertengahan Validasi dan/atau Evaluasi Proses

P.4 Kontrol Bahan Tambahan P.5 Kontrol Produk Akhir 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 Spesifikasi Prosedur Analisis Validasi Proses Analisis Analisis Bets Karakterisasi Cemaran Alasan Pemilihan Spesifikasi

P.6 Baku Pembanding P.7 Sistem Penutup Wadah 7.1 Spesifikasi 7.2 Metode Pengujian Kemasan P.8 Stabilitas P.9 Bukti Ekivalensi

Bag.II, Vol.I, SubBag.B, Hal 37

Bag.II, Vol.I, SubBag.C

Dokumen Mutu Body of Data

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Dokumen Mutu S. ZAT AKTIF S1. INFORMASI UMUM 1. Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies a. Pemerian: Berbentuk cairan b. Kelarutan: Air, buffer sodium fosfat/ sodium klorida c. pH: 7,0 d. Purifikasi: > 95% e. Immunogen: Amphetamine-BSA conjugate f. Konsentrasi: 4,88 mg/ml g. Berat molekul: 145 kDa h. Pengawet: 0,02% Natrium azide i. Ukuran: 100ug (Lyophilized) j. Penyimpanan: Pada jangka panjang: 2-8c Pada jangka panjang: -20c

2. Colloidal gold a. Pemerian: Berbentuk cairan merah violet jernih, dan tidak berbau b. Kelarutan: Tidak larut didalam air c. Ukuran partikel: 0,2888 nm d. Tekanan uap: 23,8 mmHg pada suhu 25c e. Densitas uap: 0,023 g/cm3 f. Konsentrasi: 20 ppm gold partikel

3. Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody a. Pemerian: Berbentuk cair b. pH; 7,60 c. Penyimpanan: +4c pada tempat yang gelap, dan tidak boleh membeku. d. Buffer penyimpanan: 0.01M Natrium fosfat, 0.25M NaCl, pH7.6, 0.05% Natrium azide, 0.01% Thimerisol, 15mg/ml BSA e. Konsentrasi: 1 mg at 2 mg/ml

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 38

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

4. Nitroselulosa a. Rumus struktur:

b. Nomor registrasi CAS: 9004-70-0 c. Nama CAS: Cellulose nitrate d. Pemerian: Granul berbentuk kubus atau bahan berserat, berwarna putih atau hampir putih, menyerupai kapas tetapi lebih kasar dan berserbuk. Baik granul maupun bahan berserat bersifat lembab, sangat mudah terbakar. e. Kelarutan: Larut dalam 25 bagian campuran dari 1:3 alkohol dan eter, larut dalam metanol, aseton, asam asetat glasial, amil asetat. f. Identifikasi: 1. Ditambahkan air pada larutan nitroselulosa dalam aseton, maka akan terjadi endapan putih. 2. Setiap ml dari asam klorida 0,1 M setara dengan 1,401 mg Nitrogen. g. Diameter pori-pori: 0,45 m h. Dimensi membran: 8.6 cm x 13.5 cm i. Kapasitas ikatan: 80 g/cm2 protein j. Interaksi ikatan: Hidrofobik dan elektrostatik k. Media Membran: 100% nitroselulosa murni 5. Glass fiber membrane a. Pemerian: Lembaran gelas berserat putih, tidak berbau b. Titik leleh: 682,2 -726,6C

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 39

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

S2. PROSES PEMBUATAN 2.1 Pabrik No. Nama Bahan Mouse 1 Monoclonal antiamphetamines antibodies 2 Colloidal gold Sheep polyclonal Secondary 3 Antibody to Mouse IgG - H&L (HRP) Millipore Corporation 120 Centennial Ave., Piscataway, NJ 08854, USA 120 Centennial Ave., Piscataway, NJ 08854, USA USA USA Abcam plc 330 Cambridge Science Park Cambridge, CB4 0FL UK Purest Colloids, Inc. 602 Highland Drive, Westampton, NJ 08060 USA Biogen, Idec Inc. 45-16 Ramsey Road Shirley, NY 11967, USA USA Nama Pabrik Alamat Pabrik Negara

Nitroselulosa

Glass fiber membrane

Millipore Corporation

2.2 Deskripsi Proses Pembuatan dan Proses Kontrol 2.3 Pengendalian Bahan 2.4 Pengendalian Tahap Kritis dan Menengah 2.5 Validasi Proses dan Evaluasi 2.6 Pengembangan Proses Pembuatan -

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 40

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

S3. KARAKTERISASI 3.1 Elusidasi Struktur dan karakteristik lain 3.2 Pengotoran S4. PENGENDALIAN ZAT OBAT 4.1 Spesifikasi 4.2 Prosedur Analisis 4.3 Validasi Prosedur Analisis 4.4 Analisis Batch 4.5 Pembenaran Spesifikasi S5. STANDAR REFERENSI ATAU MATERIAL S6. SISTEM PENUTUPAN WADAH S7. STABILITAS

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 41

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

P. OBAT P1. DESKRIPSI DAN KOMPOSISI 1.1 DESKRIPSI Nama produk Bentuk sediaan Pemerian : MethSign : Kit : Alat tes uji terhadap amphetamine dalam urin berupa strip dengan panjang 7 cm, lebar 0,35 cm, dan tebal 2 mm berwarna putih Bobot / strip Kemasan 1.2 KOMPOSISI Komposisi: Tiap strip mengandung : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Nitroselulosa Glass fiber membrane 1 l 0,5 l 1 l 47 mg 3 mg : 50 mg : Tiap kit 1 strip

P2. PENGEMBANGAN FARMASETIKA 2.1 Informasi dari Studi Pengembangan 2.2 Komponen Produk Obat 2.3 Produk Akhir 2.4 Pengembangan Proses Manufaktur 2.5 Sistem Penutupan Wadah 2.6 Sifat Mikrobiologi -

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 42

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Kompatibilitas P3. PROSES PRODUKSI 3.1 Formula Bets Komposisi: Tiap strip mengandung : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Nitroselulosa Glass fiber membrane 1 l 0,5 l 1 l 47 mg 3 mg

Jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat tiap kit (1 strip) adalah: Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Nitroselulosa Glass fiber membrane 1 l 0,5 l 1 l 47 mg 3 mg

Jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat tiap bets (100.000 kit) adalah: Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies= 100.000 x1 l Colloidal gold Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody Nitroselulosa Glass fiber membrane = 100.000 x 1 l = 100.000 l = 100.000 l = 100.000 x 0,5 l = 50.000 l

= 100.000 x 47 mg = 4.700.000 mg = 100.000 x 3 mg = 300.000 mg

3.2 Proses Produksi dan Kontrol Proses a. Colloidal gold (0.5 mg/ml) pada garis uji atau Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody (1 mg/ml) pada garis kontrol diletakkan pada membran nitroselulosa. b. Kemudian dikompres menggunakan alat platform BioDot XYZ pada tingkat kecepatan 4 cm/s dan kemudian dikeringkan pada 37C.

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 43

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

c. Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies-colloidal gold diaplikasikan pada conjugate pad (sekitar 1,5g/cm) hingga terliofilisasi sepenuhnya. d. Sample pad, conjugate pad, membran nitroselulosa, dan absorbent pad disatukan menjadi strip dengan ketebalan 2 mm. e. Strip tersebut dipotong dengan lebar 35 mm dan panjang 7 cm, menggunakan pemotong CM 4000 (Bio-Dot). f. Produk strip yang dihasilkan dikemas dalam plastik alumunium foil dengan silika dan disimpan pada suhu 4C.

3.3

Pengawasan Tahapan Kritis dan Pertengahan -

3.4

Validasi dan/atau Evaluasi Proses -

P4. KONTROL BAHAN TAMBAHAN -

P5. KONTROL PRODUK AKHIR 5.1 Spesifikasi Alat tes uji terhadap amphetamine dalam urin berupa strip dengan panjang 7 cm, lebar 0,35 cm, dan tebal 2 mm berwarna putih

5.2 Prosedur Analisis 5.2.1 Uji sensitivitas Tujuan uji: untuk mengetahui kemampuan kit dalam mendeteksi keberadaan metamfetamin dalam urin pada konsentrasi lebih dari atau sama dengan konsentrasi cutoffnya melalui identifikasi keberadaan hemaglutinin (HA) dan penentuan titernya. Prinsip pengujian HA: aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah oleh hemaglutinin (HA). Reaksi hemaglutinasi ini dapat dilihat secara langsung untuk menentukan keberadaan HA pada medium cair yang

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 44

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

mengandung konsentrasinya. Cara kerja:

elektrolit

dan

sel

darah

merah

yang

diketahui

1. Sebanyak 25 l PBS dimasukkan ke dalam masing-masing sumur plat mikrotiter V-bottomed. 2. Sebanyak 25 l suspensi metamfetamin (berkonsentrasi 1250 ng/ml) dimasukkan pula ke dalam sumur pertama. Untuk determinasi akurat isi dari HA, hal ini harus dilakukan menggunakan awal seri larutan dengan jarak yang berdekatan, contoh: 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, 1/128, 1/256. 3. Buat larutan 25 l suspensi virus dua kali lipat sepanjang plat. 4. Sebanyak 25 l PBS dimasukkan ke dalam setiap sumur. 5. Sebanyak 25 l sel darah merah ayam 1% (v/v) dimasukkan pula pada setiap sumur. 6. Ketuk plat secara perlahan untuk terjadinya pencampuran dan biarkan sel darah merah selama 40 menit pada suhu kamar, contoh sekitar 20oC, atau selama 60 menit pada suhu 4oC bila suhu ambient tinggi, dimana kontrol waktu sel darah merah diatur oleh tombol khusus . 7. Plat dimiringkan dan amati secara visual apakah ada atau tidaknya aliran sel darah merah berbentuk air mata. Titrasi harus dibaca pada nilai larutan tertinggi yang memberikan HA lengkap (tidak ada aliran); hal ini mewakili 1 unit HA (HAU) dan bisa dihitung secara akurat dari jarak awal larutan.

Cara kerja ini dapat dilihat pada Bagan 1 di bawah ini.

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 45

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Bagan 1. Pengujian Sensitivitas Kit Deteksi Metamfetamin Menggunakan Metode HA Hasil : Suspensi metamfetamin dengan jumlah HA unit yang berbedabeda digunakan untuk mengevaluasi sensitivitas dari MethSign. Suspensi metamfetamin mula-mula yang mengandung pada 128 unit/ml HA diencerkan dan dievaluasi untuk sensitivitas. Suspensi metamfetamin yang diencerkan dari 1:2 sampai 1:256 (masing-masing mengandung 640,5 unit HA di dalamnya) tidak menghasilkan garis pada bagian garis tes, namun menghasilkan garis yang jelas pada bagian garis kontrol. Pengenceran selanjutnya, yaitu 1:512 dan seterusnya mulai menghasilkan garis pada bagian garis uji.

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 46

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Berdasarkan hasil uji sensitivitas, dapat terlihat bahwa tidak terbentuk garis pada bagian garis uji dimulai dari 64 unit HA sampai dengan 0,5 unit HA. Pada pengenceran yang lebih besar memberikan garis yang ketebalan warnanya semakin meningkat pada garis uji. Oleh karena itu, sensitivitas grafis MethSign mencapai tingkat 0,5 unit antigen HA.

5.2.2

Uji spesifisitas/ selektivitas Tujuan uji: untuk mengetahui kemampuan kit dalam mendeteksi zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel. Teknis pengujian: Uji spesifisitas ini dilakukan dengan menambahkan berbagai obat dan metabolit obat ke dalam spesimen urin yang tidak mengandung obat. Obat serta metabolitnya harus ditambahkan dalam konsentrasi minimum tertentu untuk menghasilkan hasil positif (konsentrasi cutoff). Pada Tabel 1 ditunjukkan nilai cutoff beberapa komponen obat serta metabolitnya yang positif terdeteksi di dalam urin melalui MethSign selama 5 menit

Tabel 1. Nilai Cutoff Beberapa Komponen

Komponen D-Amphetamine D, L-Amphetamine ()Ephedrine (+)Ephedrine D-Methamphetamine p-OH-Methamphetamine Methylenedioxyamphetamine Methylenedioxymethamphetamine

Konsentrasi (ng/ml) 200000 >200000 200000 200000 1000 >200000 >200000 2000

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 47

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

5.2.3

Uji presisi/ keseksamaan Tujuan Uji: mengetahui kemampuan kit dimana terdapat kesesuaian antara hasil uji yang terukur melalui penyebaran hasil uji dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Uji presisi ini dapat dinyatakan sebagai keterulangan (repeatability) atau ketertiruan (reproducibility). Keterulangan adalah keseksamaan metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dalam interval waktu yang pendek. Sedangkan ketertiruan adalah keseksamaan metode jika dikerjakan pada metode yang berbeda. Teknis pengujian presisi adalah sebagai berikut: Urin normal yang bebas obat dicampurkan dengan obat standar hingga mencapai konsentrasi yang berbeda (-50%, -25%, +25%, dan +50%). Konsentrasi ini dibandingkan terhadap nilai cutoff metamfetamin. Untuk setiap konsentrasi obat, dilakukan pengujian sebanyak 15 kali. Pengujian ini dilakukan untuk memvalidasi tingkat presisi tes sekitar konsentrasi cutoff baik pada pengujian di hari yang sama maupun hari yang berbeda. Pada hari pertama, 15 replikat dari masing-masing larutan dipipet ke dalam sumuran microtiter plate. Pada hari kedua dan ketiga, 15 replikat dianalisis kembali dari larutan yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan menentukan presisi antar hari. Nilai presisi intra hari diperoleh setelah menghitung rata-rata, standar deviasi, dan koefisien variansi dari hasil pembacaan absorbansi 15 replikat yang dilakukan pada hari pertama. Sedangkan, pada presisi antar hari perhitungan ratarata, standar deviasi, dan koefisien variansi setiap konsentrasi, berasal dari uji yang dilakukan selama 3 hari. Presisi dinyatakan dengan persen koefisien variansi (% KV), nilainya diperoleh dengan membagi nilai rata-rata terhadap standar deviasi lalu dikali dengan 100%. Hasil Uji: nilai presisi MethSign sebesar 98,9%

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 48

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

5.2.4

Uji Stabilitas Tujuan uji: untuk menentukan stabilitas kit secara acak dalam selang waktu penyimpanan tertentu pada dua kondisi suhu yang berbeda di mana stabilitas dinilai berdasarkan pengujian sensitivitas kit. Teknis uji: Masing-masing kit diambil secara acak sebanyak satu buah dari 12 bets. Variabel yang membedakan pada pengujian ini adalah suhu penyimpanan, yaitu suhu kamar 25oC (pengujian secara stabilitas dipercepat) dan 4oC (pengujian stabilitas jangka panjang) serta waktu penyimpanan tertentu. Untuk komponen melihat kit, dampak penyimpanan pengujian terhadap sensitivitas stabilitas dengan

dalam

dilakukan

menggunakan urin yang positif mengandung metamfetamin. Pengujian stabilitas kit pada suhu 25oC dilakukan secara berkala setiap bulannya selama 6 bulan, serta diuji setiap 3 bulan sejak bulan ke-6 hingga bulan ke-12. Sedangkan, pengujian stabilitas kit pada suhu 4oC dilakukan setelah penyimpanan dalam bulan-bulan tertentu selama 0 hingga 6 bulan serta setiap 3 bulan sejak bulan keenam hingga keduabelas penyimpanan. Hasil Uji: MethSign yang disimpan pada suhu kamar selama 5 bulan tidak menunjukkan perubahan sensitivitas dalam mendeteksi sampel yang mengandung metamfetamin. Penyimpanan selanjutnya, yaitu pada bulan ke-6 hingga ke-12 menunjukkan penurunan sensitivitas hingga 50%. Lalu, MethSign yang disimpan pada temperatur 4C selama 12 bulan menunjukkan sensitivitas yang tetap dan dapat mendeteksi

metamfetamin hingga 0,5 unit HA yang merupakan batas sensitivitas yang sama pada saat awal kit diproduksi. Hasil uji ini dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 49

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Waktu penyimpanan (bulan) 0 25 oC 4 oC 25 oC 4 C 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 C 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC


o o

Temperatur

Pengenceran antigen Titer HA (unit/ml)] 1 : 256 1 : 256 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 1 : 256 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 1 : 256 1 : 256 Tidak diuji 1 : 128 1 : 256 1 : 128 1 : 256 1 : 218 1 : `256

Negatif sample

Tidak diuji Tidak diuji Tidak diuji -

12

Tabel 2. Hasil Pengujian Stabilitas MethSign 5.3 Validasi Prosedur Analisis 5.4 Analisis Bets M1P409125

a. Digit pertama dan kedua menunjukkan nama produk berdasarkan alfabet. Misal: M, karena produk MethSign berawalan dengan huruf M dan merupakan produk nomor 1 pada huruf M

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 50

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

b. Digit ketiga (huruf) Menunjukkan jenis produk misal: P - menunjukkan sediaan padat K - menunjukkan sediaan kapsul T - menunjukkan sediaan tablet c. Digit keempat 4 --- menunjukkan bentuk kit d. Digit kelima sampai kesembilan (angka dan huruf) 09 menunjukkan bulan 12 menunjukkan tahun 5 menunjukkan jumlah yang diproduksi untuk 100.000 strip 5.5 Karakterisasi Kemurnian 5.6 Dasar Spesifikasi P6. REFERENSI STANDAR ATAU BAHAN BAKU P7. SISTEM PENUTUPAN WADAH 7.1 SPESIFIKASI Kemasan Primer : Bentuk strip.

Bahan terbuat dari bahan aluminium foil Kemasan Sekunder : kit terbuat dari kertas karton yang dilipat yang berisi 1 strip dan brosur. 7.2 METODE PENGUJIAN KEMASAN Bahan baku pengemas harus dianalisa ketika baru datang dari supplier. Hal ini dilakukan agar bahan yang telah dipesan memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pabrik obat yang bersangkutan. Keputusan akhir analisa bahan tersebut yaitu dibebaskan atau ditolak. Dibebaskan artinya bahan tersebut dapat digunakan untuk proses produksi pengemasan selanjutnya, namun bila ditolak berarti tidak dapat digunakan untuk proses produksi dan akan segera dimusnahkan atau dikembalikan kepada supplier untuk meminta ganti yang lebih baik.

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 51

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Analisa bahan baku pengemas yang terdiri dari alufoil yang digunakan sebagai bahan pengemas primer dan kertas karton sebagai bahan pengemas sekunder meliputi uji-uji sebagai berikut: 1. Uji visual terhadap penandaan teks dan spesifikasi disain bahan pengemas sesuai yang dipersyaratkan. Pada uji ini sampel yang telah diambil baik bahan pengemas primer dan bahan pengemas sekunder diperhatikan secara seksama baik teksnya maupun disain sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan di sini adalah teks yang tidak luintur atau jelas terbaca, expire date dan nomor batch yang jelas terbaca. 2. Uji ketebalan menggunakan alat Millitest Mahr. Alufoil dan karton diukur tebalnya dengan suatu alat penggaris Millitest Mahr yang telah dikalibrasi di Badan Administrasi. 3. Uji teks pada alufoil untuk melihat luntur atau tidaknya teks yang tertulis pada alufoil bila digulung menggunakan alat Monometer. 4. Uji grammatur bahan kemas dengan alat neraca Karl Schroder Pada uji ini bahan kemas dibuat menjadi bulatan-bulatan berdiameter 35 mm dalam satuan g/m2, kemudian ditimbang dengan alat neraca Karl Schroder. 5. Uji kekuatan tinta cetakan pada bahan kemas seperti leaflet dengan alat Rub Proof Test Karl Schroder KG. 6. Uji gesekan pada alufoil menggunakan alat Karl Schroder. Pada uji ini alufoil ditimpakan suatu alat dengan kekuatan tertentu dan dilihat pada tingkat gesekan tertentu yang terjadi pada alufoil. 7. Struktur kimia alufoil dilakukan menggunakan FTIR. Dasar dari uji ini adalah tidak ada persamaan dari serapan infra merah yang sama dari dua jenis bahan alufoil kecuali dua bahan tersebut merupakan satu isomer. Pada pelaksanaan uji ini bahan alufoil dibuat menjadi palet dengan bahan pengisi KBr kemudian ditembak dengan sinar infra merah. Setelah itu dilihat spektrum serapan infra merah yang terjadi dan dibandingkan dengan standar. 8. Uji kebocoran strip

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 52

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Uji dilakukan dengan pewarna metilen blue atau dengan menggunakan pengujian parsial oleh percikan tegangan tinggi. Lalu dilihat Pemeriksaan hasil print pada karton pengemas (printing): a. Karton pengemas yang digunakan adalah benar. b. Nomor batch dan expire date tercetak sudah benar. c. Cetakan nomor batch dan expire date tidak luntur. Pemeriksaan pada leaflet (folding): a. Leaflet yang digunakan adalah benar b. Pelipatan leaflet sesuai dengan standard Pemeriksaan pada proses pembungkusan strip dengan karton (cartooning): a. Karton pengemas, leaflet, dan aluminium foil yang digunakan sesuai dengan yang tertera di standard pengemasan b. Jumlah produk dalam strip lengkap c. Teks pada strip, karton pengemas, dan leaflet tidak luntur atau jelas terbaca. Nomor batch dan tanggal kadaluarsa pada strip, karton pengemas jelas terbaca. P8. STABILITAS Untuk menentukan stabilitas digunakan 3 bets Methsign yang diambil secara acak masing-masing 1 strip dari tiap betsnya. Pengujian dilakukan pada dua suhu penyimpanan, yaitu suhu kamar 25 C (uji stabilitas dipercepat) dan suhu penyimpanan 4 C (uji stabilitas jangka panjang). Pengujian dilakukan menggunakan sampel positif luteinizing hormon dan sampel negatif. Untuk uji stabilitas pada suhu 25 C, pengujian sampel dilakukan sebanyak 6 kali setiap 30 hari selama 6 bulan. Strip Methsign yang disimpan pada temperatur kamar selama 6 bulan tidak menunjukkan perubahan dalam mendeteksi sampel yang mengandung luteinizing hormon. Penyimpanan selanjutnya pada bulan ke 9 menunjukkan penurunan sensitivitas hingga 50%, dan perpanjangan waktu hingga bulan ke 12 menunjukkan penurunan sensitivitas Methsign strip. Untuk uji stabilitas pada suhu 4 C, pengujian sampel dilakukan sebanyak 6 kali setiap 30 hari selama 18 bulan. Strip Methsign yang disimpan pada temperatur 4 C selama 18 bulan menunjukkan sensitivitas yang tetap dan dapat

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 53

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

mendeteksi luteinizing hormon hingga 0,25 HA unit, yang merupakan batas sensitivitas yang sama pada saat awal strip diproduksi. Waktu penyimpanan (bulan) 0 Temperatur 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 C 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 oC 4 oC 25 C 4 oC 25 oC 4 oC
o o

Pengenceran antigen [Titer HA (unit/ml)] 1 : 256 1 : 256 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 1 : 256 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 1 : 256 1 : 128 1 : 256 1 : 218 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256 Tidak diuji 1 : 256

Negatif sample Tidak diuji Tidak diuji Tidak diuji Tidak diuji Tidak diuji Tidak diuji -

12

15

18

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 54

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 55

Daftar Refrensi

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

DAFTAR REFERENSI Anonim. 2007. British Pharmacopoeia 5th edition. London: Crown Copyright Anonim. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anonim. 2001. The Merck Index 13th edition. New Jersey : Merck&Co, Inc. http://www.biocompare.com/ProductDetails/934504/Sheep-Anti-Human-LuteinizingHormone-Polyclonal-antibody-Unconjugated.html http://www.calbiotech.com/store/product.asp?catid=&pid=63 http://www.mathesongas.com/pdfs/msds/MAT09290.pdf http://www.merck-chemicals.com/life-science-research/luteinizing-hormone-releasingfactor/EMD_BIO-05-231050/p_HoCb.s1L35AAAAEWP2IfVhTm?SEO_ErrorPageOccurred=true&CountryNa me=International&attachments=MSDS&InternationalSite=true

Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 56

PT. METH FARMA

METHSIGN

RAHASIA

Lampiran Bag.II, Vol.I, SubBag.C, Hal 38

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia SERTIFIKAT ANALISA No. 01 / QC / VI/ 12 Nama bahan baku No. Bets Asal bahan baku Tanggal Produksi Tanggal kadaluarsa Tanggal sampling Tanggal pemeriksaan : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies : O1P402115 : Biogen, Idec Inc. : 17 Februari 2012 : 17 Februari 2014 : 17 Juni2012 : 17 Juni 2012

HASIL PEMERIKSAAN No Yang Diuji 1 Pemerian 2 3 4 Kelarutan pH Berat molekul

Persyaratan cairan Air, buffer sodium fosfat/ sodium klorida 7,0 145 kDa

Hasil cairan Sesuai 7,0 145 kDa

Kesimpulan : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies, No Batch O1P402115, Ex ME, memenuhi persyaratan Biogen, Idec Inc..

Depok, 17 Juni 2012 Penanggung jawab QC Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim S.Farm, Apt)

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia SERTIFIKAT ANALISA No. 02 / QC / VI / 12 Nama bahan baku No. Bets Asal bahan baku Tanggal Produksi Tanggal kadaluarsa Tanggal sampling Tanggal pemeriksaan : Colloidal gold : O1P402115 : Purest Colloids, Inc. : 17 Februari 2012 : 17 Februari 2014 : 17 Juni 2012 : 17 Juni 2012

HASIL PEMERIKSAAN No Yang Diuji Pemerian 1 2 3 Berat molekul pH

Persyaratan Berbentuk cairan merah violet jernih, dan tidak berbau 1182.3 g/mole 7,0

Hasil Berbentuk cairan merah violet jernih, dan tidak berbau 1182.3 g/mole 7,0

Kesimpulan : Bahan baku LH-RF T-R60 , No. Bets O1P402115, Ex San Diego, California , memenuhi persyaratan Calbiocham

Depok, 17 Juni 2012 Penanggung jawab QC Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim S.Farm, Apt)

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia SERTIFIKAT ANALISA No. 03 / QC / VI / 12 Nama bahan baku No. Bets Asal bahan baku Tanggal Produksi Tanggal kadaluarsa Tanggal sampling Tanggal pemeriksaan : Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody : A1P402115 : Abcam plc : 17 Februari 2012 : 17 Februari 2014 : 17 Juni 2012 : 17 Juni 2012

HASIL PEMERIKSAAN No Yang Diuji 1 Pemerian 2 Ukuran

Persyaratan Berbentuk cair 250 l

Hasil Berbentuk cair 250 l

Kesimpulan : Bahan baku Sheep-Anti LH Polyclonal antibodi , No. Bets O1P402115, Ex , me Rockford/menuhi persyaratan Thermo Fisher Scientific

Depok, 17 Juni 2012 Penanggung jawab QC Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim S.Farm, Apt)

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia SERTIFIKAT ANALISA No. 04 / QC / VI / 12 Nama bahan baku No. Bets Asal bahan baku Tanggal Produksi Tanggal kadaluarsa Tanggal sampling Tanggal pemeriksaan : : : : : : : Nitroselulosa (Merck Index 13th) O1P402115 USA/Millipore Corporation 17 Februari 2012 17 Februari 2014 17 Juni 2012 17 Juni 2012

HASIL PEMERIKSAAN No Yang Diuji

Pemerian

Kelarutan

Identifikasi

Persyaratan Granul berbentuk kubus atau bahan berserat, berwarna putih atau hampir putih, menyerupai kapas tetapi lebih kasar dan berserbuk. Baik granul maupun bahan berserat bersifat lembab, sangat mudah terbakar. Larut dalam 25 bagian campuran dari 1:3 alkohol dan eter, larut dalam metanol, aseton, asam asetat glasial, amil asetat. 1. Ditambahkan air pada larutan nitroselulosa dalam aseton, maka akan terjadi endapan putih. 2. Setiap ml dari asam klorida 0,1 M setara dengan 1,401 mg Nitrogen. 0,45 m 8,6 cm x 13,5 cm 80 g/cm2 protein

Hasil Bahan berserat, berwarna putih menyerupai kapas tetapi lebih kasar dan berserbuk

Sesuai

Sesuai

4 5 6

Diameter poripori Dimensi membran Kapasitas ikatan

0,45 m 8,6 cm x 13,5 cm 80 g/cm2 protein

Kesimpulan : Bahan baku Nitroselulosa, No. Bets O1P402115, Ex USA, memenuhi persyaratan Merck Index 13th Depok, 17 Juni 2012 Penanggung jawab QC Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim S.Farm, Apt)

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia SERTIFIKAT ANALISA No. 05 / QC / VI/ 12 Nama bahan baku : Glass fiber membrane No. Bets : A1P409105 Asal bahan baku : USA / Millipore Corporation Tanggal Produksi : 17 Februari 2012 Tanggal kadaluarsa : 17 Februari 2014 Tanggal sampling : 17 Juni 2012 Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2012 HASIL PEMERIKSAAN No Yang Diuji Persyaratan Lembaran gelas berserat 1 Pemerian putih, tidak berbau 2 Titik leleh 682.2 -726.6C

Hasil Lembaran gelas berserat putih, tidak berbau 700, 1C

Kesimpulan : Bahan baku Glass fiber membrane, No. Bets O1P402115, Ex USA, memenuhi persyaratan Millipore Corporation. Depok, 17 Juni 2012 Penanggung jawab QC Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim, S.Farm, Apt)

PT. Meth Farma Jl. Belibis No. 8, Cimanggis, 12645 Indonesia

SERTIFIKAT ANALISA 017/VI/QC/2012


Nama Obat Nomor Bets Tanggal Pembuatan Tanggal Kadaluarsa Tanggal Pemeriksaan : MethSign : M1P409125 : 7 Februari 2012 : 17 Februari 2014 : 17 Juni 2012 Komposisi: Tiap kit mengandung : Mouse Monoclonal anti-amphetamines antibodies 1 l Colloidal gold 0,5 l Polyclonal sheep anti-mouse IgG antibody 1 l Nitroselulosa 47 mg Glass fiber membrane 3 mg

Hasil Pemeriksaan
No 1 Parameter Uji Pemerian Hasil Alat tes uji terhadap amphetamine dalam urin Sesuai Persyaratan

berupa strip dengan panjang 7 cm, lebar 0,35 cm, dan tebal 2 mm berwarna putih
2 3 Stabilitas Spesifisitas Stabil bila disimpan pada suhu ruang Spesifik terhadap metamphetamine Sesuai Sesuai

Kesimpulan: Kit Sabu untuk urin, No. Bets M1P409125 memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Depok, 17 Juni 2012 Penanggung Jawab QC, Pemeriksa

(Meta, S.Farm, Apt)

(Jerry Hakim S.Farm, Apt)

Material Safety Data Sheet

Anda mungkin juga menyukai