Anda di halaman 1dari 2

Penentuan harga transfer adalah penentuan dari suatu harga pertukaran pada saat unit-unit bisnis yang berbeda

di dalam suatu perusahaan bertukar produk-produk atau jasa-jasa. Penentuan harga transfer tidak hanya secara langsung mempengaruhi tujuan-tujuan stratejik perusahaan (seperti keputusan mengenai bahan-bahan mana dari rantai nilai yang seharusnya digunakan oleh perusahaan) tetapi juga mengharuskan koordinasi di antara fungsi-fungsi pemasaran, produksi, dan keuangan. Penentuan harga transfer mempengaruhi keputusan-keputusan laba sumber bahan-bahan dan bagian-bagian, perencanaan pajak, dan pemasaran produk-produk akhir dan menengah secara potensial. Karena otonomi pembuatan keputusan yang signifikan diinginkan untuk mempertinggi motivasi unit-unit bisnis, maka juga diinginkan agar transfer harga ditetapkan dalam suatu cara arms lenght antar unit-unit tersebut; artinya, unit-unit tersebut sebaiknya berperilaku seakan-akan merupakan bisnis-bisnis yang bebas. Tujuan penentuan harga transfer : 1. Memotivasi manajer-manajer 2. Menyediakan suatu intensif bagi manajer-manajer untuk membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan-tujuan perusahaan, dan 3. Menyediakan suatu dasar untuk secara adil memberikan penghargaan kepada manajermanajer. Dalam memenuhi tujuan-tujuan ini, penentuan harga transfer juga harus mengakui tujuan-tujuan stratejik perusahaan. Sebagai contoh, suatu tujuan stratejik yang penting untuk penentuan harga transfer adalah meminimalkan pajak-pajak secara lokal dan secara internasional. Dengan menetapkan suatu harga transfer yang tinggi untuk barang-barang yang dikirimkan ke suatu negara dengan pajak yang relatif tinggi, perusahaan dapat mengurangi kewajiban pajak tingkat perusahan secara keseluruhan. Ini akan meningkatkan biaya dan oleh karenanya mengurangi laba unit yang melakukan pembelian dalam negara yang berpajak tinggi, oleh karenanya meminimalkan pajakpajak di sana. Pada saat yang bersamaan, laba-keuntungan yang lebih tinggi yang ditunjukan oleh unit penjual (sebagai suatu akibat dari harga transfer yang tinggi) akan dikenakan pajak pada tingkattingkat yang lebih rendah di negara penjual itu sendiri. Tujuan-tujuan stratejik yang lain dari penentuan harga transfer mencakup pengembangan kemitraan-kemitraan stratejik. Suatu harga transfer yang relatif tinggi dapat digunakan untuk mendorong unit-unit internal agar membeli dari suatu pemasok eksternal, untuk mendorong suatu hubungan bisnis eksternal dengan perusahaan yang ingin berkembang karena kualitas pemasok tersebut, atau untuk memperoleh jalan masuk ke suatu pasar dalam suatu negara yang baru. Metode-metode penentuan harga transfer : 1. Metode variable cost, menetapkan harga transfer yang sama dengan biaya variable unit penjualan. Metode ini diinginkan pada saat unit penjual memiliki kapasitas yang berlebihan, dan tujuan utama dari harga transfer adalah untuk memuaskan permintaan internal untuk barang-barang. 2. Metode full cost, adalah yang paling umum digunakan. Suatu keunggulan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini dipahami dengan baik dan informasi siap tersedia dalam

catatan-catatan akuntansi. Suatu kelemahan kunci adalah bahwa metode ini meliputi biayabiaya tetap, yang dapat menyebabkan pembuatan keputusan jangka pendek yang tidak cocok. 3. Metode market price, adalah metode yang paling disukai dan kedua yang paling umum digunakan. Keunggulan kuncinya adalah bahwa sifatnya objektif; paling baik dalam memenuhi kriteria arms length yang diinginkan baik untuk manajemen maupun untuk tujuan tujuan pajak. Suatu kelemahan kuncinya adalah bahwa harga pasar sering kali tidak tersedia, terutama untuk produk-produk menengah. 4. Metode negotiated price, melibatkan suatu proses negosiasi dan kadang-kadang arbitrasi antarunit-unit untuk menentukan harga transfer. Metode ini diinginkan pada saat unit-unit memiliki suatu jarak pertentanganyang signifikan, dan negosiasi dapat menghasilkan suatu harga yang disepakati. Keterbatasannya adalah bahwa metode ini dapat mengurangi otonomi unit-unit seperti yang diinginkan. Standar Hubungan Istimewa (Arms-length Standard) Standar hubungan istimewa (standar arms-length) mengatakan bahwa harga-harga transfer seharusnya ditetapkan sehingga mencerminkan harga yang akan disusun oleh pihak-pihak yang tidak terkait yang bertindak secara bebas. Standar hubungan istimewa (standar arms length) diterapkan dalam banyak cara, tetapi tiga metode yang paling banyak digunakan adalah : 1. Metode comparable price, membuat suatu harga hubungan istimewa (arms length) dengan menggunakan harga dalam penjualan produk yang serupa yang dibuat oleh perusahaanperusahaan terkait. 2. Metode resale price, didasarkan pada penentuan suatu markup yang sesui, dimana markup tersebut didasarkan pada laba kotor dari perusahaan yang tidak terkait yang menjual produk-produk yang serupa 3. Metode cost-plus, menentukan harga transfer berdasarkan pada biaya-biaya penjual, ditambah dengan suatu persentase laba kotor yang ditentukan dari perbandingan dari penjualan penjual pada pihak-pihak yang tidak terkait. Kesepakatan Harga (Advance Pricing Agreements) Kesepakatan Harga (Advance Pricing Agreements) Adalah persetujuan-persetujuan di antara Internal Revenue Service (IRS) dan perusahaan dengan menggunakan harga-harga transfer, yang menetapkan harga transfer yang disepakati. APA biasanya diperoleh sebelum perusahaan terikat dalam transfer. Maksud dari program APA adalah memecahkan perselisihan penentuan harga transfer dalam suatu cara yang tepat, dan menghindari proses pengadilan yang menghabiskan banyak biaya. Pelengkap-pelengkap program tersebut yang memperhatikan metode-metode resolusi telah ada : administratif (IRS), hukum, dan mekanisme-mekanisme perjanjian. Dua pertiga dari perusahaan multinasional dalam suatu survey akhir-akhir ini menunjukan bahwa mereka mengharapkan untuk menggunakan APA dalam menentukan harga transfer mereka.

Anda mungkin juga menyukai