Anda di halaman 1dari 27

METODE PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : REHABILITASI SEDANG / BERAT GEDUNG KPU Nama Pekerjaan : REHABILITASI GEDUNG KPU KOTA MOJOKERTO Lokasi : KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO
BAB I: I.I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada dasarnya kontraktor pelaksana pekerjaan yang akan mengikuti proses lelang proyek REHABILITASI GEDUNG KPU KOTA MOJOKERTO ingin berusaha melakukan kinerja yang sebaik-baiknya dengan berbagai ketentuan yang disyaratkan baik spek teknis maupun metode sesuai standar baku apabila nanti ditunjuk sebagai pemenang lelang.Sehingga dibuatlah Metode Pelaksanaan ini. I.II MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari pembuatan metode pelaksanaan adalah agar supaya kontraktor pelaksana mampu mengaplikasikan gambar desain menjadi bangunan konstruksi yang diharapkan. Selanjutnya Tujuan dari dibuatnya metode pelaksanaan ini agar kontraktor pelaksana dalam melakukan pekerjaan tidak menyimpang dari apa yang sudah dirancang baik spek, metode, waktu, tenaga kerja dan mendapat hasil yang maksimal sesuai harapan yang di inginkan oleh semua pihak. I.III LOKASI di GEDUNG KPU KECAMATAN

Untuk Lokasi Pembangunan MAGERSARI KOTA MOJOKERTO. I.IV LINGKUP PEKERJAAN A 1 2 B 1 2 3 4 C 1 2 3 4 5 D 1 2 3 4

PEKERJAAN PERSIAPAN Pengukuran Pembongkaran Kap Pasang Kembali PEKERJAAN TANAH Galian tanah Pengurugan kembali Pengurugan tanah Pengurugan pasir PEKERJAAN PONDASI Pas. Batu kosong Pas. Pondasi batu kali 1pc : 5 ps Pas. Pondasi bata merah 1pc : 3ps Pas. Pondasi beton Pembuatan lantai kerja 1pc :3ps:5 kr PEKERJAAN PASANGAN Pas. Trasraam 1pc:4 ps Pas. Dinding bata merah 1pc:5ps Plesteran 1pc: 5 Ps Pas. Keramik lantai 40x40

5 6 E 1 2 3 4 5 6 7 F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 H 1 2 3 4 5 I 1 2 3 4 5 6 J 1 2 3 4

Keramik 20/20 Motif Keramik Dinding 20/25 PEKERJAAN BETON Rabat beton Pas. Sloof 15/20 Kolom 20/80 Penyambungan kolom 15/15 Ring balok 15/15 Ring gewel Kanopi beton PEKERJAN PINTU & JENDELA Kusen Panil pintu Panil jendela kaca Kunci Pintu 2x Putar Engsel Pintu Engsel Jendela Grendel Hak Angin Kaca mati PEKERJAAN REHABILITASI ATAP Kons. Kuda-kuda kayu kruing Tambal sulam Kuda kuda ( Ongkos ) Kons. Jurai kayu kruing Tambal sulam Jurai kayu kruing ( ongkos ) Begel Nok, gording, balok tembok 8/12 Tambal sulam Nok, gording, balok tembok 8/12 Reng usuk kayu kruing Baru Tambal sulam Reng usuk kayu kruing Penutup atap genting Ongkos Pasang kembali genting Bubungan Rangka plafond + Eternit 100x100 List plafond Lisplank 3/30 Talang miring PEKERJAAN ELEKTRIKAL Pas. Titik lampu Lampu Sl 18 watt Lampu Down light Lampu tempel Pas. Stop kontak PEKERJAAN SANITASI Krand Air 1/2 ' Pipa PVC 3/4 " Pipa PVC 4" Bak Mandi Mandi Fiber Klosed Jongkok avour PEKERJAAN FINISHING Pengecatan dinding Pengecatan Plafond Pengecatan Dinding Lama Pengecatan kayu

K 1 2 3

PEMBUATAN PAPAN NAMA KANTOR Pas. Bata merah 1pc : 5ps Pas. Keramik dinding 20/20 polos Pembuatan LETTER Acrilic'

BAB II : METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN A PEKERJAAN PENDAHULUAN 1 Pekerjaan Persiapan Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.

IA

PEKERJAAN TANAH 1 Pembersihan Lapangan Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas. 2 Uitzet & Bouwplank

a. Bouwplank menggunakan papan kayu meranti ukuran 3 x 20 cm dipasang datar, dengan diperkuat kayu usuk 4 x 6 cm. b. Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan yang direncanakan; c. Bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada empatnya hingga selesai pemasangan trassram tembok; d. Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan titik duga 0.00 (peil lantai ) bangunan, dimana 0.00 bangunan disesuaikan dengan gambar rencana; Bila terjadi ketidaksesuaian antara batas-batas/ letak tanah yang tersedia dengan apa yang terdapat dalam gambar, maka Penyedia jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan keputusan bersama dari pihak-pihak terkait dan dituangkan dalam suatu Berita Acara 3 Galian Tanah Poer, Sloof, & Batu Kali Pekerjaan galian untuk seluruh bangunan dan Pekerjaan galian lainnya tidak dapat dimulai sebelum papan dasar pelaksanaan/ Bouwplank disetujui Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi. Tanah dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan dari segala kotoran seperti sisa bongkaran, akar pohon, sampah dan sebagainya. Galian pondasi harus disesuaikan dengan gambar perencanaan, hal-hal yang menyimpang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan lebih atau kurang, galian harus cukup lebar untuk dapatnya bekerja dengan baik serta sisi-sisinya tidak mudah gugur.

Tanah galian pondasi dan sloof harus dibuang diluar bouwplank dan dipastikan tidak mudah gugur kembali kedalam lubang pondasi. Jika Konsultan Pengawas menganggap pondasi sudah cukup mengeras, urugan dilakukan selapis demi selapis dengan pasir urug yang sudah dipilih (bersih) dan dipadatkan. Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan tanah galian hingga mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam dipadatkan dengan alat pemadat/ compactor vibrator dan disiram air hingga mencapai hasil kepadatan maksimum. Penyedia jasa harus menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja baik untuk menguras/ mengeringkan genangan air pada galian lubang pondasi akibat air hujan, air sumber atau sebabsebab lain. Pondasi harus dikerjakan dalam keadaan lobang galian kering. Urugan pasir bawah lantai & bawah pondasi Urugan pasir dilaksanakan pada bawah pondasi, dibawah lantai, dibawah lantai kerja, dibawah rabat dan ditempat lainnya sesuai gambar perencanaan, harus dipadatkan dengan disetujui Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi.

IB

PEKERJAAN BATU KALI & ROLLAG BATA 1 Pasang Anstampeng Galian dibersihkan dari kotoran dan kondisi galian harus kering dan diberi pasir urug dengan tebal kurang lebih 10 cm. Maka diberi tumpukan batu belah dengan uk. 15/20 dan diatur secara vertical sehingga proses penyaluran beban dapat langsung diterima oleh muka tanah. Pasang Pondasi Batu kali 1 : 5 Setelah proses pemasangan Anstampeng atau batu kasongan maka proses berikutnya adalah pemasangan batu kali. Pada umumnya batu diletakkan secara rapi dan diberi spesi (1Pc:5Ps) mengikuti bowplank yang telah dibuat sebelumnya. Bentuk dari pondasi batu kali berbentuk trapezium. Pasang Pondasi Rollag Bata 1 : 5 Galian dibersihkan dari kotoran dan kondisi galian harus kering dan diberi pasir urug dengan tebal kurang lebih 10 cm. Dan bata dipasang/diatur secara vertical dan diberi spesi (1Pc:5Ps) sehingga proses penyaluran beban dapat langsung diterima oleh muka tanah. Urugan tanah kembali Daerah-daerah yang memerlukan urugan (fill) dapat diambilkan dari tanah hasil keprasan (cut) dilokasi pekerjaan atau dari daerah diluar lokasi yang telah disetujui Konsultan pengawas. Tebal/ peil masing-masing urugan dilaksanakan sesuai Gambar perencanaan. Lubang sisa galian pondasi diurug dengan menggunakan tanah galian dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang cukup sempurna dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan urugan yang dipergunakan harus bebas dari bahan bongkaran, batubatuan dan benda yang dapat merugikan.

2 3

Tanah urug yang tidak terpakai harus segera diratakan ditempat pekerjaan atau dibuang pada tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas II PEKERJAAN BETON : STROUS, KOLOM, RING BALOK 1 = 5 cm

Lantai Kerja Bawah Sloff & Rabatan Beton Bawah Lantai t Setelah itu area bawah poer, sloof & rabatan beton bawah lantai dibersihkan baik dari genangan maupun sisa sisa sampah proyek. Pembuatan begisting sesuai dengan dimensi poor beton yang telah ditentukan. Proses pengecoran lantai kerja bisa dilaksanakan dengan menggunakan beton K125. Pekerjaan Pondasi Poor Beton, kolom, & balok

2.1 Pekerjaan bekisting Untuk mendapatkan beton penampang, ukuran dari beton seperti yang diminta dalam gambar konstruksi bekisting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh. Konstruksi dari bekisting harus kedap adukan dan tidak melengkung menerima beban beban dari adukan basah, tulangan dan lain lain tidak berubah bentuk akibat pemadatan adukan dengan mesin penggetar atau vibrator. Konstruksi dari bekisting seperti sokongan sokongan perancah dan lain-lain yang memerlukan perhitungan harus diajukan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui untuk dilaksanakan. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-tepi yang sesuai dengan gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan. Tiang cetakan harus dipasang dibawah dan disamping papan kayu yang kokoh dan harus mudah distel, sedangkan bambu boleh digunakan sebagai tiang cetakan disamping kekuatan dan kekakuan dari cetakan juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan baik terutama terhadap berat beton sendiri serta bahan bahan lainnya yang timbul selama pengecoran seperti akibat mesin penggetar atau vibrator dan berat para pekerja. Sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari bekisting harus bersih dan kering dari limbah, minyak dan kotoran kotoran lainnya dan harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. 2.2 Pekerjaan baja tulangan Gambar rencana kerja untuk baja tulangan meliputi rencana pemotongan, pembengkokan sambungan penghentian dan lainlain, untuk semua pekerjaan tulangan harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat syarat yang harus diikuti oleh SNI dan Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang biasa dan struktur tembok bertulang untuk gedung tahun 1983. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan jenis konstruksinya jumlah dan jarak serta diameter besi yang digunakan telah ditentukan dalam gambar(diameter besi SNI/sketmat).

Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus dijaga jarak antara tulangan dengan tulangan, jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton atau beton decking yang cukup adalah 2-3 cm, untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi harus mempergunakan penyekat atau specer, bila dipakai beton maka mutu beton harus sesuai dengan beton yang bersangkutan minimal K225 atau dengan menggunakan korset dari tulangan dia 10 mm yang diikat pada tulangan pokok,Semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran. Sebelum melakukan pengecoran semua tulangan harus diperiksa terlebih dahulu oleh Pemimpin Kegiatan atau Konsultan Pengawas untuk memastikan ketelitian penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bilamana diperlukan dan ini harus dituangkan dalam Berita Acara (BA) Tulangan yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti bilamana dianggap Pemimpin Kegiatan atau Konsultan Pengawas akan melemahkan konstruksi. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. 2.2 Pekerjaan Cor Beton Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan penghentian pengecoran, kecuali dalam keadaan terpaksa dan ini harus sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman dan sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Kontraktor harus sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pengamanan pelindung dan lain-lain yang dapat menjamin keseterusannya atau kontinuitas pengecoran. Pengaduk Beton / Concrete Mixer (Molen) Untuk mendapatkan mutu beton yang disyaratkan, maka dalam proses pencampuran beton yang baik dan merata kontraktor harus memakai mesin pengaduk atau molen sehingga merata atau homogen dan waktu pengadukan minimum 2 menit untuk setiap kali mencampur. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan bila telah mendapat persetujuan tertulis dari Pemimpin Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Untuk itu selambat lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal pengecoran yang direncanakan Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan ijin untuk pengecoran kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator atau alat lainnya dan harus mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Pembongkaran bekisting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut SNI-2008 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Rongga rongga beton bertulang sejauh mungkin dihindari dan peralatan permukaan beton harus dilakukan penutupan rongga sesuai petunjuk Pemimpin Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Apalagi konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas permukaan tanah, maka sebelumnya harus dibuat lantai kerja yang rata. Jika ditentukan lain maka lantai kerja harus dibuat dari beton mutu K100 dengan tebal lantai kerja harus diambil minimal 5 cm. Setelah proses pengecoran selesai maka selang 3 (tiga) jam harus diadakan curring/penyiraman maupun penggenangan dan ini harus

disesuaikan dengan jenis konstruksinya curring ini menggunakan air dengan tujuan untuk menghindari proses pengikatan/pengerasan beton secara ekstrim.Proses curring ini harus dilaksanakan sampai dengan beton benar benar sempurna dalam pengerasanya.

III PEKERJAAN ATAP III.1 RANGKA ATAP Bentuk dan dimensi kuda kuda dan plat simpulnya harus dilaksanakan sesuai gambar rancangan pelaksanaan serta sesuai dengan keadaan bentang kedudukannya di lapangan pekerjaan. Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan" lebih dahulu. Pekerjaan kuda kuda baja ini tidak diperkenankan dilaksanakan sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Konsultan Pengawas. Pembuatan kuda kuda kayu 8/12 harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan lantai kerja yang keras. Bila dilaksanakan di luar lapangan pekerjaan, Kontraktor harus meminta ijin secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan menunjukkan bengkel tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan ini dilaksanakan. Pemotongan harus dilaksanakan dengan Gergaji. Pelubangan harus menggunakan bor. Blok Kayu yang baru dibeli harus diserut dengan rapi sehingga estetika kuda-kuda tampak baik. Sebaiknya penyambungan kuda-kuda dengan menggunakan pasak kayu, dan bisa juga menggunakan baut dan plat untuk memperkokoh kuda-kuda sebagai berikut : Pemasangan kuda kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan balok beton penumpunya telah berumur paling sedikit 14 (empat belas) hari dan baut baut pengikatnya telah terpasang dengan benar. Pengangkatan kuda kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga tidak menimbulkan puntiran-puntiran pada bidang kuda kuda. Untuk itu sebelum diangkat batang-batang penjepit sebagai klem pengaku bidang kuda kuda harus dipasang lebih dahulu dan konstruksi kuda kuda telah benar-benar dalam keadaan diam. Ikatan angin harus menggunakan bisa menggunakan kayu 5/7 untuk memperkuat posisi kuda-kuda. III.2 PEKERJAAN PENUTUP ATAP Pelaksanaan pekerjaan penutup atap Sebelum pemasangan penutup atap genteng maka dipasang Gording Balok 8/12 dan sandaran gording dengan jarak masingmasing disesuaikan dengan ukuran dan tipe genteng yang digunakan dan dimulai dari atas , untuk semua pekerjaan ini harus benar-benar lurus, rapi dan rata. Pemasangan atap yang menggunakan genteng harus dimulai dari bawah agar jarak genteng tetap pada posisinya ini harus benar benar lurus,datar dan rapat supaya nantinya tidak bocor. Pemasangan bubungan atap menyesuaikan dengan bahan penutup atap yang digunakan harus dimulai dari pinggir ke tengah agar jarak bubungan tetap pada posisinya pemasangan ini harus benar benar lurus, datar dan rapat , tidak bocor. Apabila terjadi pemotongan pada posisi tertentu pemotongan genteng ini harus menggunakan alat pemotong elektrik dan harus benar benar lurus menurut keahlian sedemikian rupa hingga betul-betul tersusun rapi dalam segala arah .

Pemasangan penutup atap ini harus dipasang menurut keahlian sedemikian rupa hingga betul-betul tersusun rapi dalam segala arah kaitan dan saling menutup, rapat,sempurna dan tidak bocor. II. II.1 PEKERJAAN ARSISTEKTUR PEKERJAAN PASANGAN BATA Sebelum batu bata dipasang, bata terlebih dahulu harus direndam dengan air sampai jenuh dan batu bata yang pecah atau retak tidak boleh lebih dari 10 %. Pemasangan batu bata antar baris harus dibuat sik-sak / spesi tegak tidak boleh sama, dalam satu hari ketinggiannya tidak boleh lebih dari 1.00 meter tingginya dan pemasangannya harus lurus dengan ketebalan sesuai gambar. Adukan yang dipakai yaitu 1Pc : 4Ps untuk pasangan bata trasraam dan 1Pc : 6Ps untuk pasangan dinding biasa. Untuk pencampuran adukan harus menggunakan alat mesin pengaduk Mollen. Semua jenis adukan harus dicampur dengan baik dan merata dengan menggunakan mesin pengaduk molen, adapun untuk pengadukan dengan menggunakan tangan harus sesuai petunjuk Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas dan tempat adukan tidak boleh langsung ada diatas tanah tapi harus ada alas papan atau triplek atau sejenisnya. Semen adukan yang berserakan pada saat pemasangan harus segera dibersihkan dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan dan pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua siar diantara pasangan bata harus dikeruk sedalam 1 cm bagian luar dan bagian dalam. Semua pekerjaan tembok harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh ada retak retak dan cacat fisik lainnya PEKERJAAN PLESTERAN DINDING, ACIAN DAN BENANGAN Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air semen, sebelumnya dibuatkan kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan 1.5 cm dibuat dengan bentuk, motif, ukuran dan letak pemasangan sesuai dengan gambar rencana atau detail. Plesteran dinding trasraam menggunakan campuran 1 Pc : 4 Ps, sedangkan untuk campuran biasa menggunakan campuran antara komponen bahan sebagai berikut 1 Pc : 5 Ps. untuk pencampuran adukan harus menggunakan alat mesin pengaduk Mollen Plesteran trassram untuk dinding setinggi 40 cm dari lantai dan sudut-sudut atau sponing atau ornamen dipakai campuran sebagai berikut 1 Pc : 4 Ps, plesteran yang baru saja selesai dilaksanakan atau dikerjakan tidak boleh langsung diselesaikan dengan acian semen. Plesteran dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir harus diaci dengan semen dan digosok dengan amplas atau kartas zak semen hingga halus dan rata. Sponingan atau benangan sudut harus rata, siku dan tajam pada sudutnya adapun campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps atau sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud. PEKERJAAN LISTRIK a. Sesuai persyaratan yang masih untuk pekerjaan listrik juga berlaku persyaratan umum tersebut. b. Kontraktor harus mengerjakan lingkup pekerjaan sesuai gambar rencana. c. Lingkup pekerjaan instalasi listrik

II.2

II.3

Sebagai mana tercantum pada gambar rencana dan BQ, Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pengadaan, pemasangan, pengujian serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap pakai yang secara garis besar meliputi pekerjaan sebagai berikut : 1. Instalasi penerangan dan stop kontak Instalasi penerangan - Untuk pekerjaan instalasi penerangan pipa PVC harus diklem pada struktur bangunan atau rangka dari plafond. - Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan dari jenis NYM 2 x 2.5 mm yang dimasukkan pada pipa PVC. - Semua Instalasi Listrik yang dipasang harus diadakan pengetesan dengan merger test 1.000 volt. - Untuk pekerjaan instalasi ini kontraktor harus menempatkan personil yang handal dalam Instalasi listrik. - Bentuk belokan dan penyilangan pipa konduit ini harus menggunakan bending spring yang terbuat dari metal yang besarnya sama dengan pipa yang diinstalasi tersebut. Stop kontak + Saklar - Stop kontak dan saklar yang akan dipasang dengan menggunakan jenis broco pada dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk atau inbow (flushmouting). - Kontak kontak biasa (Inbow) yang dipasang mempunyai rating 134 A dan mengikuti standart VDE. - Flush box (inbow doos) untuk tempat saklar, stop kontak dinding harus dipakai dari jenis bahan bakelite atau metal. - Stop kontak dinding dipasang sesuai gambar dan pada ruang-ruang yang basah atau lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai. - Stop kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus tipe water dicht dan dilengkapi dengan sistem tahanan. 2. Lampu penerangan gedung Pemasangan lampu penerangan harus dikoordinasikan dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas untuk menentukan titik pekerjaan tersebut. Jenis lampu yang digunakan adalah lampu hemat energi FL 13 watt dan 5 watt (Phillips) lengkap termasuk fitting atau seperti yang tertera dalam gambar atau BQ. Sebelum pemasangan lampu pihak Kontraktor diharuskan untuk mengajukan contoh material yang akan dipasang untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Seluruh armature dan komponen lampu harus baru. Adapun jenis-jenis lampu dan Armature yang digunakan disesuaikan dengan gambar. 3. Pemasangan tambah daya listrik Pemasangan tambah daya listrik dari 900 watt menjadi 6600 watt dengan menggunakan ketentuan dan persyaratan sesuai dengan PLN. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh tenaga yang sesuai dengan ahlinya Hasil yang didapatkan dari pemasangan baru ini harus sempurna baik dari kwalitas dan keamanan jaringan tersebut. II.5 PEKERJAAN PINTU, BOVENLIGHT, JENDELA KAYU KAMPER

Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight, daun pintu, daun jendela, dari bahan Kayu Kamper serta pekerjaan yang lain seperti yang tertera dalam gambar rencana. b. Pelaksaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan-ketentuan yang PPBBI-1983 NI 3 1970 c. Kusen Pintu, Kusen Jendela dan Kusen Bovenlight. 1. Pekerjaan kusen ini menggunakan Kayu Kamper serta bahan lain sebagai pelengkapnya seperti yang tertera dalam gambar, aluminium berkwalitas baik contoh bahan yang akan dipakai sebelumnya harus disetujui terlebih dahulu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. 2. Untuk penyambungan menggunakan bahan skrup dan fixser adapun untuk tiap sambungan harus dibuat halus, rapat dan semprna tidak boleh ada cacat lubang maupun cacat potong. 3. Sebelum dipasang konstruksi harus disetujui oleh pemimpin kegiatan dan pengawas lapangan dan apa bila dianggap perlu diadakan contoh pemasanganya. 4. Pemasangan ini harus benar benar kuat , permanen, rata/waterpass dan dikerjakan oleh tukang yang cakap dan mampu, potongan harus dilakukan dengan pisau khusus dan pada pertemuan sudut harus dibuat dengan sambungan verstek . d. Daun Pintu, Daun Jendela dan Daun Bovenlight 1. Pekerjaan daun pintu menggunakan Papan Kayu Kamper 3/30 , sedangkan untuk daun jendela dan daun bovenlist menggunakan Kayu Kamper 2/20, serta bahan lain sebagai pelengkapnya termasuk kaca 5 - 8 mm, engsel, kunci, grendel, handle, hak angin , seperti yang tertera dalam gambar aluminium berkwalitas baik contoh bahan yang akan dipakai sebelumnya harus disetujui terlebih dahulu oleh Pemimpin Kegiatan atau Konsultan Pengawas. 2. Untuk penyambungan menggunakan bahan skrup dan fixser adapun untuk tiap sambungan harus dibuat halus, rapat dan semprna tidak boleh ada cacat lubang maupun cacat potong. 3. Sebelum dipasang konstruksi harus disetujui oleh pemimpin kegiatan dan pengawas lapangan dan apa bila dianggap perlu diadakan contoh pemasanganya. 4. Pemasangan ini harus benar benar kuat , permanen, rata/waterpass dan dikerjakan oleh tukang yang cakap dan mampu, potongan harus dilakukan dengan pisau khusus dan pada pertemuan sudut harus dibuat dengan sambungan verstek .
a.

II.6 a. b. c. d.

e.

PEKERJAAN ALAT-ALAT PENGGANTUNG, KUNCI DAN KACA Alat penggantung yang dimaksud yaitu kunci, engsel, handle, grendel, hak angin yang merupakan satu kesatuan dalam hasil produk dari pabrik. Seluruh perlengkapan ini merupakan perlengkapan yang harus diikut sertakan sebagai satu kesatuan dengan pekerjaan pokoknya. Jenis perlengkapan ini terlebih dahulu diajukan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pemakaiannya. Engsel daun pintu dan jendela menggunakan engsel Kualitas baik dan tiap daun pintu menggunakan 3 engsel besar dengan segala perlengkapannya, untuk daun jendela menggunakan 2 engsel kecil dengan segala perlengkapannya. Cara pemasangan kunci harus dipasang rapi dan kuat, serta daun pintu dan jendela dalam keadaan terkunci harus kuat, rapat, kokoh dan tidah mengalami perubahan.

f.

Kualitas untuk daun pintu menggunakan kunci Tanam Silinder Antik dengan 2 x putar, komplit dengan pegganganya yang sebelum dipasang harus mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas terlebih dahulu. g. Pekerjaan Kaca 1. Pekerjaan mencakup seluruh jenis pekerjaan kaca yang tercantum dalam kontrak. 2. Kualitas kaca yang dipakai adalah setaraf tebal 5 - 10 mm jenis kaca Bening. 3. Kaca tidak bergelombang dan tidak ada cacat lain yang merugikan, secara umum pekerjaan kaca dipasang pada tempat sesuai yang tertera dalam gambar detail h. Cara Pemasangan 1. Pemasangan harus dilakukan oleh ahli dengan peralatan peralatan yang lengkap dengan sudah memperhitungkan perubahan perubahan bentuk akibat cuaca dan seluruh bahan tambahan lain yang dibutuhkan dalam pemasangan ini juga tetap harus disediakan. 2. Untuk kaca menurut ukuran lubang dengan kelonggaran yang cukup agar tidak pecah waktu mengembang, pemasangan kaca menggunakan dempul agar tidak menimbulkan suara waktu menerima getaran, dempul yang digunakan berkualitas baik. II.7 PEKERJAAN PLAFOND 1. Pekerjaan langit-langit/plafond a. Dipasang pada bagian sesuai yang ditunjuk dalam gambar kerja atau detail baik pada interior maupun exterior. Bahan penutup langit-langit ini dipakai jenis bahan kalciboard uk. 1200 x 2400 cm tebal 3,5 cm sesuai gambar dan rab dipasang pada semua bagian, semua bahan plafond ini diproduksi gresik atau setaraf dan pola pemasangan disesuaikan dengan gambar kerja, contoh bahan terlebih dahulu harus a. mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. b. Untuk semua penutup plafond ini pemasangannya dilengkapi dengan list sesuai dengan gambar dan rab. Langit langit penutup plafond baru boleh dipasang apabila semua keperluan yang akan ditutup selesai terpasang secara keseluruhan seperti kabel listrik dan sebagainya PEKERJAAN LANTAI KERAMIK, DINDING KERAMIK 1. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan keramik baik lantai keramik bagian dalam dan lantai keramik bagian teras, keramik dinding, list keramik dinding, stepnosing/kuku macan, serta bagian lain yang tertera di gambar rencana. 2. Pelaksaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan ketentuan yang tertera dalam PUBB 70 NI-10. 3. Warna terang (polos) untuk lantai bagian dalam gedung dan warna gelap untuk lantai bagian teras gedung. 4. Warna terang (motif) untuk bagian dinding dan warna gelap untuk bagian list dinding . 5. Lantai Keramik, Dinding Keramik, Stepnosing/Kuku Macan a. Pekerjaan keramik untuk kamar mandi gedung gedung menggunakan ukuran 20x20 cm dengan keramik yang berkualitas A, keramik dinding ukuran 20x25 Cm dengan keramik yang berkualitas A, keramik list dinding ukuran 7x20 Cm dengan keramik yang berkualitas A keramik step nosing trap, contoh bahan keramik yang akan dipakai sebelumnya harus disetujui

II.8

terlebih dahulu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. b. Pekerjaan pasangan batu Garu untuk dinding utama menggunakan bahan yang berkualitas A (warna gelap) contoh bahan batu garu yang akan dipakai sebelumnya harus disetujui terlebih dahulu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas c. Saat dipasang warna tiap pasangan pada masing-masing pekerjaan lantai keramik atau dinding keramik/ batu geranit harus sama dan merata, bila ternyata terdapat perbedaan warna Penyedia Jasa Konstruksi harus membongkar dan menggatinya kecuali diminta ada pengaturan pola. d. Sebelum pemasangan dilaksanakan, lapisan pasir dibawahnya harus dipadatkan dan disiram air sampai padat kemudian diberi lantai rabat beton dengan dengan mutu K 100 tebal minimum adalah 5 cm. e. Keramik dipasang dengan adukan 1 Pc : 4 Ps dengan tebal adukan 2 cm, celah antar keramik atau nat keramik lebarnya maksimal 2 mm diisi dengan air semen dan selama pemasangan semua keramik harus dilindungi dan tidak boleh kotor. f. Pasangan ini harus dilaksanakan dengan rata dan dikerjakan oleh tukang yang mampu dan sesuai dengan keahlianya potongan harus dilakukan dengan pisau khusus dan pada pertemuan sudut harus dibuat dengan sambungan verstek dan campuran spesi adukan dipakai 1 Pc : 4 Ps. II.9 a. PEKERJAAN PENGECATAN Pekerjaan ini meliputi pengecatan dari bagian cat dinding, cat plafond, cat kayu, pelaburan dengan politur, seperti yang ditunjuk dalam gambar maupun bagian lain yang memerlukan perlindungan Dan pekerjaan lainnya sesuai dengan ditunjuk dalam gambar rencana, dengan warna akan ditentukan kemudian oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan maupun meni karena belum rata, berubah warna atau sebab kecacatan lainnya sampai saat serah terima pekerjaan yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. Warna akan ditentukan kemudian. Cat dinding tembok 1. Bahan cat yang dipakai untuk finishing dinding interior (sesuai gambar dan BQ ) dipakai VINILEX, AVIAPAINT dan bahan plamir yang digunakan dengan merk yang sama dengan merk cat yang dipakai dengan komposisi 1 plamir + 1 cat dasar + 2 finishing. 2. Bahan cat yang dipakai untuk finishing dinding bagian luar/eksterior (sesuai gambar dan BQ) dipakai weatershield dan bahan plamir yang digunakan dengan merk yang sama dengan merk cat yang dipakai dengan komposisi 1 plamir + 1 cat dasar + 2 finishing. 3. Bahan cat harus produk asli dan bukan merupakan bahan oplosan dari campuran beberapa warna. 4. Sebelum dicat permukaan dinding harus betul rata dan dibersihkan sehingga permukaan menjadi rata dan licin. 5. e. Pengecatan dilakukan dengan roller atau kuas sampai didapatkan hasil yang merata warnanya dan semua pengecatan harus diulang minimal 12 jam setelah pengecatan seluruhnya selesai dilaksanakan. Cat plafond kalsiboard

b. c.

d. e.

f.

1. Bahan cat yang dipakai untuk finishing dinding interior dan plafond (sesuai gambar dan BQ) dipakai VINILEX, AVIAPAINT dan bahan plamir yang digunakan dengan merk yang sama dengan merk cat yang dipakai dengan komposisi 1 plamir + 1 cat dasar + 2 finishing. 2. Bahan cat harus produk asli dan bukan merupakan bahan oplosan dari campuran beberapa warna. 3. Sebelum dicat permukaan eternit harus betul rata dan dibersihkan sehingga permukaan menjadi rata dan licin. 4. Pengecatan dilakukan dengan roller atau kuas sampai didapatkan hasil yang merata warnanya dan semua pengecatan harus diulang minimal 12 jam setelah pengecatan seluruhnya selesai dilaksanakan. g. Cat Kayu 1. Bahan cat yang dipakai untuk finishing kayu menggunakan cat AMCO dan bahan plamir yang digunakan dengan merk yang sama dengan merk cat yang dipakai. 2. Bahan cat harus produk asli dan bukan merupakan bahan oplosan dari campuran beberapa warna. 3. Sebelum dicat permukaan kayu harus betul rata dan dibersihkan sehingga permukaan menjadi rata dan licin. 4. Pengecatan dilakukan dengan kuas sampai didapatkan hasil yang merata warnanya dan semua pengecatan harus diulang minimal 12 jam setelah pengecatan seluruhnya selesai dilaksanakan. h. Politur Kayu 1. Bahan Politur yang dipakai untuk finishing kayu menggunakan Politur Ultra dan bahan spirtus yang digunakan dengan merk yang sama dengan merk politur yang dipakai. 2. Sebelum dipolitur permukaan dinding harus betul rata dan dibersihkan sehingga permukaan menjadi rata dan licin. 3. Pemlituran dilakukan dengan kuas sampai didapatkan hasil yang merata dan selanjutnya menggunakan kain perca hingga mendapatkan warna yang sempurna dan pemlituran harus diulang minimal 12 jam setelah pemlituran seluruhnya selesai dilaksanakan. i. Coated batu alam 1. Bahan Coated yang dipakai untuk finishing batu alam menggunakan coated dengan merk yang sesuai dengan yang disyaratkan. 2. Sebelum dilapisi coated permukaan dinding harus betul rata dan dibersihkan sehingga permukaan menjadi rata dan licin. 3. Coated ini dilakukan dengan kuas sampai didapatkan hasil yang merata hingga mendapatkan warna yang sempurna dan harus diulang minimal 12 jam setelah seluruhnya selesai dilaksanakan.

BAB III : URAIAN PEKERJAAN UTAMA I. PEKERJAAN BETON 1. Metode Kerja Alat : Alat Potong Besi Pihak kontraktor harus menyediakan alat pemotong besi yang pada prinsipnya alat potng besi memeliki kapasitas dalam pemotongan. Dalam hal ini pihak kontraktor menyediakan alat potong besi dengan kapasitas pemotongan Masimal dengan D25. Cara kerjanya adalah stel alat pemtong besi dulu pengukuran untuk pemotongan besi dengan ukuran tertentu. Letakan besi didaerah pemotongan. Tekan ujung tuas dengan tangan dari atas ke bawah. Maka besi akan terpotong oleh mata pisau besi Preser Besi Peralatan ini juga tediri dari beberapa ukuran dimulai pada ukuran dengan Dia 8, 10, 12, 13, 16, 19 22 dan 25. Cara kerjanya adalah jepit besi terlebih dahulu. Lakukan proses pembengkokan dengan ukuran dan betuk besi sesuai dengan gambar kerja yang disetujui konsultan pengawas dan pengawas dinas. Biasanya digunakan untuk penekuan tulangan utama maupun tulangan sengkang. Tang Gagak Arahkan mulut tang kewat bendrat. Tekan tuas dengan tangan maka kawat akan terpotong Digunakan untuk memotong kawat bendrat yang kurang rapi Palu Gegam ujung pegangan palu dengan erat. Arah kepala palu ke paku dengan tenaga yang sesuai kebutuhan sehingga paku dapat masuk didalam kayu yang diingingkan Digunakan untuk memukul paku. Mobil Readymix Pihak kontraktor akan bekerjasama dengan pihak perusahan beton readymix, sehingga kebutuhan bahan dilapangan akan disesuaikan dengan Bill Of Quantity ataupun sesuai gambar perencanaan yang mana mendapatkan persetujuan baik dari konsultan maupun pengawas dinas yang terkait.

Pada umumnya proses pembuatan beton akan dilaksanakan sesuai dengan permintaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam hal ini mutu beton yang diharapkan adalah K225. Setelah kendaraan memasuki lapangan/proyek yang berhak menuangkan beton adalah teknisi dari perusahan beton readymix. Setelah dirasa cukup persiapan yang dilakukan maka beton segera dituangkan ketempat yang diinginkan. Concrete pump Pada umumnya kerjasama dengan pihak readymix maka disertai penyewaan Concrete Pump. Setelah beton segar dituang pada bagian penuangan pada mobil concrete pump. Maka beton akan disedot oleh pompa dengan tekanan yang cukup untuk mengatarkan beton pada long bum. Pekerja harus mengarahkan selang ke daerah yang dicor. Setelah beton terisi penuh maka diarahkan ketempan lain yang masih kosong dan begitu seterusnya. Vibrator Setelah bahan bakar disi. Tarik tali power guna menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup maka stel kekutan getar dari vibrator sesuai kebutuhan. Setelah siap masukan ujung vibro kedalam beton yang negumpul agar beton dapat merata masuk kesela-sela rongga. Sehingga diharpakan tidak terjadi keropos pada beton. Cangkul Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan. Skop Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan. Cetok Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala yang lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus. Kasutan Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala yang lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus.

2. Bahan Yang digunakan Pasir cor / Beton Semen PC ( Portland Cement ) Batu pecah mesin 1/2 cm air (biaya air Tawar) Besi Beton ( Polos/ulir ) Kawat ikat beton ( bendrat) kayu meranti bekisting Paku Usuk Minyak Bekisting Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan beton Strous, Balok, Kolom, Plat dan Poor Beton yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini dipakai menurut Standart SNI.

Mutu beton

yang disyaratkan untuk konstruksi lantai kerja menggunakan kekuatan beton mutu K 100 sedangkan konstruksi yang bersifat struktural menggunakan kekuatan beton mutu K 225 Bahan untuk adukan beton 1. Semen Jenis semen Pc yang dipakai harus memenuhi ketentuanketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam NI.81969 dan sesuai standart SNI. Sebagai pedoman dapat memakai semen merk Pc type I produksi Pabrik (Semen Gresik) Dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan memakai semen satu produk atau merk yang sama produsennya. Semen yang didatangkan ketempat pekerjaan harus baik dan baru serta dalam kantong-kantong semen yang masih utuh tanpa sobekansobekan. Penyimpanan semen dalam gudang harus dilakukan diatas lantai panggung minimal 20 cm diatas tanah. Semen yang dipakai harus selalu diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas sebelumnya. Semen yang mulai mengeras tidak boleh digunakan dalam pekerjaan dan segera dibuang dari lokasi pekerjaan. 2. Kerikil / Koral Ukuran maksimum dari batu pecah atau split adalah 1 - 3 cm yang mempunyai bidang pecah minimum 3 muka, split harus bersih, keras dan bebas dari kotoran kotoran lain yang dapat mengurangi mutu beton. Susunan ukuran koral atau pembagi butir harus termasuk susunan batu agregat yang bergradasi. 3. Pasir Pasir yang digunakan adalah pasir pasang asal mojokerto, pasir harus bersih, keras dan bebas dari kotoran kotoran lain yang dapat mengurangi mutu beton. 4. Air Yang dimaksud air kerja adalah air untuk pencampuran untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Air untuk adukan sebelumnya harus dimintakan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas, untuk adukan bahan campuran pasangan dan beton dimana air yang dipergunakan harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan bahan organik yang dapat mengurangi mutu. Penggunaan air kerja harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas dan bila air yang digunakan meragukan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan penelitian laboratorium dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa Konstruksi. 5. Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah baja tulangan dengan mutu kuat tarik besi baja U28 (Besi Ulir atau polos) dengan diameter yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang tertera dengan jelas di gambar rencana. Ukuran baja tulangan yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana dengan diameter sesuai gambar /ukuran sketmat dan bukan ukuran pasaran. Apabila dalam pemasangan baja tulangan tersebut ternyata kurang maka harus segera ditambah baja tulangan lagi sehingga sesuai dengan gambar (dihitung dengan penyesuaian luasan tulangan)

Pembengkokan dan pemotongan baja tulangan harus dilaksanakan sesuai yang disyaratkan ,menurut gambar rencana detail dengan menggunakan alat potong dan mal atau patrun sesuai dengan diameter masing masing. 6. Kayu Untuk Cetakan Beton Kayu untuk beton dipakai kayu kelas II sesuai syarat dalam PKKI 70 atau dipakai kayu cetakan, meranti atau kayu tahun. Papan Begisting dari kayu cetakan, meranti atau kayu tahun. merah atau kayu tahun dengan tebal minimum 2 cm. Sebelum pengecoran bidang bagian dalam bekisting dilapis cairan mud oil sampai rata agar pada waktu pembongkaran, beton tidak menempel pada bagian papan bekisting, perancah bekisting dipakai kayu meranti minimum ukuran 5/7 cm. Dalam pemakaian bahan cetakan ini harus disesuaikan dengan jumplah berapa kali dalam pemakaianya,dimaksudkan supaya cetakan tetap kokoh dan sempurna. 3. Kebutuhan Personil : Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Besi : Orang yang bertugas mengatur Tukang Besi dan Menginformasikan gambar kerja dari besi yang akan dikerjakan. Tukang Besi : Orang yang melakukan proses pembuatan tulangan utama dan sekang yang telah dibuat melalui gambar kerja. Kepala Tukang Kayu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Kayu dan Menginformasikan gambar kerja dari kayu yang akan dikerjakan. Tukang Kayu : Orang yang melakukan proses pembuatan bekisting dan properti kayu yang telah dibuat melalui gambar kerja. Kepala Tukang Batu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Batu dan Menginformasikan gambar kerja dari kegiatan proyek sipil yang akan dikerjakan. Tukang Batu : Orang yang melakukan proses pekerjaan sipil. Pekerja / Tenaga tidak terampil Orang yang bertugas membatu tukang. II. II.1. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN PEKERJAAN PASANGAN TRASRAM DAN DINIDING BATA 1. Methode kerja Alat Cangkul Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat penuh beton ketempat yang diinginkan. Skop Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat penuh beton ketempat yang diinginkan. Cetok Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus.

yang

yang

yang yang

Kasutan Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala yang lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan meliputi pekerjaan pasangan dinding bata seperti yang tertera dalam gambar. Pasir Pasang Batu Bata merah uk. 22X11X4,5 cm Semen a. Bahan Yang Digunakan 1. Batu Bata Batu bata yang digunakan menggunakan bata dari bahan tanah liat produksi lokal kualitas baik, pembakarannya harus cukup baik serta ukuran tiap unit harus sama, bersudut runcing, rata, tidak ada cacat atau retak atau mengandung kotoran dan harus memenuhi ketentuan serta mendapat persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas. 2. Pasir Pasir yang digunakan harus pasir yang bergradasi/berbutir tajam dan keras, bersih dan tidak berdebu. Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran kotoran bahan kimia, bahan bahan organik dan susunan diameter butirnya memenuhi persyaratan persyaratan SNI2008 dimana jumlah butiran lumpur lembut harus kurang dari 5 % dari jumlah keseluruhannya. 3. Air Yang dimaksud dengan air kerja adalah air yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Air untuk adukan sebelumnya harus dimintakan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas, untuk adukan bahan campuran pasangan dan beton dimana air yang dipergunakan harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan bahan organik yang dapat mengurangi mutu. Penggunaan air kerja harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas dan bila air yang digunakan meragukan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan penelitian laboratorium dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa Konstruksi. 4. Semen Jenis semen Pc yang dipakai harus memenuhi ketentuanketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam NI.81969 dan sesuai standart SNI. Sebagai pedoman dapat memakai semen merk Pc type I produksi Pabrik (Semen Gresik, semen tiga roda). Dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan memakai semen satu produk atau merk yang sama produsennya. Semen yang didatangkan ketempat pekerjaan harus baik dan baru serta dalam kantong-kantong semen yang masih utuh tanpa sobekan-sobekan. Penyimpanan semen dalam gudang harus dilakukan diatas lantai panggung minimal 20 cm diatas tanah. Semen yang dipakai harus selalu diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas sebelumnya. Semen yang mulai mengeras tidak boleh digunakan dalam pekerjaan dan segera dibuang dari lokasi pekerjaan

3.

Kebutuhan Personil Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Batu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Batu dan Menginformasikan gambar kerja dari kegiatan proyek sipil yang akan dikerjakan. Tukang Batu : Orang yang melakukan proses pekerjaan sipil. Pekerja / Tenaga tidak terampil Orang yang bertugas membatu tukang

II.2.

PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN, BENANGAN 1. Methode kerja Alat Cangkul Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan. Skop Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan. Cetok Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala yang lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus. Kasutan Digunakan untuk memindahkan beton dengan dari tempat yang penuh beton ketempat yang diinginkan dengan skala yang lebih kecil dari cangkul dan skop. Mengaluskan permukaan beton sehingga telihat bagus. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan meliputi pekerjaan pasangan dinding bata, pasangan rollag bata, pasangan kanstin bata, serta pasangan bata lainnya seperti yang tertera dalam gambar. Pasir Pasang Semen Batu Garis Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air semen, sebelumnya dibuatkan kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan 1.5 cm dibuat dengan bentuk, motif, ukuran dan letak pemasangan sesuai dengan gambar rencana atau detail. Plesteran dinding trasraam menggunakan campuran 1 Pc : 4 Ps, sedangkan untuk campuran biasa menggunakan campuran antara komponen bahan sebagai berikut 1 Pc : 5 Ps. untuk pencampuran adukan harus menggunakan alat mesin pengaduk Mollen Plesteran trassram untuk dinding setinggi 40 cm dari lantai dan sudutsudut atau sponing atau ornamen dipakai campuran sebagai berikut 1 Pc : 4 Ps, plesteran yang baru saja selesai dilaksanakan atau dikerjakan tidak boleh langsung diselesaikan dengan acian semen.

Plesteran dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir harus diaci dengan semen dan digosok dengan amplas atau kartas zak semen hingga halus dan rata. Sponingan atau benangan sudut harus rata, siku dan tajam pada sudutnya adapun campuran yang digunakan 1 Pc : 2 Ps atau sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud. b. Bahan Yang Digunakan 1. Pasir Pasir yang digunakan harus pasir yang bergradasi/berbutir tajam dan keras, bersih dan tidak berdebu. Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran kotoran bahan kimia, bahan bahan organik dan susunan diameter butirnya memenuhi persyaratan persyaratan SNI2008 dimana jumlah butiran lumpur lembut harus kurang dari 5 % dari jumlah keseluruhannya. 2. Air Yang dimaksud dengan air kerja adalah air yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Air untuk adukan sebelumnya harus dimintakan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas, untuk adukan bahan campuran pasangan dan beton dimana air yang dipergunakan harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan bahan organik yang dapat mengurangi mutu. Penggunaan air kerja harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas dan bila air yang digunakan meragukan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan penelitian laboratorium dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa Konstruksi. 3. Semen Jenis semen Pc yang dipakai harus memenuhi ketentuanketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam NI.81969 dan sesuai standart SNI. Sebagai pedoman dapat memakai semen merk Pc type I produksi Pabrik (Semen Gresik, semen tiga roda). Dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan memakai semen satu produk atau merk yang sama produsennya. Semen yang didatangkan ketempat pekerjaan harus baik dan baru serta dalam kantong-kantong semen yang masih utuh tanpa sobekan-sobekan. Penyimpanan semen dalam gudang harus dilakukan diatas lantai panggung minimal 20 cm diatas tanah. Semen yang dipakai harus selalu diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Konsultan Pengawas sebelumnya. Semen yang mulai mengeras tidak boleh digunakan dalam pekerjaan dan segera dibuang dari lokasi pekerjaan 3. Kebutuhan Personil Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Batu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Batu dan Menginformasikan gambar kerja dari kegiatan proyek sipil yang akan dikerjakan. Tukang Batu : Orang yang melakukan proses pekerjaan sipil. Pekerja / Tenaga tidak terampil

Orang yang bertugas membatu tukang III. III.1. PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFON PEKERJAAN PENUTUP ATAP 1. Methode kerja Alat Gergaji Potong Digunakan untuk memotong kayu sesuai ukuran. Dimal dulu kayu atau papan. Gerakkan keatas dan kebawah secara vertical pada mall yang telah ditentukan. Arahkan sampai kayu atau papan terpotong karenanya. Bor Digunakan untuk melubangi kayu Dimal dulu kayu yang akan dilubangi oleh bor. Nyalakan mesin bor tekan pada kayu yang akan dilubangi. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan pemasangan Baja yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini dipakai menurut Standart SNI. Kuda-kuda 8/12 Kayu Kamper (Meni Teer) Gording 8/12 Kayu Kamper (Meni Teer) Usuk Reng Kamper (Meni Teer) Lisplank 3/30 kamper Lisplank Kalsiboard Outdoor Tb. 12 mm Atap Genteng ex. Karangpilang Wuwung 3. Kebutuhan Personil Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Kayu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Kayu dan Menginformasikan gambar kerja dari kayu yang akan dikerjakan. Tukang Kayu : Orang yang melakukan proses pembuatan bekisting dan properti kayu yang telah dibuat melalui gambar kerja. Pembantu Orang yang bertugas membatu tukang III.2. PEKERJAAN PLAFON 1. Methode kerja Alat Compoud Digunakan untuk mengukur panjang. Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan Plesteran plafound + Acian, Pasang Palfound dan list plapfound yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain Gypsum tb.9 mm Plafond Eternit Rangka Meranti Ged. Lama Plafond Kalsiboard,Rangka kayu kruing List Gypsum profil 4x8cm Kayu usuk 2.

3.

Sunscreen

Kebutuhan Personil Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Besi : Orang yang bertugas mengatur Tukang Besi dan Menginformasikan gambar kerja dari besi yang akan dikerjakan. Tukang Besi : Orang yang melakukan proses pembuatan tulangan utama dan sekang yang telah dibuat melalui gambar kerja. Kepala Tukang Kayu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Kayu dan Menginformasikan gambar kerja dari kayu yang akan dikerjakan. Tukang Kayu : Orang yang melakukan proses pembuatan bekisting dan properti kayu yang telah dibuat melalui gambar kerja. Pekerja / Tenaga tidak terampil Orang yang bertugas membatu tukang.

IV.

PEKERJAAN PENGECATAN 1. Methode kerja Alat Roll Cat Digunakan untuk mengecat. Kuas Digunakan untuk mengecat. Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan Cat Tembok Luar, Dalam dan plafound yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini dipakai menurut Standart SNI. Cat Tembok dalam Vinilex yang setara Cat Tembok Luar (Wather Shild) Vinilex yang setara Water Proofing Kebutuhan Personil Mandor : Tukang Cat Pembantu

3.

BAB IV : URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG I. PEKERJAAN PENDAHULUAN I.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PASANG BOWPLANK 1. Methode kerja Alat Meteran Panjang Digunakan untuk mengukur panjang. Theodolit Digunakan untuk pengukuran tachimetri. Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan persiapan dan IUT Set yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain. kayu usuk 5/7 Benang paku 3. Kebutuhan Personil Mandor : Tukang Ukur: Tukang Batu Pembantu I.2. PEKERJAAN BONGKAR : ATAP, KUDA-KUDA, PLAFON, INSTALASI LISTRIK & PLAT BETON 1. Methode kerja Alat Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. 2. Bahan Yang digunakan 2.

Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan pekerjaan bongkar : atap, kuda-kuda, plafon, instalasi listrik & plat beton yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain. 3. Kebutuhan Personil Mandor : Pekerja/buruh tak trampil

II.

PEKERJAAN TANAH : GALIAN, URUG PASIR BAWAH PONDASI & PENINGGIAN SIRTU. 1. Methode kerja Alat Cangkul Digunakan untuk memindahkan spesi dengan dari tempat yang penuh ketempat yang diinginkan. Skop Digunakan untuk memindahkan spesi dengan dari tempat yang penuh ketempat yang diinginkan. Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan persiapan dan IUT Set yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kestabilan dan keutuhan dari semua pekerjaan yang telah diselesaikan dan harus dengan biayanya sendiri untuk menukar/mengganti setiap bagian yang rusak atau tidak baik yang menurut pendapat Direksi Teknik, disebabkan karena kelalaian Kontraktor. Akan tetapi, Kontraktor tidak akan diminta pertanggung-jawabannya terhadap kerusakan yang timbul dari alam (force majeure) seperti angin topan atau dari pergeseran lapisan tanah yang tidak dapat dihindari di tempat pekerjaan, asalkan pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima dan dinyatakan secara tertulis sebagai memuaskan dan selesai oleh Direksi Teknik. Pasir Urug Urugan pasir dilaksanakan pada bawah pondasi sesuai gambar perencanaan, harus dipadatkan dengan disetujui Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi. Sirtu Urug 3. Kebutuhan Personil Mandor : Orang yang bertugas mengatur kepala tukang, Tukang dan Pekerja Harian agar kenerja pekerja semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kepala Tukang Batu : Orang yang bertugas mengatur Tukang Batu dan Menginformasikan gambar kerja dari kegiatan proyek sipil yang akan dikerjakan. Tukang Batu : Orang yang melakukan proses pekerjaan sipil. Pembantu Orang yang bertugas membatu tukang

III. III.1.

PEKERJAAN INTALASI LISTRIK DAN SANITASI PEKERJAAN INTALASI LISTRIK 1. Methode kerja Alat

Tes Pen Digunakan untuk deteksi listrik Alat Bantu Peralatan yang menunjang pekerjaan. 2. Bahan Yang digunakan Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan Panel, Armature, Saklar & Stop Kontak yang diminta menurut dokumen kontrak dan sesuai gambar rencana kecuali ditentukan lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini dipakai menurut Standart SNI. Inst. Titik lampu Pijar SL 18 watt Sakelar tunggal Sakelar ganda Stop kontak + Instalasi MCB 3 group

3.

Kebutuhan Personil Mandor : Tukang Listrik Pekerja / Tenaga tidak terampil

Penyediaan
Pemborong harus menyediakan semua keperluan guna pelaksanaan pekerjaan yangsempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk sarana bantu seperti alatalatpenarik dan pengangkat, andang-andang dan sebagainya. Peralatan yang digunakan harus baik dan bisa beroperasi dengan lancar.Semuaperalatan yang rusak harus diperbaiki di luar lokasi proyek atau dikoordinasikandengan Pengguna Jasa. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alat-alat berat.Yang melalui jalan umum agar tidak mengganggu lalu lintas. Konsultan Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah peralatan yang tidaksesuai / tidak memenuhi persyaratan. Bila pekerjaan sudah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alatalattersebut dan memperbaiki semua kerusakan yang diakibatkannya sertamembersihkan bekas-bekasnya. Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut diatas. Kontraktor harusmenyiapkan tenda-tenda untuk para pekerja waktu hujan. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempatpekerjaan untuk para pekerjanya. Air untuk keperluan bangunan selama masapelaksanaan bisa menggunakan/menyambung pipa air yang telah ada denganmeteran air tersendiri (guna perhitungan pembayaran) atau air sumur yangbersih/jernih dan tawar. Bila kondisi air meragukan Konsultan Pengawas, harusdiperiksakan pada laboratorium. Kecelakaan.Bila terjadi kecelakaan pada pekerja Pemborong saat pelaksanaan, Kontraktorharus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban denganbiaya pengobatan dan lain-lain

1. 2. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.

menjadi tanggung jawab Pemborong. Kejadiantersebut harus segera dilaporkan pada Jawatan Perburuan dan KonsultanPengawas. 9. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertamayang selalu tersedia setiap saat dan berada di Konsultan Peng

Kantor dan Gudang Kontraktor


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor Kontraktor, barakbarak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan bahan (Boukeet), yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya. Semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir (serah terima kedua) harus dibongkar.

Pembersihan Lapangan
a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon. b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. c. Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.

Penjagaan, Pemagaran sementara, dan Papan nama


a. Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaannya yang dianggap penting selama pelaksanaan, dan sekaligus menempatkan petugas keamanan untuk mengatur sirkulasi/ arus kendaraan keluar/ masuk proyek. b. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaaan yang akan dilakukan. c. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan. d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/ kuat sampai pekerjaan selesai dan tampak dari luar dapat menunjang estetika atas kawasan yang ada. e. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor harus memasang papan nama Proyek yang dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana. Semua bahan tersebut diatas pembiayaannya tidak perlu ditawarkan (ditanggung oleh pemborong). BAB V. PENUTUP Demikian Metode pelaksanaan ini dibuat agar digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan owner atau pemberi kerja Surabaya, 8 Agustus 2012 CV. xxxxx

xxxxxxxx Direktris

Anda mungkin juga menyukai