Pada awalnya alasan keberadaan Repositioning adalah untuk mengatasi persaingan.

Apa yang terjadi adalah penggunaannya untuk menangani perubahan teknologi yang sangat cepat yang meliputi setiap produk. Walaupun Positioning telah menjadi konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis, ia memiliki konsep kembaran yang secara diam-diam telah ada walau hanya mendapat sedikit perhatian. Nama kembaran itu adalah Repositioning, dan kini adalah saatnya untuk memunculkan konsep ini ke dalam dunia pemasaran. Ada 3 alasan, dan semuanya bermula dengan huruf C: Competition, Change, dan Crisis. Repositioning menunjukkan kepada Anda bagaimana mengadaptasi, bersaing dan sukses dalam pasar yang terlalu penuh sesak saat ini. Anda juga bisa mengetahui mengapa Repositioning merupakan strategi yang memang sudah waktunya untuk diterapkan jika Anda melihat 3 C dalam persaingan, yaitu Competition, Crisis, dan Change. Dalam kondisi perekonomian saat ini, usaha Positioning dulu saja belumlah cukup. Anda membutuhkan Repositioning. Judul: Repositioning Penulis: Jack Trout dengan Steve Rivkin Penerbit: Elex Media Komputindo Tebal: (214) hal. Cetakan: I, 2010
Dahulu, mantan penulis pendamping saya menulis satu buku yang berjudul Positioning: The Battle for Your Mind. Akhir-akhir ini, buku itu dijuluki sebagai salah satu dari 100 buku bisnis terbaik sepanjang zaman. Walaupun positioning telah menjadi konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis, ia memiliki konsep kembaran yang secara diam-diam telah ada dalam buku ini walaupun hanya mendapatkan sedikit perhatian. Nama kembaran itu adalah repositioning, dan kini saatnya untuk memunculkan konsep ini ke dalam dunia pemasaran. Ada tiga alasan, dan semuanya bermula dengan huruf C: competition, change dan crisis. Sekarang kita sedang dihadapkan pada c yang terakhir, yaitu crisis-krisis. Pertama, kita menghadapi krisis mikro. Tiba-tiba semua perusahaan di dunia harus menyesuaikan rencana mereka dengan lingkungan yang hanya bisa digambarkan sangat mengerikan. Sekali lagi, repositioning memainkan perananannya. Dengan kata lain, bagaimana Anda menyesuaikan persepsi Anda sehingga bisa mengomunikasikan nilai, satu konsep yang sudah ada dalam benak setiap orang

Judul No. ISBN

Repositioning : Pemasaran dlm Era Kompetisi, Perubahan & Krisis 9789792788990

Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman Berat Buku Jenis Cover Dimensi(L x P) Kategori Bonus Text Bahasa Lokasi Stok

Jack Trout Elex Media Komputindo November - 2010 Soft Cover Manajemen Indonesia gudang penerbit

Repositioning: Pemasaran Dalam Era Kompetisi, Perubahan Dan Krisis

Disajikan Penulis Penerbit Indonesia Tebal : A. Muditomo : Jack Trout (dengan Steve Rivkin) : PT. Elex Media Komputindo, 2010, Softcover; Edisi Bahasa : 214 + vi

Memahami arti kata POSITIONING dan REPOSITIONING secara lebih mudah Pengantar singkat resensi ini penyaji resensi mulai dari pemahaman atas kata positioning oleh penyaji selama bertahun-tahun. Sejak menerima kata positioning di masa kuliah pemasaran, penyaji belum memperoleh gambaran yang meyakinkan mengenai arti kata tersebut dalam penerapannya sehari-hari. Dari hasil membaca buku ini, penyaji berharap memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai positioning dan sekaligus konsep kembaran-nya (sebagaimana disampaikan Trout pada hal 1 buku ini) yaitu repositioning.

Selain dapat membawa pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai positioning dan repositioning, melalui buku ini Trout dapat menyajikan sebuah pendekatan baru yang sangat brilian terhadap psikologi konsumen dan identitas perusahaan, melalui (1) RETHINK: Memikirkan kembali pasar Anda saat ini; (2) REFOCUS: Memfokuskan kembali kebijakan merek bagi konsumen Anda; (3) REASSESS: Mengevaluasi kembali kekuatan-kekuatan perusahaan Anda; (4) REPOSITION: Memosisikan kembali identitas perusahaan Anda; (5) RECLAIM: Merebut kembali keuntungan-keuntungan kompetitif Anda. Dalam bahasa singkat, didefinisikan bahwa positioning adalah cara membedakan diri Anda dalam benak calon pelanggan. Ia juga merupakan kerangka bagaimana pikiran bekerja dalam proses komunikasi. Sedangkan repositioning adalah cara Anda menyesuaiakan persepsi, baik persepsipersepsi tentang diri Anda atau tentang pesaing Anda (hal 10). Disampaikan pula bahwa untuk membuat strategi Anda bisa berjalan, Anda harus memahami bagaimana pikiran berproses atau bagaimana orang berpikir. Konsep repositioning sendiri dimunculkan Trout dalam dunia pemasaran karena tiga alasan, dan semuanya bermula dengan huruf C: competition, change dan crisis. Akhir-akhir ini dunia seringkali dihadapkan pada c yang terakhir, yaitu crisis-krisis. Tiba-tiba semua perusahaan di dunia harus menyesuaikan rencana mereka dengan lingkungan yang hanya bisa digambarkan sangat mengerikan. Mengenai persaingan (competition) misalnya, Trout menyajikan data mengenai ledakan persaingan yang telah terjadi antara kondisi di awal tahun 70-an dan pada posisi akhir tahun 90-an. Hal ini memunculkan pilihan yang sangat beragam pada benak konsumen (lautan pilihan). Psikolog konsumen mengatakan bahwa lautan pilihan membuat kita (konsumen) jadi bodoh. Dikutip pula pernyataan Carol Moog Ph.D., tentang masalah ini: terlalu banyak pilihan, semuanya bisa dipenuhi dengan cepat, dinikmati secara langsung, membuat anak-anak, dan orang dewasa, tidak berdaya. Dari sudut pandang pemasaran, orang berhenti peduli, menjadi sangat gemuk dan kelelahan, dan kehilangan kemampuan mereka untuk membuat keputusan. Mereka menarik dan melindungi diri dari stimulasi berlebihan; mereka menjadi bosan (hal 29). Sedangkan mengenai perubahan (change), Trout secara jeli menyatakan bahwa (hal 78): besar adalah musuh perubahan. Dengan ukuran yang besar maka akan muncul sikap tidak fleksibel, keakuan (ego) orang-orang atau kelompok yang mendapatkan keuntungan dari bisnis yang ada, dan halhal buruk lainnya yang melumpuhkan perusahaan dalam era ketidakpastian. IBM yang tidak ingin melihat dunia mainframe-nya menjadi komputerkomputer kecil dan General Motors yang tidak ingin melihat mobil besarnya menjadi mobil-mobil kecil adalah sebagian kecil contoh-contoh konkrit yang

disajikan dengan sangat menarik di buku ini untuk menggambarkan pentingnya menghadapi perubahan. Tetapi pada sisi lain contoh ekstrim perubahan yang lepas dari akar kompetensi perusahaan sehingga mengakibatkan dampak negatif pada perusahaan tersebut disajikan pula dengan baik melalui contoh kasus PepsiCo, termasuk dalam hal ini digambarkan pula proses perbaikan yang dilakukan CEO perusahaan tersebut untuk memperbaiki keadaan atas kesalahan strategi tersebut (hal 90). Khusus mengenai krisis (crisis), Trout menuliskan 2 tip sederhana untuk mengantisipasi kondisi bahwa krisis bisa mengubah permainan, yaitu (1) Hindari kekuatan pesaing dan manfaatkan kelemahannya; serta (2) Pesaing biasanya akan menjadi lebih baik, jika ditekan. Tip ini terlihat sangat sederhana tapi memiliki arti yang sangat dalam pada penerapannya bagi diri sendiri. Kalimat bijak yang penulis temukan di akhir bab tentang krisis ini (hal 125) adalah Jangan membuat program di seputar kesalahan-kesalahan pesaing. Mereka akan mengoreksi kesalahan-kesalahan itu segera. Melalui penyajian yang mengalir mengenai arti dan contoh konkrit penerapan strategi repositioning dalam buku inilah Trout membawa pembaca lama dan pembaca barunya untuk lebih mudah dalam memahami positioning dan repositioning secara terperinci. Trout menyadari sepenuhnya bahwa walaupun banyak orang (telah) menggunakan kata positioning, tidak semua mereka benar-benar memahami apa arti kata tersebut (hal 211). Dan mengenai hasil yang Trout harapkan dari buku ini, dinyatakan bahwa jika sekarang (setelah membaca buku ini) orang tidak paham juga (tentang arti positioning dan repositioning), mereka tidak akan pernah memahaminya. Dan dalam dunia yang sangat kompetitif saat ini, itu berarti masalah besar bagi mereka (hal 212). Mengenai pernyataan Trout tersebut diatas, khususnya saya sendiri sebagai penyaji resensi ini, menyatakan sangat sependapat karena terbukti bagi saya sendiri, dengan membaca buku ini saya dapat memahami arti kata POSITIONING dan REPOSITIONING secara lebih mudah.