Anda di halaman 1dari 2

Hormon pertumbuhan (growth hormone [GH]) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein.

Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan massa otot rangka. a. Efek fisiologis 1. Sintesis protein. GH mempercepat laju sintesis protein pada seluruh sel tubuh dengan cara meningkatkan pemasukan asam amino melalui membran sel. 2. Konservasi karbohidrat. GH menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel-sel tubuh, dengan demikian menambah kadar glukosa darah 3. Mobilisasi simpanan lemak. GH menyebabkan peningkatan mobilisasi lemak dan pemakaian lemak untuk energi. 4. Stimulasi pertumbuhan rangka. GH menyebabkan hati (mungkin juga ginjal) memproduksi somatomedin, sekelompok faktor pertumbuhan dependen-hipofisis yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan kartilago b. Pengaturan sekresi GH terjadi melalui sekresi dua hormon antagonis. 1. Stimulus untuk pelepasan a). Hormon pelepasan hormon pertumbuhan (growth hormone releasing hormon [GHRH]) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal hipotalamus hipofisis menuju hipofisis anterior, tempatnya menstimulasi sintesis dan pelepasan GH. b). Stimulus tambahan untuk pelepasan GH meliputi stres, mal nutrisi, dan aktivitas yang merendahkan kadar gula darah, seperti puasa dan olah raga. 2. inhibisi pelepasan a). Sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melalui mekanisme umoan balik negatif b). Somatostatin, hormon penghambat hormon pertumbuhan (growth hormone inhibiting hormone [GRIH]) dari hipotalamus, dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem portal. Hormon ini menghambat sintesis dan pelepasan GH c). Stimulus tambahan untuk inhibisi GH meliputi obesitas dan peningkatan kadar asam lemak darah c. abnormalitas sekresi GH 1. kerdil (dwarfism). Hiposekresi (defisiensi) GH selama masa kanak-kanak mengakibatkan pertumbuhan terhenti. Hormon pertumbuhan manusia digunakan secara terapeutik dalam kasus dwarfism hipofisis 2. gigantisme. Hipersekresi ( sekresi berlebih ) GH selama masa remaja dan sebelum penutupan lempeng epifisis mengakibatkan pertumbuhan tukang panjang yang berlebihan (gigantisme hipofisis). Jenis sekresi berlebihan ini biasanya disebabkan oleh tumor hipofisis yang sangat jarang terjadi.

3. akromegali. Hipersekresi GH setelah penutupan lempeng epifisis tidak menyebabkan penambahan panjang tulang panjang. Tetapi menyebabkan pembesaran yang tidak proporsional pada jaringan, penambahan ketebalan tulang pipih pada wajah, dan memperbesar ukuran tangan dan kaki. Hal ini juga tidak umum

Anda mungkin juga menyukai