Anda di halaman 1dari 11

BAB II PEMBAHASAN Obat suntik atau injeksi adalah sediaan farmsi steril yang penggunaanya diinjeksikan di bawah atau

lebih lapisan kulit atau membrane mukosa dalam bentuk larutan, emulsi dan suspense yang siap untuk diinjeksikan atau berupa padatan kering yang jika dicampur dengan pelarut yang sesuai akan membentuk suatu larutan atau suspense. (Latifah dan Natsir, 2009 ; 81) Pembagian sediaan parenteral : (Ansel. 1989; 436-446) 1. Parenteral volume kecil Basis beberapa obat ionic yang umumnya dalam volume kecil. Antaranya adalah larutan dan suspense lainnya. Misalnya obat yang banyak digunakan dalam volume kecil adalah insulin. Menurut Rudolf voight jika hanya sejumlah kecil iritan dimasukkan ke dalam organisme misalnya 1, 2, 8, sampai 20 daikatakan sebagai injeksi pada Farmakope Indonesia Edisi III juga menyatakan bahwa injeksi volume kecil adalah injeksi yang di kemas dalam wadah bertanda volume 100 ml atau kurang. Bentuk sediaan untuk parenteral volume kecil biasanya adalah ampul dan vial.

2. Parenteral volume besar Larutan ini umum diberi lewat infus intravena untuk menambah cairan tubuh, elektrolit atau nutrisi-nutrisi diberi dalam volume 350 ml atau sampai beberapa liter dalam jumlah yang lebih banyak perhatiannya. Dalam Farmakope Indonesia Edisi III juga menyatakan bahwa laritan intravena volume besar adalah injeksi volume tunggal dikemas dalam wadah dengan volume lebih dari 100 ml. Ampul adalah wadah tersegel yang kedap udara untuk suatu dosis tunggal obat, sehingga secara sempurna menghalangi tiap perubahan antara isi ampul yang disegel dengan lingkungannya. (Lachman. 1994 ; 1286) Wadah dosis ganda (vial) adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kualitas atau kemurnian. (Ansel. 1989 ; 423) Pada wadah dosis tunggal menurut Ansel menerangkan bahwa wadah ampul yaitu wadah gelas bertutup rapst yang memiliki leher agar mudah dipisah pada bagian wadah. Tanpa pecah sekali dibuka, ampul tidak dapat ditutup kembali atau digunakan kemudian, karena sterilisasinya tak dapat dipertanggungjawabkan lagi. Sedangkan wadah dosis ganda vial menurut

Rudolf Voight menyatakan bahwa wadah ini dilengkapi penutup karet dan plastic untuk memungkinkan tusukanjarum suntik tanpa merusak tutup lubang bekas tusukan akan tertutup kembali. Penutupan ampul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama cara peleburan, diaman semburan nyala api diarahkan pada leher ampul yang terbuka dan ampul ditutup dengan membakar disatu lokasi lehernya sambil diputar kontinyu. Ralatif yang terbentuk celah halus pada ujung leher yang tertutup, yang tidak terlihat mata, sehingga tidak selalu menjamin kekedapan. Cara yang lebih baik adalah cara tarikan, dimana seluruh alat penutup ampul otomatis yang digunakan di industry bekerja menurut prinsip ini. Pada alat ini sebuah atau juga dua buah semburan nyala api diarahkan pada bagian tengah leher ampul, setelah gelas melunak bagian atas leher dijepit dengan sebuah pinset pada kerja manual atau dilekukkan oleh alat mesin khusus. Kemudian ditarik ke atas sehingga ampul dapat ditutup. (R. Voight. 1998; 469-470) Pada penyegelan vial, tutup karet harus cocok dengan mulut wadah, cukup rapat untuk menghasilkan penyegel, tetapi tidak begitu rapat sehingga sulit untuk menempatkannya di dalam atau pada wadah tersebut. Tutup bias disisipkan dengan tangan, dengan menggunakan pinset steril. Cara tangan yang lebih cepat meliputi pengambilan tutup dan menyisipkan ke dalam vial dengan suatu alat yang dihubungkan pada suatu pipa vakum. Bial tutup disisipkan dengan mesin, permukaan tutupnya biasa disalip dengan silicon untuk

mengurangi pergesekan. Tutup aluminium digunakan untuk menahan tutup karet di tempatnya. (Lachman. 2008; 1349) Uji kebocoran tidak dilaksanakan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak kaku. (Ansel. 1989; 1354) Pada uji kebocoran ampul, ampul dikumpulkan dalam bak bervolume 3 liter atau dimasukkan dalam larutan metilen biru (0,08-0,09%), yang dicampur dengan 0,9% benzyl alkohoh dan 3 ppm natrium hipoklorat. Setelah itu bak tersebut ditutup dan divakumkan dengan tekanan 70 mmHg (0,96 kg/29cm) selama beberapa menit atau tidak lebih dari 15 menit. Selanjutnya bak tersebut dinormalkan kembali seperti semula kemudian dibuka. Pengamatan dilakukan terhadap ampul-ampul yang terwarnai oleh larutalan bahwa pewarna atau setelah pencucian ampul terwarna oleh bahan pewarna atau setelah pencucian ampul oleh bahan pewarna yang digunakan. Bila ada celah atau cetakan pada ampul obat suntik tersebut maka zat akan masuk ke dalam ampul obat suntuk dan menyebabkan terjadinya pewarnaan dari isi ampul, dengan demikian berarti ampul tersebut mengalami retakan atau celah. Pada ampul yang berwarna tersebut dapat dilakukan uji dengan menggunakan larutan yang berfloresensi yang diakhiri dengan pengamatan sinar UV. (Latifah dan Natsir. 2009; 185)

Pada sediaan injeksi volume kecil secara umum hamper memiliki bahan-bahan yang digunakan sama pada injeksi secara umum yaitu : (Lachman. 2008; 1294,1298) 1. Pembawa Sejauh ini, pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air. Karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh. Air yang digunakan untuk larutan parenteral dan irigasi harus bebas dari pirogen. 2. Zat terlarut Kemurnian fisika dan kimia dari zat terlarut yang digunakan untuk sediaan steril perlu diperhatikan (bahan aktif) 3. Zat-zat yang ditambahakan Zat yang ditambahkan ke suatu produk untuk menambah

kestabilannya ke suatu produk untuk menambah kestabilannya perlu untuk hamper semua produk. Zat-zat seperti itu termasuk penghelat, antioksidan, dapar, pengisotonis, pengawet, antifungi, penghambat hidrolisis zat anti busa dan berbagai zat lain untuk kebutuhan khusus. Namun, pada ampul disyaratkan bebas dari pengawet dan biasanya tidak mengandung buffer karena darah memiliki dapar alami.

Keuntungan dan kerugian pada sediaan injeksi volume kecil adalah sama dengan injeksi secara umum. Keuntungan : 1. Obat memiliki onset kerja yang cepat 2. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti 3. Bioavailabilitasnya sempurna atau hamper sempurna 4. Obat dapat diberikan kepada pasien yang sakit keras atau sedang koma Kerugian : 1. Dapat menimbulkan efek fisiologi pada pasien yang takut disuntik 2. Dapat menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada saat disuntikan apabila pemberiannya berulang kali. 3. Bila terjadi kekliruan pada saat pemberian, maka hamper tidak dapat diperbaiki terutama setelah pemberian intravena 4. Bila obat sudah masuk ke dalamtubuh pasien maka sulti untuk ditarik kembali atau dikeluarkan 5. Obat hanya dapat diberikan kepada pasien di rumah sakit tempat praktek dokter atau hanya dilakukan oleh perawat yang berpengalaman. (Latifah dan Natsir. 2009; 11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Injeksi volume kecil adalah sediaan steril parenteral volume kecil yang volumenya lebih kecil dari 100 ml biasanya berupa dosis tunggal (ampul) dan dosis ganda (vial), yang bahan penyusunnya hampir sama dengan sediaan injeksi umumnya dan membutuhkan perlakuan khusus

B. Kritik dan saran Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Sehingga kami akan menerima setiap kritik dan saran untuk perbaikan makalah selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Injeksi merupakan sediaan yang digunakan secara umum dalam dunia farmasi dengan penggunaan yang disuntikkan ke dalam jaringan tubuh pada banyak terapi penyakit. Pada makalah ini akan dibahas mengenai injeksi volume kecil. Yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tenteang injeksi volume kecil pada mahasiswa. Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat memahami tentang injeksi volume kecil.

B. Tujuan pembuatan makalah 1. Mengetahui dan memahami pengertian vial dan ampul 2. Mengetahui dan memahami manufaktur vial dan ampul

DAFTAR PUSTAKA Ansel, C. Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI-Press Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI Lachman, Lieberman. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta : UIPress Latifah & Natsir. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Makassar. UH press Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : UGM pree

Tugas Individu MAKALAH TEHNOLOGI SEDIAAN FARMASI STERIL INJEKSI VOLUME KECIL (AMPUL DAN VIAL)

OLEH: MUH. HIDAYAT 70100110067 FARMASI B

JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA 2013

Anda mungkin juga menyukai