Anda di halaman 1dari 3

A.

Kegiatan Belajar 13 : Perbaikan Pelek Velg merupakan salah satu benda terpenting yang ada pada kendaraan selain ban, karena antara velg dan ban masing-masing saling melengkapi. Apabila antara ban dan velg ada yang tidak beres maka keduanya bisa merusak satu sama lain. Berikut ada beberapa penyebab kerusakan pada velg. Penyebab Kerusakan pada velg Ada banyak faktor yang menyebabkan pelek menjadi rusak. Biasanya penyebab kerusakan pada velg dikarenakan kurangnya tekanan angin pada ban, karena kurang angin selagi menahan berat kendaraan dan penumpang yang membuat ban jadi bleber ke samping sehingga ban jadi lebih mudah pecah. Selain itu, velg juga bisa rusak apabila melindas gundukan, lubang atau obyek lain di jalan. Benturan pada batu atau karena velg yang memang sudah berkarat juga menjadi salah satu penyebabnya. Tekanan angin yang pas atau sesuai dengan yang ditetapkan menjadi salah satu faktor yang bisa membuat ban dan velg awet umurnya. Misalnya ban dipasang pada velg yang ukurannya satu atau dua kali lebih besar dari velg standar ban itu, akan membuat kerja dinding ban menjadi lebih berat. Hal ini membuat sudut dinding ban menyempit dan mudah retak, pecah atau benjol. Jika mobil pernah terguling dan terjadi benturan keras pada velg maka biasanya sisi luarnya akan berubah bentuk. Dengan kondisi seperti itu, velg akan sulit dibalans dan jika diputar akan terlihat meliuk-liuk. Sedangkan untuk velg yang sudah lama digunakan biasanya akan menjadi berkarat dan berlubang. Jika lubang-lubang tersebut diperbaiki dengan cara dilas maka akan berubah bentuk. Sisi dekat bagian baut roda tidak bisa rata lagi.

1. Metode perbaikan velg Metode perbaikan velg dengan menggunakan alat pres velg. Velg yang bermasalah, sebelum masuk mesin pres akan dilihat terlebih dahulu kondisi kerusakannya. Jalan rusak dan berlubang merupakan musuh utama pelek mobil. Karena keduanya bisa menjadi pemicu utama kerusakan pada pelek. Luka yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, mulai peang, grepes, gompal, sampai pecah. Jika terjadi kerusakan, hampir semua pelek dari berbagai jenis material bisa diperbaiki, baik pelek besi, maupun alloy. Perbaikan yang bisa dilakukan juga bermacammacam. Paling ringan adalah mengembalikan kondisi bibir pelek yang peang. Bagian yang jendol dikembalikan ke kondisi semula dengan cara dipres atau ditempa, disertai pemanasan. Kerusakan yang memiliki tingkat kesulitan perbaikan setara dengan peang adalah bibir pelek grepes akibat terkena benda tajam atau bibir trotoar. Untuk memperbaikinya, bagian yang grepes diampelas hingga halus. Lalu dipoles menggunakan wax agar semakin mulus saat diperiksa dengan cermat atau diraba tangan. Berbeda kalau pelek gompal atau luka yang menimpulkan coakan, treatment-nya lebih kompleks. Tak bisa menggunakan ampelas atau gerinda untuk menghilangkan luka tersebut, melainkan mesti pakai teknik tambah daging. Bagian yang gompal tersebut ditambal dengan material yang sejenis dengan pelek itu. Umumnya memanfaatkan bongkahan aluminium billet yang dipanaskan menggunakan api las sebagai daging untuk menambal bagian yang gompal. Teknik tambah daging juga diberlakukan untuk memperbaiki pelek yang retak. Namun mesti diingat, keretakan yang bisa diperbaiki adalah retak di bibir dan punggung pelek. Sementara keretakan di palang atau tulang pada bagian tengah pelek tak bisa

diperbaiki, karena palang atau bagian tengah merupakan inti kekuatan pelek. Kalau bagian ini retak atau bahkan patah, pelek tak bisa digunakan lagi. 2. Finishing reparasi pelek Setiap pelek yang usai menjalani perbaikan mesti menjalani tahap finishing, karena pada saat perbaikan kerap kali material pelapis pelek rusak. Contohnya pelek yang gompal atau retak sehingga mesti menjalani penambahan daging. Saat menambahkan daging, dikalakukan dengan menggunakan api las untuk menyatukan aluminium billet ke pelek. Akibatnya permukaan pelek berubah warna. Pelek dengan finishing cat paling mudah dilakukan. Bagian yang rusak hanya disemprot menggunakan cat berwarna sama dengan aslinya.

Anda mungkin juga menyukai