1.1. Pengertian Munakahat Nikah menurut antara menurut bahasa adalah berarti akad yang yang menghimpun,sedangkan menghalalkan bukan muhrim pergaulan sehingga Pernikahan
perempuan kewajiban
menimbulkan
dan
antara
keduanya.
dalam arti luas adalah suatu ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan Pernikahan untuk hidup bersama untuk dalam suatu rumah keturunan tangga. yang
dilakukan
mendapatkan
1.2.
Hukum Pernikahan 1.2.1. Jaiz atau mubah Perkawinan Pada prinsipnya, untuk yang hukum setiap asalnya manusia adalah yang mubah telah untuk ini (boleh). memiliki menikahi atas
persyaratan seseorang
menikah,
dibolehkan Hal
menjadi
pilihannya.
didasarkan
Dan jika kalian hak-hak maka dua, dapat khawatir tidak akan yatim dapat berlaku adil kalian yang kalian seorang
terhadap
khawatir
berlaku
maka
nikahilah
wanita miliki.
saja Yang
atau demikian
yang kalian
kalian tidak
berlaku aniaya. (An-Nisa`: 3) Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ada yaitu oleh empat memiliki Ahmad hal rasa dan yang malu,
At-tirmidzi, merupakan
bersabda, rasul,
memakai wangi-wangian, bersiwak, dan menikah. 1.2.2. Sunah Perkawinan mampu dan hukumnya berkeinginan mendapat pada sabda oleh sunah untuk bagi mereka yang telah yang ini hadis artinya, mampu menikah.
dilakukannya didasarkan yang Hai serta Karena pandangan akan siapa Karena
pahala
diriwayatkan para
pemuda,barang untuk
berkeinginan
menikah,
sesungguhnya mata
perkawinan orang
terhadap
yang
tidak
halal
dari
godaan menikah,
syahwat. hendaklah
barang berpuasa.
mampu puasa
dengan
hawa
nafsunya
terhadap
perempuan
akan berkurang. 1.2.3. Wajib Perkawinan memiliki hukumnya yang dilakukan secara ia seseorang materi yang maupun sudah mental justru
menangguhkannya,
dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam kesesatan. 1.2.4. Makruh Perkawinan dilakukan oleh menjadi makruh yang hukunya belum apabila mampu
orang-orang
perkawinan.
Kepada
mereka
dianjurkan
haram bertujuan
apabila dalam
untuk yang
menyakiti demikian
dengan dan
dilarang tujuan
bertentangan Tujuan
dengan
perkawinan firman
sendiri. Swt.
perkawinan surat
Allah
dalam
al-Quran
Dan
diantara
ialah
Dia sendiri,
jenismu tentram
dijadikan
antara yang
rasa itu
kasih terdapat
sesungguhnya
demikian
tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum : 21) Dari perkawinan rasa ke yang dan dalam ayat tersebut dapat disimpulkan ketentraman suami dan bahwa dan istri. tujuan
adalah kasih
terciptanya di
sayang
antara
perkawinan
yang
ialah
dilakukan harta
menganiaya niat
mengambil tersebut
disebabkan tetapi
bukan
karena
hanya
atau materi.
1.3. Kedudukan dan Tujuan Pernikahan Pernikahan antara seksual penerus, laki-laki bukan dan sekedar perempuan, Dari buruknya mengesahkan atau hubungan badan kebutuhan generasi oleh
perkawinan mereka
dipengaruhi
Nikah
itu
sunnahku,
barang
siapa
membenci
pernikahan,
maka
Nikah itu adalah setengah iman. Pernikahan menciptakan batin. menurut keluarga yang ajaran tentram, islam damai bertujuan dan sejahtera untuk lahir
1.4. Persiapan Nikah 1.4.1. Mencari jodoh yang Baik Menurut Agama Kriteria mencari calon pasangan yang dianjurkan
Perempuan
dinikahi
karena dan
empat
hal:
karena Pilihlah
cantiknya,hartanya,keturunannya,
agamanya.
karena
agamanya,
niscaya
engkau
mendapat
keuntungan.
(HR. Bukhari dan Muslim) Faktor tercapainya dan antara tentram suami agama keluarga jika dengan hubungan muslim sangat sakinah. terdapat istri. penting Perkawinan kesesuaian masa dan akan pandangan pra-nikah berbeda islam menentukan langgeng hidup
Dalam
dihindarkan Seorang
dengan
orang oleh
yang syariat
diharamkan
janganlah mereka
nikahi
mukmin menarik
lebih
Sesungguhnya musyrik ke
budak
walaupun sedang
mengajak ampunan
neraka,
dengan
izinNya.
menerangkan manusia
ayat-ayat-Nya mereka
(perintah-perintah-Nya)
kepada
supaya
mengambil pelajaran. (QS. Al-Baqarah,2:221) 1.4.2. Khitbah Pertimbangan mengutamakan sikap segi dalam agamanya, yang menentukan yaitu baik. islam serta pasangan memiliki persiapan
keberagamaan
Dalam
pihak yang
laki-laki disebut
melamar yaitu
kepada pihak
khitbah, untuk
menikahi telah
perempuan untuk
dilamar
laki-laki,
diharamkan
menerima
lamaran
seorang
diantaramu
meminang
pinangan
pinangan memberikan
sebelumnya izin
meninggalkan (HR.
atau
kepadanya.
1.5. Perempuan Yang haram Dinikahi Perempuan yang diharamkan untuk dinikahi adalah muhrim
atau mahram yang terdiri atas : 1.5.1. Diharamkan kaarena keturunan a. Ibu dan seterusnya ke atas b. Anak perempuan dan seterusnya ke bawah c. Saudara perempun sekandung,seayah atau seibu d. Bibi dari ayah dan ibu (saudara ibu/ayah,baik sekandung atau perantara dari ibu/ayah) e. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan perempuan terus ke bawah 1.5.2. Diharamkan karena susuan a. Ibu yang menyusui b. Saudara permpuan yang mempunyai hubungan susuan
1.5.3. Diharamkan karena suatu perkawinan a. Ibu istri (mertua) dan seterusnya ke atas,baik ibu dari keturunan maupun susuan b. Anak tiri (anak istri yang dikawin dengan suami lain),jika sudah campur dengan ibunya c. Istri ayah dan seterusnya ke atas d. Wanita-wanita yang pernah dikawini ayah,kakek sampai ke atas e. Istri anaknya yang laki-laki (menantu) dan seterusnya 1.5.4. Diharamkan untuk sementara a. Pertalian nikah yaitu perempuan yang masih berada dalam ikatan pernikahan, sampai dicerai dan habis masa idahnya. b. Talak bain kurba, yaitu perempuan yang ditalak dengan talak tiga, haram dinikahi oleh laki-laki lain serta telah digauli. Apabila perempuan tersebut dicerai dan habis masa idahnya boleh dinikahi oleh bekas suaminya yang pertama c. Menghimpun dua perempuan bersaudara, kalau salah satu dicerai atau meninggal d. Menghimpun perempuan lebih dari keempat e. Berlainan agama, kecuali perempuan itu masuk islam
1.6. Pelaksanaan Pernikahan Pelaksanaan pernikahan terdiri dari: 1.6.1. Rukun Pernikahan a. Calon pasangan suami istri yaitu laki-laki muslim dan perempuan muslimah yang tidak diharamkan untuk dinikahi. b. Wali yaitu orang yang bertanggung jawab menikahkan pengantin perempuan, baik wali nasab maupun wali hakim. Wali nasab adalah wali yang mempunyai hubungan darah dengan perempuan yang akan dinikahkan. Sedangkan wali hakim adalah wali yang diangkat untuk menikahkan perempuan yang tidak memiliki atau karena sesuatu hal tidak mempunyai wali nasab.
c. Saksi yaitu dua orang laki-laki dewasa yang menjadi saksi atas terjadinya suatu pernikahan untuk menguatkan akad nikah yang terjadi dan menjadi saksi keabsahan keturunan yang lahir dari pernikahan tersebut. d. Mahar yaitu pemberian dari pihak laki-laki kepada perempuan pada saat pernikahan. Jumlah dan jenis mahar tidak ditentukan oleh ajaran islam, tetapi dianjurkan disesuaikan dengan kemampuan laki-laki. e. Ijab dan qabul, ijab adalah ucapan penyerahan dari wali perempuan kepada pihak laki-laki. Sedangkan qabul adaalah ucapan penerimaan pihak laki-laki atas penyerahan perempuan dari walinya. Contoh ucapan ijab qabul, adalah : Wali : Aku nikahkan engkau dengan anakku (disebut nama pengantin perempuan) dengan mas kawin (sebut, jenis dan jumlah) tunai. Qabul dari penganten laki-laki : Aku terima nikahnya (sebut nama perempuan) dengan mas kawin (sebut, jenis, dan jumlah) tunai. 1.6.2. Tidak sahnya ijab dan qabul Ijab dan qabul tidak sah apabila tidak memenuhi
syarat-syarat berikut : a. Ijab dan qabul itu dilafalkan oleh orang yang balig dan berakal. b. Ijab dan qabul harus dilafalkan pada satu majelis c. Qabul tidak berbeda dengan ijab kecuali dalam hal-hal yang sifatnya lebih baik atau lebih sempurna d. Orang yang mengungkapkan ijab tidak mencabut ijabnya atau tidak menunjukan sikap berpaling dari suasana ijab sebelum qabul diucapkan e. Kedua belah pihak mendengar ijab dan qabul itu secara jelas dan memahami maksudnya dengan baik. f. Ijab dan qabul bersifat tuntas atau tidak dikaitkan dengan syarat lainya yang dapat membatalkan akad nikah.
1.7. Pembinaan Keluarga 1.7.1. Membina Kasih Sayang Kasih keluarga saling sehingga yang baik. sayang sakinah. mengenal merupakan Membina dan saling dapat sayang prasyarat sayang bagi terciptanya dengan keduanya komunikasi harus dapat dan dipahami. memberi
kasih
dimulai diantara
memahami
mengembangkan pihak
masing-masing
terasakan
mereka
dan menerima. Peran sangat dasarnya semua berbagai komunikasi dalam pembinaan Kasih kasih sayang sayang pada Untuk dengan atau sayang dirasakan
suasana
hanya
dikatakan.
kasih
ungkapan,
maupun dapat
tindakan sampai
dan
benar-benar
oleh masing-masing. 1.7.2. Merawat dan Mendidik Anak Keluarga yang amanat ibunya. Merawat ibu saat untuk bapaknya dalam dan dimulai mendidik sejak ibu anak dalam dan merupakan kandungan bapaknya anaknya dan baik kewajiban Pada akan Allah akan menghuni yang melahirkan masa diberikan keturunan, yaitu anak-anak adalah ayah
depan kepada
kehidupan. suami
Anak atau
istri
ibunya.
kandungan, dan
merawat
makanan
kepada
konsumsi
ruhaniyah
yang
dapat
membentuk
karakter yang
dan atau
tabiat
anak akan
yang
akan
Makanan menjadi
baik
bergizi
membentuk
sehat dan kuat. Selama dilakukan tenang,tentram disertai dengan dalam dengan ,damai doa cara dan akan kandungan, menciptakan religius. melahirkan pendidikan suasana damai yang dapat yang yng baik
Suasana suasana
bagi perkembangan bayi dalam kandungan ibu. Ketika dengan pertama anak itu thayibah. masuk ke lahir, disunatkan ini telinga untuk menjaadi anak diazani suara sehingga
ucapan yang
Kalimat dalam
diharapkan suatu hari anak akan merindukannya. Nabi diberi nama mengajarkan yang dua anak yang baik ekor agar dan pada hari ketujuh, aqiaqhnya, laki-laki yang anak yaitu dan baik jawab
disembelihkan untuk
kambing
anak nama
perempuan. baru
Memberikan merupakan
lahir
tanggung
sekaligus pendidikan orang tuanya. Islam sampai pada menganjurkan usia bentuk dua agar tahun. banyi Proses seorang disusui pemberian ibu ibunya ASI
maksimal dasarnya
komunikasi
terhadap
anaknya yang didasarkan atas rasa kasih sayang. Pada dapat islam. orang sepuluh tidak usia balita sebaiknya anak dikhitan agar dia ajaran dan
secara dapat
benar
menurut shalat
menyuruhnya. bisa
Anak
sudah dan
orang
memberi baik
Masa-masa mendidik
merupakan dengan
masa
yang
menanamkan
10
mendasar,
yaitu
menanamkan
aqidah,
mengajarkan
shalat,
1.8. Ketentuan Hukum Pernikahan di Indonesia 1.8.1. Kompilasi Hukum Islam Tentang Hukum Pernikahan Kompilasi Presiden Republik hokum Indonesia islam Nomor terdapat 1 Tahun dalam 1991. intruksi Hukum
pernikahan terdapat dalam Buku 1 kompilasi Hukum islam. a. Pernikahan menurut kompilasi hukum islam Pernikahan sangat perintah ibadah. rumah seperti Islam. Pernikahan pernikahan dengan yang 2 yang sah menurut menurut pasal hokum 4, islam No. 1 yaitu sesuai Tahun kuat Allah menurut atau Swt. hokum islam galizan adalah untuk akad yang
Kompilasi
pasal
Undang-Undang
1974 tentang pernikahan. b. Kewajiban pencatatan pernikahan Undang-Undang menegaskan bahwa No. 1 Tahun 1974, Pasal dicatat Dalam 2 ayat 2
setiap yng
perkawinan berlaku.
menurut kompilasi
perundang-undangan
hukum Islam dijelaskan sebagai berikut. 1. Agar terjamin ketertiban pernikahan bagi masyarakat
11
2.
Pencatatan pegawai
Undang-Undang
1946
Undang No. 32 Tahun 1945. 3. Untuk pernikahan memenuhi harus ketentuan di tersebut, hadapan setiap dan di
dilangsungkan
bawah pengawasan pegawai pencatat nikah. 4. Pernikahan pegawai yang pencatat dilakukan pernikahan di luar tidak pengawasan mempunyai
yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah. 1.8.2. Pernikahan Menurut UU No. 1 Tahun 1974 Untuk Tahun peraturan dan 1975 Surat 1974 memperjelas tentang No. Undang-Undang pemerintah 1975 No. Nomor 1
pemerintah Keputusan
tentang 3 dan
Menteri
tentang
kewajiban
pegawai
pencatat
nikah
kerja pengadilan agama. Dalam Pernikahan dan wanita ialah Undang-Undang ikatan lahir tersebut dan istri batin dengan dijelaskan antara tujuan seorang bahwa pria
sebagai
suami dan
membentuk Ketuhanan
keluarga
yang
bahagia
kekal
berdasarkan
Yang Maha Esa. Pernikahan masing-masing pernikahan kekal. adalah itu, agar sah agama jika dan dilakukan menurut hokum Tujuan dan dan
bahagiia membantu
Untuk
saling
melengkapi
mengembangkan
kepribadiannya
12
1.8.3. Peran Pengadilan Agama Undang-Undang menyatakan depan bahwa No. 1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 1 di yang
dapat
dilakukan
sidang
pengadilan berhasil
bersangkutan
berusaha
mendamaikan
kedua belah pihak. Adapun pasal 49 menurut pengadilan Undang-Undang agama No. 7 dan tahun 1989,
bertugas
berwenag perkarayang
memeriksa, perkara di
beragama Islam dalam bidang: a. Pernikahan b. kewarisan, hokum Islam c. wakaf dan sedekah. wasiat, hibah yang dilakukan berdasarkan
1.9. Beberapa Jenis Pernikahan yang Menyeleweng di Indonesia 1.9.1. Poligami Suatu dari satu pernikahan istri dan dimana lebih rasul sang dari bagi suami empat yang menikahi orang istri. lebih Hal
tidak oleh
tersebut
disunahkan
mampu
dengan
syarat harus adil terthadap istri-istrinya. 1.9.2. Kawin Kontrak Suatu tertentu atau pernikahan ada yang di didalamnya antara ada maksud yang akan
perjanjian
pasangan
13
1.9.3. Nikah Sirih Suatu saja pernikahan tnapa adanya yang hanya berdasarkan Hal ini ketentuan menurut agama agama
ketentuan
hukum.
1.10. Thalak dan Iddah, Rujuk 1.10.1. Pengertian dan Hukum Thalak Talak kepda adalah melepaskan lafaz ikatan tertentu, dengan nikah dari suami suami tersebut
istrinya Saya
dengan thalak
misalnya ucapan
mengatakan:
engkau,
lepaslah ikatan pernikahan dan terjadilah perceraian. Thalak jika cara adalah lain Thalak jalan akhir mencapai yang ditempuh suami istri, tidak
untuk halal
bersama
ditemukan. sangat
berat,
terutama
Umar halal
ia
berkata: dibenci
Daud,
Majah,
disahkan
Hatim menguatkan mursalnya) 1.10.2. Macam-macam Thalak a. Thalak Sunni dan Thalak Bidhi Thalak ketika istyrinya sunni adalah suci, thalak tidak yang sedang dijatuhkan haid atau suami tidak
sedang
14
dicampuri. dijatuhkan
thalak
bidhI
adalah haid,
thalk atau
yang telah
istrinya
sedang
dicampuri. Thalak bidhI hukumnya haram. b. Thalak Sarih dan Thalak Kinayah Thalak dengan sarah Sarih adalah kata thalak thalak yang diucapkan firak (pisah), suami atau
(cerai),
pulang, sejenisnya.
maka
thalaknya
Dari tiga
abu perkara
ia
berkata:
Rasulullah
Ada bila
pun
thalak
rujuk. oleh
empat,
Nasai
dan
disahkan
c. Thalak RajI dan Thalak Bain Thalak oleh bekas rajI adalah thalak tanpa yang bisa dirujuk nikah kembali kembali.
suaminya
memerlukan
Hal ini berupa thalak satu dan thalak tiga yang dijatuhkan
15
oleh suami
suami tidak
kepada boleh
istri.
Thalak
bain
adalah bekas
merujuk tertentu.
kembali Thalak
dengan
persyaratan
bain
terdiri
bain sugra dan thalak bain kubra. Thalak istri ini yang suami bain belum tidak sugra adalah dan thalak thalak dijatuhkan tebus. Pada kepada thalak istrinya, iddah
merujuk baru
bekas masa
kecuali
dengan
maupun sesudahnya. Thalak suami istrinya, lain tidak bain boleh kubra adalah atau thalak tiga dimana kembali oleh suaminya pertama bekas bekas laki-laki itu boleh
merujuk
kecuali dan
menceraikannya,
suami
jika
suami
maka ia yang
kawin lain
maka
keduanya kembali
pertama
dan
istri) akan
berpendapat Itulah
menjalankan
hukum-hukum
Allah.
hukum-hukum
16
Allah,
diterangkan-Nya
kepada
kamu
yang
mengetahui.
(QS.Al-Baqarah,2:230) 1.10.3. Pengertian Iddah dan Lamanya Masa Iddah Iddah dithalak oleh adalah masa menunggu ia bagi wanita yang kembali
suaminya
sampai
dapat
menikah
dengan laki-laki lain Lamanya masa iddah bagi perempuan: a. Perempuan yang mengalami haid secara normal,
Wanita-wanita
yang
dithalak
hendaknya
menahan
diri
b. Perempuan (menopouse)
yang atau
tidak belum
lagi
mengalami sama
haid sekali,
mengalaminya
Dan
perempuan
yang
asa kamu
dari
haid
di
antara (tentang
mereka yang
bulan, .
pula
perempuan
haid
(QS.Ath-Thalaq, 65:4)
17
c. Perempuan
yang
ditinggal
mati
suaminya,
iddahnya
Dan
orang
yang
meninggal
dunia
meninggalkan menangguhkan
istri-istri dirinya
(hendaklah (beriddah)
empat
Dan ialah
perempuan sampai
yang mereka
hamil,
waktu
iddah
mereka
itu
melahirkan
kandungannya.
(QS.Ath-Thalaq,65:4)
pada pernikahan yang asal sebelum diceraikan. Hukum rujuk: 1. Wajib Terhadap sebelum suami dia yang menalak seorang istrinya waktunya
sempurnakan
pembagian
18
3.
keduanya (suami istri) 4. Jaiz (boleh) Jaiz adalah hukum rujuk yang asli. 5. Sunah Jika maksud suami adalah untuk memperbaiki keadaan
istrinya. Rukun Rujuk: 1. Istri Keadaan istri disyaratkan: a. Sudah dicampuri antara dicampuri, apabila si karena dithalak, istri istri terus tidak yang putus mempunyai belum pertalian iddah
keduanya,
sebagaimana yang telah dijelaskan. b. Istri yang tertentu, ia jika rujuk suami kepada siapa menalak salah yang beberapa satu istri
ditentukan
dirujukkan,
maka rujuknya tidak sah. c. d. Thalaknya adalah thalak raji. Rujuk itu terjadi sewaktu istri dalam iddah.
2.
sendiri, artinya bukan dipoaksa. 3. Saksi Daalam saksi hal itu ini wajib para ulama berselisih atau paham, sunah. apakah Sebagian
menjadi
rukun
19
mengatakan
wajib,
sedangkan
yang
lain
tidak
wajib,
melainkan hanya sunah. 4. Sigat (lafaz) Sigat ada 2 yaitu: a. Terang-terangan, kembali kepadamu. b. Melalui atau dengan sindiran,misalnya, kawin engkau, boleh saya dan pegang engkau, yaitu rujuk kepada misalnya istri saya, dikatakan, atau saya saya rujuk
saya
sebagainya, untuk
kalimat
yang
dipakai
atau lainnya.
1.11. Hikmah Pernikahan 1.11.1. Menyalurkan naluri seksual secara sah dan benar. Secara setiap alami, naluri adalah yang naluri sulit seksual. dibendung Adapun, oleh yang
hewan pernikahan.
dalam
penyaluran saw.
Rasulullah oleh
sebagaimana
diriwayatkan
muslim,
Apabila maka
seorang
laki-laki
tergoda kepada)
oleh
seorang
wanita, hal
datangilah
(salurkanlah
istrinya,
karena
itu akan dapat menentramkan jiwanya. 1.11.2. Cara paling baik untuk mendapatkan anak dan
20
ini,
Rasulullah oleh
memberikan bangga
keturunan nabi
karena umat
sebagai
yang
dibanding
nabi-nabi
akhirat kelak 1.11.3. Menyalurkan naluri kebapaan atau keibuan. Naluri aanak-anak akan tersebut. 1.11.4. Memupuk dan kuat rasa tanggung anak, jawab dalam rangka memelihara yang ini sampai berkembangsecara masa dewasa. bila bertahap, Seorang sejak manusia masa tidak naluri
merasa
sempurna
tidak
menyalurkan
mendidik bgi
sehingga untuk
memberikan
motivasi
seseorang
membahagiakan
orang-orang
yang menjadi tanggung jawabnya. 1.11.5. Membagi rasa tanggung jawab antara suami dan istri yang
selama ini dipikul masing-masing pihak. 1.11.6. Menyatukan hubungan keluarga silaturahmi masing-masing semakin kuat pihak, dan sehingga terbentuk
keluarga baru yang lebih banyak. 1.11.7. Memperpanjang usia. 1.11.8. Hasil dilakukan 1958 penelitian Perserikatan menunjukkan kemungkinan masalah-masalah bangsa-Bangsa bahwa lebih kependudukan (PBB) pada suami umurnya yang tahun istri daripada
pasangan panjang
mempunyai
21
BAB II PENUTUP
2.1.
Kesimpulan Dalam tersendiri, hadist. agama hukum Selain juga Namun, dalam Islam tersebut sebagai sebagai ada islam, hal di pernikahan dasarkan memiliki dari naluri naluri hukum-hukum dan alsah, dan yang memenuhi
al-Quran seks
penyaluran penyaluran
yang
penyelewengan tersebut
dibolehkan
2.2.
Saran Bagi menikah mencari seorang dan sudah istri laki-laki mampu dan yang baik segera sudah lahir berkeinginan batin untuk sebaiknya terjadi
maupun
seorang
menikahinya,
agar
tidak
22
DAFTAR PUSTAKA
Rasjid, H. Sulaeman. Fikih Islam. Sinar Baru : 2002 : Bandung Ilmy Bachrul. Pendidikan Agama Islam. Grafindo Mesia Pratama :
2007: Bandung Suryana, Toto dkk. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
23