Residual Colluvial Endapan Air (Alluvial Soils) Endapan Angin (Eolian Soils) Endapan Sungai Es (Glacial Soils)
Tanah Residual: hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di tempat
Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis.
Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan non-swelling.
Sifat-sifat tanah colluvial: Tanah colluvial di atas lereng umumnya tidak stabil
Tanah Colluvial
Fluvial: tanah deposit endapan sungai Streambed (dasar sungai): Coarse granular to fine, loose Alluvial fan: Coarse to fine, loose Floodplain: Loose sand & silt, compressible clay of low strength Lacustrine: tanah deposit endapan danau Jenis material: Fine-grained, organic soils Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai Jenis material: Coarse to fine sand (medium dense to dense) Very soft organic Marine deposits: offshore deposits (clay, sand)
TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa es
10
1.
2.
11
ACTIVITY (Skempton, 1953): Index yang digunakan untuk memprediksi potensi kembang susut tanah lempung
12
100
y2
1 .0
90 80 70
.0
Act i vit
VERY HIGH
Plasticity Index
Ac ti v ity
14
Tanah Khusus:
Quick Clay: Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan kuat geser tanah terganggu Sensitifitas:
St =
St
<4
Derajat Kepekaan
Tidak sensitif Kebanyakan lempung pada umumnya
15
16
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya tidak terikat kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar partikel menjadi tidak linear dan tidak dapat kembali ke bentuk asal
17
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
18
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
19
Karakteristik Tanah
Bentuk, ukuran, tekstur, dan struktur partikel tanah:
Tanah Berbutir Kasar (ukuran > 0.06 mm):
20
Subangular
Subrounded
Rounded
21
Karakteristik Tanah
Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm): Kaolinite Na-Montmorillonite
5 micron
Halloysite
illite
22
23
Struktur Tanah
24
Karakteristik Tanah
Sistem Multi Fase: Hubungan antar fase
25
Vv n= 100% V
n e= 1 n
e=
Vv Vs
e n= 1+ e
Vw S = 100% Vv
Derajat Kejenuhan, S:
26
Ww w= 100% Ws
W + Ww W = s V V
Berat volume total atau basah (total atau wet unit weight):
Ws s = Vs
Berat volume kering:
Ws d = V
= sat w
27
28
30
31
Cu =
D 60 D10
D60 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 60 persen D10 = dimeter butir yang lolos saringan sebanyak 10 persen Cu = 1 adalah tanah yang memiliki satu ukuran butir Cu = 2 atau 3 adalah tanah bergradasi buruk Cu >15 adalah tanah bergradasi baik
32
D30 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 30 persen Cc = 1 - 3 adalah tanah yang memiliki gradasi baik jika Cu > 4 untuk kerikil Cu > 6 untuk pasir
33
SL
PL
LL
34
Liquid Limit
Plastic Limit
35
Flow Graph
WATER CONTENT
61.13 53.73 47.24 43.53 % % % %
TEST NO.
WATER CONTENT
65
1 2 3 4
6 15 27 39
5 6
23.75 24.85
% % %
60
24.30
MEAN VALUE
% % % %
55
wL : wP : IP :
50
45
NOTE:
40 1 10
25
100
Number of Blows
Liquid Limit
36
PI = LL PL
Liquidity Index:
w PL LI = LL PL
PL
LL
38
39
41
42
Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm, dan yang tertahan ayakan no.20 (2mm) Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan No.20 (2mm), dan tertahan ayakan No.200 (0. 075mm)
43
43
44
46
47
48
48
49
50
- Tanah dimana > 50% berat lolos ayakan No.200 - Simbol kelompok ini dimulai dengan huruf M (Silt/lanau anorganik), C (Clay/lempung anorganik), O untuk tanah lempung dan lanau organik Simbol PT (peat) dipakai untuk tanah gambut, muck, dan tanah lain dengan kadar organik tinggi W P L H = well graded (tanah dengan gradasi baik) = poorly graded (tanah dengan gradasi buruk) = low plasticity/plastisitas rendah (LL< 50) = high plasticity/plastisitas tinggi (LL>50)
51
Simbol lain:
52
53
53
54
54
Untuk gravel
Untuk sand
55
55
Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande) Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
56