Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL BLOK 4

Disusun oleh: Kelompok 4 ANGGOTA KELOMPOK Fitri Hidayati 04111001015 Siti Dwinindiyah Putri 04111001017 Imam Zahid 04111001019 Asifah Ramadhani Sambiring 04111001022 Putri Nilam Sari 04111001025 Rachmat Taufan 04111001030 Nyimas Inas Mellanisa 04111001067 Kinanthi Sabilillah 04111001071 Devin Fidela 04111001079 Fajar Ahmad P 04111001084 Bellinda Dwi Priba 04111001098 Cahyo Purnaning P 04111001097 Auliya Bella Oktarina 04111001099 Aulia Putri Mentari 04111001114 Arief Tri Wibowo 04111001119

Tutor : dr. Dwi Handayani PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan tugas tutorial skenario ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Dwi Handayani, selaku tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas tutorial ini. Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.

Palembang,

Maret 2013

Penyusun,

DAFTAR ISI JUDUL 1 KATA PENGANTAR. 2 DAFTAR ISI ....... 3 SKENARIO B BLOK . 4 I. II. III. IV. V. VI. VII. Klarifikasi Istilah ....... Identifikasi Masalah . Analisis Masalah .. Hipotesis .. Kerangka Konsep .... Sintesis . Kesimpulan ..

DAFTAR PUSTAKA

SKENARIO D BLOK 15 2013 Mr. manaf, a-57 year-old man, an accountant, comes to MH hospital because of shortness of breath since 3 hours ago. In the last 3 weeks he became easily tired in daily activities. He also had night cough, nausea, and lost of appetite. Seven months ago he was hospitalized due to chest discomfort. Past medical history : treated hypertension, heavy smoker, rarely exercised Family history : no history of premature coronary disease

Physical Exam : Ortopneu, height 167 cm, body weight 79 kg, BP 180/110 mmHg, HR 1122 x/min irregular, PR 102 x/min, irregular, unequal, RR 32 x/min. Pallor, JVP (5+0) cmH2O, rales (+), wheezing (+), liver : palpable 2 fingers below the costal arch, and minimal angkle edema.

Laboratory results : Hemoglobin: 12,8 g/dl, WBC: 8.500/mm, Diff count: 0/2/10/60/22/6, ESR 20 mm/jam, platelet: 225.000/mm. Total cholesterol 325 mg/dl, LDL 215 mg/dl, HDL 35 mg/dl, triglyceride 210 mg/dl, blood glucose 110 mg/dl. Urinalysis : normal findings SGOT 55 U/L, SGPT 45 U/L, CK NAC 92 U/L, CK MB 14 U/L, Troponin I 0.1 ng/ml.

Additional examinations: ECG: Atrial fibrillation, LAD, HR 120 x/min, QS pattern V1-V4, LV strain Chest X-ray: CTR > 50%, Shoe-shaped cardiac, Kerleys line (+), signs of cephalization

Question : 1. What is the main problem of this patient? 2. What are the pathogenesis of those problems? 3. What are the management of those problems?

I.

KLARIFIKASI ISTILAH
4

4. Ortophneu 5. Premature coronary disease 6. Rales

: Pernafasan yang sulit kecuali pada posisi tegak : : bising terputus-putus yang terdiri atas

serangkaian bising pendek, terdengar pada saat inhalasi 7. Wheezing 8. SGOT : suara bersuit yang dibuat dalam bernafas : enzim yang ada di dalam hati yang berfungsi mengkonversi senyawa aspartat dan alfa

ketoglutarat menjadi oksaloasetat dan glutamat 9. SGPT : enzim yang ada di dalam hati yang membantu pemindahan gugus amino dari alanin ke alfa ketoglutarat 10. CK NAC : enzim berkonsentrasi tinggi pada jantung dan otot rangka 11. CK MB 12. Troponin : enzim berkonsentrasi tinggi pada otot dan otak : kompleks protein otot yang jika bersenyawa dengan kalsium mempengaruhi tropomiosin untuk mengawali kontraksi 13. Atrial Fibrillation : aritmia atrial yang ditandai oleh kontraksi acak dan cepat pada daerah yang kecil dari

miokardium atrial menimbulkan laju ventricular yang tidak teratur sama sekali dan sering kali cepat 14. QS pattern 15. LV Strain : : perubahan ukuran pada ventrikel kiri akibat peregangan atau penggunaan secara berlebihan 16. Shoe-shaped cardiac 17. Kerleys line : jantung berbentuk seperti sepatu : tanda yang dapat dilihat pada radiografi dada dengan edema pulmonar interstitial 18. Signs of cephalization : redistribusi aliran darah dari vena pulmonalis untuk paru-paru lobus inferior

II.

IDENTIFIKASI MASALAH
5

1.

Mr. Manaf, a-57 year-old man comes to MH hospital because of shortness og breath since 3 hours ago

2.

In the last 3 weeks he became easily tired in daily activities. He also had night cough, nausea, and lost of appetite.

3. Seven months ago he was hospitalized due to chest discomfort. 4. Past medical history : treated hypertension, heavy smoker, rarely exercised Family history : no history of premature coronary disease 5. Physical Exam 6. Laboratory results 7. Additional examinations

III.

ANALISIS MASALAH 1. Mr. Manaf, a-57 year-old man comes to MH hospital because of shortness og breath since 3 hours ago a. Apa penyebab dan mekanisme dari shortness of breath sesuai pada scenario (asifah, devin) b. Apa hubungan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan dengan keluhan (Belinda, fajar) c. Apa saja perubahan yang terjadi setelah mengalami sesak nafas selama 3 jam (taufan, arif)

2. In the last 3 weeks he became easily tired in daily activities. He also had night cough, nausea, and lost of appetite. a. Apa penyebab dan mekanisme dari : Easily tired in daily activities (cimey, hiday) Cough (pada malam hari) (puput, puput) Nausea (imam, inas) Lost of appetite (kinan, taufan)

Pasien dengan gagal jantung, jantung akan banyak melepaskan hormone BNP ( B-type natriuteric peptide) yang memiliki efek untuk menghambat nafsu makan. Dengan tujuan agar dengan berat badan yang menurun, maka jantung akan bekerja dengan lebih efektif. Pada kasus Mr. manaf, anoreksia yang terjadi diakibatkan karena terjadinya pembesaran hepar terjadi peregangan kapsul hepar dan berakibat pada penekanan
6

Anorexia, nausea, dan perasaan penuh yang berkaitan dengan nyeri abdominal merupakan gejala yang sering dikeluhkan dan dapat berkaitan dengan edema pada dinding usus dan/atau kongesti hepar.

b. Adakah hubungan antar gejala ? jelaskan.(dari gejala pertama) (cimey, asifah)

3. Seven months ago he was hospitalized due to chest discomfort. a. Apa penyebab dan mekanisme dari chest discomfort (puput, arif) b. bagaimana hubungan chest discomfort 7 bulan yang lalu dengan keluhan sekarang (naning, imam zahid) c. bagaimana anatomi dari paru-paru dan jantung (inas, fajar) d. bagaimana fisiologi dari paru-paru dan jantung (hiday, aulia bella)

4. Past medical history : treated hypertension, heavy smoker, rarely exercised Family history : no history of premature coronary disease a. Apa pengaruh zat-zat rokok terhadap system kardiovaskuler (Belinda, aulia putri) b. Apa pengaruh jarangnya berolahraga terhadap system kardiovaskular (devin, naning) c. Apakah ada efek dari pengobatan hipertensi dengan keluhan sekarang (kinan, aulia bela) Hipertensi menjadi faktor resiko utama penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah. Orang yang menderita hipertensi diwajibkan untuk mengkonsumsi obat antihipertensi secara terus menerus. Hal ini diperlukan agar tekanan darah tetap terontrol dan mengurangi terjadinya penyakit cardiovascular termasuk gagal jantung. Pemilihan jenis obat ditentukan oleh tingginya tekanan darah, adanya resiko kardiovascular disease dan kerusakkan target organ. Jenis obat yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu diuretic, Beta bloker, CCB, AceI, dan Arb. Masing- masing golongan memiliki karakteristik dan efek samping yang berbeda-beda.

Pada kasus tidak disebutkan jenis obat apa yang dikonsumsi oleh Mr. manaf. Namun obat apa pun itu jika dikonsumsi secara teratur dan sesuai dengan indikasi maka akan semakin mengurangi resiko dari cardiovascular disease. Memang ada beberapa efek samping obat anti hipertensi golongan
7

tertentu seperti B bloker yang dapat memperparah pasien dengan asma bronkhiale, lalu ada juga efek lainnya seperti nausea dan anoreksia yang tidak selalu muncul pada pasien yang mengkonsumsi obat antihipertensi. Jadi kecil kemungkinan jika pengobatan hipertensi pada Tn. Manaf memiliki dampak pada keluhan yang dialaminya. Keluhan yang dialaminya lebih karena disebabkan oleh manisfestasi klinis dari gagal jantung yang diderita.

d. Apa hubungan hipertensi dengan keluhan (cimey, asifah)

5. Physical Exam : a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Ortopneu, height 167 cm, body weight 79 kg, BP 180/110 mmHg, HR 1122 x/min irregular, PR 102 x/min, irregular, unequal, RR 32 x/min. (imam zahid, inas) b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Pallor, JVP (5+0) cmH2O, rales (+), wheezing (+), liver : palpable 2 fingers below the costal arch, and minimal angkle edema. (putri nilam, Belinda)

6. Laboratory results : a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Hemoglobin: 12,8 g/dl, WBC: 8.500/mm, Diff count: 0/2/10/60/22/6, ESR 20 mm/jam, platelet: 225.000/mm. (aulia putri, taufan) b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Total cholesterol 325 mg/dl, LDL 215 mg/dl, HDL 35 mg/dl, triglyceride 210 mg/dl, blood glucose 110 mg/dl. (arif, kinan)

1. Total cholesterol 325 mg/dl Interpretasi : abnormal Kadar normal : < 200 mg/dl

2. LDL 215 mg/dl Interpretasi : abnormal Kadar normal : < 100 mg/dl

3. HDL 35 mg/dl Interpretasi : abnormal Kadar normal : >35 mg/dl

4. triglyceride 210 mg/dl Interpretasi : abnormal Kadar normal : < 150 mg/dl

Mekanisme : Berdasarkan past medical history bahwa Tn. Manaf mengalami obesitas dan jarang berolahraga sehingga kadar lipid di dalam darah akan sangat meningkat. Trigliseride dan kolesterol yang disintesis di hati akan diangkut dalam bentuk VLDL, IDL, LDL ke vasa darah. Sebagian akan dibawa kembali ke hati namun sebagian LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh rec. scavenger di makrofag. Dan kolesterol tersebut akan dibawa oleh HDL dan diubah menjadi kolesterol ester. Namun HDL dengan kolesterol ester itu akan lebih mudah dihancurkan di ginjal. Jadi semakin banyak lipid yang dikonsumsi LDL, TG, kolestrol akan semakin meningkat. Sedangkan HDL akan semakin berkurang. Kurangnya olahraga juga mengakibatkan penurunan pembentukan HDL.

5. blood glucose 110 mg/dl Interpretasi : normal. Pasien tidak mengalami diabetes mellitus. Normal : < 140 mg/dl

Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Urinalysis : normal findings SGOT 55 U/L, SGPT 45 U/L, CK NAC 92 U/L, CK MB 14 U/L, Troponin I 0.1 ng/ml. (devin, naning)

7. Additional examinations : a. Bagaimana interprtasi dan mekanisme abnormal dari : ECG: Atrial fibrillation, LAD, HR 120 x/min, QS pattern V1-V4, LV strain (fajar, hiday)
9

b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari : Chest X-ray: CTR > 50%, Shoe-shaped cardiac, Kerleys line (+), signs of cephalization (beserta gambar) (inas, aulia bella) c. Mengapa mr. manaf atrial fibrilasi tetapi BP nya tinggi ? (asyifa, taufan)

8. Bagaimana cara penegakkan diagnosis dari kasus tsb ? (aulia bella, bellinda) 9. Apa saja pemeriksaan penunjang serta fungsinya pada kasus tsb ? (naning, imam) 10. Apa DD pada kasus tsb ? (fajar, aulia putri) 11. Apa diagnosis pada kasus tsb ? ( fajar, aulia putri) 12. Apa saja factor resiko pada kasus tsb ? (hiday, arif) 13. Apa etiologi dari kasus tsb ? (devin, putri nilam) 14. Apa epidemiologi dari kasus tsb ? (inas, naning) 15. Bagaimana patogensis dari kasus tsb ? (cimey, kinan)

16. Apa manisfestasi klinis pada kasus tsb ? (putri nilam, arif) 17. Apa saja komplikasi pada kasus tsb ? (aulia putri, imam) 18. Apa saja tatalaksana pada kasus tsb ? (fajar, aulia bella) 19. Apa saja pencegahan pada kasus tsb ? (taufan, devin) 20. Bagaimana prognosis pada kasus tsb ? (asifa, belinnda) 21. Apa KDU pada kasus tsb ? (hiday, kinan) 3 B . Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau kecacatan pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penganganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

IV.

HIPOTESIS Mr. manaf 57 tahun mengalami gagal jantung.

V. VI.

KERANGKA KONSEP SINTESIS 1. gagal jantung (hiday, imam zahid, naning) 2. anatomi dan fisiologi jantung (inas, cimey, aulia bela)
10

3. hipertensi (asifa, bellinda, fajar) 4. atrial fibrilasi (taufan, putri nilam, aulia putri) 5. coronary artery disease (kinan, devin, arif) VII. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. ed : Hartanto, Huriawati, dkk. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2. S. Snell, Richard. 2006.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. ed : Hartanto, Huriawati, dkk. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV Editor Aru W. Sudoyo, dkk. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2006, Jakarta 4. A. Price, Sylvia ,M. Wilson, Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. ed : Hartanto, Huriawati, dkk. Jakarta : Penerbit Buku KedokteranEGC 5. Guyton., Hall.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 (terjemahan). Jakarta: EGC 6. Mansjoer, arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III vol. 1. Jakarta : Media Aesculapius. 7. Rodwell, V. W., 1995, Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin, dalam Murray R. K., Granner D. K., Mayes P. A., dan Rodwell V. W., Biokimia Harper, edisi 24, 378-393, diterjemahkan oleh Andry Hartono, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai