Anda di halaman 1dari 10

ARTI VULKANOLOGI 1 PENGENALAN GUNUNGAPI Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan merupakan Gunung mata

rantai yang tak terpisahkan yang dengan ilmu geologi. yaitu :

api

mempunyai

pengertian

cukup

kompleks,

1. Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempahgunungapi. 2. Dapat diartikan sebagai jenis atau kegiatan magma yang sedang berlangsung. 3. Atau merupakan tempat munculnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi yangberasaldaridalambumi. Sebuah gunungapi disebut aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat sacra nyata. Leleran lava dari kawah puncak atau kawah samping, adanya awan panas letusan dan awan panas guguran, lahar letusan dan lain sebagainya mencirikan bahwa gunung api tersebut masih aktif. Morfologi gunung api aktif biasanya menampakan bentukan kerucut sempurna. Apabila gejala kegiatan magmatisnya tidak teramati, suatu gunungapi dapat dikelompokan menjadi gunung api padam. Tetapi keadaan seperti ini bukan berarti bahwa gunung api tersebut mati, sebab pada suatu saat gunungapi itu dapat aktif kembali. Kenampakan gejala panas bumi di permukaan seperti daerah ubahan hidrotermal, kubangan Lumpur panas, hembusan fumarol dan mata air panas memang sering dikaitkan dengan gejala padamnya suatu gunungapi. Sebagai contoh kontras, jalur panas bumi di

Indonesia ternyata merupakan tempat kedudukan gunungapi aktif, sebab gas-gas belerang akan dijumpai melimpah di daerah gunungapi aktif. PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG API 1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah samudra. 2. Tumbukan antar, dimana kerak samudra menunjam dibawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi pelebuaran dan batuan. 3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan. 4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai. 1.2 SEJARAH GUNUNGAPI Sejarah perkembangan pengetahuan kegunungapian bermula dari

pengertian manusia terhadap gejala tersebut meskipun terbatas dalam tingkatan yang sangat sederhana dan bersifat animistic. Peradaban tentang pengetahuan gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunungapi.Itu ditandai dengan adanya penemuan fosil tulang-tulang manusia purba yang ditemukan di Afrika dan Indonesia. Sebagai

contoh banyak ditemukan kerangka manusia di kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh endapan akibat letusan Vesuvius pada 79 Masehi. Bangsa Poline beranggapan bahwa kegiatan gunungapi berada dibawah tangan kekuasaan Dewa Pele. Sedangkan Legenda orang Indian di Oregeon Amerika Serikat mengisahkan adanya konflik antara dewa api yang bermukim di Mount Mazama dengan dewa salju yang bertempat di Mount Shata. Pertempuran keduanya menyebabkan hancurnya MountMazama, dan membentuk apa yang sekarang yang disebut Creater Lake. Cerita Senada juga ditemukan dalam kisah atau legenda orang Yunani dan Romawi kuno. Penalaran ilmiah tentang gunung api mungkin dimulai oleh Empedocles (492 432), Dimana ia mulai merintis kegunungapian secara jelas. Didekat puncak Mount Etna ia menghabiskan waktunya selama beberapa tahun untuk mengamati dan meyakini bahwa di perut bumi terdapat larutan panas pembentuk gunungapi. Setelah Empedocles, muncul beberapa pengamat seperti Strabo (1600), Martin Lister(1638-1711), Charles Lyell dan Scrope. 1.3 TEKTONIK DAN VULKANISMA Berbagai proses geologi, secara fisis maupun kimiawi, antara lain bermula dari adanya gangguan kesetimbangan sistem yang selanjutnya akan mengarah pada pemulihan kesetimbangan baru. Adanya gangguan kesetimbangan sistem dan beberapa kejadian yang diakibatkannya akan membentuk hubungan yang timbal balik cdan saling pengaruh mempengaruhi. Kesetimbangan sistem isostatik, kesetimbangan gaya tarik bumi, kesetimbangan panas bumi dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh kesetimbangan geologi. Kesetimbangan

isostatik akan tercapai apabila massa batuan di atas permukaan bidang kompensasi telah sama dan normal,sehingga tidak ada penyimpangan regional. Kesetimbangan yang mempengaruhi magma anatar lain kesetimbangan termal, kesetimbangan hidrostatik, kesetimbangan termodinamika, kesetimbangan fisika, kimia dan lainya. Selama dapur magma belum membeku maka senantiasa akan terjadi gangguan kesetimbangan, misal berupa hilangnya panas,

pembentukan kristal, naiknya tekanan gas dan uap, pergerakan magma, letusan dan lain sebagainya. Sistem hidrostatik dikatakan setimbang apabila berta jenis magma membesar ke arah dalam. Suatu penyimpangan terhadap berat jenis, biarpun kecil. Gangguan kesetimbangan pada magma yang berada dibawah permukaan bumi anatara lain akan menyebabkan terjadinya arus terputar yang segera diikuti proses lanjutan berupa pembentukan cekungan (geosinklin), tegangan pada kerak benua yang berakhir dengan pembentukan lurah, retakan dan sesar; orogenesa, tektogenesa dan gejala penerobosan magma ke permukaan bumi. Sehingga jelaslah bahwa tektonik dan vulkanisme merupakan ekspresi gaya-gaya dalam bumi yang dihuibungkan dengan proses pengalihan tenaga ke permukaan. Sementara tektonik merupakan manisfestasi gejala aspek mekanik yang ditimbulkan ; maka vulkanisme adalah manisfestasi aspek kimiawi dari proses pemindhantenagatersebut. Ada tiga lingkungan gunungapi yang dapat dibedakan dengan jelas : 1. Lingkungan tipe busur kepulauan (typical island-arc environment), dimana gunungapi terdapat di bagian puncak punggungan pegunungan yang membusur. Magma basalan dari bagian atas selubung bumi yang terletak dibawah suatu

punggungan akan naik sepanjang rekahan yang memotong lapisan granit. Dan sewaktu magma menerobos lapisan tersebut akan terjadi perubahan

komposisi,disamping proses difrensiasinya sendiri berjalan tanpa halangan berarti. Di permukaan akan terbentuk gunungapi andesitan. 2. Lingkungan tipe samodra (typical ocean environment), di mana gunungapi muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan yang mempunyai sistem reakahan pada kerak samodranya. Melalui rekahan yang memotong lapisan basalan, magma primer yang basa bergenerasi ke atas dari asalnya yaitu selubung bumi yang berada di bawah punggungan tersebut. Dan karena hampir tidak menjumpai lapisan granitan, maka magma yang berdiferensiasi selama perjalanannya ke atas tidak mengalami perubahan yang bersifat basalan. 3. Lingkungan tipe benua (typical continental envoronment, di mana pada jalur pegunungan yang tak stabil terdapat lapisan kerak granitan yang tebal.

LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI

Ilmu- Ilmu Geologi yang terkait dengan Vulkanologi Petrologi magmatisme Geokimia kimia bumi Geofisika earth interior Tektonika geologi struktur Sedimentologi stratigrafi Geologi Lingkungan Manajemen Bencana Geologi

TIPE ERUPSI GUNUNG API 1. Berdasarkan sumber energi erupsinya: Magmatik: magma basaltik, encer dan rekahan (kawah gunungapi) tidak tersumbat Freatik (hidrovulkanik): tekanan erupsi dibentuk oleh tekanan gas Freatomagmatik: tekanan erupsi sangat besar dan viskositas magma tinggi

2. Berdasarkan sifat- sifat erupsi, yaitu Tinggi kolom letusan, Jangkauan terjauh dan Volume material erupsi:

Sifat Tipe Erupsi Vulkanian 1. Kekentalan magmanya dibentuk oleh konsentrasi gasnya yang tinggi Kekentalan magmanya dibentuk oleh konsentrasi gasnya yang tinggi, membentuk tekanan letusan tinggi, sehingga bersifat eksplosif

2. Konsentrasi gas berasal dari pemanasan air meteorik oleh magma a Konsentrasi gas berasal dari pemanasan air meteorik oleh magma atau interaksi air dan magma membentuk erupsi eksplosif dan non- eksplosif Erupsi eksplosif: Awan erupsi runtuh membentuk base

surges yang menyebar dari dasar kolom erupsi. Erupsi efusif: di lingkungan perairan: lava basalt biasanya

berstruktur bantal, sedangkan lava andesitis terfragmenkan menjadi breksi autoklastik Jika berinteraksi dengan air membentuk fragmen

hidroklastit / "hyaloklastit : batuan kaya gelas hasil granulasi dan pembekuan yang sangat cepat. 3. Erupsi eksplosif dapat berupa erups i freatik dan freatomagmatik, Erupsi eksplosif dapat berupa erups i freatik dan freatomagmatik, erupsi non -eksplosif berupa erupsi magmatik. 4. Erupsi eksplosif hidroklastik juga dapat menghasilkan letusan maar, yaitu gunungapi dengan cincin kawah rendah. 5. Sering berasosiasi dengan pertumbuhan kubah lava, Ct. G. Pelee p ada 1902, dengan guguran kubah lava. 6. Endapannya berupa blok dan bom berukuran besar, limpahan bom kerak roti dengan rekahan dalam, dan abu yang sebarannya hanya di proksimal ; ----derajat fragmentasinya tinggi dankolom letusan sedang

DAFTAR PUSTAKA http://budisantoso.ucoz.com/ARTI_VULKANOLOGI.doc http://elista.akprind.ac.id/upload/.../6906_Modul_3a.pdf http://www.bgl. vulkanisme.go.id/

Anda mungkin juga menyukai