Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRESENTASI KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh :

1.

Firly Mutia Fatwa Fijratullah

(3415101464) (2815106601)

2.
3.

Hadi Rachmatullah (3415101460) Wahyu Fitria Ningrum (3415102425)

4.

Pend. Biologi Reguler & Pend. Seni Musik Non Reguler 2010 FMIPA & FBS Universitas Negeri Jakarta

2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan anugerah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dimaksudkan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Makalah ini berisi tentang kependudukan, yang disusun untuk memahami demografi kependudukan dan penyebaran penduduk. Makalah ini khususnya membahas tentang proyeksi kependudukan secara global dan nasional, faktorfaktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk, serta akibat dan cara penanggulangan dari pertambahan penduduk. Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada Ibu Sari Narulita; selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami sambut dengan baik. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam dan khususnya bagi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, 02 Mei 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................................... 2 Daftar isi .................................................................................................................................. 3 Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................ 4 Bab II Pembahasan ................................................................................................................. 5 Bab III Penutup ..................................................................................................................... 14 Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 14

BAB I PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selau menjaga silahturahmi baik dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun dengan pemerintahan ataupun dengan negara, Perilaku untuk menjaga kerukan hidup beragama maupun dengan pemerintah dapat kita teladani dari berbagai perilaku nabi Muhammad SAW.

BAB II PEMBAHASAN A. Agama Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam 1. Makna agama Islam Kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua makhluk Allah pada umumnya. Kondisi tersebut akan terwujud apabila manusia sebagai penerima amanah Allah dapat menjalankan aturan tersebut secara benar dan kafaah. Ajaran agama Islam memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya : 1) Ajaran agama Islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun pemikiran. 2) Sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. 3) Memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi. 4) Menempatkan manusia dalam posisi yang benar. Kondisi itu ditegaskan oleh Allah dalam QS. Ar-Rum 30:30
b. Ajarannya sempurna, artinya materi ajaran Islam berisi petunjuk-petunjuk pada

seluruh kehidupan manusia. Petunjuk itu adakalanya disebut secara eksplisit dan adakalanya disebut secara implisit. Penegasan tentang kesempurnaan ajaran Islam dijelaskan dalam QS. Al-Maidah 5:3
c. Kebenarannya mutlak. Kebenaran itu dapat dipahami karena ajaran Islam berasal dari

Allah yang Maha Benar dan dapat pula dipahami melalui bukti-bukti materiil, serta bukti riilnya. QS. Al-Baqarah 2:147

d. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Sekalipun menurut

ajaran Islam manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, tetapi nilai ibadah manusia terdapat pada seluruh aspek kehidupan, dan manusia harus memperhatikan berbagai aspek kepentingan dalam hidupnya tersebut sebagaimana Allah sebutkan dalam QS. Al-Qashash 28:77 e. Fleksibel dan ringan, artinya ajaran Islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-masing individu dalam menjalankan aturannya dan tidak memaksakan orang Islam untuk melakukan suatu perbuatan di luar batas kemampuan. QS. Al-Baqarah 2:286
f. Berlaku secara universal, artinya ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia di

dunia sampai akhir masa. QS. Al-Ahzab 33:40 g. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya. QS. Al-Mujadilah 58:11 h. Inti ajarannya Tauhid dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan Allah
i.

Menciptakan rahmat, kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya, seperti ketenangan hidup bagi orang yang meyakini dan menaatinya (QS. Al-Fath 48:4). Kerahmatan yang diwujudkan Islam juga dinyatakan Allah ketika menjelaskan misi kerasulan Muhammad SAW (QS. Al-Anbiya 21:107)

2. Kerahmatan Islam bagi Seluruh Alam 170) Artinya: 21:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah, mereka menjawab: (Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk? Dalam sebuah hadist juga digambarkan, bahwa pada mulanya islam dianggap sebagai ajaran yang asing dan akan kembali dianggap asing, namun berbahagialah orang yang dianggap asing tersebut.
6

Fungsi Islam sebagai rahmat Allah tidak bergantung pada penerimaan atau penilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada manusia sendiri maupun oleh makhluk-makhluk yangb lain, apabila manusia sebagai pengemban amanah Allah telah menaati ajaran tersebut. Fungsi Islam sebagai rahmat Allah telah menaati ajaran tersebut. Fungsi Islam sebagai rahmat Allah bagi semua alam dijelaskan Allah dalam QS. Al-Anbiya yang artinya : Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah: a. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar. Ajaran Islam sebagiannya bersifat supra rasional atau taabbudi, artinya di atas kemampuan akal manusia untuk mengetahuinya. Ajaran itu diperlukan manusia, baik bagi substansi pengetahuan maupun sebagai sarana pengabdian, seperti kemahaesaan Allah, ajaran shalat, dll.
b. Islam memberikan kebebasa kepada manusia untuk menggunakan potensi yang

diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab. Sekalipun Allah memberikan petunjuk kebenarannya kepada manusia, tetapi Allah tidak memaksakan kehendakNya bagi manusia untuk menerima petunjuk-Nya. Dalam QS. Yunus ayat 99 yang artinya: Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang berada di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dalam QS. Al-Baqarah ayat 256 Allah juga menyatakan: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim. Di hadapan Allah semua manusia itu sama, oleh karena itu semua manusia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain hanyalah ketakwaannya.

Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proposional. Dalam QS. AlBaqarah ayat 29 yang artinya: Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Selain itu Allah berfirman di
7

dalam QS. Ar-Rum ayat 41 yang artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

B. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah 1. Makna Ukhuwah Islamiyah Kata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Ukhuwah atau persaudaraan berlaku pula pada semua umat manusia secara universal tanpa membedakan agama,suku, dan aspek lainnya, yang disebut ukhuwah insaniyah. persaudaraan sesama muslim, berarti saling menghormati dan saling menghargai relativitas masing-masing sebagai sifat dasar kemanusiaan, seperti perbedaan pemikiran, sehingga tidak menjadi penghalang untuk saling membantu atau menolong karena di antara mereka terikat oleh satu keyakinan dan jalan hidup, yaitu Islam. Agama Islam memberikan petunjuk yang jelas untuk menjaga agar persaudaraan sesama muslimdapat terjalin dengan kokoh sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hujurat ayat 1012 yang artinya: (10) Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saduaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamumendapat rahmat (11) Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim.

(12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

2. Makna Ukhuwah Insaniyah Konsep persaudaraan sesama manusia, ukhuwah insaniyah, dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Oleh karena itu sejak awal penciptaan, Allah tidak tetapkan manusia sebagai satu umat, padahal Allah bisa bila mau. Itulah fitrah manusia, sebagai mana Allah je;askan dalam QS. Al-Maidah (5) :48 . Prinsip kebebasan itu menghalangi pemaksaan suatu agama oleh otoritas manusia, bahkan Rasulpun dilarang melakukannya, sebagai mana firman Allah dalam QS. Yunus 10:99 , dalam QS. al-Baqarah (2):256 , dan dalam QS. al-Kahfi(18):29. Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern umat beragama, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah disebabkan oleh: a. sifat masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau misi b. kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain c. para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain. d. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat e. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran f. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat

Para pemimpin dan tokoh agama mempunyai peranan yang besar : a. menerjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama dalam kehidupan masyarakat

b. menerjemahkan gagasan-gagasan pembangunan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh masyarakat c. memberikan pendapat,saran,dan kritik yang sehat terhadap ide-ide yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan. d. Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat beragama untuk ikut serta dalam usaha pembangunan.

C. Kebersamaan Dalam Pluralitas Agama 1. Pandangan Agama Islam terhadap umat Non Islam Dari segi aqidah, orang yang tidak mau menerima islam disebut kafir atau non muslim. Sikap kufur, atau penolakan terhadap perintah Allah pertama kali ditunjukan oleh iblis ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam AS sebagaimana dikisahkan dalam QS. al-baqarah 2:34. Ketika Rasulullah SAW mulai menyampaikan ajaran islam kepada masyarakat Arab, sebagian ada yang mau menerima dan sebagian lagi menolak. Orang-orang yang menolak disebut kafir, diantara orang-orang kafir tersebut ada yang mengganggu, menyakiti, dan memusuhi orang islam disebut kafir harbi, sedangkan orang kafir yang hidup rukun dengan orang islam disebut kafir dzimmi. Dalam surat al-baqarah ayat 256 memberitahukan bahwa apakah seseorang itu mau menjadi muslim atau tidak adalah factor hidayah.satu contoh, ketika Nabi sampai di Madinah beliau membuat perjanjian dengan orang kafir, yang dikenal sebagai Perjanjian Madinah yang isinya mengatur : 1. Ansor. 2. 3. agamanya. Antara orang islam dengan orang Yahudi , berkewajiban untuk memperhatikan Yastrib terhadap serangan pihak luar orang islam dan orang yahudi masing-masing bebas menjalankan syariat Hak dan kewajiban intern umat islam yang terdiri dari kaum Muhajirin dan

10

Kerukunan beragama bukan berarti rukun sehingga menyamakan agama dan mencampur adukkan agama, akan tetapi rukun dalam pengertian saling menghormati dan tidak saling mencurigai pemeluk agama lain.

2. Tanggung Jawab Sosial Umat Islam Umat Islam adalah umat yang terbaik yang diciptakan Allah dalam kehidupan dunia ini. Demikian firman Allah dalam QS. Ali Imran 3:110. Kebaikan umat Islam itu bukan sekadar simbolik, karena telah mengikrarkan keyakinan Allah sebagai Tuhannya dan Muhammad SAW sebagai Rasulullah, tetapi karena identifikasi diri sebagai muslim memberikan konsekuensi untuk menunjukkan komitmennya dalam beribadah kepada Allah dan berlaku sosial. Dalam Al-quran kedua komitmen itu disebut hablun minallah dan hablun minannas. Allah mengingatkan akan resiko kehinaan bagi manusia yang tidak mau menunjukkan komitmen kehidupannya pada kedua aspek tersebut. Bentuk tanggung jawab sosial umat Islam, diantaranya adalah : a. Menjalin silaturahmi dengan tetangga. Dalam sebuah Hadits Rasulullah menjadikan kebaikan seseorang kepada tetangganya menjadi salah satu indikator keimanan. Pada masyarakat pedesaan yang relatif homogen dan penduduknya menetap, komunikasi mereka pada umumnya lebih intensif dan akrab, tetapi bagi masyarakat perkotaan yang relatif heterogen dan penduduknya terdiri dari para perantau dengan tingkat kesibukan yang tinggi, komunikasi social mereka relatif lebih renggang. b. Memberikan infaq sebagian dari harta yang dimiliki, baik yang wajib dalam bentuk zakat maupun yang sunnah dalam bentuk sedekah. Harta adalah rezeki yang Allah karuniakan kepada para hamba-Nya yang harus disyukuri baik secara lisan maupun melalui pemanfaatan secara benar. Dalam QS. Ibrahim 14:7 Allah berfirman: Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. c. Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang sakit dan taziah bila ada anggota masyarakat yang meninggal dengan mengantarkan jenazahnya sampai di kubur.

11

d. Memberi bantuan menurut kemampuan, bila ada anggota masyarakat yang memerlukan bantuannya. Rasulullah melarang orang Islam menolak permintaan bantuan orang lain yang meminta kepadanya seandainya ia mampu membantunya. Hubungan sosial akan terjalin dengan baik, apabila masing-masing anggotanya mau saling membantu dan saling peduli akan nasib pihak lain. Dalam konteks masyarakat modern, formulasi dari pemberian bantuan lebih kompleks dan luas, seperti bantuan beasiswa pendidikan dan bantuan bila terjadi musibah bencana alam. e. Penyusunan sistem sosial yang efektif dan efisien untuk membangun masyarakat, baik mental spiritual maupun fisik materialnya. Pembangunan mental, khususnya untuk generasi muda, perlu memperoleh perhatian yang serius. Bahaya narkoba, tindak kriminal, dan pergaulan bebas menjadi ancaman serius bagi generasi muda yang secara cepat berkembang dan merusak mental mereka. Peran sekolah dalam masalah ini sangat kecil, sehingga diperlukan kepedulian sosial untuk menanggulanginya. 3. Amar Maruf dan Nahi Munkar Amar maruf dan nahi munkar artinya memerintahkan orang lain untuk berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat. Sikap amar maruf dan nahi munkar akan efektif, apabila orang yang melakukan juga memberi contoh. Oleh karena itu diperlukan kesiapan secara sistemik dan melibatkan kelompok orang dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan secara terorganisasi. Perintah amar maruf dan nahi munkar diperintahkan oleh Allah dalam QS. Ali Imran 3:104 yang artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. Di samping sistem dan sarana pendukung, amar maruf dan nahi munkar juga memerlukan kebijakan dalam bertindak. Dalam hal ini Rasulullah memberikan tiga tingkatan, yaitu : (1.) (2.) (3.) Menggunakan tangan atau kekuasaan apabila mampu; Menggunakan lisan; Dalam hati apabila langkah pertama dan kedua tidak memungkinkan.

Bentuk amar maruf dan nahi munkar yang tersistem diantaranya adalah : (1.) Mendirikan mesjid

12

(2.) (3.) (4.) (5.) (6.) (7.) (8.) (9.) (10.)

Menyelenggarakan pengajian Mendirikan lembaga wakaf Mendirikan lembaga pendidikan Islam Mendirikan lembaga keuangan atau perbankan syariah Mendirikan media massa Islam: koran, radio, televisi, dan yang lain Mendirikan panti rehabilitasi anak-anak nakal Mendirikan pesantren Menyelenggarakan kajian-kajian Islam Membuat jaringan informasi sosial Sebagai agama yang universal dan komprehensif, Islam mengandung ajaran yang

integral dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia. Islam tidak hanya mengajarkan tentang aqidah dan ibadah semata, tetapi Islam juga mengandung ajaran di bidang iptek dan bidang-bidang kehidupan lainnya. Keberadaan agama Islam menjadi wujud kasih sayang Allah bagi Makhluk-Nya. Oleh karena itu Islam disebut agama rahmat bagi semesta alam karena menghormati sesama manusia sebagai makhluk Allah dan bahkan semua makhluk-Nya. Islam melarang berbuat yang merusak alam lingkungannya. Ketidakstabilan alam akan berakibat buruk bagi alam dan juga bagi manusia.

13

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Kerukunan antar umat beragama maupun umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud dengan adanya sikap saling toleransi diantara sesama yang tercermin dalam piagam madinah. Sebagai umat Islam kita memilki kewajiban untuk menjaga tali silahturahmi dengan siapa saja tidak mengenal perbedaan baik itu dari segi suku, bangsa, maupun agama, agar tercipta persatuan dan kesatuan yang pada akhirnya mampu mendorong terciptanya suatu bentuk kehidupan yang damai dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

14

Husnan, Djaelan. 2007. Islam Integral : Membangun Kepribadian Islami. Jakarta : Jurusan MKU FIS Universitas Negeri Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai