Anda di halaman 1dari 5

BORANG PORTOFOLIO 2 - MEDIK No. ID dan Nama Peserta: dr. Brilian Segala Putra No.

ID dan Nama Wahana: RSUD CICALENGKA Topik : Demam Berdarah Dengue Tanggal (kasus) : 11 - 11 2012 Presenter: dr. Brilian Segala Putra Tanggal presentasi : Pendamping: dr. Evi Sukmawati Tempat presentasi : Obyektif presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Inkarserata Tujuan : diagnosis dan tata laksana awal untuk menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas Bahan bahasan: Cara Tinjauan pustaka Diskusi Riset Presentasi Kasus Email Audit Pos

membahas: dan diskusi Data pasien: Nama: Ny. S, 20 tahun Nama RS: RSUD Cicalengka Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: Diagnosis : Dengue Syok Syndrome

No rekam medik:

Gambaran klinis: Pasien datang dengan keadaan sadar lemah, kesadaran pasien menurun semenjak kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat panas badan sejak 4 hari yang lalu, panas dirasakan terus menerus, turun sebentar dengan obat kemudian naik lagi, terdapat mimisan kemarin, tidak terdapat bintikbintik kemerahan, BAB kehitaman ataupun gusi berdarah. Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien compos mentis lemah dengan GCS 15. Tanda vital tekanan darah tidak terukur, takikardi, tidak takipneu dan tidak demam, status gizi baik, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dalam batas normal dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal. akral keempat ekstremitas teraba dingin, dengan capillary refill time lebih dari 2 detik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin ditemukan trombositopenia yaitu 43.000, pasien juga diperiksakan IgM dan IgG antidengue + Pasien ditangani di IGD dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine 5 mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, kemudian pasien disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PICU, namun keluarga menolak, sehingga pasien masuk ke ruangan rawat inap setelah 12 jam post syok. Setelah 6 jam dirawat di ruangan rawat inap, pasien kembali syok dan dilakukan penanganan syok namun pasien tidak tertolong. 1. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal

2. Riwayat Kesehatan: Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal 3. Riwayat Keluarga dan Lingkungan : Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena demam berdarah 4. Riwayat Immunisasi: pasien belum pernah mendapatkan immunisasi 5. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Tempat tinggal kesan cukup higienis, tidak padat, sirkulasi udara (ventilasi) cukup terjamin. Kondisi sosial-ekonomi menengah ke bawah. DaftarPustaka: 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. 2011. 2. Kurang Energi Protein, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung 3. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung Hasil Pembelajaran: 1. Etiologi, diagnosis, dan tata laksana komplikasi demam berdarah dengue RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO Subjektif dan Objektif Pasien datang dengan keadaan sadar lemah, kesadaran pasien menurun semenjak kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat panas badan sejak 4 hari yang lalu, panas dirasakan terus menerus, turun sebentar dengan obat kemudian naik lagi, terdapat mimisan kemarin, tidak terdapat bintik-bintik kemerahan, BAB kehitaman ataupun gusi berdarah. Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien compos mentis lemah dengan GCS 15. Tanda vital tekanan darah tidak terukur, takikardi, tidak takipneu dan tidak demam, status gizi baik, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dalam batas normal dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal. akral keempat ekstremitas teraba dingin, dengan capillary refill time lebih dari 2 detik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin ditemukan trombositopenia yaitu 43.000 Pasien ditangani di IGD dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine 5 mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, kemudian pasien disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PICU, namun keluarga menolak, sehingga pasien masuk ke ruangan rawat inap setelah 12 jam post syok. setelah 6 jam dirawat di ruangan rawat inap, pasien kembali syok dan dilakukan penanganan syok namun pasien tidak tertolong. Pembahasan Demam Berdarah Dengue Merupakan demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe virus dengue yang ditandai dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan rejatan dan kematian Pada kasus ini, pasien didiagnosis terinfeksi demam berdarah dengue dikarenakan datang dalam keadaan syok, dengan tekanan darah tidak terukur, nadi cepat dan akral dingin setelah mengalami demam selama 4 hari. Dimana tanda-tanda klinis tersebut

sangat sesuai dengan infeksi demam berdarah dengue yang sudah memasuki fase syok, kemudian setelah diperiksakan antibodi dengue dapat ditegakkan diagnosis demam berdarah dengue yang sudah memasuki fase dengue syok syndrome Terjadinya syok pada kasus DSS disebabkan oleh keluarnya cairan intravascular menuju ke interstitial sehingga volume vascular berkurang secara drastis yang berakibat perfusi ke organ-organ tubuh terutama organ-organ vital berkurang, dalam perjalanan penyakit demam berdarah syok terjadi pada fase kritis yaitu dari panas ke-4 sampai hari panas ke-6, karena itu fase ini disebut fase kritis Patofisiologi Demam Berdarah Dengue

Kriteria Diagnosis Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal ini terpenuhi: 1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik. 2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bending positif; petekie, ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis dan melena. 3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml). 4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sbb: Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai umur dan jenis kelamin. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya. Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, hiponatremia. Terdapat 4 derajat spektrum klinis DBD (WHO, 1997), yaitu: Derajat 1: Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan

adalah uji torniquet. Derajat 2: Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain. Derajat 3: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin dan lembab, tampak gelisah. Derajat 4: Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. Diagnosis pada pasien ini ditegakkan dari klinis yang datang dalam keadaan syok pada hari demam ke-4, riwayat mimisan dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik, laboratorium yang menunjukkan trombositopenia serta pemeriksaan serologi antidengue yang positif

Pada kasus ini pasien telah mengalami syok berulang sehingga tendensi untuk menyebabkan kematian lebih besar, sehingga pasien dianjurkan untuk dirawat di ruang intensif anak namun selama proses pencarian ruang intensif pasien mengalami syok yang tidak dapat tertangani Penatalaksanaan Pada kasus ini pasien ditangani dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine 5 mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, pasien juga disarankan untuk dirawat di ruang intensif anak agar tanda-tanda syok berulang dapat dideteksi

secara dini. Namun setelah syok diatasi, dan selama masa pemulihan post syok, pasien masuk kembali ke dalam keadaan syok dimana keadaan syok berulang lebih sulit diatasi karena terdapat keterbatasan pemberian carian. Adapun protokol penanganan demam berdarah yang disertai dengan dengue syok syndrome adalah sebagai berikut :

Saran Diagnosis pasien dengan demam berdarah dengue, sebaiknya ditegakkan dengan cepat agar keadaan syok yang dapat menyebabkan kematian dapat dihindari

Anda mungkin juga menyukai