Hipokalemia Hipokalemia adalah kadar kalium dalam plasma di bawah 3.5 meq/L.

Penyebab dari hypokalemia bisa berupa transcellular shift atau deplesi kalium itu sendiri. Transcellular shift merupakan perpindahan kalium di ekstrasel ke intrasel. Hal ini tidak mempengaruhi kadar total kalium dalam tubuh. Transcellular shift dapat disebabkan karena keadaan alkalosis baik itu metabolik atau respiratorik, atau hipotermi. Pemberian obat-obatan bronkodilator (beta2 agonis) juga dapat menyebabkan transcellular shift, namun efeknya ringan. Efek ini menjadi signifikan apabila diberikan bersama glukosa, insulin, dan diuretik. Berbeda halnya dengan transcellular shift, deplesi kalium merupakan keadaan di mana kadar total kalium dalam tubuh berkurang. Deplesi kalium dapat disebabkan karena pemberian diuretik, hipomagnesemia karena kurangnya magnesium mengurangi reabsorpsi kalium, atau diare berlebihan. Koreksi kalium harus melihat banyak hal. Koreksi melalui kalium per oral merupakan cara paling aman dan sederhana, dapat diberikan asupan kalium 60-70meq/hari. Koreksi intravena bukan bertujuan untuk menormalkan angka kalium tapi untuk menghindari risiko-risiko yang berbahaya. Oleh karena itu koreksi kalium intravena dilakukan bila ada kelemahan otot-otot, perubahan EKG, aritmia, dan atau orang tanpa gejala namun dengan risiko kardiak yang besar (orang dengan terapi digitalis). Koreksi kalium melalui intravena tidak boleh melebihi 8meq/jam dari perifer karena efek iritasi kalium terhadap jaringan besar. Koreksi melebihi 8meq/jam harus dilakukan melalui CVC, namun tidak boleh melebihi 20meq/jam. Jika melebihi 20meq/jam langsung dikuatirkan terjadi hiperkalemi transient terhadap jantung kanan (cardiac standstill), karena akses CVC langsung ke jantung kanan. Jika memang harus dilakukan koreksi lebih dari 20meq/jam digunakan juga lebih dari 1 akses perifer. Pada hipokalemi berat (di bawah 1.5meq/L) infusi 100meq/jam dapat digunakan secara aman. ICU Book Morgans Clinical Anesthesiology