Latar Belakang Nitrobenzen merupakan suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang farmasi, yang digunakan dalam melarutkan bahanbahan obat yang tentunya sukar larut dalam pelarut-pelarut organik lain, selain itu sebagian besar dari produksi nitrobenzen ini juga banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan anilin. Nitrobenzen juga dikenal sebagai flavoring agent dan juga banyak digunakan sebagai farfum dalam sabun dan pelarut dalam cat untuk sepatu. Nitrobenzena merupakan senyawa yang dapat disintesis dengan cara mereaksikan benzen dengan asam nitrat pekat dengan menggunakan H2SO4 sebagai katalisator. Prinsip dari reaksi pembentukan nitrobenzen adalah berdasarkan reaksi nitrasi yaitu penggantian atau substitusi pada benzen dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam sulfat dan asam nitrit akan bereaksi membentuk ion HSO 4- yang akan mengaktifkan ion nitronium yang merupakan penentu dalam terjadinya reaksi sintesa nitrobenzen ini. Karena kegunaannya yang cukup luas itulah maka setiap mahasiswa farmasi dituntut untuk mengetahui dan memahami reaksi pembentukan nitrobenzen.
SINTESA NITROBENZEN A. Rumusan Masalah Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara mensintesis Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya? B. Maksud Praktikum Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara mensintesis senyawa Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya. C. Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan cara mensintesis senyawa Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya. E. Manfaat Percobaan Dapat mengetahui dan memahami proses dan reaksi sintesis nitrobenzen dengan menggunakan metode nitrifikasi berdasarkan reaksi antara asam nitrat (HNO3 ) dengan benzen dengan menggunakan katalisator asam sulfat (H2SO4).
SINTESA NITROBENZEN A. Teori Umum Para kimiawan membagi senyawa organik ke dalam dua kelas yang lebih luas, yaitu senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Berasal dari kata alifatis berarti bersifat lemak dan aromatik berarti harum. Senyawa alifatik adalah senyawa rantai terbuka atau senyawa siklik yang sifat kimianya mirip dengan senyawa rantai terbuka, sedangkan senyawa aromatik adalah benzena atau senyawa yang sifat kimianya menyerupai benzena (Team Dosen TPB. 2002). Senyawa siklik terdiri dari senyawa karbosiklik dan senyawa heterosiklik. Senyawa karbosiklik pada lingkarannya hanya terdapat atomatom karbon. Sedangkan senyawa heterosiklik, dalam lingkarannya selain atom karbon juga terdapat atom-atom unsure yang lain, seperti N, O, dan S. Struktur benzena dan turunannya memperlihatkan adanya 6 elektron dalam sistem siklik dengan ikatan rangkap dua terkonjugasi. Jumlah electron rangkap dua yang terkonjugasi tersebut adalah 4n + 2. (Team Dosen TPB. 2002). Apabila dilakukan reaksi substitusi pada benzen (dalam hal benzen ini tersubstitusi dua gugus) ada tiga kemungkinan isomer yaitu isomer orto (o), isomer meta (m), dan isomer para (p). Benzena akan mengalami nitrasi bila diolah dengan HNO3 pekat. Katalis asam lewis dalam reaksi ini adalah H 2SO4 pekat. Seperti halogenasi, nitrasi aromatik berupa reaksi dua tahap. Tahap pertama adalah tahap yang reaksinya berjalan sangat lambat. Reaksi ini
SINTESA NITROBENZEN berupa serangan elektrofilik. Dalam nitrasi elektrofiliknya adalah NO 2; dengan persamaan pembentukan sebagai berikut (Fessenden & Fessenden.1995) : H2SO4 + HNO3 500 C nitrobenzen Hasil serangan adalah suatu ion benzenomium yang mengalami pelepasan H+ dengan cepat dalam tahap kedua. H + ini bergabung dengan HSO4untuk menghasilkan kembali katalis H 2SO4 (Fessenden & NO2 + H2O
nitrobenzene
Pada sintesa nitrobenzen, terbentuk dua reaksi, yaitu (Fessenden & Fessenden.1995).
SINTESA NITROBENZEN Inaktifasi atau penghilangan air adalah perlu untuk menghindari pengenceran irreversible. b. Reaksi samping NO2 + HNO3 H2SO4 50-60o C NO2 Kecepatan substitusi dari gugus nitro yang sekunder lebih lambat daripada yang pertama, dan gugus nitro yang kedua ini masuk ke posisi meta terhadap yang pertama (Tim Asisten Kimia Organik Sintesis. 2003). Nitrobenzene merupakan salah satu turunan dari benzene yang diperoleh dari reaksi nitrasi dengan penambahan katalisator asam sulfat pekat. Adapun reaksi nitrobenzene yaitu (Besari, 1982) : 1. Reduksi, hasil tergantung dari syaratnya, Reduksi sempurna larutan asam misalnya Sn atau Fe dengan HCl. C6H5NO2 (Nitrobenzen) C6H5NO2 C6H5 NHOH C6H5NH2 (Anilina) dengan NO2 +H2O asam nitratnya meskipun merupakan reaksi
(N-Fenil-hidroksi amina)
Penggunaan nitrobenzene terutama untuk membuat aniline keaktifan fisiologis dari nitrobenzene : Penggunaan nitrobenzene selain untuk membuat aniline, juga digunakan untuk bahan peledak dan sebagai zat
antara pada sintetis karena gugus nitro mengaktifkan halogen pada tempat
SINTESA NITROBENZEN orto atau para dan memperkuat sifat asam atau gugus OH pada tempat orto ata para. Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversible), pada suatu awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke pembentukan reaktan dari produk juga mulai berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan dan reaksi balik adalah sama, dan konsenterasi dan produk tidak berubah dengan bertambahnya waktu maka dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai (Respati,1995).
B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Ditjen POM,1979) Nama resmi Sinonim Rumus kimia Rumus struktur BM Pemerian : AQUA DESTILLATA : Air suling : H2O : HOH : 18,02 : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa. % unsur penyusun Kelarutan Kegunaan Penyimpanan : H = 11,9%; O = 88,81% : Larut dalam alkohol : Sebagai pelarut dan pencuci nitrobenzen : Dalam wadah tertutup rapat.
SINTESA NITROBENZEN 2. Asam nitrat (Ditjen POM. 1979) Nama resmi Nama lain Rumus molekul Rumus bangun : ACIDUM NITRICUM : Asam nitrat : HNO3 :HON=O O Berat molekul Persyaratan : 63,01 : Mengandung tidak kurang dari 69,0 % dan tidak lebih dari 71,0 % b/b HNO 3 Pemerian : Cairan berasap, sangat korosif, bau khas, sangat merangsang, mendidih pada suhu 120OC. Bj Penyimpanan Kegunaan : 1,41 gr/ml3 : dalam wadah tertutup rapat : Sebagai pembentuk gugus nitro/Sinton II.
3.
SINTESA NITROBENZEN Nama lain Rumus molekul Rumus bangun : Asam sulfat : H2SO4 : O H - O -S - O H O Berat molekul Pemerian : 98,07 : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna, jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas. Penyimpanan Kegunaan : dalam wadah tertutup rapat. : Sebagai katalisator.
4.
Kalsium klorida (Ditjen POM. 1995) Nama resmi Nama lain Rumus molekul Rumus struktur Persyaratan kadar : CALCII CHLORIDUM : kalsium klorida : CaCl2 : Cl-Ca-Cl : Mengandung tidak kuirang dari 89,0 % dan tidak lebih dari 102,0 % Kelarutan : larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut dalam etanol Pemerian : Hablur tidak bewarna, tidak berbau, rasa agak
SINTESA NITROBENZEN pahit, meleleh basah Penyimpanan Kegunaan 5. : dalam wadah tertutup rapat : sebagai Penghilang kekeruhan/pengikat air.
Natrium Hidroksida (Ditjen POM. 1995) Nama resmi Nama lain Rumus molekul Rumus Struktur Berat molekul Pemerian : NATRII HYDROXIDUM : Natrium hidroksida : NaOH : Na-OH : 40,00 : Putih, bentuk batang, butiran massa hablur, kertas Kelarutan Kegunaan sraput, mudah meleleh, basa, alkalis
: Mudah larut dalam air dan etanol : Sebagai pencuci kelebihan asam/menghilangkan sisa asam.
C. Prosedur Kerja
SINTESA NITROBENZEN 1. Masukkan 17 ml H2SO4 pekat ke dalam erlenmeyer yang berisi 15 ml asam nitrat pekat 2. Campuran asam tadi dipipet sedikit demi sedikit ke dalam labu alas bulat yang berisi 10 ml benzen 3. campuran dihomogenkan dan bila suhu naik sampai 50 oC, segera didinginkan dalam air, agar tetap tercapai suhu antara 50 o-60oC. 4. Pindahkan larutan tersebut ke dalam corong pisah, setelah terbentuk dua lapisan ambil larutan yang jernih 5. Cuci larutan yang masih berada dalam corong pisah dengan 20 ml air suling, setelah itu ambil lagi lapisan yang lebih jernih. 6. Cuci lagi larutan yang tadi dengan NaOH 0,5 N, setelah itu ambil lagi lapisan yang lebih jernih. 7. Cuci lagi larutan tadi dengan 20 ml air suling sehingga diperoleh nitrobenzene netral 8. Kemudian dibasahi dengan CaCl2 lalu dipanaskan di atas penangas air. 9. Masukkan ke dalam corong pisah dan pisahkan dua larutan tersebut hingga diperoleh nitrobenzene murni 10. Hitung persen rendamennya
SINTESA NITROBENZEN A. Alat yang Dipakai Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Batang pengaduk, Corong, Corong pisah, Gelas piala 100 ml, Gelas ukur 10 ml, Termometer, Pipet tetes, pipet volume 10ml, Statif dan klem. B. Bahan Yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:Asam Nitrat pekat (HNO3) 12ml, Asam sulfat pekat (H 2SO4) 16ml, Aquadest 40ml,
Benzen 10ml, Calsium klorida (CaCl2) 2 gr, NaOH 20ml, dan Tissue. C. Cara Kerja Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Dipipet larutan asam nitrat pekat sebanyak 12 ml dan dimasukkan ke dalam dalam gelas piala, kemudian dipipet 16 ml larutan asam sulfat pekat Ditambahkan ke dalam gelas piala sedikit demi sedikit sambil dikocok, Diletakkan corong pisah pada statif yang telah terpasang, Dipipet campuran asam tersebut ke dalam labu berisi benzene sebanyak 10 ml, Direaksikan campuran sambil didinginkan hingga suhunya naik mencapai 50 O C, Ditambahkan lagi campuran asam ke dalam labu hingga larutan asam habis. Nitrobenzen yang terbentuk dimasukkan ke dalam corong pisah , untuk dipisahkan dengan campuran asamnya, Nitrobenzen yang terbentuk dibilas dengan aquades 20 ml kemudian dibilas lagi dengan 20 ml larutan NaOH dan terakhir dengan
SINTESA NITROBENZEN dimasukan ke dalam gelas piala dan dibasahkan dengan penambahan 2 gram CaCl2 dan dipanaskan diatas penganas air sehingga kekeruhan yang ada tadi hilang, dan dihitung rendemen dari volume yang didapat.
No. 1
H2SO4 17 ml
HNO3 15 ml
Nitrobenzen 2 ml
NO2+
H+ NO2 H
HSO4-
NO2 + H2SO4
2.
HONO2
+ H2SO4 + HOSO2.ONO2
C. Perhitungan Diketahui : Bj benzene Vol benzene Bj nitrobenzene Vol nitrobenzen MR benzen MR nitrobenzen : 0,876 g/ml : 10 ml : 1,203 g/ml : 2 ml : 78,11 : 123,113
SINTESA NITROBENZEN Gram = = = Mol C6H6 = = vol. x Bj benzene 10 ml x 0,876 g/ml 8,76 gr 8,76 78,11 = 0,112 mol
0,112 mol
Berat nitrobenzene secara teoritis = mol C 6H5 NO2 Mol C6H5 .NO2 = = = 1 x mol benzene (C6H6) 1 1 x 0,112 mol 1 0,112 mol
Massa teoritis = MR x mol C6H5 NO2 = 123,113 x 0,112 mol = 13,79 gram Massa praktek = Vol x Bj nitrobenzene = 2 ml x 1,203 g/ml = 2,406 gr Rendamen = Berat praktek x 100 % 13,79 gr = 2,406 13,79 x 100 %
= 17,44 %
SINTESA NITROBENZEN
BAB IV PEMBAHASAN Nitrobenzen merupakan senyawa yang umumnya digunakan sebagai bahan pelarut organik selain dapat juga dijadikan sebagai bahan peledak. Senyawa ini dapat disintesis dari benzen dengan asam nitrat pekat dan menggunakan katalisator asam sulfat pekat. Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi akan tetapi pada akhir reaksi zat
SINTESA NITROBENZEN tersebut akan terbentuk sejumlah zat awal. Mekanisme kerjanya adalah dengan menurunkan energi aktivasi reaksi sehingga energi yang dibutuhkan untuk bereaksi lebih kecil dan reaksi semakin mudah atau semakin cepat bereaksi. Dalam melakukan pencampuran larutan asam, larutan asam sulfat pekat ditambahkan dengan asam nitrat pekat, seharusnya yang dilakukan adalah sebaliknya mengingat bahwa BJ asam sulfat pekat lebih besar jika dibandingkan dengan BJ asam nitrat pekat. Akan tetapi disini terjadi pengecualian, karena sifat asam nitrat yang merupakan cairan berasap sehingga akan mengeluarkan gas/asap, sedangkan asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Pada percobaan ini larutan asam sulfat pekat yang digunakan
sebanyak 16 ml kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan sedikit demi sedikit asam nitrat pekat sebanyak 12 ml, selain itu benzene yang digunakan sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kosong. Campuran asam yang telah homogen kemudian ditambahkan / dititrasi sedikit demi sedikit ke dalam larutan benzene pada
erlemeyer yang dipasangi dengan termometer untuk memperhatikan suhunya yang harus berada diantara 50 60 O C. suhunya tidak boleh berada diatas 60O C disebabkan kemungkinan terbentuknya m-nitrobenzen dan senyawa nitro yang lebih tinggi. Suhu dibawah 50 O C juga tidak dikehendaki sebab dapat mengakibatkan muncratnya campuran reaksi (Reavtion mixture). Jika suhunya sudah mendekati 60O C segera didinginkan dengan memasukkan ke Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN dalam sebuah wadah yang berisi es sampai suhunya turun mendekati 50 O C, kemudian dilanjutkan penambahan asamnya hingga tepat bereaksi secara sempuna. Menurut aturan umum, zat dengan Bj yang lebih berat dituangkan ke dalam larutan Bj yang lebih ringan. Dimana Bj asam sulfat yaitu tidak kurang dari 1,84 dan asam nitrat mempunyai Bj tidak kurang dari 1,41. hal ini sesuai dengan teori asam sulfat pekat dituangkan ke dalam asam nitrat. Tetapi disini ada pengecualian karena larutan asam nitrat mengeluarkan gas sedangkan asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Pada saat penambahan asam nitrat ke dalam asam sulfat, hal yang harus diperhatikan adalah suhu antara 50 60 O C. karena jika suhu diatas 60 O C akan terjadi ledakan sedangkan jika suhunya dibawah 50O C reaiksinya akan berjalan dengan lambat. Larutan yang diperoleh dari hasil reaksi titrasi, akan membentuk 2 lapisan. Lapisan yang berada diatas merupakan cairan yang mempunyai Bj yang lebih kecil dalam hal ini adalah campuran asamnya dan yang berada dibawah adalah larutan nitrobenzene. Akan tetapi dalam praktek, campuran asamnya berada dilapisan bawah. Hal ini terjadi karena kemungkinan masih terdapat zat-zat pengotor yang tersisa di dalam pada larutan nitobenzen. Setelah dilakukan pemisahan, kemudian dilakukan pencucian sebanyak 3 kali pertama dengan aquades, kemudian dengan larutan NaOH dan terakhir dicuci kembali dengan aqudest. Pencucian dengan aquadest dimaksudkan untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang polar yang dihasilkan dari
SINTESA NITROBENZEN pencampuran antara asam nitrat dengan asam sulfat. Sedangkan pencucian dengan NaOH bertujuan untuk meneralkan kelebihan asamnya. Pada saat pencucian akan terbentuk 2 lapisan karena adanya perbedaan Bj. Bj air adalah 1, nitrbenzen 1,205 maka ketika dibilaas dengan aquadest nitrobenzene akan berada pada lapisan bawah karena Bj nya lebih berat dari air. Setelah dibilas sebanyak 3 kali kemudian larutan nitrobenzen tersebut ditambahkan CaCl2 anhidrat untuk mengeringkan karena CaCl 2
anhidrat cenderung untuk mengikat air dan menjernihkan, sehingga diperoleh larutan nitrobenzene. Kemudian dilakukan penyaringan, agar diperoleh larutan nitrobenzene murni dan diukur volume yang diperoleh. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh larutan nitobenzen sebanyak 2 ml dengan rendamen sebesar 17,44%.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil percobaan diperoleh volume nitrobenzen sebanyak 2 ml dengan persen rendamennya adalah sebesar 17,44 %
SINTESA NITROBENZEN B. Saran Sebaiknya Alat yang ada dalam laboratorium kimia farmasi dilengkapi agar praktikum berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1997. Farmakope Indonesia Edisi !V. Depkes RI : Jakarta. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta Besari Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas Armico-Press. Bandung. Fesenden. 2000. Dasar-Dasar Kimia Organik Penerbit Erlangga : Jakarta.
SINTESA NITROBENZEN Fessenden & Fessenden, (1995), Kimia Organik, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Respati,Ir. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Aksara Baru. Jakarta. Team Dosen TPB, (2002), Kimia Dasar II, TPB - Universitas Hasanuddin, Makassar. Tim Asisten Kimia Organik Sintesis, (2003), Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis, Laboratorium Kimia Farmasi Jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar.
SKEMA KERJA
17 ml H2SO4 P dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi 15 ml asam nitrat P
Campuran tadi dipipet sedikit demi sedikit ke dalam Erlenmeyer yang berisi 10 ml benzene
Dijaga suhunya agar tidak lebih dari 60oC dan tidak kurang dari 50oC
SINTESA NITROBENZEN
Dipindahkan ke dalam corong pisah setelah terbentuk dua lapisan
Dimasukkan larutan tadi ke dalam corong pisah dan dicuci dengan 20 ml air suling
Diambil lagi lapisan yang jernih, Dimasukkan lapisan jernih tersebut dalam corong pisah dan dicuci lagi dengan NaOH 0,5 N
Dimasukkan lapisan jernih tersebut dalam corong pisah dan dicuci lagi dengan 20 ml air suling
SINTESA NITROBENZEN
SINTESA NITROBENZEN
: MAULIDA PUSPAYANTI AZIS : 150 2011 0294 : L.2 : II (Dua) : AFIYAT WAHYUNI ANAR FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2013