pihak instansi terkait selaku pengawas yang memantau dampak operasional perusahaan, agar tidak merugikan kondisi lingkungan sekitarnya. Upaya sinergis ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang komprehensif dan memuaskan, baik dari kelayakan teknis, ekonomis, sosial maupun lingkungan. Dokumen ini disusun berdasarkan Peratutan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan UKL-UPL dan SPPL. 1.1. DASAR HUKUM Penyusunan Revisi Dokumen UKL-UPL ini mengacu dan berpedoman pada peraturan dan perundangan yang berlaku, antara lain:
1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. 2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. 3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem.
4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan. 5) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 6) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 8) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 9) Undang-Undag Nomor 22 Tahun 2009 tentag Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
11) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 12) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
14) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
16) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. 17) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
18) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu
Air dan Sumber-sumber Air.
21) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2006 tentang Baku
Mutu Air Limbah.
22) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
23) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Bagi Jenis-jenis Usaha Yang sudah Berdiri.
24) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan UKL-UPL dan SPPL.
31) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).
32) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112/MENLH/2003 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik.
33) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pengambilan
Air Bawah Tanah.
34) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu
Limbah Cair.
35) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 15 tahun 2005 tentang Retribusi
perizinan ketenagakerjaan.
36) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengelolaan
ketenagakerjaan.
37) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian
Lingkungan di Provinsi Jawa Tengah.
38) Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/26/1990 tentang Baku Mutu Air
badan Air.
39) Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/133/1990 tentang Pedoman Teknis
Pengambilan Limbah Cair di Provinsi Jawa Tengah.
40) Keputusan Gubernur Jawa tengah Nomor 8 tahun 2001 tentang Baku Mutu Kualitas
Udara Ambien.
41) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Bangunan. 42) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Retribusi Ijin
Usaha Perdagangan.
43) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Kabupaten Magelang.
44) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah di Kabupaten Magelang.
45) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Retribusi Izin
Gangguan dan Izin Tempat Usaha.
46) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Ijin Usaha
Industri, Ijin Perluasan dan Tanda Daftar Industri.
47) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Ketenagakerjaan di Kabupaten Magelang.
48) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 tahun 2006 tentang Pengelolaan
kebersihan, keindahan dan Kesehatan di Kabupaten Magelang.
49) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Tanah dan Air Permukaan.
50) Peraturan Bupati Magelang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kebersihan, Keindahan dan Kesehatan di Kabupaten Magelang.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN REVISI DOKUMEN UKL-UPL Maksud penyusunan Dokumen UKL-UPL suatu usaha dan adalah untuk permasalahan lingkungan, mengantisipasi, mengendalikan
mengidentifikasi
kemungkinan dampak lingkungan yang ditimbulkan karena keberadaan dan kegiatan operasional usaha/perusahaan tersebut. 1.3. Beda AMDAL dan UKL/UPL : AMDAL = Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup berisi analisis tentang suatu usaha/pembangunan layak atau tidak terhadap dampak yang ditimbulkan tehadap lingkungan sekitarnya. Jika tidak layak Usaha/Kegiatan Pembangunan tersebut harus dihentikan sampai ditemukan solusi.. UKL-UPL= Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Tidak ada analisis yang mendetail, hanya berupa pedoman untuk menanggulangi dampak yang diperkirakan akan terjadi dari subuah usaha/kegiatan.