Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

BAB V MODULUS YOUNG KAWAT


5.1 MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melaksanakan percobaan elastisitas, mahasiswa diharapkan dapat : a. Memahami sifat-sifat elastik benda padat. b. Memahami tegangan dan regangan dari suatu bahan. c. Mengukur Modulus Young dari suatu bahan.

5.2 DASAR TEORI Sejumlah benda tersusun atas elemen-elemen dasar berbentuk atom yang terikat dalam kisi kristal yang teratur secara periodik. Gaya interaksi antara atom-atom dalam kisi bersifat tegar, sehingga secara keseluruhan benda relatif sulit untuk mengalami perubahan bentuk, meskipun mendapat gaya atau tekanan dari luar. Akan tetapi, ada benda-benda yang tersusun atas eleman-elemen dasar berbentuk molekul-molekul yang membentuk benda dengan interaksi yang lebih fleksibel. Rantai-rantai molekul ini memiliki fleksibilitas yang cukup besar untuk berubah jaraknya satu dengan yang lain dibawah pengaruh gaya atau tekanan dari luar tanpa merusak benda secara keseluruhan. Jika pengaruh luar ditiadakan, maka benda akan kembali kebentuk semula. Benda-benda ini dikategorikan mempunyai sifat elastis.

Jika pada sebuah benda yang berbentuk kotak ataupun silinder mempunyai panjang L dan luas penampang A, maka bila diberi gaya tarik F diujung-ujungnya benda akan mengalami pertambahan panjang sebesar L. Tegangan pada suatu bahan dapat dituliskan pada Persamaan 5.1 : = ....................................................................................................................(5.1) Sedangkan perubahan panjang sebagai akibat regangan dapat dituliskan dalam Persamaan 5.2 : e= ...................................................................................................................(5.2)

46

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

Dengan F adalah gaya tarik (N), A adalah luas penampang (m2), L adalah pertambahan panjang benda (m) dan L adalah panjang benda (m). Menurut Hukum Hooke, hubungan antara tegangan dan regangan diberikan dalam Persamaan 5.3 : =E atau E = ..........................................................................................(5.3)

Dengan E adalah modulus young (N/m2).

5.3

ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 5.3.1 Alat a. b. c. d. Jarum Penunjuk Skala Meteran Jangka Sorong Jangka Ukur

5.3.2 Bahan a. b. Seperangkat bandul/beban Kawat tembaga diameter 0,20 mm dan 0,25 mm

47

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

5.4 GAMBAR ALAT DAN BAHAN Gambar alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Modulus Young ini dapat dilihat pada Gambar 5.1 - 5.5 ini.

7 6 1 2 3 4

5 Gambar. 5.1 Satu set peralatan modulus elastisitas Keterangan : 1) kawat 2) ujung simpul mati 3) pangkal jarum : lilit 4) katrol 5) beban penggantung 6) jarum penunjuk 7) busur derajat

Gambar 5.2 Beban/Bandul

Gambar 5.4 Mistar

Gambar 5.3 Kawat Tembaga

Gambar 5.5 Kawat

48

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

5.5 PROSEDUR PERCOBAAN a. Memasang kawat tembaga diameter 0,20 mm dengan panjang L dengan salah satu ujungnya diikat dan ujung lainnya diberi beban/bandul. Mengukur diameter kawat A tersebut dengan menggunakan jangka sorong dan massa benda yang digantungkan. b. Mencatat perubahan panjang L pada pergeseran penunjuk jarum. c. Memberi beban lagi dan mencatat kembali massa benda dan pergeseran jarum tersebut. d. Mengulangi langkah ke 3 dengan memberi beban berturut-turut hingga terjadi renggangan yang besar. Mencatat hasil dalam sebuah tabel. e. Memplot grafik F/A terhadap L/L, sehingga diperoleh modulus young bahan. f. Mengulangi untuk beban yang dikurangi satu-persatu dan mencatat perubahan skalanya. g. Mengulangi langkah 1 s/d 5 untuk kawat tembaga diameter 0,25 mm. h. Menentukan nilai tegangan, regangan, dan modulus young dari masingmasing kawat tembaga. i. Menggambar kurva elastisitas bahan.

49

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

5.6 ALUR KERJA Untuk lebih jelasnya, prosedur percobaan Modulus Young dapat dilihat pada Gambar 5.6 berikut ini :

Mulai MEMPERSIAPKAN ALAT

MEMASANG KAWAT

MENGATUR JARUM PENUNJUK

MENGUKUR PANJANG KAWAT

MENIMBANG BEBAN MENAMBAH BEBAN SATU PERSATU MENGAMATI PERUBAHAN KAWAT & JARUM PENUNJUK

Selesai

Gambar 5.6 Alur Kerja Praktikum Modulus Young

50

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

5.7 DATA PERCOBAAN Setelah percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan didapat data-data perubahan panjang kawat dengan diameter 0,02 cm dan 0,025 cm yang ditunjukkan pada Tabel 5.1-5.5 . Tabel hasil percobaan untuk kawat berdiameter 0,02 cm : Tabel 5.1 Percobaan ke-1 A No. 1 2 3 4 (m ) 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10
-8 2

L (m) 0,6 0,6 0,6 0,6

m (kg) 0,1 0,2 0,3 0,4

F (kg m/s ) 0,980 1,96 2,94 3,92


2

L (m) 0,008 0,017 0,025 0,038

g (m/s2) 9,8 9,8 9,8 9,8

Tabel 5.2 Percobaan ke-2 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (m2) 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10
-8

L (cm) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

m (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5

F (kg m/s2) 0,49 0,98 1,47 1,96 2,45 2,94 3,43 3,92 4,41 4,9

L (m) 0,001 0,005 0,005 0,006 0,011 0,016 0,024 0,031 0,04 0,05

g (m/s2) 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8

3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8

51

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

Tabel 5.3 Percobaan ke-3 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 (m2) 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10
-8

L (m) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

m (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4

F (kg m/s2) 0,49 0,98 1,47 1,96 2,45 2,94 3,43 3,92

L (m) 0,005 0,01 0,021 0,025 0,035 0,045 0,053 0,085

g (m/s2) 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8

3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8 3,14x10-8

Tabel hasil percobaan untuk kawat berdiameter 0,025 cm : Tabel 5.4 Percobaan ke-1 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 (m ) 491x10-8 491x10-8 491x10-8 491x10-8 491x10
-8 2

L (m) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

m (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4

F (kg m/s ) 0,49 0,98 1,47 1,96 2,45 2,94 3,43 3,92
2

L (m) 0,005 0,006 0,009 0,01 0,056 0,056 0,06 0,07

g (m/s2) 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8

491x10-8 491x10-8 491x10-8

52

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

Tabel 5.5 Percobaan ke-2 A No. 1 2 3 4 5 6 (m2) 4,91x10-8 4,91x10-8 4,91x10-8 4,91x10
-8

L (m) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

m (kg) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6

F (kg m/s2) 0,98 1,96 2,94 3,92 4,9 5,88

L (m) 0,005 0,014 0,025 0,034 0,044 0,07

g (m/s2) 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8

4,91x10-8 4,91x10-8

5.8 ANALISA DATA Dari data-data hasil percobaan diatas kemudian dianalisis tegangan, regangan, dan modulus young berdasarkan data-data yang telah didapat sebelumnya yang ditunjukkan pada Tabel 5.6 - 5.10 ini serta perhitungan kesalahan relatif dan ketelitiannya. Tabel analisis data untuk kawat berdiameter 0,02 cm : Tabel 5.6 Percobaan ke-1 Massa No. 1 2 3 4 (kg) 0,1 0,2 0,3 0,4 Tegangan (=F/A) 3,12 x 107 6,24 x 107 9,36 x 107 12,48 x 107 Regangan (e=L/L) 0,013 0,028 0,041 0,063 Modulus Young (E=/e) 2,340 x 109 2,203 x 109 2,247 x 109 1,971 x 109

Barikut ini adalah perhitungan kesalahan relatif dan ketelitian berdasarkan data pada tabel di atas : E = E = E =

53

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

E = E = 0,78 x

Kesalahan Relatif (KR) KR KR

= =

x 100% x 100%

= 0,035%

Ketelitian

= 100% - KR = 100% - 0,035% = 99,965%

Tabel 5.7 Percobaan ke-2 Massa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 Tegangan (=F/A) 1,560 x 107 3,121 x 107 4,681 x 107 6,242 x 107 7,802 x 107 9,363 x 107 10,923 x 107 12,484 x 107 14,044 x 107 15,605 x 107 Regangan (e=L/L) 0,001 0,008 0,008 0,01 0,018 0,026 0,04 0,051 0,067 0,083 Modulus Young (E=/e) 9,363 x 109 3,745 x 109 5,617 x 109 6,242 x 109 4,255 x 109 3,511 x 109 2,730 x 109 2,416 x 109 2,106 x 109 1,872 x 109

Barikut ini adalah perhitungan kesalahan relatif dan ketelitian berdasarkan data pada tabel di atas : E = E =

54

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

E = E = x

E = 0,73 x 109

Kesalahan Relatif

(KR) KR KR

= =

x 100% x 100%

= 0,17%

Ketelitian

= 100% - KR = 100% - 0,17% = 99,83%

Tabel 5.8 Percobaan ke-3 Massa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 Tegangan (=F/A) 1,560 x 107 3,121 x 107 4,681 x 107 6,242 x 107 7,802 x 107 9,363 x 107 10,923 x 107 12,484 x 107 Regangan (e=L/L) 0,008 0,016 0,035 0,041 0,058 0,075 0,088 0,141 Modulus Young (E=/e) 1,872 x 109 1,872 x 109 1,337 x 109 1,498 x 109 1,337 x 109 1,248 x 109 1,236 x 109 0,881 x 109

Barikut ini adalah perhitungan kesalahan relatif dan ketelitian berdasarkan data pada tabel di atas : E = E =

55

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

E = E = E = 0,11 x 109

Kesalahan Relatif

(KR) = KR =

x 100% x 100%

KR = 0,083%

Ketelitian

= 100% - KR = 100% - 0,083% = 99,917%

Tabel analisis data untuk kawat berdiameter 0,025 cm : Tabel 5.9 Percobaan ke-1 Massa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 (kg) 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 Tegangan (=F/A) 0,998 x 107 1,997 x 107 2,996 x 107 3,994 x 107 4,993 x 107 5,992 x 107 6,991 x 107 7,989 x 107 Regangan (e=L/L) 0,008 0,01 0,015 0,016 0,093 0,093 0,1 0,116 Modulus Young (E=/e) 1,198 x 109 1,997 x 109 1,997 x 109 2,396 x 109 0,535 x 109 0,642 x 109 0,699 x 109 0,684 x 109

Barikut ini adalah perhitungan kesalahan relatif dan ketelitian berdasarkan data pada tabel di atas : E =

56

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

E = E = E = E = 0,265 x 109

Kesalahan Relatif

(KR) = KR KR =

x 100% x 100%

= 0,20%

Ketelitian

= 100% - KR = 100% - 0,20% = 99,80%

Tabel 5.10 Percobaan ke-2 Massa No. 1 2 3 4 5 6 (kg) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 Tegangan (=F/A) 1,997 x 107 3,994 x 107 5,992 x 107 7,989 x 107 9,987 x 107 11,984 x 107 Regangan (e=L/L) 0,008 0,023 0,041 0,056 0,073 0,116 Modulus Young (E=/e) 2,396 x 109 1,712 x 109 1,438 x 109 1,409 x 109 1,361 x 109 1,027 x 109

Barikut ini adalah perhitungan kesalahan relatif dan ketelitian berdasarkan data pada tabel di atas : E = E =

57

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

E = E = 0,036 x 109

Kesalahan Relatif (KR) KR KR

= =

x 100% x 100%

= 0,023%

Ketelitian

= 100% - KR = 100% - 0,023% = 99,977%

5.9 KURVA ELASTISITAS BAHAN Berikut ini adalah perubahan tegangan dan regangan pada kawat dengan diameter 0,02 cm dan 0,025 cm yang ditunjukkan pada Gambar 5.7-5.11 ini.

Grafik elastisitas bahan untuk kawat berdiameter 0,02 cm :

Modulus Young
140000000 120000000 Tegangan (=F/A) 100000000 80000000 60000000 40000000 20000000 0 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 Regangan (e=L/L)

Gambar 5.7 Grafik Elastisitas Bahan Pada Percobaan ke-1

58

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

Modulus Young
180000000 160000000 Tegangan (=F/A) 140000000 120000000 100000000 80000000 60000000 40000000 20000000 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 Regangan (e=L/L)

Gambar 5.8 Grafik Elastisitas Bahan Pada Percobaan ke-2

Modulus Young
140000000 120000000 Tegangan (=F/A) 100000000 80000000 60000000 40000000 20000000 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 Regangan (e=L/L)

Gambar 5.9 Grafik Elastisitas Bahan Pada Percobaan ke-3

59

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

Kurva elastisitas bahan untuk kawat berdiameter 0,025 cm :

Modulus Young
90000000 80000000 70000000 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 Regangan (e=L/L) Tegangan (=F/A)

Gambar 5.10 Grafik Elastisitas Bahan Pada Percobaan ke-1

Modulus Young
140000000 120000000 Tegangan (=F/A) 100000000 80000000 60000000 40000000 20000000 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 Regangan (e=L/L)

Gambar 5.11 Grafik Elastisitas Bahan Pada Percobaan ke-2

60

Laporan Praktikum Fisika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil 2011 Kelompok G

BAB 5 Modulus Young

5.10 KESIMPULAN Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa besar modulus young dari tiap-tiap kawat tembaga berbeda-beda hal tersebut dipengaruhi oleh diameter kawat dan besarnya beban yang diberikan. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa : 1) Apabila suatu bahan diberi gaya, maka bahan tersebut mengalami pertambahan panjang. 2) Besarnya pertambahan panjang : a. b. c. d. Berbanding lurus dengan gaya yang diberikan. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula. Berbanding terbalik dengan luas penampang bahan. Tergantung pada massa beban.

Aplikasi dalam teknik sipil : 1) Menentukan kualitas suatu bahan (apakah bahan itu mudah patah atau tidak). 2) Menentukan beban maksimum yang akan ditahan. 3) Mengetahui berapa besar beban yang disangga oleh kayu pada kuda-kuda bangunan. 4) Mengetahui kekuatan tegangan dan regangan tarik baja.

61

Anda mungkin juga menyukai