Anda di halaman 1dari 5

F. Fokus Keperawatan 1. Data dasar pengkajian pasien menurut Doengoes (1999, hal 997 999) adalah: a.

. Aktivitas/istirahat Gejala: 1) Kelemahan atau keletihan 2) Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur. b. Sirkulasi Gejala: 1) Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja 2) Perubahan pada tekanan darah c. Integritas ego Gejala: 1) Faktor stress dan cara mengatasi stress 2) Masalah tentang perubahan dalam penampilan 3) Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya Tanda: Menyangkal, menarik diri, marah d. Eliminasi Gejala: 1) Perubahan pada pola defekasi 2) Perubahan eliminasi urinarius Tanda: Perubahan pada bising usus, distensi abdomen e. Makanan/cairan Gejala: 1) Kebiasaan diit buruk 2) Anoreksia

3) Intoleransi aktivitas 4) Perubahan pada berat badan Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, oedema f. Neurosensori Gejala: Pusing, sinkope g. Nyeri/kenyamanan Gejala: Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi h. Pernapasan Gejala: Merokok i. Keamanan Gejala: 1) Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen 2) Pemajanan matahari lama Tanda: 1) Demam 2) Ruam kulit, ulserasi j. Seksualitas Gejala: 1) Masalah seksual 2) Pasangan seks multiple k. Interaksi sosial Gejala: 1) Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung

2) Riwayat perkawinan l. Penyuluhan/pembelajaran 1) Riwayat kanker pada keluarga 2) Riwayat pengobatan 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Colostomy Post Biopsy Tumor Rectum, penulis mengambil literatur diagnosa keperawatan Doengoes (2000) maka diagnosa aktual dan potensial yang mungkin muncul adalah sebagai berikut: a. Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan. b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kulit. c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri. d. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. 3. Perencanaan Keperawatan a. Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan Tujuan : Melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, menunjukkan ekspresi wajah rileks. Rencana tindakan : 1) Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0 10) Rasional : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan. Perubahan pada karakteristik nyeri menunjukkan terjadinya infeksi, memerlukan upaya evaluasi medik dan intervensi. 2) Berikan tindakan kenyamanan Rasional : Meningkatkan relaksasi, menurunkan ketegangan otot dan kelelahan umum. 3) Ubah posisi dengan sering dan rentang gerak pasif dan aktif Rasional : Gerakan dan latihan menurunkan kekakuan sendi dan kelelahan otot. 4) Motivasi ekspresikan perasaan nyeri Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping. b. Kerusakan integritas kulit berhubungan interupsi mekanis pada kulit Tujuan : Mencapai penyembuhan luka.

Rencana tindakan : 1) Berikan penguatan balutan awal/penggantian sesuai indikasi Rasional : Lindungi luka dari perlukaan mekanis dan kontaminasi. 2) Lepaskan perekat (sesuai arah rambut) dan pembalut pada waktu mengganti Rasional : Mengurangi resiko trauma kulit dan gangguan pada luka. 3) Gunakan perekat yang halus untuk menutup luka yang membutuhkan pergantian balutan yang sering Rasional : Menurunkan resiko terjadinya trauma kulit dan memberikan perlindungan tambahan untuk kulit atau jaringan halus. 4) Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka Rasional : Menurunnya cairan menandakan adanya evolusi dari proses penyembuhan. c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Tujuan : Menunjukkan keinginan berpartisipasi dalam aktivitas, mampu melakukan aktivitas. Rencana tindakan : 1) Motivasi partisipasi pasien dalam aktivitas sesuai kemampuan individu Rasional : Meningkatkan kemandirian. 2) Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh ketidaknyamanan Rasional : Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri tentang keterbatasan fisik, memerlukan intervensi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan. 3) Bantu pasien dalam rentang gerak aktif/pasif Rasional : Meningkatkan aliran darah ke otot untuk meningkatkan tonus otot. d. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kulit yang rusak Tujuan : Mengidentifikasi faktor resiko dan intervensi untuk mengurangi potensial infeksi. Rencana tindakan : 1) Awasi tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernapasan cepat Rasional : Pasien yang mengalami pembedahan beresiko untuk syok bedah atau septik sehubungan dengan manipulasi/ instrumentasi. 2) Lakukan pencucian tangan dan perawatan luka aseptik Rasional : Menurunkan resiko penyebaran infeksi.

3) Observasi daerah luka operasi Rasional : Adanya luka meningkatkan resiko untuk infeksi yang diindikasikan dengan eritema. 4) Ganti balutan dengan sering membersihkan dan mengeringkan kulit Rasional : Balutan basah menyebabkan kulit iritasi dan media untuk pertumbuhan bakteri. 5) Berikan antibiotik Rasional : Mungkin diberikan secara provilaktif atau menurunkan jumlah organisme untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya. e. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi Tujuan : Mengatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan, melakukan pola hidup dan berpartisipasi pada program pengobatan. Rencana tindakan : 1) Kaji proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datang Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi. 2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi dan pemasukan cairan yang adekuat Rasional : Memberikan nutrisi optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk meningkatkan regenerasi jaringan/proses penyembuhan. 3) Tinjau ulang untuk menunjukkan perawatan luka/balutan Rasional : Meningkatkan kompetensi perawatan diri dan meningkatkan kemandirian.

4) Rekomendasi rencana/latihan progresif Rasional : Meningkatkan pengembalian ke fungsi normal dan meningkatkan perasaan sehat.

Anda mungkin juga menyukai