html PROSES PEMBENTUKAN URINE Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi. 1. Penyaringan (filtrasi) Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya 2. Penyerapan kembali (reabsorbsi) Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zatzat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea. 3. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipe dia.org/wiki/Urea
pembentukan urea
Urea atau karbamid adalah senyawa organik dengan rumus kimia ( N H 2) 2 C O . The molecule has two amine (-NH 2 ) groups joined by a carbonyl (C=O) functional group . Molekul ini memiliki dua amina (-NH 2) kelompok bergabung oleh karbonil (C = O) kelompok fungsional . Urea serves an important role in the metabolism of nitrogen-containing compounds by animals and is the main nitrogen-containing substance in the urine of mammals . Urea melayani peran penting dalam metabolisme nitrogen yang mengandung senyawa oleh hewan dan merupakan zat yang mengandung nitrogen utama dalam urin dari mamalia . It is solid, colourless, and odorless (although the ammonia which it gives off in the presence of water, including water vapor in the air, has a strong odor). Ini adalah padat, tidak berwarna, dan tidak berbau (walaupun amonia yang memberi dari dalam kehadiran air, termasuk uap air di udara, memiliki bau yang kuat). It is highly soluble in water and non-toxic. Hal ini sangat larut dalam air dan tidak beracun. Dissolved in water it is neither acidic nor alkaline . Dilarutkan dalam air yang tidak asam atau basa . The body uses it in many processes, most notably nitrogen excretion. Tubuh menggunakan dalam banyak proses, terutama ekskresi nitrogen. Urea is widely used in fertilizers as a convenient source of nitrogen. Urea yang banyak digunakan dalam pupuk sebagai sumber nitrogen nyaman. Urea is also an important raw material for the chemical industry . Urea juga merupakan penting bahan baku bagi industri kimia . The synthesis of this organic compound by Friedrich Whler in 1828 from an inorganic precursor was an important milestone in the development of organic chemistry, as it showed for the first time that a molecule found in living organisms could be synthesized in the lab without biological starting materials. Sintesis dari senyawa organik oleh Friedrich Whler pada tahun 1828 dari pendahulu anorganik merupakan tonggak penting dalam pengembangan kimia organik, karena menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sebuah molekul yang ditemukan dalam organisme hidup dapat disintesis di laboratorium tanpa bahan awal biologi . The terms urea and carbamide are also used for a class of chemical compounds sharing the same functional group RR'N-CO-NRR', namely a carbonyl group attached to two organic amine residues. Urea Syarat dan karbamid juga digunakan untuk kelas senyawa kimia berbagi sama kelompok fungsional RR'N-CO-NRR ', yaitu gugus karbonil melekat pada dua residu amina organik. Example include carbamide peroxide , allantoin , and hydantoin . Contoh termasuk peroksida karbamid , allantoin , dan hydantoin . Ureas are closely related to biurets and related in structure to amides , carbamates , diimides , carbodiimides , and thiocarbamides . Urea terkait erat dengan biurets dan terkait dengan struktur amida , karbamat , diimides , carbodiimides , dan thiocarbamides .
Contents Isi
1 History 1 Sejarah 2 Physiology 2 Fisiologi o 2.1 In humans 2.1 Pada manusia o 2.2 In other species 2.2 Dalam spesies lainnya 3 Uses 3 Menggunakan o 3.1 Agriculture 3.1 Pertanian o 3.2 Chemical industry 3.2 Industri kimia o 3.3 Automobile systems 3.3 Automobile sistem o 3.4 Other commercial uses 3.4 Kegunaan lain komersial o 3.5 Laboratory uses 3.5 Laboratorium menggunakan o 3.6 Medical use 3.6 medis menggunakan o 3.7 Analysis 3.7 Analisis 4 Terrorism 4 Terorisme 5 Synthetic production 5 sintetik produksi o 5.1 Industrial methods 5.1 Metode Industri o 5.2 Laboratory processes 5.2 Laboratorium proses 6 Chemical properties 6 Sifat kimia o 6.1 Molecular and crystal structure 6.1 Molekul dan struktur kristal o 6.2 Reactions 6.2 Reaksi 7 Safety 7 Keamanan 8 References 8 Referensi 9 External links 9 Pranala luar
This was the first time an organic compound was artificially synthesized from inorganic starting materials, without the involvement of living organisms. Ini adalah pertama kalinya senyawa organik artifisial disintesis dari bahan awal anorganik, tanpa keterlibatan hidup organisme. The results of this experiment implicitly discredited vitalism : the theory that the chemicals of living organisms are fundamentally different from inanimate matter. Hasil penelitian ini secara implisit mendiskreditkan vitalisme : teori bahwa bahan kimia organisme hidup pada dasarnya berbeda dari benda mati. This insight was important for the development of organic chemistry . wawasan ini penting untuk pengembangan kimia organik . His discovery prompted Whler to write triumphantly to Berzelius : "I must tell you that I can make urea without the use of kidneys, either man or dog. Ammonium cyanate is urea." Penemuannya Whler diminta untuk menulis
penuh kemenangan untuk Berzelius : "Saya harus memberitahu Anda bahwa saya dapat membuat urea tanpa menggunakan ginjal, baik laki-laki atau anjing. Amonium. cyanate adalah urea" For this discovery, Whler is considered by many the father of organic chemistry. Untuk penemuan ini, Whler dianggap oleh banyak ayah dari kimia organik.
Reference ranges for blood tests , comparing blood content of urea (shown in yellow) with other constituents. Referensi rentang untuk tes darah , membandingkan isi darah urea (ditunjukkan dengan warna kuning) dengan konstituen lainnya.
The same information, shown in molarity rather than mass. Informasi yang sama, ditunjukkan dalam molaritas daripada massa.
Amino acids from ingested food which are not used for the synthesis of proteins and other biological substances are oxidized by the body, yielding urea and carbon dioxide, as an alternative source of energy. [ 3 ] The oxidation pathway starts with the removal of the amino group by a transaminase , the amino group is then fed into the urea cycle. Asam amino dari makanan dicerna yang tidak digunakan untuk sintesis protein dan zat-zat biologis lainnya dioksidasi oleh tubuh, menghasilkan urea dan karbon dioksida, sebagai sumber energi alternatif.
[3]
Jalur oksidasi dimulai dengan penghapusan amino kelompok dengan transaminase , gugus amino ini kemudian dimasukkan ke dalam siklus urea. Ammonia (NH 3 ) is another common byproduct of the metabolism of nitrogenous compounds. Amonia (NH 3) merupakan produk sampingan umum dari metabolisme senyawa nitrogen. Ammonia is smaller, more volatile and more mobile than urea. Amoniak lebih kecil, lebih stabil dan lebih mobile dari urea. If allowed to accumulate, ammonia would raise the pH in cells to toxic levels. Jika dibiarkan menumpuk, amonia akan meningkatkan pH dalam sel ke tingkat beracun. Therefore many organisms convert ammonia to urea, even though this synthesis has a net energy cost. Oleh karena itu banyak organisme mengkonversi amonia menjadi urea, meskipun sintesis ini memiliki biaya energi bersih. Being practically neutral and highly soluble in water, urea is a safe vehicle for the body to transport and excrete excess nitrogen. Menjadi netral praktis dan sangat mudah larut dalam air, urea adalah kendaraan yang aman bagi tubuh untuk mengangkut dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. In water, the amine groups undergo slow displacement by water molecules, producing ammonia and carbonate anion. Dalam air, kelompok amina mengalami perpindahan lambat oleh molekul air, amonia memproduksi dan anion karbonat. For this reason, old, stale urine has a stronger odor than fresh urine. Untuk alasan ini, tua, urin basi memiliki bau yang kuat dari urin segar.
Mekanisme ini penting untuk mencegah hilangnya air, untuk menjaga tekanan darah , dan untuk menjaga konsentrasi yang sesuai natrium ion dalam plasma darah.
dari urease) untuk nitrit, suatu proses disebut nitrifikasi [5] . Nitrite-oxidizing bacteria, especially, Nitrobacter , oxidize nitrite to nitrate, which is extremely mobile in soils and is a major cause of water pollution from agriculture. Nitrit-oxidizing bakteri, terutama, Nitrobacter , mengoksidasi nitrit menjadi nitrat, yang sangat mobile dalam tanah dan merupakan penyebab utama pencemaran air dari pertanian. Ammonia and nitrate are readily absorbed by plants, and are the dominant sources of nitrogen for plant growth. Amonia dan nitrat yang mudah diserap oleh tanaman, dan merupakan sumber dominan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Urea is also used in many multi-component solid fertilizer formulations. Urea juga digunakan di banyak formulasi multi-komponen pupuk padat. Urea is highly soluble in water and is, therefore, also very suitable for use in fertilizer solutions (in combination with ammonium nitrate : UAN ), eg, in 'foliar feed' fertilizers. Urea sangat larut dalam air dan karena itu, juga sangat cocok untuk digunakan dalam larutan pupuk (dalam kombinasi dengan amonium nitrat : UAN ), misalnya, pupuk 'pakan daun' di. For fertilizer use, granules are preferred over prills because of their narrower particle size distribution which is an advantage for mechanical application. Untuk penggunaan pupuk, butiran lebih disukai lebih dari prills karena sempit distribusi ukuran partikel mereka yang merupakan keuntungan untuk aplikasi mekanis. The most common impurity of synthetic urea is biuret , which impairs plant growth. Yang paling umum pengotor urea sintetis biuret , yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Urea is usually spread at rates of between 40 and 300 kg/ha but rates vary. Urea biasanya tersebar di tingkat antara 40 dan 300 kg / ha namun tingkat bervariasi. Smaller applications incur lower losses due to leaching. aplikasi yang lebih kecil mengalami kerugian yang lebih rendah karena pencucian. During summer, urea is often spread just before, or during rain to minimize losses from volatilization (process wherein nitrogen is lost to the atmosphere as ammonia gas). Selama musim panas, urea sering menyebar tepat sebelum, atau selama hujan untuk meminimalkan kerugian dari penguapan (proses dimana nitrogen yang hilang ke atmosfer sebagai gas amonia). Urea is not compatible with other fertilizers. Urea tidak kompatibel dengan pupuk lainnya. Because of the high nitrogen concentration in urea, it is very important to achieve an even spread. Karena tinggi konsentrasi nitrogen urea, sangat penting untuk mencapai bahkan menyebar. The application equipment must be correctly calibrated and properly used. Peralatan aplikasi harus secara benar dikalibrasi dan digunakan. Drilling must not occur on contact with or close to seed, due to the risk of germination damage. Pemboran tidak harus terjadi pada kontak dengan atau dekat dengan benih, karena resiko kerusakan perkecambahan. Urea dissolves in water for application as a spray or through irrigation systems. Urea larut dalam air dapat diaplikasikan untuk semprotan atau melalui sistem irigasi. In grain and cotton crops, urea is often applied at the time of the last cultivation before planting. Pada tanaman biji-bijian dan kapas, urea sering diterapkan pada saat budidaya terakhir sebelum tanam. In high rainfall areas and on sandy soils (where nitrogen can be lost through leaching) and where good in-season rainfall is expected, urea can be side- or top-dressed during the growing season. Di daerah curah hujan tinggi dan pada tanah berpasir (dimana nitrogen bisa hilang melalui pencucian) dan mana yang baik di musim hujan diharapkan, urea dapat samping atau atas-berpakaian selama musim pertumbuhan. Top-dressing is also popular on pasture and
forage crops. Top-dressing juga populer di tanaman rumput dan hijauan. In cultivating sugarcane, urea is side-dressed after planting, and applied to each ratoon crop. Dalam budidaya tebu, urea adalah sisi-berpakaian setelah tanam, dan diterapkan untuk setiap ratoon tanaman. In irrigated crops, urea can be applied dry to the soil, or dissolved and applied through the irrigation water. Pada tanaman irigasi, urea dapat diterapkan kering ke dalam tanah, atau dilarutkan dan diterapkan melalui air irigasi. Urea will dissolve in its own weight in water, but it becomes increasingly difficult to dissolve as the concentration increases. Urea akan larut dalam beratnya sendiri dalam air, tetapi menjadi semakin sulit untuk membubarkan sebagai meningkatkan konsentrasi. Dissolving urea in water is endothermic, causing the temperature of the solution to fall when urea dissolves. Pembubaran urea dalam air adalah endotermik, menyebabkan suhu solusi untuk jatuh ketika urea larut. As a practical guide, when preparing urea solutions for fertigation (injection into irrigation lines), dissolve no more than 30 kg urea per 100 L water. Sebagai panduan praktis, ketika mempersiapkan solusi urea untuk fertigasi (injeksi ke jalur irigasi), tidak larut dari 30 kg urea lebih per 100 L air. In foliar sprays, urea concentrations of 0.5% 2.0% are often used in horticultural crops. Dalam semprotan daun, urea konsentrasi 0,5% - 2,0% yang sering digunakan pada tanaman hortikultura. Low- biuret grades of urea are often indicated. Rendah- biuret nilai urea sering ditunjukkan. Urea absorbs moisture from the atmosphere and therefore is typically stored either in closed/sealed bags on pallets, or, if stored in bulk, under cover with a tarpaulin. Urea menyerap kelembaban dari atmosfer dan oleh karena itu biasanya disimpan baik dalam kantong tertutup / disegel pada palet, atau, jika disimpan dalam jumlah besar, di bawah tutup dengan terpal. As with most solid fertilizers, storage in a cool, dry, well-ventilated area is recommended. Seperti pupuk yang paling padat, penyimpanan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik dianjurkan.
Various plastics , especially the urea-formaldehyde resins . Berbagai plastik , terutama resin urea-formaldehida . Various adhesives , such as urea-formaldehyde or the urea-melamine-formaldehyde used in marine plywood . Berbagai perekat , seperti urea-formaldehida atau urea-melaminformaldehida digunakan di laut kayu lapis . Potassium cyanate , another industrial feedstock. Kalium cyanate , bahan baku industri lainnya. Urea nitrate , an explosive. Urea nitrat , bahan peledak.
Urea is used in SNCR and SCR reactions to reduce the NO x pollutants in exhaust gases from combustion from diesel , dual fuel, and lean-burn natural gas engines. Urea digunakan dalam SNCR dan SCR reaksi untuk mengurangi NO x polutan dalam gas buang dari pembakaran dari diesel , bahan bakar ganda, dan ramping-bakar gas alam mesin. The BlueTec system, for example, injects water-based urea solution into the exhaust system. The BlueTEC sistem, misalnya, menyuntikkan berdasarkan urea solusi-air ke dalam sistem pembuangan. The ammonia produced by the hydrolysis of the urea reacts with the nitrogen oxide emissions and is converted into nitrogen and water within the catalytic converter. Amoniak yang dihasilkan oleh hidrolisis urea bereaksi dengan emisi oksida nitrogen dan diubah menjadi nitrogen dan air dalam catalytic converter.
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-1.html
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.
SPESIMEN
Urinalisis yang akurat dipengaruhi oleh spesimen yang berkualitas. Sekresi vagina, perineum dan uretra pada wanita, dan kontaminan uretra pada pria dapat mengurangi mutu temuan laboratorium. Mukus, protein, sel, epitel, dan mikroorganisme masuk ke dalam sistem urine dari uretra dan jaringan sekitarnya. Oleh karena itu pasien perlu diberitahu agar membuang beberapa millimeter pertama urine sebelum mulai menampung urine. Pasien perlu membersihkan daerah genital sebelum berkemih. Wanita yang sedang haid harus memasukkan tampon yang bersih sebelum menampung specimen. Kadang-kadang diperlukan kateterisasi untuk memperoleh spesimen yang tidak tercemar. Meskipun urine yang diambil secara acak (random) atau urine sewaktu cukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang paling bagus. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsure-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Gunakan wadah yang bersih untuk menampung spesimen urin. Hindari sinar matahari langsung pada waktu menangani spesimen urin. Jangan gunakan urin yang mengandung antiseptik. Lakukan pemeriksaan dalam waktu satu jam setelah buang air kecil. Penundaan pemeriksaan terhadap spesimen urine harus dihindari karena dapat mengurangi validitas hasil. Analisis harus dilakukan selambat-lambatnya 4 jam setelah pengambilan spesimen. Dampak dari penundaan pemeriksan antara lain : unsur-unsur berbentuk dalam sedimen mulai mengalami kerusakan dalam 2 jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat mengendap sehingga mengaburkan pemeriksaan mikroskopik elemen lain, bilirubin dan urobilinogen dapat mengalami oksidasi bila terpajan sinar matahari, bakteri berkembangbiak dan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan mikrobiologik dan pH, glukosa mungkin turun, dan badan keton, jika ada, akan menguap.
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIK
Urinalisis dimulai dengan mengamati penampakan makroskopik : warna dan kekeruhan. Urine normal yang baru dikeluarkan tampak jernih sampai sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh pigmen urokrom dan urobilin. Intensitas warna sesuai dengan konsentrasi urine; urine encer hampir tidak berwarna, urine pekat berwarna kuning tua atau sawo matang. Kekeruhan biasanya terjadi karena kristalisasi atau pengendapan urat (dalam urine asam) atau fosfat (dalam urine basa). Kekeruhan juga bisa disebabkan oleh bahan selular berlebihan atau protein dalam urin. Volume urine normal adalah 750-2.000 ml/24hr. Pengukuran volume ini pada pengambilan acak (random) tidak relevan. Karena itu pengukuran volume harus dilakukan secara berjangka selama 24 jam untuk memperoleh hasil yang akurat. Kelainan pada warna, kejernihan, dan kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin (hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit dalam tubuh. Obatobatan tertentu juga dapat mengubah warna urin. Kencing berbusa sangat mungkin mewakili jumlah besar protein dalam urin (proteinuria). Beberapa keadaan yang menyebabkan warna urine adalah :
Merah : Penyebab patologik : hemoglobin, mioglobin, porfobilinogen, porfirin. Penyebab nonpatologik : banyak macam obat dan zat warna, bit, rhubab (kelembak), senna. Oranye : Penyebab patologik : pigmen empedu. Penyebab nonpatologik : obat untuk infeksi saliran kemih (piridium), obat lain termasuk fenotiazin. Kuning : Penyebab patologik : urine yang sangat pekat, bilirubin, urobilin. Penyebab nonpatologik : wotel, fenasetin, cascara, nitrofurantoin. Hijau : Penyebab patologik : biliverdin, bakteri (terutama Pseudomonas). Penyebab nonpatologik : preparat vitamin, obat psikoaktif, diuretik. Biru : tidak ada penyebab patologik. Pengaruh obat : diuretik, nitrofuran. Coklat : Penyebab patologik : hematin asam, mioglobin, pigmen empedu. Pengaruh obat : levodopa, nitrofuran, beberapa obat sulfa. Hitam atau hitam kecoklatan : Penyebab patologik : melanin, asam homogentisat, indikans, urobilinogen, methemoglobin. Pengaruh obat : levodopa, cascara, kompleks besi, fenol.
ANALISIS
DIPSTICK
Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa. Urine Dip merupakan analisis kimia cepat untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit esterase.
Prosedur
Tes
Ambil hanya sebanyak strip yang diperlukan dari wadah dan segera tutup wadah. Celupkan strip reagen sepenuhnya ke dalam urin selama dua detik. Hilangkan kelebihan urine dengan menyentuhkan strip di tepi wadah spesimen atau dengan meletakkan strip di atas secarik kertas tisu. Perubahan warna diinterpretasikan dengan membandingkannya dengan skala warna rujukan, yang biasanya ditempel pada botol/wadah reagen strip. Perhatikan waktu reaksi untuk setiap item. Hasil pembacaan mungkin tidak akurat jika membaca terlalu cepat atau terlalu lambat, atau jika pencahayaan kurang. Pembacaan dipstick dengan instrument otomatis lebih dianjurkan untuk memperkecil kesalahan dalam pembacaan secara visual. Pemakaian reagen strip haruslah dilakukan secara hati-hati. Oleh karena itu harus diperhatikan cara kerja dan batas waktu pembacaan seperti yang tertera dalam leaflet. Setiap habis mengambil 1 batang reagen strip, botol/wadah harus segera ditutup kembali dengan rapat, agar terlindung dari kelembaban, sinar, dan uap kimia. Setiap strip harus diamati sebelum digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan warna.
Glukosa Kurang dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun. Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. Namun,
glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus. Untuk pengukuran glukosa urine, reagen strip diberi enzim glukosa oksidase (GOD), peroksidase (POD) dan zat warna.
Protein Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal. Normal ekskresi protein urine biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl dalam setiap satu spesimen. Lebih dari 10 mg/ml didefinisikan sebagai proteinuria. Sejumlah kecil protein dapat dideteksi dari individu sehat karena perubahan fisiologis. Selama olah raga, stres atau diet yang tidak seimbang dengan daging dapat menyebabkan protein dalam jumlah yang signifikan muncul dalam urin. Pra-menstruasi dan mandi air panas juga dapat menyebabkan jumlah protein tinggi. Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin. Peningkatan ekskresi albumin merupakan petanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkan karena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan peningkatan ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petanda yang sensitif untuk beberapa tipe penyakit tubulointerstitiel. Dipsticks mendeteksi protein dengan indikator warna Bromphenol biru, yang sensitif terhadap albumin tetapi kurang sensitif terhadap globulin, protein Bence-Jones, dan mukoprotein.
Bilirubin Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urine adalah bilirubin direk (terkonjugasi), karena tidak terkait dengan albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah meningkat. Bilirubinuria dijumpai pada ikterus parenkimatosa (hepatitis infeksiosa, toksik hepar), ikterus obstruktif, kanker hati (sekunder), CHF disertai ikterik.
Urobilinogen Empedu yang sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi mencapai area duodenum, tempat bakteri dalam usus mengubah bilirubin menjadi urobilinogen. Sebagian besar urobilinogen berkurang di faeses; sejumlah besar kembali ke hati melalui aliran darah, di sini urobilinogen diproses ulang menjadi empedu; dan kira-kira sejumlah 1% diekskresikan ke dalam urine oleh ginjal.
Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila fungsi sel hepar menurun atau terdapat kelebihan urobilinogen dalam saluran gastrointestinal yang melebehi batas kemampuan hepar untuk melakukan rekskresi. Urobilinogen meninggi dijumpai pada : destruksi hemoglobin berlebihan (ikterik hemolitika atau anemia hemolitik oleh sebab apapun), kerusakan parenkim hepar (toksik hepar, hepatitis infeksiosa, sirosis hepar, keganasan hepar), penyakit jantung dengan bendungan kronik, obstruksi usus, mononukleosis infeksiosa, anemia sel sabit. Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik obstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah (jumlah empedu yang dihasilkan hanya sedikit), penyakit inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat. Hasil positif juga dapat diperoleh setelah olahraga atau minum atau dapat disebabkan oleh kelelahan atau sembelit. Orang yang sehat dapat mengeluarkan sejumlah kecil urobilinogen.
Keasaman
(pH)
Filtrat glomerular plasma darah biasanya diasamkan oleh tubulus ginjal dan saluran pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar 6 di final urin. Namun, tergantung pada status asam-basa, pH kemih dapat berkisar dari 4,5 8,0. pH bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan; bersifat basa setelah makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urine pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebih asam. Obat-obatan tertentu dan penyakit gangguan keseimbangan asam-basa jug adapt mempengaruhi pH urine. Urine yang diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu lama, maka pH akan berubah menjadi basa. Urine basa dapat memberi hasil negatif atau tidak memadai terhadap albuminuria dan unsureunsur mikroskopik sedimen urine, seperti eritrosit, silinder yang akan mengalami lisis. pH urine yang basa sepanjang hari kemungkinan oleh adanya infeksi. Urine dengan pH yang selalu asam dapat menyebabkan terjadinya batu asam urat. Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi pH urine :
pH basa : setelah makan, vegetarian, alkalosis sistemik, infeksi saluran kemih (Proteus atau Pseudomonas menguraikan urea menjadi CO2 dan ammonia), terapi alkalinisasi, asidosis tubulus ginjal, spesimen basi. pH asam : ketosis (diabetes, kelaparan, penyakit demam pada anak), asidosis sistemik (kecuali pada gangguan fungsi tubulus, asidosis respiratorik atau metabolic memicu pengasaman urine dan meningkatkan ekskresi NH4+), terapi pengasaman.
Berat
Jenis
(Specific
Gravity,
SG)
Berat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur konsentrasi zat terlarut)
mengukur kepadatan air seni serta dipakai untuk menilai kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin. Spesifik gravitasi antara 1,005 dan 1,035 pada sampel acak harus dianggap wajar jika fungsi ginjal normal. Nilai rujukan untuk urine pagi adalah 1,015 1,025, sedangkan dengan pembatasan minum selama 12 jam nilai normal > 1,022, dan selama 24 jam bisa mencapai 1,026. Defek fungsi dini yang tampak pada kerusakan tubulus adalah kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine. BJ urine yang rendah persisten menunjukkan gangguan fungsi reabsorbsi tubulus. Nokturia dengan ekskresi urine malam > 500 ml dan BJ kurang dari 1.018, kadar glukosa sangat tinggi, atau mungkin pasien baru-baru ini menerima pewarna radiopaque kepadatan tinggi secara intravena untuk studi radiografi, atau larutan dekstran dengan berat molekul rendah. Kurangi 0,004 untuk setiap 1% glukosa untuk menentukan konsentrasi zat terlarut non-glukosa.
Darah
(Blood)
Pemeriksaan dengan carik celup akan memberi hasil positif baik untuk hematuria, hemoglobinuria, maupun mioglobinuria. Prinsip tes carik celup ialah mendeteksi hemoglobin dengan pemakaian substrat peroksidase serta aseptor oksigen. Eritrosit yang utuh dipecah menjadi hemoglobin dengan adanya aktivitas peroksidase. Hal ini memungkinkan hasil tidak sesuai dengan metode mikroskopik sedimen urine. Hemoglobinuria sejati terjadi bila hemoglobin bebas dalam urine yang disebabkan karena danya hemolisis intravaskuler. Hemolisis dalam urine juga dapat terjadi karena urine encer, pH alkalis, urine didiamkan lama dalam suhu kamar. Mioglobinuria terjadi bila mioglobin dilepaskan ke dalam pembuluh darah akibat kerusakan otot, seperti otot jantung, otot skeletal, juga sebagai akibat dari olah raga berlebihan, konvulsi. Mioglobin memiliki berat molekul kecil sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresi ke dalam urine. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
Hasil positif palsu dapat terjadi bila urine tercemar deterjen yang mengandung hipoklorid atau peroksida, bila terdapat bakteriuria yang mengandung peroksidase. Hasil negatif palsu dapat terjadi bila urine mengandung vitamin C dosis tinggi, pengawet formaldehid, nitrit konsentrasi tinggi, protein konsentrasi tinggi, atau berat jenis sangat tinggi. dari wanita yang sedang menstruasi dapat memberikan hasil positif.
Urine
Keton
Badan keton (aseton, asam aseotasetat, dan asam -hidroksibutirat) diproduksi untuk menghasilkan energi saat karbohidrat tidak dapat digunakan. Asam aseotasetat dan asam -hidroksibutirat merupakan bahan bakar respirasi normal dan sumber energi penting terutama untuk otot jantung dan korteks ginjal. Apabila kapasitas jaringan untuk menggunakan keton sudah mencukupi maka akan diekskresi ke dalam urine, dan apabila kemampuan ginjal untuk mengekskresi keton telah melampaui batas, maka terjadi ketonemia. Benda keton yang dijumpai di urine terutama adalah aseton dan asam asetoasetat. Ketonuria disebabkan oleh kurangnya intake karbohidrat (kelaparan, tidak seimbangnya diet tinggi lemak dengan rendah karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat (kelainan gastrointestinal), gangguan metabolisme karbohidrat (mis. diabetes), sehingga tubuh mengambil kekurangan energi dari lemak atau protein, febris.
Nitrit Di dalam urine orang normal terdapat nitrat sebagai hasil metabolisme protein, yang kemudian jika terdapat bakteri dalam jumlah yang signifikan dalam urin (Escherichia coli, Enterobakter, Citrobacter, Klebsiella, Proteus) yang megandung enzim reduktase, akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Hal ini terjadi bila urine telah berada dalam kandung kemih minimal 4 jam. Hasil negative bukan berarti pasti tidak terdapat bakteriuria sebab tidak semua jenis bakteri dapat membentuk nitrit, atau urine memang tidak mengandung nitrat, atau urine berada dalam kandung kemih kurang dari 4 jam. Disamping itu, pada keadaan tertentu, enzim bakteri telah mereduksi nitrat menjadi nitrit, namun kemudian nitrit berubah menjadi nitrogen. Spesimen terbaik untuk pemeriksaan nitrit adalah urine pagi dan diperiksa dalam keadaan segar, sebab penundaan pemeriksaan akan mengakibatkan perkembang biakan bakteri di luar saluran kemih, yang juga dapat menghasilkan nitrit. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
Hasil positif palsu karena metabolisme bakteri in vitro apabila pemeriksaan tertunda, urine merah oleh sebab apapun, pengaruh obat (fenazopiridin). Hasil negatif palsu terjadi karena diet vegetarian menghasilkan nitrat dalam jumlah cukup banyak, terapi antibiotik mengubah metabolisme bakteri, organism penginfeksi mungkin tidak mereduksi nitrat, kadar asam askorbat tinggi, urine tidak dalam kandung kemih selama 4-6 jam, atau berat jenis urine tinggi.
Lekosit
esterase
Lekosit netrofil mensekresi esterase yang dapat dideteksi secara kimiawi. Hasil tes lekosit esterase positif mengindikasikan kehadiran sel-sel lekosit (granulosit), baik secara utuh atau sebagai sel yang lisis.
Limfosit tidak memiliki memiliki aktivitas esterase sehingga tidak akan memberikan hasil positif. Hal ini memungkinkan hasil mikroskopik tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan carik celup. Temuan laboratorium negatif palsu dapat terjadi bila kadar glukosa urine tinggi (>500mg/dl), protein urine tinggi (>300mg/dl), berat jenis urine tinggi, kadar asam oksalat tinggi, dan urine mengandung cephaloxin, cephalothin, tetrasiklin. Temuan positif palsu pada penggunaan pengawet formaldehid. Urine basi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.