Anda di halaman 1dari 18

Hal : Permohonan Tempat Kerja Praktek

Kepada Yth: Field Manager PT.Pertamina EP.Lapangan Cepu Jln. Gajah Mada, No.1, Cepu Jawa Tengah Dengan Hormat, Sehubungan dengan Mata kuliah Kerja Praktek (KP) yang kami ambil di semester 6 i ni dan Atas rekomendasi dari bapak Ir.Dr.I Putu Suarsana,MSC . Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Alvini Mairena. Nim : 113060057 Jurusan : Teknik Perminyakan UPN Veteran yogyakarta Dan Nama : Ni Putu Yulia Leovani Nim : 113060065 Jurusan : Teknik Perminyakan UPN Veteran yogyakarta Ingin melaksanakan kerja praktek di PT.Pertamina EP. lapangan Cepu, pada tanggal 16 februari 2009 s/d 16 maret 2009. Besar harapan kami Bapak mengizinkan kami u ntuk melaksanakan kerja praktek pada tanggal tersebut di atas. Demikian surat ini kami sampaikan, Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasi h. Yogyakarta, 06 Februari 2008

Pemohon KP Pemohon KP

Alvini Mairena Ni Putu Yulia Leovani NIM.113060057 NIM.113060065 Menyetujui

Koordinator Kerja Praktek

Boni Swadesi, ST. MT. NPY. 098 710 236 PROPOSAL KERJA PRAKTEK

TINJAUAN LAPANGAN MIGAS PERTAMINA EP-LAPANGAN CEPU PADA SUMUR X DARI ASPEK RESERVO IR, PEMBORAN DAN PRODUKSI

Disusun oleh : ALVINI MAIRENA (113060057) NI PUTU YULIA LEOVANI (113060065)

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2009

HALAMAN PENGESAHAN

TINJAUAN LAPANGAN MIGAS PERTAMINA EP-LAPANGAN CEPU PADA SUMUR X DARI ASPEK RESERVO IR, PEMBORAN DAN PRODUKSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kerja praktek guna melengkapi kurikulum akad

emik di Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Yogyakarta, 09 Februari 2009 Disetujui oleh, Koordinator Kerja Praktek

Boni Swadesi, ST. MT NPY. 098 710 236

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal kerja praktek ya ng berjudul TINJAUAN LAPANGAN MIGAS PERTAMINA EP-LAPANGAN CEPU PADA SUMUR X DARI AS PEK RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini untuk memenuhi persyaratan kerja praktek guna melengkapi kurikulum di Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT selaku ketua jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta. 2. Ibu Boni Swadesi, ST.MT selaku koordinator kerja praktek yang telah memberika n petunjuk dalam pembuatan proposal ini. 3. Bapak Ir.IB. Jagranata, MT selaku dosen wali kami. 4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan bantuan hingga terselesaik an proposal ini. 5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal ini. Penyusun menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan

Yogyakarta, 9 Februari 2009

Penyusun DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................... ................ i HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. ....... ii KATA PENGANTAR.................................................................. ............... iii DAFTAR ISI...................................................................... .......................... iv I. JUDUL........................................................................ ....................... 1 II. LATAR BELAKANG MASALAH................................................. 1 III. TUJUAN DAN MANFAAT......................................................... .... 2 IV. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ ....... 2 ASPEK RESERVOIR......................................................... . 2 4.1.1. Karakteristik Reservoir........................................... 2 4.1. 2. Kondisi Reservoir Hidrokarbon.............................. 8 4.1.3. Jenis Jenis Reservoir Hidrokarbon...................... 8 4.1.4. Perkiraan Cadangan Reservoir............................... 8 ASPEK PEMBORAN.......................................................... . 11 4.2.1. Tujuan Pemboran...................................................... 11 4.2.2. Peralatan Pemboran.................................................. 12

4.2.3. Lumpur Pemboran.................................................... 12 ASPEK PRODUKSI.......................................................... .... 13 Metoda Produksi..................................................... ... 13 Peralatan Produksi.................................................. ... 15 RENCANA KERJA PRAKTEK...................................................... 16 PENUTUP..................................................................... .....................16

I. JUDUL TINJAUAN LAPANGAN MIGAS PERTAMINA EP-LAPANGAN CEPU PADA SUMUR X DARI ASPEK RESERVO IR, PEMBORAN DAN PRODUKSI II. LATAR BELAKANG MASALAH Kerja praktek adalah salah satu persyaratan kurikulum yang telah ditetapkan Faku ltas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Perminyakan yang dituangkan dalam salah sa tu mata kuliah dengan bobot akademis 3 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa Te knik Perminyakan program Strata-1 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogy akarta. Kerja Praktek (KP) pada dasarnya adalah merupakan aplikasi dari semua il mu yang didapatkan dari bangku kuliah dan kemudian diterapkan di lapangan pada k ondisi nyata. Kerja Praktek (KP) ini merupakan sebagian visualisasi dari mata ku liah yang telah ditempuh seperti teknik reservoir, teknik pemboran dan teknik pr oduksi. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia Teknik Perminyakan yang semakin cang gih, menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk memahami aplikasi dari teori-te ori yang telah dipelajari dan mengetahui perkembangan teknologi perminyakan ters ebut, khususnya yaitu: Aspek Reservoir (basement rock, cap rock, batuan induk da n struktur stratigrafi), Aspek Pemboran (aspek-aspek lithology yang perlu di per timbangkan, Perencanaan pemboran, dan Penggunaaan teknologi pemboran yang sangat canggih dalam peningkatan hasil eksploitasi) dan Aspek Produksi (Perhitungan pr oduksi yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin), serta dalam rangka peningkatan wawasan keilmuan perminyakan yang menunjang bagi mahasiswa.

III. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan : Memenuhi persyaratan akademis yang ditetapkan Jurusa n Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Mineral dalam memperoleh gelar sarjana T eknik Perminyakan Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi maupun cara kerja dari peralatan y ang digunakan dan menambah pengalaman kerja di lapangan. Mengaplikasikan semua teori yang didapat selama menjalani perkuliahan.

Manfaat : : Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep dalam perkuliahan Teknik Reservoir , Teknik Pemboran, Teknik Produksi, Teknik Lingkungan dan seluruh praktikum yang t elah diberikan dengan kondisi lapangan dan dapat mengetahui secara langsung tent ang pelaksanaan operasi dan kegiatan dalam industri perminyakan serta untuk mena mbah wawasan.

IV. TINJAUAN PUSTAKA ASPEK RESERVOIR Karakteristik Reservoir Karakteristik reservoir tediri dari karakteristik batuan dan fluida reservoir. K arakteristik batuan reservoir meliputi komposisi kimia batuan reservoir serta si fat fisik batuan reservoir. A. Karakteristik Batuan Reservoir Komposisi Kimia Batuan Reservoir Mineral adalah zat-zat yang terbentuk oleh proses alam yang tersusun dari kompos isi kimia tertentu serta mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu yang akan mem bedakan satu dengan lainnya. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-mole kul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu po la yang teratur yang akhirnya membentuk batuan. Sifat Fisik Batuan Sifat fisik batuan fomasi yang dapat berpengaruh terhadap pemboran diantaranya y ang akan dibahas yaitu : porositas, saturasi, permeabilitas, tekanan kapiler, ko mpresibilitas dan wettabilitas POROSITAS Porositas adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar rongga dalam suatu batuan r eservoir. Menurut pembentukannya, porositas dapat dibagi dua, yaitu : Porositas Primer

Adalah porositas yang terjadi bersamaan dengan terbentuknya proses pengendapan b atuan. Porositas Sekunder Adalah porositas yang terjadi setelah proses pengendapan batuan seperti yang dis ebabkan oleh proses perekahan, pelarutan atau dolomotisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut teknik reservoir porositas dibagi menjadi 2, yaitu : Porositas Absolut Adalah perbandingan antara volume pori seluruh batuan dengan volume total batuan (bulk volume) atau ditulis :

Dimana : Vp = Volume pori-pori batuan, cm3 Vb = Volume total batuan, cm3 Vg = Volume butiran, cm3

Porositas Efektif Adalah perbandingan volume pori yang berhubungan dengan volume total batuan, atau ditulis dengan :

SATURASI Saturasi adalah volume fluida reservoir yang mengisi volume pori dalam perbandin gan relatif terhadap volume pori. Di dalam reservoir umumnya terdapat lebih dari satu macam fluida, maka perlu diketahui jumlah masing masing fluida tersebut. U mumnya pada formasi zona kandungan air dalam formasi disbut interestial water at au connate water. Saturasi terdiri dari : Saturasi air Saturasi minyak Saturasi gas Untuk sistem air minyak gas, maka : Sw + So + Sg = 1 Untuk sistem air gas, maka :

Sw + Sg = 1 PERMEABILITAS Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida melalui pori pori yang saling berhubungan tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel pembentukn ya. Dasar yang digunakan dalam penentuan permebilitas adalah dari percobaan yang dilakukan Darcy. Definisi permeabilitas dapat dinyatakan sebagai berikut :

dimana : K = Permeabilitas, darcy = Viscositas fluida, cp Q = Kecepatan aliran fluida, cc/sec A = Luas penampang media berpori, cm2 P = Tekanan, psia Rumus seperti di atas diperoleh dari rumus dasar aliran fluida di dalam media be rpori yang dikemukakan oleh Darcy, yaitu :

Jadi, pengertian satu darcy adalh bila fluida mengalir dengan kecepatan aliran s ebesar 1 cm/sec dan viscositas fluida 1 cp, pada atau dalam media berpori yang m empunyai panjang 1 cm dan luas penampang 1 cm2 dengan gradient tekanan sebesar 1 atm dan waktu alir 1 second. Di dalam reservoir, fluida yang mengalir lebih dari satu macam, sehingga permeab ilitas dibagi menjadi : Permeabilitas absolut Adalah permeabilitas apabila fluida yang mengalir dalam media berpori terdiri ha nya satu macam fluida. Rumus yang digunakan menurut Darcy : dimana : q = Volume flux, cc/sec k = Permeabilitas, darcy A = Luas penampang melintang batuan, cm3 = Viscositas fluida, cp dp/dx = Gradient tekanan, atm/cm Permeabilitas Efektif Adalah permeabilitas apabila fluida yang mengalir terdiri dari lebih dari satu m acam fluida.

Rumus yang digunakan untuk permeabilitas effektif adalah :

; dimana : qw, qo = masing masing debit air dan minyak, ss/sec w, o = viscositas air dan viscositas minyak, cp kw = permeabilitas untuk air, darcy ko = permeabilitas untuk minyak, darcy Permeabilitas Relatif Adalah perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut. Rumus untuk permeabilitas relatif adalah :

; dimana : Krw = permeabilitas relatif terhadap air Kw = permeabilitas air Kro = permeabilitas relatif terhadap minyak Ko = permeabilitas minyak K = permeabilitas absolut

TEKANAN KAPILER Distribusi fluida secara vertkal dalam reservoir memegang peran penting didalam perencanaan Well Completion. Distribusi secara vertikal ini mencerminkan distrib usi saturasi fluida menempati setiap porsi rongga pori. Adanya tekanan kapiler ( Pc) mempengaruhi distribusi saturasi fluida tersebut, maka kontak antara minyak dengan air dan minyak dengan gas di dalam rongga pori tidak terdapat batas yang tajam atau terbentuk zona transisi. Oleh karena air dan gas menempati level tert entu dalam reservoir dapat ditentukan. Dengan demikian distribusi saturasi fluid a ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan secara efisien letak kedalam s umur yang akan dikomplesi. B. Karakteristik Fluida Reservoir Fluida yang terdapat dalam reservoir pada temperature dan tekanan tertentu secar a alamiah merupakan campuran yang komplek dalam komposisi kimianya. Kegunaan men getahui karakteristik fluida reservoir antara lain untuk memperkirakan cadangan

akumulasi hidrokarbon, menentukan laju aliran minyak dan gas dari reservoir menu ju sumur, mengontrol tekanan fluida dalam reservoir dan sebagainya. Karakteristik fluida reservoir ini meliputi : Komposisi kimia fluida reservoir Fluida reservoir terbagi dalam fluida hidrokarbon ( minyak dan gas ) dan fluida formasi, dimana fluida reservoir ini tersusun dalam komposisi kimia yang sangat komplek. Sifat fisik fluida reservoir Sifat fisik fluida yang dimaksudkan disini meliputi : - kekentalan fluida ( ) - kelarutan gas dalam minyak dan air ( Rs ) - factor volume formasi - berat jenis fluida ( Bj ) 4.1.2. Kondisi Reservoir Hidrokarbon Yang dimaksud kondisi reservoir adalah tekanan dan temperatur reservoir sebelum diproduksikan. Kondisi reservoir ini memegang peranan penting dalam semua kegiat an eksplorasi maupun eksploitasi minyak dan gas, mulai dari awal pemboran sampai akhir produksi. 4.1.3. Jenis Jenis Reservoir Hidrokarbon Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan : 1 . Fasa fluida reservoir meliputi : reservoir gas, reservoir gas kondensat serta reservoir minyak. 2 . Jenis mekanisme pendorong dapat dikelompokkan menjadi lima jenis tenaga pendorong meliputi : solution gas drive reservoir, gas cap drive reservoir, segregation drive reservo ir, water drive reservoir, dan combination drive reservoir. 3 . Bentuk perangkap reservoir dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : - Perangkap struktur dibedakan menjadi : perangkap struktur lipatan, perangkap struktur patahan, dan perangkap struktur kubah garam. - Perangkap stratigrafi. - Perangkap kombinasi.

4.1.4. Perkiraan Cadangan Reservoir Jumlah cadangan akumulasi hidrokarbon dapat diperoleh dengan cara mengalikan jum lah hidrokarbon mula-mula dengan factor recovery. Besarnya cadangan ini sering d isebut dengan ultimate recovery. Jumlah cadangan hidrokarbon dapat ditentukan de ngan beberapa metode, salah satunya adalah Metode Volumetris. Dalam menentukan penafsiran cadangan secara volumetric faktor yang terpenting ad alah initial oil in place, ultimate recovery dan recovery factor. Initial oil in place, mempunyai pengertian jumlah minyak mula-mula yang menempati suatu reservoir, dimana letak tidak ada kaitannya dengan kelakuan dari reservoir tersebut. Cadangan minyak adalah jumlah minyak yang ada, yang dapat d ihasilkan dipermukaan secara komersial untuk harga minyak dan ongkos operasi ses uai dengan teknologi yang dimiliki pada saat itu. Besarnya reserve atau cadangan pada saat permulaan adalah sama dengan ultimate recovery, tetapi setelah berlan gsungnya proses produksi hingga suatu saat besarnya oil reserve adalah sama deng an ultimate recovery dikurangi komulatif produksi hingga pada saat tersebut. Besarnya initial oil in place atau jumlah minyak mula-mula dapat ditentukan deng an menggunakan persamaan :

Keterangan : N : initial oil in place, STB Vb : volume bulk reservoir, acre-ft : porositas batuan, fraksi Swi : saturitas air formasi mula-mula, fraksi Boi : factor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB 7758 : faktor konversi dari acre-ft ke barrel Perhitungan ini dikenal dengan barrel per acre-foot periode, yaitu perhitungan c adangan untuk kondisi awal.

Untuk Gas (Initial Gas In Place) :

Keterangan : Gi : initial gas in place, SCF Vb : volume bulk reservoir, acre-ft : porositas batuan, fraksi Swi : saturitas air formasi mula-mula, fraksi

Bgi : factor volume formasi gas mula-mula, SCF/Cuft 43560 : faktor konversi dari acre-ft ke cubic feet Ultimate Recovery Didefinisikan sebagai tafsiran atau perkiraan tertingg i (terbesar) sejumlah minyak / gas didalam reservoir yang mungkin dapat diproduk sikan selama life timenya. Dalam perhitungan ultimate recovery diperlukan beberapa data dimana data data te rsebut dapat diperoleh dengan : Analisaa Core maupun Logging, berupa data Bulk Volum e (Vb), Porositas , Sarurasi air ( Sw) dan Saturasi gas (Sg). Analisa Laboraturium PVT, berupa data Ffactor Volume Formasi minyak (Bo) maupun Faktor Volume Formasi gas (Bg). Selain data yang ada UR juga dipengaruhi oleh jenis tenaga pendorong reservoirny a, baik reservoir minyak maupun reservoir gas.

Recovery factor, merupakan fraksi atau bagian dari jumlah minyak mula-mu la yang ada didalam reservoir yang dapat dikeluarkan kepermukaan. Besarnya recov ery faktor tergantung pada karakteristik reservoir dan mekanisme pendorong yang bekerja didalam reservoir tersebut. Dengan demikian recovery faktor dapat dirumu skan sebagai berikut : Untuk depletion drive reservoir

Untuk water drive reservoir

Untuk segregation drive reservoir

4.2. ASPEK PEMBORAN Tujuan Pemboran Pemboran adalah suatu kegiatan atau pekerjaan membuat lubang dengan diameter dan kedalaman yang sudah ditentukan. Dalam pembuatan lubang untuk mencapai kedalama n tertentu tersebut, yang harus diperhatikan adalah mempertahankan ukuran diamet er lubang. Pekerjaan terpenting yang lain adalah membawa serpihan batuan (cuttin g) kepermukaan. Dalam dunia perminyakan kegiatan pemboran sangat kompleks, diman a dalam kegiatan pemboran mempunyai dua buah parameter yaitu : Parameter Tidak Dapat Diubah

Parameter ini tidak dapat diubah dalam kegiatan pemboran karena berhubungan deng an kondisi fisik dari lokasi pemboran tersebut, sehingga kita harus menyesuaikan . Parameter ini meliputi : Kondisi formasi, yang meliputi tekanan dan temperature suatu formasi. Sifat dan jenis formasi b. Parameter Yang Dapat Diubah Dimana parameter ini dapat diubah ubah sesuai dengan formasinya atau sesuai deng an keefektifan kegiatan pemboran. Parameter ini meliputi : Rate of Penetration. Weight on Bit. Kegiatan pemboran dalam dunia perminyakan meliputi : Penambahan kedalaman. Mempertahankan diameter lubang bor. Mengangkat hasil pemboran kepermukaan. Dalam pemboran yang harus benar benar kita perhatikan adalah effisiensinya, kare na hal tersebut menyangkut factor pembiayaan. Peralatan Pemboran Secara sistematik Peralatan Pemboran dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : I. Sistem Utama dari Perlatan Bor Putar, meliputi : Sistem Tenaga atau Power System. Sistem Pengangkatan atau Hoisting System. Sistem Pemutar atau Rotating System. Sistem Sirkulasi atau Circulating System. Sistem Pencegah Semburan Liar atau Blowout Prevention System. II. Sistem Penunjang, meliputi : Sistem Penyemenan atau Cementing System. Sistem Peralatan Penunjang lainnya. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai atau Offshore System. Lumpur Pemboran Komposisi dan sifat-sifat lumpur bor sangat berpengaruh pada operasi pemboran. D apat dikatakan berhasil atau tidak suatu pemboran tergantung dari lumpur pembora n.

Secara umum lumpur bor mempunyai empat komponen atau fasa, yaitu: Fasa cair (air,air asin,minyak) Reactive solid yaitu padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (bent onite) Inert solid yaitu zat padat yang tak bereaksi (barite,CMC,spersene) Fasa kimia Di lapangan semua lumpur bor dijaga sifat fisiknya agar tetap dalam kondisi yang baik, sehingga bila digunakan dalam operasi pemboran tidak akan mempengaruhi fo rmasi yang dibor. Jika sifat lumpur tidak sesuai dengan formasi yang dibor,akan menyebabkan terjadinya kick yang dapat menyebabkan Blow out, pipa terjepit, atau pun lost circulation. Lumpur pemboran mempunyai fungsi sebagai : Media pengangkat cutting ke permukaan Menahan tekanan formasi Menahan agar cutting tidak tidak mengendap lagi ketika sirkulasi lumpur dihe ntikan Mendinginkan peralatan sekaligus sebagai pelumas pahat agar roller connes ti dak macet dan bersih dari cutting Menahan berat rangkaian pipa dalam lubang bor Membantu tenaga hidrolik pada pahat Sebagai media logging ASPEK PRODUKSI Tahap operasi produksi dimulai apabila sumur telah selesai dikomplesi (Well Comp letion), dimana tipe komplesi yang digunakan terutama tergantung pada karakteris tik dan konfigurasi antar formasi produktif dengan formasi diatas dan dibawahnya , tekanan formasi, jenis fluida dan metoda produksi. Metoda Produksi Metoda produksi yang selama ini dikenal, meliputi metoda sembur alam (Flowing We ll) dan metoda pengangkatan buatan (Artificial Lift). A. Sumur Sembur Alam Sumur sembur alam adalah salah satu metode pengangkatan minyak ke permukaan deng an menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal dari reservoir atau formasi dima na sumur itu berada. Peralatan produksi sumur sembur alam terdiri dari : Peralatan Diatas Permukaan : Kepala Sumur (well-head)

Silang Sembur (x-mastree) Peralatan Dibawah Permukaan : Tubing dan Coupling Peralatan Pelengkap Bawah Permukaan : Packer, Landing nipple, Flow coupling dan blast joint, Circulation device, S afety joint, Gas lift mandrel, Sub survace safety valve. B. Sumur Sembur Buatan (Artificial Lift) Adalah Metode pengangkatan fluida sumur dengan cara mengintroduksi tenaga tambah an kedalam sumur (bukan ke dalam reservoir) dimana metode ini diterapkan apabila tenaga alami reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida ke permukaan ata u untuk maksud-maksud peningkatan produksi. Introduksi tenaga tambahan yang ada terdiri dari : Pompa terdiri dari : pompa sucker rod Pompa sentrifugal multistage Pompa hidraulik Pompa jet Gas lift, terdiri dari : Continous gas-lift Intermittent gas-lift Chamber lift Peralatan Produksi Secara sistematis Peralatan Produksi dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Metode Penyelesaian Sumuran (Well Completion Method) : Penyelesaian sumuran terbuka (Open Hole Completion) Penyelesaian sumuran tertutup (Cased Hole Completion) Metode Produksi : Sembur Alam (Natural Flow) Sembur Buatan (Artifacial Lift) Fasilitas Produksi Permukaan (Production Surface Facilities) : Fasilitas Transportasi Flowline

Manifold Header Fasilitas Pemisah (Separator) Berdasarkan Bentuknya (Horizontal,Vertcal,spherical) Berdasarka Tekanan Kerjanya (High, Medium, Low Press) Berdasarkan Fasa Yang Dipisahan (Two, Three Phase) Treating Section Dehydrator Oil Skimmer Oil Chatter Fasilitas Penampung Tangki tangki Penampung (Fixed Roof dan Floating Roof) Barge (bila di lepas pantai) Fasilitas Pengapalan Pompa pompa , Loading System SBM (Single Bouy Mooring) V. RENCANA KERJA PRAKTEK Waktu pelaksanaan kerja praktek direncanakan selama satu bulan (empat minggu). D an setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, direncanakan pelaksanaan kerja pr aktek ini pada pertengahan bulan Februari (16 februari 2009) atau pada waktu lai n yang telah ditentukan. Adapun rencana kegiatan yang diusulkan selama kerja praktek selama satu bulan (e mpat minggu) adalah sebagai berikut: Kegiatan Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Orientasi Kantor dan Lapangan

Praktek Lapangan dan Pengumpulan Data

Analisa Data

Pembuatan laporan

VI. PENUTUP Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan kerja praktek akan dapa t membuka wawasan Mahasiswa pada bidang teknologi perminyakan yang dipakai dalam dunia perusahaan dan menjadi bekal yang sangat berharga kelak dalam dunia kerja . Dan dalam kesempatan ini Mahasiswa akan memanfaatkannya semaksimal mungkin dar

i hasil dari kerja praktek ini. Demikian proposal Kerja Praktek ini saya ajukan, atas perhatian dan bantuan yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai