Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 LATAR BELAKANG Pada Industri Pertambangan selalu melaksanakan Pengolahan Bahan Galian, baik pengolahan tingkat pertama maupun tingkat berikutnya. Diharapkan bagi para mahasiswa/i dapat mengetahui Pengolahan Bahan Galian tersebut, oleh sebab itu dilaksanakanlah Praktikum Pengolahan Bahan Galian dengan mengambil sampel di PT. Fulica dan melaksanakan percobaan di Laboratorium Jurusan Teknik, Universitas Negeri Papua, untuk membekali mahasiswa/i yang telah mengambil Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian dan Metalurgi Pengolahan bahan galian dilakukan untuk mendapatkan prodak yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian yang berasal dari endapan-endapan yang terdapat pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi prodak-prodak yang berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya yang dianggap sebagai mineral berharga kurang berharga yang terdapat bersama-sama di Alam. 1.2 TUJUAN Adapun Tujuan Pelaksanaan Praktikum Pengolahan Bahan Galian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui secara langsung pengolahan bahan galian pada dunia industri. 2. Mengetahui mekanisme kerja alat pengolahan bahan galian tingkat pertama 3. Untuk mendapatkan sampel demi proses pengujian di laboratorium. 4. Untuk menambah Ilmu / Pengalaman dalam hal pengolahan bahan galian. 5. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada mata kuliah pengolahan bahan galian dan metalurgi.

1.3

PERMASALAHAN Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan praktikum ini adalah kurangnya pengarahan sehingga dalam pelaksanaan praktikum tidak berjalan dengan lancar, dan alat yang digunakan mengalami gangguan (kerusakan) seperti percobaan analisis ayakan, tidak dapat dilaksanakan karena alat yang digunakan dalam analisis ayakan mengalami gangguan (rusak).

1.4

RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari kegiatan praktikum ini hanya membahas tentang Hand And Quarting dan menentukan Berat Jenis dari material yang telah diamati proses pengolahannya pada PT. Fullica.

BAB II DASAR TEORI 2.1 GENESA BAHAN GALIAN Sirtu di PT. Fulica Manokwari ini ditemukan dalam bentuk sirtu pantai, sirtu sungai dan sirtu darat. Pasir dan batu (sirtu) nerupakan batuan hasil rombakan dari batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Sirtu ini pada umumnya ditemukan pada aliran sungai. Potensi bahan galian sirtu di daerah ini tersebar dan sebagian telah dimanfaatkan. Pasir dan batu di daerah ini tersebar, pada umumnya terdapat di aliran sungai dan sebagian telah dimanfaatkan sebagau bahan bangunan. Sirtu dapat digunakan dalam sektor konstruksi, seperti bangunan perumahan, bangunan pertokoan, bangunan perkantoran, jembatan, dan jalan serta fondasi. Sirtu pantai yaitu sirtu yang terdapat di beberapa lokasi pantai dan sungai. Beberapa lokasi sirtu yang terdapat di daerah ini telah di gali oleh penduduk setempat untuk dijadikan sebagai bahan bangunan dan sedikit kebutuhan sebagai tanah urug. Sirtu sungai di jumpai di beberapa aliran sungai yang mengalir di daerah setempat. Untuk memenuhi kebutuhan akan sirtu yang makin meningkat untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Manokwari ini dapat dimanfaatkan sirtu sungai pada lokasi lokasi. Selain dari sirtu laut dan sirtu sungai, juga dapat dijumpai sirtu darat. Yang dimaksud dengan sirtu darat disini adalah berupa batuan yang fragmennya terdiri dari pasir dan fragmen batuan dengan aneka ragam ukuran fragmen yakni dari ukuran pasir sedang hingga lebih dari 2 mm (granule) dan bahkan pada tempat tempat tertentu ukuran butirnya mencapai 4,5 mm, merupakan lapisan batuan sedimen pada Formasi Kananggar yang terdiri dari perselingan batupasir, batupasir tufaan, napal tufan, tuf dan napal pasiran denga sisipan batugamping.

Pembentukan sirtu diproses oleh hasil letusan gunung api yang telah mengalami transportasi baik ke arah kaki lerang, maupun terbawa oleh aliran sungai yamg merupakan material emdapan sungai atau endapan limbah banjir, serta merupakan batuan hasil rombakan daru batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Selain proses dari hasil letusan gunung api sirtu juga terbantuk dari hasil erosi batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen kemudian mengalami transportasi dan diendapakan pada daerah lembah lembah sungai ataupun daerah daerah seperti di pantai. Bentuk endapan sirtu berupa channel bar, point bar, endapan dataran banjir, endapan pantai dan konglomerat di daerah perbukitan. Sebaran sirtu ini dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : Sirtu yang sebarannya merupakan produk hasil letusan gunung api, membentuk medan bergelombang hingga bukit pada kaki lereng gunung selanjutnya disebut sirtu darat. Sirtu yang sebannya merupakan hasil transportasi sungai (banjir) yang diendapakan membentuk dataran banjir, selanjutnya disebut sirtu sungai. 2.2 SISTEM PENAMBANGAN Sistem-sistem penambangan yang ada dan umum dikenal adalah : 1. Tambang terbuka (surface mining) 2. Tambang bawah tanah ( undeground mining ) 3. Tambang bawah air ( underwater mining ) 1. Tambang Terbuka (Surface Mining) Adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktivitas kerjanya berhubungan langsung dengan atmosfir atau udra luar. Berdasarkan macam material di tambang, Tambang Trebuka dapat dibagi menjadi : a). Open Pit / Open Cut / Open cast / Open Mine Adalah suatu sistem penambangan yang dipergunakan /diterapakan untuk endapan bijih yang mengandung logam.

b). Quarry Suatu sistem penambangan yang dipergunakan untuk endapan mineral-mineral industri. c). Strip Mine Suatu sistem penambangan yang digunakan untuk endapan-endapan bijih yang letaknya horisontal atau agak miring. d). Alluvial Mine Suatau sistem penambangan yang dipergunakan untuk endapanendapan alluvial. 2. Tambang Bawah Tanah (Undergroung Mining) Suatu sistem penambangan dimana seluruh aktivitas kerjanya tidak berhubungan secara langsung menjadi : Untuk Batu bara: a. Long wall Method b. Room and pillar method Untuk endapan bijih: a. Open stope methods i. ii. iii. iv. i. ii. iii. iv. Glory Hole (undeground) Gophering Shrinkage stoping Sub Level Stoping Cut and fill Stull stoping square setting stoping Shrink and fill stoping dengan atmosfir atau udara luar. Berdasarkan cara penyanggaanya Tambang Bawah tanah dibedakan

b. Supported Methods

c. Caving Methods i. ii. iii. Block caving Sublevel Caving Top slicing

Sistem Penambangan yang diterapkan di PT. Fullica adalah Sistem Tambang Terbuka dengan Metode Quarry, karena endapan bahan galian yang ditambang adalah bahan galian industri ( golongan C ).

2.3 PROSES PENGOLAHAN BAHAN GALIAN Alat yang digunakan Dalam proses pengolahan bahan galian yang ada pada PT. Fullica adalah dengan menggunakan alat Crusher. Crusher adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang berfungsi untuk memecah dan mengurangi ukuran bahan (batu). Umumnya terdiri dari pemecah batu primer tergantung dari kombinasi peralatan aggregat. Pada umumnya primer crusher terdiri dari beberapa jenis jaw crusher, diantaranya: Gyratory Crusher Impactors Crusher Single Crusher Ketiga jenis crusher diatas mampu mengurangi ukuran batu yang besar (max 91,44 s/d 121,92 cm), Untuk batu yang berukuran lebih kecil dapat menggunakan Twin atau Triple Roll Crusher, Hammermill. Cone Crusher, atau

Tipe Crusher yang Digunakan Tipe Crusher yang digunakan pada Pengolahan Bahan Galian yang ada

pada PT. Fullica adalah Shuang Quan Jaw Crusher. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Capasitas Tehnical Stand Produksi Date Type Size of Feed Opening Max feed size Weight Electic motor power Speed : 18 m / House : JB.T 3279-91 : 4 April 2003 : PEX 150 x 750 MM : 10 40 mm : 120 mm : 3300 kg : 15 kw : 970 r/min

Jaw Crusher adalah jenis crusher yang paling banyak digunakan untuk Crusher Primer. Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw Crusher merupakan mesin penekan (compression) dengan rasio pemecahan 6 : 1. Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang berukuran sampai dengan 90% dari bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil, karena umumnya berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan ukuran 80% dari bukaan. Secara umum, diseharge material dua kali setting Crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge setting. Rangkaian dari Jaw Crusher Rangkaian dari jaw crusher yang digunakan pada proses pengolahan pada PT. Fulica yaitu : a. b. c. Spidel Grisly Hopper

d.

Jaw primer

Gambar 1 : Rangkaian Spidel sampai pada Jaw Crusher Primer e. f. Jaw sekunder Belt conveyor

Gambar 2 : Rangkaian Jaw Crusher dan Belt Conveyor g. Screening

Gambar 3 : Rangkaian Screening

Mekanisme Kerja.

Mekanisme Kerja dari alat Jaw Crusher yang digunakan pada PT. Fullica adalah material (pengumpan) Dimasukkan kedalam Hoper, kemudian material masuk melalui Screen untuk memisahkan material yang agak halus dengan material yang berbentuk bongkah-bongkahan. Setelah itu, material yang tertahan pada Screen(yang berukuran besar) akan masuk dalam Crusher Primer untuk mengecilkan ukuran material yang busar, kemudian disalurkan kebagian bawah dari jaw Crusher dan material tersebut dimuat kejaw Crusher sekunder, untuk mengecilkan ukuran material dari jaw Crusher Primer sesuai dengan permintaan (pasar) atau persyaratan untuk proses pengolahan lebih lanjut. Setelah itu material hasil pengecilan ukuran dari jaw Crusher sekunder di muat melalui belt conveyo menuju Screen. Screen yang digunaka adalah screen tiga tingkat dengan menghasilkan empat prodak yang barlaina ukuran dan yang lolos pada screen terahir adalah dianggap sebagai tailing.

Gambar 4 : Proses Pengecilan Ukuran Batuan Dengan Menggunakan Jaw Crusher

BAB III PENGOLAHAN DATA Hand and Quarting Alat dan bahan yang digunakan : a. Sampel yang berukuran halus b. Kertas c. Cawan d. Timbangan e. Kuas f. Mistar untuk pemotong Prosedur percobaan a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Ambil sampel secukupnya dan tempatkan pada kertas c. Di aduk dari setiap sisi kertas dengan arah yang berlawanan sebanyak 4 kali d. Kemudian sampel tersebut dibuat kerucut dan ratakan hingga berbentuk lingkaran e. Lalu sampel tersebut dibagi menjadi 4 bagian yang sama besar dan ambil 2 sisi yang berhadapan atau berlawanan f. Lakukan langkah c, d dan e pada sampel yang telah diambil dari sisi yang berhadapan g. Timbang hasilnya dan catat berapa berat sampel tersebut

10

3.2.

Berat Jenis Alat dan bahan yang digunakan : a. Sampel yang berukuran halus b. Gelas ukur 2 buah c. Cawan 1 buah d. Timbangan e. Kuas f. Air Prosedur percobaan a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Ambil sampel yang telah diketahui beratnya atau telah ditimbang c. Masukkan sampel ke dalam gelas ukur d. Masukkan air sebanyak 200 ml ke dalam gelas ukur e. Masukkan air ke dalam gelas ukur yang berisi sampel f. Kemudian catat kenaikan yang terjadi g. Kemudian olah data yang telah diperoleh. Pengolahan data. Diketahui : Berat cawan Jumlah Air Berat Conto : 92 gram : 200 ml Berat Cawan + Conto : 123 gram Jumlah Air + Conto : 2008 ml = (Berat Cawan + Conto) - Berat cawan = 123 gram - 92 gram = 31 gram Besar kenaikan = (Jumlah Air + Conto) - Jumlah Air

11

= 2008 ml - 2000 ml = 8 ml Ditanyakan : Berat Jenis ( BJ ) = ....... ? Penyelesaian : Berat Jenis ( BJ ) = =


massa kenaikan 31gram 8ml

= 3, 875 gram/ml

12

BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Dari hasil kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada PT. Fullica dan Laboratorium Teknik Universitas Negeri Papua saya menyimpulkan : 1. Sirtu di PT. Fulica Manokwari ini ditemukan dalam bentuk sirtu pantai, sirtu sungai dan sirtu darat. 2. Sistem Penambangan yang diterapkan di PT. Fullica adalah Sistem Tambang Terbuka dengan Metode Quarry 3. Dalam proses pengolahan bahan galian yang ada pada PT. Fullica adalah dengan menggunakan alat Crusher. 4. Berat Jenis dari sirtu yang ada pada PT. Fullica adalah 3, 875 gram/ml

SARAN Dari hasil kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada PT. Fullica dan Laboratorium Teknik Universitas Negeri Papua adalah : 1. Untuk Kedepanya Diharapkan Sebelum melaksanakan Praktikum Peserta harus diberi Pengarahan terlebih dahulu. 2. Untuk Percobaan kedepannya diharapkan alat yang digunakan pada percobaan laboratorium diperbaharui atau diganti (bagi alat yang bermasalah/rusak)

13

LAMPIRAN 1. Dokumentasi Di PT. Fullica

Gambar Rangkaian Jaw Crusher

Gambar Material yang lolos pada grisli

14

Gambar Rangkaian Screen

Gambar Material yang berukuran agak kasar

Gambar Material yang berukuran kecil

15

Gambar Material yang berukuran sangat kecil

Gambar Material yang berukuran halus (Debu ) 2. Dokumentasi Alat yang ada pada Laboratorium

Gambar Cawan

16

Gambar Timbangan Analitik

Gambar Gelas ukur dan air suling

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Kartu Assistensi
    Kartu Assistensi
    Dokumen2 halaman
    Kartu Assistensi
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • Asphalt Mixing Plant
    Asphalt Mixing Plant
    Dokumen24 halaman
    Asphalt Mixing Plant
    IndonesianRiviera
    100% (1)
  • PENGEBORAN NIKEL
    PENGEBORAN NIKEL
    Dokumen9 halaman
    PENGEBORAN NIKEL
    Muhammad Ridha Ardian
    Belum ada peringkat
  • Genesa Nikel
    Genesa Nikel
    Dokumen11 halaman
    Genesa Nikel
    Aris Nugroho
    100% (1)
  • Tambang Bawah Tanah
    Tambang Bawah Tanah
    Dokumen10 halaman
    Tambang Bawah Tanah
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • PTP Tambang Pertemuan V
    PTP Tambang Pertemuan V
    Dokumen11 halaman
    PTP Tambang Pertemuan V
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • Batubara Secara Umum
    Batubara Secara Umum
    Dokumen11 halaman
    Batubara Secara Umum
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • Back Hoe
    Back Hoe
    Dokumen1 halaman
    Back Hoe
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • PP 25 1964
    PP 25 1964
    Dokumen4 halaman
    PP 25 1964
    Alek Al Hadi
    Belum ada peringkat
  • Lap Perltn
    Lap Perltn
    Dokumen37 halaman
    Lap Perltn
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    100% (2)
  • K3
    K3
    Dokumen22 halaman
    K3
    harnas maulana
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Sig
    Tutorial Sig
    Dokumen4 halaman
    Tutorial Sig
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Tambang Emas Gorontalo
    Skripsi Tambang Emas Gorontalo
    Dokumen70 halaman
    Skripsi Tambang Emas Gorontalo
    Dhiangga Jauhary
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Nikel
    Sejarah Nikel
    Dokumen6 halaman
    Sejarah Nikel
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pelita 2012
    Proposal Pelita 2012
    Dokumen8 halaman
    Proposal Pelita 2012
    Fendysiidongo' MetalUnderground Manokwarichaos
    Belum ada peringkat