Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH ANALISIS SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS DAN DESAIN DBE PADA DISTRIBUSI BUNGA MAWAR POTONG

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9 Heldinnie Gusty Atiqah M. Auwalin Rahmana Dayyus Assegaf Ahda Nurlaily Riris Octaviasari Wenny Ayunisa F34100012 F34100027 F34100047 F34100079 F34100092 F34100093 Designer Programmer Manager Analyst Data Colector Reporter

2013 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................................................. ii Daftar Gambar ..................................................................................................................................... iii Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................................................... 2 Bab II. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem A. Analisis Kebutuhan Functional ............................................................................................ 3 B. Analisis Kebutuhan Non Functional ..................................................................................... 4 C. Structure System ................................................................................................................... 4 D. Workflow System ................................................................................................................... Bab III. Analisis Pemodelan Proses Bisnis A. Use Case Chart ..................................................................................................................... B. Bussiness Process Modelling (BPMN) ................................................................................. Bab IV. Desain Antar Muka Sistem A. Mock Up................................................................................................................................ B. Android ................................................................................................................................. Bab V. Desain Detail Sistem A. State Chart ............................................................................................................................ B. Sequence Diagram ................................................................................................................ C. Class Diagram ...................................................................................................................... Bab VI. Integrasi Verifikasi dan Validasi A. Dataset Uji Sistem ................................................................................................................ B. Verifikasi dan Hasil .............................................................................................................. Bab VII. Implementasi Sistem A. Rencana Implementasi Sistem .............................................................................................. B. Kelebihan dan Kekurangan Sistem ....................................................................................... Bab VIII. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Hasil Pengembangan Sistem ............................................................................. B. Saran Perbaikan Sistem......................................................................................................... Daftar Pustaka .....................................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Use Case ............................................................................................................. Gambar 2.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Raw Material Receiving ................................... Gambar 3.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Persiapan dan Proses ........................................ Gambar 4.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Permintaan Pasar serta Distribusi dan Managerial ......................................................................................................................................... Gambar 5. Desain Android dalam Mock Up ....................................................................................... Gambar 6.Interface Login Member ..................................................................................................... Gambar 7.Interface Order Konsumen................................................................................................. Gambar 8. Gambar state chart sistem ................................................................................................. Gambar 9. Interaksi konsumen dan staff administrasi dalam sequence diagram ................................ Gambar 10. Interaksi antara staff administrasi dengan staff distribusi dalam sequence diagram ....... Gambar 11. Interaksi antara konsumen dan staff distribusi dalam sequence diagram ........................ Gambar 12. Interaksi antara staff distribusi dan manager dalam sequence diagram .......................... Gambar 13. Interaksi antara staff administrasi dan manager dalam sequence diagram ..................... Gambar 14. Notasi class........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk kekayaan flora.Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik termasuk tanaman bunga dan tanaman hias lainnya yang mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri.Kondisi iklim dan cuaca yang cocok serta tingkat kesuburan tanah yang baik merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mengusahakan budidaya tanaman hias. Penggunaan tanaman hias dan bunga segar di masyarakat pada saat ini juga menunjukan peningkatan yang baik. Hal ini disebabkan kebutuhan akan produk florikultura dapat dikatakan sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Dari sekian banyak tanaman hias yang banyak dibudidayakan, bunga mawar potong merupakan jenis tanamn hias yang lebih banyak dibudidayakan karena bungamawar potong merupakan salah satu komoditas agribisnis florikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek usaha yang cerah.Selain karena merupakan salah satu primadona bunga potong, bunga mawar juga bersifat universal. Usaha bisnis bunga mawar potong sebagian besar berada di daerah dataran tinggi, sedangkan permintaan bunga mawar potong tersebar ke seluruh daerah. Kebutuhan akan bunga mawar potong yang demikian besar menuntut penanganan distribusi yang baik. Aktivitas manusia yang semakin kompleks menuntut segala hal yang berkenaan dengan aktivitas manusia harus menjadi lebih mudah sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan waktu. Dengan adanya kemajuan teknologi dapat membuat sistem distribusi yang terlihat rumit dan tidak berarturan menjadi lebih mudah dan efisien. Oleh karena itu dibuat suatu sorfware yang dapat mempermudah aktivitas manusia dalam hal distribusi. Software ini yaitu analisis dan sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong. Analisis dan Sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong adalah suatu sistem yang mengintegrasikan beberapa layanan dan informasi distribusi yang berupa jarak, kecepatan, biaya, jalur alternatif, jumlah pesanan dan jumlah pasokan bahan baku sebagai sektor input dengan range dan satuan tertentu yang dikelola oleh SDM ahli yang memegang masing-masing peranan serta didukung oleh stakeholder seperti instansi pemerintah dan instansi riset dengan tujuan untuk memperoleh biaya minimum, shortestpath dan ketepatan waktu distribusi dengan ancaman berupa human error ataupun

ketidaksesuaian antara pasar dan bahan baku serta menghasilkan feedback berupa kritik dan saran serta return produk dengan ketentuan tertentu. Bentuk penyelesaian masalah pada sistem distribusi dengan menggunakan pemilihan jalur terpendek untuk meminimumkan biaya distribusi merupakan komponen penting dari sistem yang dibangun.Untuk dapat menentukan pemilihan jalur terpendek, diperlukan adanya beberapa komponen pendukung seperti jarak, kecepatan, biaya, waktu tempuh, dan jalur alternatif. Pemilihan jarak beserta kecepatan diperlukan untuk mengetahui waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses penyaluran dan pendistribusian bunga potong ke konsumen. Dengan total waktu pendistribusian maka dapat ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses distribusi bunga potong. Selain jarak dan

kecepatan pemilihan jalur alternatif juga dapat mempengaruhi total biaya distribusi. Dalam proses distribusi terdapat beberapa jalur alternatif yang masing masing jalur dapat dianalisa untuk ditentukan jalur dengan rute terpendek dan biaya terendah. Proses distribusi bunga potong yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada umumnya hanya menggunakan suatu metode yang sederhana dan bersifat intuitif. Namun metode tersebut kurang dapat menghasilkan hasil yang optimal yang mampu meminimumkan biaya , jarak, serta waktu tempuh perjalanan dalam memaksimumkan keuntungan. Pada analisis dan sistem DBE distribusi bunga mawar potong dengan metode kruskal mampu menghasilkan pola distribusi dengan jalur terpendek, biaya minimum, kecepatan, serta waktu tempuh yang lebih singkat. Selain itu melalui analisis ini juga akan menghasilkan kesesuaian antara jumlah pesanan dengan produk yang dihasilkan sehingga kerugian akibat overstock dapat dicegah. Dalam analisis dan desain sistem distribusi bunga mawar potong ini terdiri dari beberapa sub sistem yang meliputi penerimaan bahan baku, persiapan dan proses, permintaan pasar, dan proses distribusi. Sub sistem ini menjadi alur proses yang dijalankan untuk menghasilkan output akhir berupa pendistribusian. Dalam desain berupa user interface dibutuhkan komponen-komponen data untuk mendukung proses secara keseluruhan sehingga dapat dihasilkan pendistribusian secara nyata dan hasil analisis berupa shortest path, perhitungan biaya minimum, dan waktu distribusi. Data penerimaan bahan baku merupakan dasar yang menjadi batas maksimum pemesanan yang ditampilkan dalam interface web sehingga dapat diketahui oleh konsumen untuk menentukan jumlah pemesanan. Selanjutnya data jumlah dan mutu pesanan merupakan komponen awal yang menjadi input utama dalam proses permintaan pasar. Data ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam proses pengolahan bahan untuk menentukan jumlah bahan yang diolah dan klasifikasi mutu yang dibutuhkan. Selanjutnya data ini didukung oleh data jarak pemesanan sehingga dapat ditentukan alternatif jarak terpendek, biaya minimum, dan waktu distribusi yang dibutuhkan.

B. Tujuan
Tujuan analisis dan sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong dengan metode kruskal antara lain adalah : 1. Menganalisis dan mengidentifikasi komponen-komponen pembantu sistem DBE distribusi bunga potong. 2. Merancang sistem DBE distribusi bunga potong yang mampu memberikan jalur terpendek pada saat pendistribusian. 3. Mengembangkan prototype perangkat lunak yang mampu menghasilkan report dari sistem distribusi bunga potong.

BAB II ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SISTEM


A. Analisis Kebutuhan Functional
Brainware: 1. Manager: mengetahui, mengawasi, mengatur, dan mengambil keputusan. 2. Pemrogram : membuat aplikasi sistem. 3. Analis: menganalisis data bahan baku, proses, dan permintaan pasar. 4. Pengumpul data: mengumpulkan data yang diperlukan. 5. Pendesain: mendesain layout sistem. 6. Pelapor: menulis dan melaporkan data. Organoware: 1. Team Manager: Dayyus Assegaf. 2. Coordinator Programmer: M. Auwalin rahmana. 3. Coordinator Analyst: Ahda Nurlaily. 4. Coordinator Data Collector: Riris Octaviasari. 5. Coordinator Designer: Heldinnie Gusty Atiqah. 6. Coordinator Reporter: Wenny Ayunisa. Netware: Sistem jaringan ini menggunakan internet yang terdiri dari server sebagai databasedan client sebagai system user. Pihak yang dapat mengakses informasi antara lain manager, staf lapangan, staf penerimaan, staf pengawasan mutu, staf pengawetan, staf penyimpanan, staf marketing dan administrasi.staf penggudangan, staf distribusi, dan konsumen. Hardware: 1. PC 2. Laptop 3. Smartphone berbasis Android 4. Logbook 5. Printer 6. ATK 7. Modem Software: 1. Eclipse IDE 2. Android OS 3. XAM PP 4. My SQL 5. Android SDK Manager 6. Windows 7 7. Balsamiq Mockup 8. Sybase PowerDesigner 16.1 8. Browser 9. MS. Office

10. UML 11. SQLite 12. Beberapa plugin terkait Dataware: 1. Harddisk 2. Flashdisk 3. Logbook 4. Server Groupware: Brainware, netware, organoware, hardware, software, dan dataware membentuk sistem Enterprise Resources Planning (EMP).

B. Analisis Kebutuhan NonFunctional


Dalam menyelesaikan permasalahan yang diangkat di dalam analisis sistem yang akan dibuat diperlukan beberapa tahap proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahan yang ada di dalam sistem yang akan dibuat yaitu mengenai alokasi bahan baku darisupplier untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen serta lokasi konsumen yang melakukan pemesanan. Sebelum melakukan tahapan demi tahapan menuju pengembangan sistem, pada pertemuan pertama ditentukan mengenai tema dari sistem yang akan dibuat. Tema dari sistem kali ini yaitu Analisis dan Desain DBE pada Distribusi Bunga Mawar Potong. Setelah itu dilakukan pembagian kerja dalam kelompok yang terdiri dari manager, data collector, reporter, analyst, programmer, dan designer. Untuk mencapai sistem yang akan dibuat harus memiliki target, input, output, dan proses dimana target dalam sistem ini adalah mampu menentukan jarak terpendek dari pabrik ke konsumen, menentukan biaya minimum, serta ketepatan waktu distribusi. Inputnya yaitu jarak, kecepatan, biaya, jalur alternatif, jumlah pesanan, dan jumlah pasokan bahan baku. Output yang diinginkan dalam sistem ini yaitu jarak terpendek, biaya minimum, dan ketepatan waktu distribusi. Kesulitan yang terjadi yaitu pada penentuan jarak terpendek yang mana pada penentuan jarak terpendek tersebut terdapat banyak model penyelesaian. Tahapan selanjutnya setelah melakukan pertemuan demi pertemuan, setiap anggota kelompok mengumpulkan data-data dan referensi sistem, refine system concept analysis, serta membuat dan menentukan sistem architecture. Data-data yang dikumpulkan seperti data supplier, data bahan baku bunga mawar potong, dan data lokasi konsumen. Dalam bab refine system concept analysis meliputi alasan pemilihan judul, added value, hal yang unik dalam sistem, dan relevansi masalah. Setelah itu membuat resources analysis yang meliputi brainware, organoware, netware, hardware, software, dataware dan groupware. Lalu dibuat juga DFD dan BPMN 2.0 dari sistem yang akan dibuat. DFD disusun dari level 0 hingga level 2 dengan software Sybase PowerDesigner 16.1. Dengan membuat diagram-diagram tersebut dapat diketahui aliran data dari supplier hingga ke konsumen. Untuk mencapai sistem yang diinginkan, pekerjaan yang dilakukan tidak hanya meliputi pekerjaan yang telah disebutkan diatas. Pekerjaan selanjutnya yaitu meliputi object oriented modeling yang terdiri dari class diagram, use case, state chart, dan sequence diagram.Software yang digunakan

untuk pembuatan sistem ini adalah Eclipse untuk kodingan yang dikhususkan untuk sistem mobile sedangkan untuk PC digunakan emulator, lalu untuk desain interfacedigunakan Balsamiq Mockup.

C. Structure System
DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses. DFD dapat juga disebut sebagai alat pembuatan model yangmemungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satusama lain dengan alur data, baik secara manual maupunkomputerisasi.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang seringdigunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagianyang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasioleh sistem.DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi padaalur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untukpenggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudahdikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupunpembuat program. DFD yang dibuat pada sistem terdiri dari DFD level 0, DFD level 1 dan DFD level 2.Pada DFD level 0 proses yang menjadi tujuan utama sistem ini adalah menentukan jalur terpendek distribusi bunga mawar potong. Proses ini merupakan cerminan dari sistem yang ada pada hirarki perusahaan. Di level ini nantinya akan dihasilkan database hasil perhitungan shortestpath. Untuk menghasilkan database tersebut perlu dilakukan beberapa entitas dan aliran data. Entitas yang dilakukan pada level ini merupakan subsistem sesuai dengan yang telah dibuat di hirarki sistem. Entitas yang ada yaitu pasokan bahan bunga mawar, persiapan dan proses, distribusi, permintaan pasar, jalur distribusi terpendek dan return produk sebagai feedback. Dari entitas tersebut akan dihasilkan data-data yang akan mengalir menuju proses sehingga menghasilkan database.Data yang mengalir dalam DFD level 0 adalah data pasokan bunga mawar, data jumlah produksi, data pendistribusian barang, data pesanan konsumen, data pengembalian barang, data pengiriman, data alternatif jalur terpendek dan data terakhir yang menuju database adalah data perhitungan jalur distribusi terpendek. Selanjutnya adalah pembuatan DFD level 1. DFD level 1 menunjukkan entitas atau subsistem yang ada di DFD level 0 akan dijadikan proses baru pada level 1. Tujuannya adalah untuk memperjelas entitas-entitas yang ada di level 0. Sehingga pada level 1 terdapat beberapa proses baru yang memiliki entitas dan aliran data. Entitas yang terdapat pada DFD level ini sama seperti modul yang ada pada hirarki sistem. Proses menerima bahan baku bunga mawar mempunyai entitas harga bahan baku dan perhitungan jumlah bunga yang akan menghasilkan data harga bahan baku dan data jumlah bunga. Pada proses ini akan dihasilkan database akumulasi jumlah pasokan bunga. Proses yang kedua adalah melaksanakan persiapan dan proses distribusi. Entitas yang terdapat pada proses ini adalah penyortiran bunga, pengepakan produk bunga, pengemasan bunga, pengawetan bunga, pendistribusian produk ke konsumen dan pengangkutan produk bunga. Semua entitas menghasilkan data yang mengalir kepada proses. Setelah semua data terkumpul di proses maka akan dihasilkan data

klasifikasi bunga dan data mutu produk. Dari data klasifikasi bunga diperoleh database jumlah produk tiap mutu yang didistribusikan. Sementara data mutu produk akan menghasilkan data jumlah produk kemudian data tersebut akan mengalir ke proses menganalisis permintaan pasar. Pada proses menganalisis permintaan pasar terdapat beberapa entitas yaitu penyesuaian jumlah pesanan dengan bahan baku, penetapan harga produk dan penerapan range permintaan pasar. Entitas tersebut menghasilkan data yang akan diolah menjadi database data pesanan dan hasil penjualan. Selain itu terdapat data list pesanan yang dihasilkan oleh proses mendistribusikan bunga mawar yang akan ditambahkan ke proses menganalisis permintaan pasar. Proses terakhir pada DFD level 1 ini adalah mendistribusikan bunga mawar. Pada proses ini terdapat beberapa entitas pendukung yaitu penentuan shortestpath, perhitungan waktu dan perhitungan biaya. Setiap entitas menghasilkan data yang akan diolah didalam proses. Data tersebut akan menghasilkan database data hasil perhitungan jalur distribusi. Entitas lain yang dapat dihasilkan dari proses mendistribusikan bunga mawar adalah data hasil perhitungan jalur distribusi. DFD yang terakhir adalah DFD level 2. DFD level 2 berisi proses-proses untuk memperjelas setiap entitas yang ada di DFD level 1. Berdasarkan tabel indikator keberhasilan sistem, data terpenting yang akan mempengaruhi sistem adalah data dsitribusi. Oleh karena itu DFD level 2 ini akan menjelaskan proses mendistribusikan bunga potong dari DFD level 1 untuk kebutuhan sistem kedepannya. Proses yang terdapat pada DFD level 2 ini adalah menentukan shortestpath, memperhitungkan waktu dan menghitung biaya. Pada proses menentukan shortestpath terdapat beberapa entitas yaitu perhitungan jarak, pemilihan jalur dan penentuan lokasi. Setiap entitas menghasilkan data yang akan mengalir menuju proses. Setelah data diolah maka proses tersebut akan menghasilkan data analisis perhitungan yang disimpan di database. Database tersebut bernama hasil perhitungan jalur terpendek. Proses selanjutnya adalah memperhitungkan waktu. Pada proses ini terdapat beberapa entitas yaitu penentuan waktu pengiriman dan penentuan kecepatan. Database yang akan dihasilkan dari proses ini adalah database hasil perhitungan waktu. Proses terakhir yaitu menghitung biaya perusahaan. Pada proses ini terdapat entitas pengeluaran produk, pemeliharaan kendaraan dan penggajian staff distribusi. Setiap entitas menghasilkan data yang mengalir ke proses. Setelah data diolah maka akan dihasilkan data biaya yang digunakan kemudian disimpan dalam database perhitungan biaya yang dikeluarkan.

D. Workflow System
Menentukan Judul

Mengumpulkan data

Menentukan referensi sistem

Membuat dan menentukan sistem arsitektur

Membuat definisi sistem

Membuat resources analysis

Menyusun DFD

Membuat BPMN 2.0

Membuat model kuantitatif kebutuhan bahan baku berdasarkan output yang diinginkan

Membuat basic coding rapid software

Formulasi model matematika pelaporan

Menyelesaikan koding program sistem informasi yang dibuat

Sinkronisasi database dengan interface program yang telah disusun

Penyelesaian akhir sistem informasi

BAB III ANALISIS PEMODELAN PROSES BISNIS


UML (Unified Modelling Language) merupakan sebuah bahasa yang menggunakan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML memberikan standar penulisan sebuah sitem blue print, yang di dalamnya terdiri dari konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang lebih spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. UML juga sama seperti bahasa pemrograman yang lain. UML tersebut mendefinisikan notasi dan syntax atau semantik.Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak (software). Setiap bentuk notasi yang ditulis mempunyai makna terentu. UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan.Notasi UML diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch - Object-Oriented Design (OOD), Jim Rumbaugh - Object Modeling Technique (OMT), dan Ivar Jacobson - Object-Oriented Software Engineering (OOSE). Didalam UML terdapat Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, dan Deployment Diagram.

A. Use Case Chart


Use case adalah suatu rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk siatem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah collaboration. Use case menjelaskan interaksi yang berhubungan antara aktor - inisiator dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada. Sebuah Use Case direpresentasikan dengan urutan langkah yang sederhana. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari actors, relationship, system boundary boxes (optional), dan packages (optional). Use-case diagram digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem. Selain itu use case dapat digunakan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use-case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan usecase (use-case diagram) itu sendiri. Komponen use case terdiri dari actor, use case dan relasi dalam use case. Actor sangat diperlukan dapat terciptanya suatu use-case diagram Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau

sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use-case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use-case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Usecase adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, penggu na sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use-case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use-case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.Ada beberapa relasi yang terdapat pada use-case diagram seperti association yang menghubungkan link antar elemen, generalization disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya, dependency termasuk sebuah element yang bergantung dalam beberapa cara ke elemen lainnya, dan aggregation yang menjadi bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.

melaporkan data jumlah kiriman dan harga bahan baku staff lapangan

manager perusahaan

melaporkan data kesesuaian jumlah kiriman bunga staff penerimaan

login sistem 3

melaporkan jumlah bunga berdasarkan grade staff quality control mengecek report masingmasing staff melaporkan data larutan pulsing staff pengawetan data base report

staff penyimpanan

melaporkan data jumlah bunga yang disimpan

staff penggudangan

melaporkan data jumlah bunga yang akan didistribusikan

login sistem 4 staff distribusi

meberikan laporan jumlah bunga yang didistribusikan

konsumen

menerima data pesanan bunga staff marketting dan administrasi

login sistem 1

login sistem 2

mengecek input data pemesanan

database pesanan

mamasukkan jumlah pesanan

Gambar 1. Diagram Use Case

Pada diagram use case diatas dijelaskan bahwa terdapat hubungan keterkaitan antar aktor yang terlibat dalam sebuah sistem. Aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem distribusi bunga mawar potong yaitu staff lapangan, staff penerimaan, staff quality control, staff pengawetan, staff penyimpanan, staff penggudangan, staff distribusi, konsumen, staff marketing dan administrasi, serta manager. Masing-masing actor diatas memberikan pelaporan yang berbeda-beda.Staff lapangan memberikan laporan data jumlah kiriman bunga dari supplier dan menetapkan harga pasokan bunga kepada supplier.Staff penerimaan memberikan laporan tentang kesesuaian data jumlah pesanan bunga yang diterima dengan jumlah pasokan bunga yang dikirimkan oleh supplier. Kemudian staff quality control memberikan laporan mengenai data jumlah bunga yang telah disesuaikan dengan grade AA, A, B dan C. Staff pengawetan memberikan laporan data jumlah larutan pulsing yang digunakan untuk mengawetkan bunga. Staff penyimpanan memberikan laporan mengenai data jumlah bunga dalam kemasan yang akan di simpan di dalam gudang. Staff penggudangan memberikan laporan mengenai data jumlah bunga yang akan didistribusikan sesuai dengan pesanan konsumen. Staff distribusi memberikan laporan tentang data bunga yang didistribusikan berdasarkan jumlah pesanan dari konsumen. Selanjutnya konsumen melakukan login dan memasukkan data jumlah bunga yang akan dipesan. Data pemesanan akan disimpan di dalam database pesanan yang selanjutnya terhubung dengan staff marketing dan distribusi untuk dapat dicek jumlah pemesanan bunga yang telah dilakukan oleh konsumen. Staff marketing dan distribusi memberikan data laporan jumlah pesanan bunga dari konsumen untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan oleh staff distribusi mengenai jumlah bunga yang dikirim dan lokasi pengiriman. Keseluruhan data yang diberikan oleh masing-masing staff akan masuk pada sistem database perusahaan. Data-data yang telah dimasukkan ke dalam sistem database tersebut dapat dicek oleh manager perusahaan dalam bentuk report untuk masing-masing aktor dalam divisi terkait.Prosesnya yaitu manager produksi melakukan login ke dalam sistem terlebih dahulu. Kemudian manager memasukkan password, username, dan divisi yang akan dicek. Setelah itu data yang diinginkan akan ditampilkan oleh sistem dalam bentuk report. Masing-masing staff atau actor yang terlibat dalam sistem tidak melakukan login ke dalam sistem, staff tersebut hanya memberikan laporan berupa data yang dimasukkan ke dalam database yang selanjutnya dapat diakses oleh manager perusahaan. Untuk staff marketting dan administrasi serta staff distribusi pada dasarnya melakukan login juga. Namun pada realisasi sistem android yang dibuat lebih difokuskan login antara konsumen dan manager perusahaan.

B. Bussiness Process Modelling (BPMN)


BPMN yang dirancang dalam sistem distribusi bunga mawar potong ini mencakup keseluruhan sistem dan sub sistem yang terlibat didalamnya. Masing-masing sub sistem dijelaskan secara detail kedalam aliran proses dan data yang saling berkaitan antar tahapan proses. Setiap tahap dijalankan oleh aktor yang menjalankan perannya dengan tugas yang spesifik.Pada BPMN yang ditampilkan dibawah ini, terdapat empat sub sistem umum dari sistem distribusi bunga mawar potong,

yaitu raw material receiving, persiapan dan proses, permintaan pasar, serta distribusi dan managerial. Keempat sub sistem ini yang pada akhirnya membangun keseluruhan sistem distribusi mulai dari penerimaan pasokan bunga dari supplier hingga pendistribusian ke konsumen.

Gambar 2.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Raw Material Receiving Penerimaan bunga dilakukan secara spesifik oleh staff lapangan dan staff penerimaan.Staff lapangan menerima bunga yang dikirimkan oleh supplier dan menerima data pengiriman berupa jumlah bunga dan kondisi bunga yang dikirimkan.Selanjutnya staff lapangan mengirimkan bunga ke staff penerimaan untuk dilakukan perhitungan jumlah bunga.Selain itu staff penerimaan juga melakukan pengecekan kesesuaian data pengiriman yang diberikan oleh supplier dengan jumlah bunga sebenarnya.Setelah melakukan perhitungan dan pengecekan, staff penerimaan mengirimkan report jumlah bunga yang diterima untuk dimasukkan dalam database perusahaan.

Gambar 3.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Persiapan dan Proses Bunga kemudian dilanjutkan ke staff quality control.Disini bunga diklasifikasikan berdasarkan grade mutu SNI. Bunga diklasifikasikan menjadi bunga grade AA, A, B, dan C. Bunga yang akan dilanjutkan ke proses berikutnya adalah hanya bunga dengan grade AA, A dan B. Sedangkan bunga grade C dikembalikan untuk dijual dengan harga murah oleh staff lapangan. Proses selanjutnya adalah pengawetan bunga. Proses ini dijalankan oleh staff pengawetan dengan memanfaatkan larutan pulsing untuk mengawetkan bunga. Sebelumnya bunga ditempatkan dalam plastik-plastik dan kemudian diisikan larutan pulsing sebagai bahan pengawetnya. Bunga yang telah dikemas dalam plastik dengan larutan pulsing didalamnya ini kemudian dihitung untuk dilaporkan sebagai report yang akan menjadi database perusahaan. Report yang dilakukan terkait dengan jumlah bunga yang diawetkan, serta jumlah larutan pulsing yang digunakan. Selanjutnya bunga dikirimkan ke staff penyimpanan. Plastik-plastik yang telah berisi bunga harus mengalami pengepakan terlebih dahulu sebelum disimpan ke dalam gudang untuk mempermudah proses penyimpanan serta pengangkutan. Setelah pengepakan selesai dilakukan,

kemudian tugas staff penyimpanan adalah mengangkut kardus-kardus ke dalam gudang untuk disimpan sebelum proses penditribusian berlangsung.

Gambar 4.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Permintaan Pasar serta Distribusi dan Managerial Berikutnya akan terlibat sub sistem permintaan pasar dimana terdapat dua aktor yang terlibat, yaitu konsumen dan staff marketing dan administrasi. Konsumen pada awalnya melakukan login user untuk masuk ke halaman pemesanan. Setelah itu konsumen menginput data pemesanan yang kemudian akan menjadi database pemesanan untuk diakses oleh staff marketing dan administrasi. Sama seperti konsumen, staff marketing dan administrasi juga dapat login ke halaman android untuk melakukan pengecekan data pemesanan dan melanjutkan data tersebut ke staff distribusi. Setelah terjadi aliran data pemesanan dari konsumen dan akhirnya diterima oleh staff distribusi, bunga yang dipesan akan diangkut oleh staff penggudangan menuju mobil box yang akan digunakan untuk mengantar pesanan bunga. Sebelumnya staff distribusi mengecek kondisi mobil terlebih dahulu dan melakukan penyesuain dengan kebutuhan bunga pada saat proses transportasi berlangsung. Setelah semua siap didistribusikan, staff distribusi dapat menentukan jalur alternatif terpendek agar dapat mengefisienkan perjalanan distribusi.Selanjutnya distribusi dapat dilakukan hingga konsumen menerima pesanan bunga sesuai dengan permintaan. Ketika bunga telah sampai ditangan konsumen, akan terjadi tahap decisional dimana konsumen dapat melakukan pilihan

penerimaan atau penolakan atas produk yang dikirim berdasarkan kesesuaian produk yang dikirim dengan permintaan pesanan yang telah dilakukan. Dalam sub sistem distribusi dan managerial ini juga terlibat manager sebagai aktor yang melakukan perannya sebagai controller keberlangsungan proses dari masing-masing staff. Managermelakukan pengontrolan melalui pengamatan terhadap report yang dikirimkan setiap staff dari semua divisi yang terdapat dalam perusahaan. Pengontrolan ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja yang terjadi dalam perusahaan.

BAB IV DESAIN ANTAR MUKA SISTEM

A. Mock up
Mock up merupakan suatu software yang dapat digunakan untuk merancang suatu interfacedari android atau smartphone. Penggunaan mock up bertujuan untuk mempermudah pemakai dalam merancang dan menganalisis keadaan yang harus ditampilkan didalam android tersebut. Dalam software ini terdapat beberapa fitur yang menunjukan komponen komponen yang harus digunakan dalam merancang bentuk dari android tersebut, seperti button, text,project, layout mark up, yang mempunyai fitur fitur yang akan membantu dalam menggunakan mock up. Dalam sistem yang kita bangun,interface yang digunakan ada beberapa keadaan, interface yang dibuat secar garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu interface bagi manager dan interface untuk konsumen. Login manager mempunyai fungsi untukmemeriksa data dari setiap staff yang memasukkan data kedalam sistem android perusahaan.

Gambar 5. Desain Android dalam Mock Up Dalam interface yang kami buat telah secara terperinci dijelaskan diatas, pada login manager terdapat 4 menu yang tersedia yaitu login, statistic, news dan report. Pada menu login terlihat disana bahwa terdapat username dan password yang harus diisikan sebelum manager mengakses sistem yang dibuat. Setelah manager menginput id nya maka manager sudah dapat mengakses web atau browsernya. Pada menu selanjutnya terdapat fitur news yang berisikan berita berita dan info mengenai perusahaan dan mengenai situasi yang berkembang didalam dunia bisnis dan sospol.Dari fitur new manager dapat menjelajahi dunia dan mengetahui info terupdate didalam web tersebut. Kemudian fitur berikutnya yaitu statistik yang memperlihatkan data statistik, grafik dari hasil penjualan yang didapatkan oleh perusahaan, dan diterjemahkan dalam bentuk grafik, grafik ini akan terupdate setiap minggu, sehingga manager dapat menganalisis keadaan yang sdang terjadi didalam perusahaan tersebut, sehingga manager dapat cepat mengambil keputusan yang harus diprioritaskan. Kemudian menu berikutnya adalah report,

didalam report terdapat empat staff yang terlihat dan mengisikan input data yang diperlukan. Didalam setiap staff terdapat sebuah database yang berisi keadaan yang menunjukan data yang dimasukkan. Kemudian interface yang kedua yaitu untuk interface konsumen. Interface ini membantu konsumen dalam mengakses home rumah mawar, sehingga dapat memesan bunga dan dapat masuk kedalam web perusahaan. Pada menu fitur pertama pelanggan login dan menjadimember dalam sistem kami, pelanggan sebenarnya dibagi menjadi dua yaitu pelanggan tetap atau member dan pelanggan tidak tetap. Keuntungan menjadi pelanggan tetap yaitu mendapatkan discount untuk pemesanan.

Gambar 6.Interface Login Member

Pada interface awal, apabila pemesan menginginkan menjadi member, maka pemesan melakukan registrasi terlebih dahulu. Kemudian setelah berhasil registrasi, maka langsung login dan masuk kedalam android dan dapat mengaksesnya.

Gambar 7.Interface Order Konsumen

Kemudian muncul home dari sistem android kami yang berisikan beberapa menu yang dapat diakses seperti product, order, contact us, about dan help. Product menampilkanfitur yang

berisikan bunga yang disajikan dan jenis jenis yang ada. Selanjutkan fitur orderyang menampilkan dan mengakses pelanggan untuk membeli bunga.Contact usmenampilkan kontak yang dapat dihubungai dan dapat dijelajah oleh pelanggan.

B. Android
Sistem android yang kami design hanya terfokus pada konsumen yang merupakan aspek paling urgen dan penting dalam sistem kami.

Gambar 14. Interface home pada android Pada saat pelanggan membuka web kami pertama kali akan muncul interface pembuka seperti pada gambar tersebut yang mempunyai tujuh fitur yang mempunyai fungsi masing masing. Menu tersebut seperti Product, order, big deals, contact us, about, login dan regrister .

Gambar 15. Menu Product

Menu product menampilkan produk produk yang tersedia didalam perusahaan yang kami kembangkan dan kami dirikan. Terdapat tiga produk yang kami tawarkan yaitu produk AA, A dan B. Didalam menu ini juga dijelaskan profil singkat dari produk yang kami jual.

Gambar 16. Regristrasi pemesan Pada saat pembeli atau pemesan ingin membeli produk kami dan ingin menjadi member , maka jarus melakukan regristrasi terlebih dahulu, sehingga dapat menjadi member dan mendapatkan discount dalam pembelian produk kami.

Gambar 17. Login

Setelah melakukan regristrasi maka pembeli dapat memasuki web kami sebagai member dan dapat mengakses dan membeli produk kami dengan keistimewaan sebagai member seperti yang sudah kami jelaskan.

Gambar 18. Tampilan order Pada menu order terlihat face yang menampilkan pelayanan bunga sesuai dengan grade dan banyaknya bunga yabg akan dipesan. Sehingga dengan adanya pilihan tersebut, pelanggan dapat memilih bunga kesukaannya.

Gambar 19. Deliver to

Setelah menentukan banyaknya dan grade bunga yang dipilih, serta pelanggan mengetahui harga yang telah ditetapkan, maka pelanggan harus mengisi nama, alamat dan kota pelanggan, sehingga dapat diketahui asalnya.

Gambar 20. Persetujuan Pada fitur persetujuan, pelanggan melakukan persetujuan dengan pihak perusahaan, dengan mencheclis fitur tersebut.

Gambar 21. Payment Fitur ini menampilkan kemana pelanggan harus membayar bunga atau pesanan bunga yang dipesan, sehingga terjadi keterjelasan penjualan, dan menghindari penipuan baik untuk pihak pelanggan maupun pihak perusahaan.

Gambar 22. Thank you Setelah melakukan beberapa step dalam pembelian, menu terakhir terdapat dua button yaitu home apabila pelanggan menginginkan kembali ke menu tersebut, atau order again untuk memebeli kembali atau melakukan transaksi kembali.

Gambar 23. Menu about Menu ini menampilkan segala sesuatu tentang rumah mawar atau perusahaan kami secara umum, sehingga pelanggan dapat melihat secara luas sejarah maupun keseluruhan tentang perusahan kami.

Gambar 24. Big Deals Big deals meruapakan fitur informasi tentang discount ataupun segala macam penawaran yang perusahaan kami sediakan.

Gambar 25. Contact Us Contact Us merupakan fitur yang menampilkan kontak atau informasi kontak yang dapat diakses oleh pelanggan.

BAB V DESAIN DETAIL SISTEM

A. State Chart
State chart merupakan bagian dari model dinamis yang digunakan untuk memperlihatkan proses yang terjadi dalam sistem pada waktu tertentu dengan menekankan pada aktor terkait dengan sistem tersebut. Dalam state chart ini terlihat tahapan proses yang detail dan menggambarkan aliran data yang mengalir antar aktor. maupun yang terhubung ke database sistem.
Staff Administrasi Staff Distribusi manajer Konsumen

[username, password] [username, password] login sistem 1 entry / identifikasi [username, password] [username, password] log in sistem 3 log in sistem 2 entry / identifikasi [username, password] [username, password] input data pemesanan dan lokasi do / input [data pemesanan dan lokasi] [username, password] mengirim data pemesanan ke staff distribusi do / send cek harga bunga do / check entry / identifikasi

[username, password]

log in sistem 4 entry / identifikasi [username, password]

cek report staff do / check

verifikasi input data pemesanan konsumen do / verifikasi

cek data pemesanan do / check

Gambar 8. Gambar state chart sistem Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa sistem login diakses oleh empat aktor yang terlibat dalam sistem distribusi bunga potong yang dijalankan, yaitu staff marketing dan administrasi, staff distribusi, manager perusahaan, serta konsumen yang melakukan pemesanan. Sistem login yang dilakukan adalah dengan memasukkan data username dan password sehingga aktor-aktor tersebut dapat mengakses sistem android yang telah dibuat. Dengan melakukan identifikasi data login, sistem akan mengizinkan akses bagi data yang mampu dikenali oleh database sistem tersebut. Staff marketing dan administrasi masuk ke dalam sistem untuk melihat input data pemesanan yang telah dikirimkan dari konsumen. Selanjutnya data pemesanan ini dikirimkan ke staff distribusi untuk digunakan sebagai data pengiriman untuk melakukan distribusi bunga mawar. Sebelumnya, data pemesanan ini diinputkan oleh konsumen setelah konsumen dapat melakukan akses ke dalam sistem, atau dengan kata lain user yang dimasukkan telah sesuai dengan database sistem setelah melalui tahap verifikasi user. Konsumen kemudian dapat memasukkan data berupa biodata diri, alamat pemesanan, serta jumlah pesanan bunga yang diinginkan. Setelah melakukan penginputan, sistem akan bekerja untuk menentukan harga pemesanan berdasarkan data yang telah diterima sehingga konsumen dapat langsung mengetahui jumlah pembayaran yang harus dilakukan.

Data pemesanan inilah yang diteruskan ke staff administrasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan proses ditribusi. Keseluruhan data ini pada akhirnya dapat diakses oleh manager perusahaan sebagai report yang diterima dari seluruh pegawai atau staff di setiap divisi perusahaan.Managermelakukan cek report berdasarkan data pelaporan hasil kerja yang telah dilakukan oleh masing-masing staff. Report ini telah disimpan dalam database perusahaan sehingga aliran data antara manager dengan staff perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpa memerlukan report melalui tatap muka secara langsung.

B. Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan bagaimana interaksi antar aktor dalam sistem yang melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan aliran data ( message). Interaksi ini akan menunjukkan tahapan proses yang saling berkaitan antar aktor sehingga proses dapat berlangsung sesuai dengan tujuan sistem yang ingin dicapai. Dalam sistem yang dijalankan, empat faktor utama yang terlibat dalam mengakses sistem login yang telah dibuat adalah staff administrasi, staff distribusi, managerperusahaan, dan konsumen. Setelah melakukan login dan melewati tahap verifikasi kebenaran dan validasi user yang login, maka setiap aktor tersebut akan dapat mengakses sistem android yang telah dibuat. Tahapan proses yang dilakukan oleh empat aktor utama yang terlibat dalam sistem dan interaksi yang terjadi antar aktor akan digambarkan dalam sequence diagram seperti dibawah ini.

database pemesanan bunga konsumen log in Staff Administrasi

menginput data diri dan pemesanan

mengisi lembar kuesioner kepuasan konsumen

report data pemesanan dan kuesioner

report hasil akses data

Gambar 9. Interaksi konsumen dan staff administrasi dalam sequence diagram

database pemesanan konsumen staff administrasi log in staff distribusi

mengirim data pemesanan

report data pemesanan menentukan jalur terpendek, biaya minimum , dan waktu distribusi

report hasil perhitungan dan akses data

Gambar 10. Interaksi antara staff administrasi dengan staff distribusi dalam sequence diagram Staff administrasi berinteraksi dengan konsumen melalui aliran data pemesanan yang diinput oleh konsumen ketika melakukan pemesanan dalam sistem order android yang telah dibuat. Data diri, jumlah pesanan, serta alamat pemesanan menjadi database pemesanan bunga yang kemudian diterima oleh staff administrasi untuk di cek dan diteruskan ke staff distribusi, sehingga akan terbentu interaksi lainnya antara staff administrasi dengan staff distribusi. Aliran data pemesanan ini dapat diakses oleh staff distribusi setelah melakukan login ke halaman database pemesanan, dan kemudian menerima data pemesanan untuk melakukan proses penditribusian. Selain itu, staff distribusi juga melakukan penentuan mengenai jalur terpendek, biaya minimum, serta waktu distribusi sebelum pendistribusian dapat dilakukan.Selanjutnya juga terbentuk interaksi yang terjadi antara konsumen dengan staff distribusi mengenai pengiriman yang dilakukan oleh staff distribusi serta bunga yang diterima oleh konsumen sesuai dengan data pemesanan bunga.

Database pemesanan bunga Staff Distribusi mengirim pesanan bunga Konsumen

menerima bunga yang telah dipesan

Gambar 11. Interaksi antara konsumen dan staff distribusi dalam sequence diagram

database hasil distribusi Staff distribusi manajer

log in

mengirim data hasil distribusi

report hasil distribusi

evalusi hasil kerja

Gambar 12. Interaksi antara staff distribusi dan manager dalam sequence diagram

database hasil penjualan Staff administrasi log in Manajer

mengirim data hasil penjualan

report hasil penjualan

evaluasi hasil kerja

Gambar 13. Interaksi antara staff administrasi dan manager dalam sequence diagram Selanjutnya, juga akan terbentuk interaksi antara manager perusahaan dengan masingmasing staff dimana manager menerima report hasil kerja dari masing-masing divisi sebagai dasar dalam melakukan pengawasan kerja dari tiap bagian proses. Managermemiliki sistem user sendiri sehingga dapat masuk ke halaman sistem android dan melakukan pilihan pengecekan untuk masingmasing staff yang ada dalam perusahaan. Setelah melakukan pilihan, manager dapat melihat pelaporan hasil proses kerja dari setiap bagian atau divisi di perusahaan. Interaksi ini akan selalu terbentuk antara setiap aktor dimana setiap ada aliran data atau informasi, maupun ada keterkaitan kerja pada setiap staff maka hubungan ini akan terus berlanjut secara kontinyu. Hal inilah yang digambarkan dalam sequence diagram sehingga dapat diketahui keterkaitan antar proses yang saling mempengaruhi dalam membangun sistem distribusi bunga mawar potong yang telah dirancang.

C. Class Diagram Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system.Class diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka.Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk system tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun. Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur system sebelum kode ditulis, dan membantu untuk memastikan bahwa system adalah desain terbaik.

Kelas Kelas adalah sesuatu yang membungkus informasi dan perilaku. Secara tradisional, system dibangun dengan ide dasar bahwa akan menyimpan informasi pada sisi baris data dan data perilaku pengolahnya pada sisi aplikasi. Salah satu perbedaan terstruktur dengan pendekatan berorientasi obyek adalah pada berorientasi obyek menggabungkan informasi dan perilaku pengolah informasi dan menyembunyikan semua kedalam sesuatu yang disebut kelas. Dalam UML, kelas ditunjukkan menggunakan notasi sebagai berikut.

Gambar 14. Notasi class Bagian paling atas pada notasi Class digunakan sebagai nama kelas, dan secara opsional juga digunakan stereotype-nya. Bagian tengah digunakan untuk menyimpan atribut, dan bagian paling bawah digunakan menyimpan operasi. Menentukan kelas Cara yang baik untuk menemukan kelas-kelas adalah mulai dari memperhatikan aliran kejadian (flow of event) dari suatu use case. Perhatikan kata benda didalam aliran kejadian, mungkin merupakan salah satu dari empat hal berikut. 1. Actor 2. Kelas 3. Atribut dari kelas 4. Ekspresi, bukan actor, bukan kelas, dan bukan atribut. Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran kejadian, dapat ditemukan kelaskelas dalam system.Alternative lainnya, dapat di uji obyek-obyek dalam sequence diagram dan collaboration diagram. Ada dua cara yang biasa dilakukan berkaitan dengan urutan pendefinisian antar kelaskelas dalam class diagram dan sequence diagram atau collaboration diagram. Yang pertama, dengan membuat sequence diagram atau collaboration diagram lebih dulu.Kemudian melanjutkannya dengan membuat class diagram.Sebaliknya, yang kedua, yaitu dengan menemukan kelas-kelas dan membuat class diagram terlebih dahulu, kemudian menggunakan kelas-kelas terebut sebagai Kamus obyek-obyek dan relasinya untuk membuat sequence diagram atau collaboration diagram. Stereotype pada kelas Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkategorikan kelaskelas.Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih dulu, kemudian menentukan kelas-kelas dilangkah selanjutnya.Fitur ini membantu untuk lebih memahami tanggung jawab terhadap masing-masing kelas dalam model.Kelas-kelas dengan stereotype form bertanggung jawab menampilkan dan menerima informasi dari pemakai. Stereotype juga membantu dalam proses pembangkitan kode. Ketika proses pembangkitan kode, stereotype kelas menentukan tipe kelas yang akan diabawa kebahasa pemrograman.

Beberapa Stereotype dapat digunakan sejak pada tahap proses analisis, pada saat belum ditentukan bahasa pemrograman teretentu untuk membangkitkan kode. Stereotype juga dapat tergantung pada bahasa pemrograman yang dipilih dan digunakan pada tahap proses desain. Ketika analisis, kelas-kelas dapat dikategorikan menurut fungsi yang mereka lakukan. Ada 3 tipe Stereotype kelas dalam UML yang digunakan pada analisis, yaitu : pembatas (boundry), entitas(entity) dan control. a. Kelas-kelas pembatas Kelas-kelas pembatas adalah kelas-kelas yang terletak antara system dengan dunia sekililingnya. Semua form, laporan-laporan, antarmuka(interface) keperangkat lunak seperti Printer atau scanner, dan antar muka (interface) ke system lainnya adalah termasuk dalam kategori ini. UML mempresentasikan kelas pembatas sebagai berikut.

Untuk menemukan dan mengidentifikasi kelas-kelas pembatas dapat dilakukan dengan menguji diagram use case. Minimal harus ada satu kelas pembatas untuk setiapa interaksi antara actor - use case. Kelas pembatas adalah apa saja yang memungkinkan actor berinteraksi dengan system. Tidak perlu membuat kelas pembatas untuk setiap pasangan actor- use case. Sebagai contoh, bila mempunyai dua actor yang sama-sama menginisialisasi use case yang sama untuk berkomunikasi dengan system. b. Kelas-kelas entitas Kelas-kelas entitas menangani informasi yang disimpan dalam penyimpanan tetap. Kelas entitas biasanya ditemukan dalam aliran kejadian (flow of event) pada diagram interaksi. Mereka adalah kelas-kelas yang sebagian besar bermakna terhadap pemakai dan secara tipikal diberikan nama menggunakan teknologi domain bisnisnya. Perhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Beberapa kata benda akan menjadi kelas entitas dalam system. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan struktur basis data.Jika rancangan basis data telah dibuat, perhatikan nama-nama table. Tabel-tabel menangani beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani informasi didalam memori computer saat computer sedang dihidupkan. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut.

Dari rancangan basis data, dapat di telusuri balik beberapa field pada basis data kebutuhan system. Kebutuhan system menentukan aliran kejadian(flow of event), dan aliran kejadian menentukan obyek-obyek, kelas-kelas, dan attribut-attribut dalam kelas. Masing-masing attribut dalam kelas entitas mungkin akan menjadi field dalam basis data. c. Kelas-kelas Kontrol

Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas Kontrol ini digunakan, maka secara tropical satu kelas control untuk satu use case tersebut. Ada kelas-kelas control yang digunakan bersama oleh beberapa use case. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut.

Penamaan kelas Masing-masing kelas harus mempunyai nama yang unik. Sebagian besar organisasi mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk menamakan kelas-kelas yang dibuatnya.Umumnya kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal. Nama kelas tidak menggunkan spasi.Ini dilakukan karena alasan praktis, dimana beberapa bahasa pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa nama kelas hendaknya pendek, cukup untuk menjelaskan apa yang akan kelas lakukan. Jadi penamaan kelas sangat tergantung pada organisasi kita.Jika kita mempunyai kelas yang digunakan dalam organisasi yang bersangkutan, tetapi yang jelas bahwa hal tersebut harus konsisten digunakan untuk keseluruhan kelas-kelas yang dibuatnya. Visibilitas kelas Pilihan visibilitas menentukan dapat tidaknya sebuah kelas dilihat dari luar paket. Ada 3 pilihan visibilitas untuk sebuah kelas yaitu : 1. Public 2. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas lainnya dalam system. 3. Protected atau private 4. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas majemuk(nested), friends, atau dari kelas itu sendiri. 5. Package atau implementation. 6. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam paket yang sama.

Penerimaan Lapangan - Data Harga : int - Data bunga grade C : char + Membuat keputusan harga () : int + Menerima bunga grade C () : int - data pasokan bunga dari supplier : int - data asal bunga : int - Data pasokan : int + menerima bunga dari staff lapangan () : int + menginput data () : int

Quality control Penyimpanan - Data box : int - Data suhu kamar : double - Data kelembapan : double + menetukan jumlah box () : int + menetukan suhu kamar () : int + menerka kelembapan () : int Pengawetan - Data larutan pulsing : double - Data kemasan : int - Data bunga grade AA,A,B : int + Melakukan pengawetan bunga () : int + Melakuakan pengepakan () : int + menginput data () : int - Data mutu bunga : String - Data bunga grade C : int - Data bunga grade AA,A,B : int + + + + mengkalsifikasikan bunga () : int menentukan greade bunga AA,A,B () : int Menentukan grade C () : int menginput data () : int

Penggudangan - Data suhu mobil : double - Data kelembapan mobil : double permintaan pasar - Data produk : int - Data jumlah bunga yang akan dipesan : String - Data persyaratan pemesanan : int + Membeli bunga () : int + memberi saran () : int + Menolak bunga () : int + Menentukan suhu mobil () : int + Menetukan kelembapan mobil () : int Distribusi - Data konsumen : char - Dataasal pemesan : int - Data jumlah bunga : int + Mendistribusikan bunga () : int + Menginput data () : int + Mengakses bunga ke konsumen () : int

Marketting dan Administrasi - Data input pemesanan : int - Data pengembalian produk : char - Data penjualan bunga : char + Menginput data konsumen () : int + menginput data dari setiap staff () : int + melakukan perhitungan dan pembuatan graf : int ik () 0..1

Manajer - Data report staff : int - Data grafik : int Class_10 - Datakelengkapan karyawan : int 0..* + Mengambil keputusan () : int + Menentukan jumlah dan kebutuhan perusaha : int an () + Menentukan kapabilitas perusahaan () : int

Gambar14.Class diagram keseluruhan sistem Data yang kami sajikan merupakan data yang berhubungan dengan data sequential, dan use case yang saling terkait, sehingga hanya terdapat sedikit perbedaan pada setiap step, yang membedakan hanya dalam penampilan dan pengimplitasiannya. Secara garis besar atribut dan operasi menunujukan informasi dan apa yang dilakuakan oleh actor. Pada staff lapangan yang dibutuhkan seperti data harga, data grade bunga C yang nantinyaakan dijual sehingga staff lapangan dapat melakuakan keputusan harga dan menjual grade bunga C. Staff penerimaan data yang dibutuhkan seperti data asal bunga, data pasokan, data bunga supplier sehingga dapat menerima dari staff lapangan dan menginput data kedalam database. Staff QC memiliki data mutu bunga grade AA,A,B dan grade C dan dapat mengklasifikasikan bunga, dan menginput data. Seterusnya sampai kedalam manager. Staff pengawetan merencanakan bunga dan larutan untuk dikemas sedemikian rupa sehingga, bunga dapat terawetkan, selama perjalanan maupun penyimpanan bunga masih dalam keadaan fresh atau masih layak , dalam hal ini staff pengawet memerlukan data larutan pulsing, data plastik. Setelah melakukan dan mendapatkan data yang dibutuhkan, maka staff pengawetan dapat menginput dalam database. Staff berikutnya yaitu staff penyimpanan, staff ini bertujuan menyimpan bunga didalam gudang atau ruang penyimpanan, staff ini memerlukan data suhu yang baik dimana bunga mawar bisa bertahan hidup dan dapat disimpan, sehingga staff penyimpanan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan dapat melaporkan hasilnya didalam database yang telah disediakan. Kemudian staff distribusi yang bertugas untuk mendistribusikan bunga mawar kepada konsumen. Staff ini memerlukan data

konsumen, memerlukan data asal usul dan jalur yang ditempuh sehingga dalam pelaksanaan tugasnya staff ini tidak melakukan kesalahan. Dalam penginputan semua data dilakukan oleh staff administrasi dan staff marketing, staff ini yang mengolah semua data yang masuk kedalam web perusahaan sebagai arsip dan penilaian, serta dapat dijadikan informasi dalam menentukan keadaan yang harus dilakukan setelahnya, data ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup perusahaan. Pada class manager, manager dapat melihat dan mengontrol segala fluktuasi

kejadian yang terjadi dan mengambil keputusan apa yang dilakukan selanjutnya. Manager membutuhkan segala hal yang dibutuhkan perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkat kesejahteraanny dan dapat bertahan, sehingga data yang akurat akan membantu manager dalam menganalisis pengambilan keputusannya.

BAB VII IMPLEMENTASI SISTEM


A. RencanaImplementasi
Sistem ini digunakan untuk melakukan analisis dan desain DBE pada distribusi bunga potong. Sistem yang dibuat juga digunakan sebagai system informasi yang digunakan antar user yang terdiri dari staff lapangan, staff penerimaan, staff quality control, staff pengawetan, staff penyimpanan, staff penggudangan, staffdistribusi, konsumen, staff marketing dana dministras idan manager perusahaan selama proses berlangsung. Namun pada realisasi pembuatan sistem aplikasi android, hanyaadaduauser yang difokuskan untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut yaitu konsumen sebagai pemesan bunga dan manager perusahaan sebagai controller keseluruhan staff pada setiap subsistem dalam perusahaan. Dengan adanya sistem ini diharapkan semua data yang ada dalam database dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi semua user untuk menunjang keseluruhan proses distribusi bunga mawar potong ke end user secara maksimal. Proses yang berlangsung dimulai dari pasokan bahan baku yang diterima dari supplier hingga pemesanan bunga yang dilakukan oleh konsumen. Selain itu manager perusahaan juga dapat melakukan controlling terhadap data masing-masing user melalui sistem. Sehingga terwujud keterkaitan antar user dalam suatu sistem proses distribusi bunga potong yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pesanan konsumen. Penggunaan operating system berbasis android merupakan open source yang dapat diakses oleh setiap user secara fleksibel. Sistem ini akan memudahkan setiap user untuk mengakses data secara cepat dan praktis pada setiap waktu. B. KelebihandanKekuranganSistem Sistem aplikasi berbasis android yang digunakan mempunyai beberapa kelebihan. Sistem ini bersifat portebel karena dapat diakses oleh setiap user yang terlibat dalam sistem kapanpun dan dimanapun user berada. Sistem yang dibuat mengikuti perkembangan jaman sekarang dimana telah banyak digunakan teknologi berbasis android di berbagai kalangan yang dapat memudahkan konsumen dalam hal pemesanan bunga. User untuk memasukkan data dan manager perusahaan untuk melakukan controlling. Aplikasi yang digunakan dalam sistem mempunyai user interface yang cukup menarik sehingga user tidak terkesan bosan ketika sedang mengakses atau menginput data dalam sistem. Selain itu tingkat keamanan dan kerahasiaan data-data perusahaan terkait proses distribusi bunga mawar potong terjamin karena tidak ada yang dapat mengasesnyakecuali manager perusahaan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini yaitu tidak dapat digunakan oleh semua user artinya hanya user yang mempunyai smartphoneberbasis android saja yang dapat mengakses data dalam sistem dengan menggunakan username dan password masing-masing. Tidak semua user

yang melakukan login dalam sistem dibuat aplikasi androidnyasehingga setiap user tidakdapat memasukkan data ke database melalui aplikasi android tersebut.

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan Hasil Pengembangan Sistem Program yang telah dibuat sesuai dengan sistem dan analisis desain DBE pada distribusi bunga potong. Program ini merupakan analisis dan desain sistem pengambilan keputusan berbasis DBE yang dijalankan menggunakan android. Android digunakan karena dapat bersifat open source yang dapat digunakan oleh pengguna dimanapun berada. Sistem ini dibuat untuk mengatasi permasalahan pendistribusian bunga potong di daerah jabodetabek dengan cara menentukan jalur distribusi terpendek. Topik permasalahan dijabarkan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa permodelan grafis. UML yang digunakan dalam analisa permasalahan ini diatas adalah Use Case Diagram, State Chart Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram menerangkan aktor yang terlibat dalam kasus permasalahan. Aktor yang terlibat adalah staff lapangan, staff penggudangan, staff penerimaan, quality control, staff pengawetan, staff penyimpanan, staff distribusi, staff marketing dan administrasi, konsumen dan manager. Setiap aktor terlibat dalam masalah (case) dimana masingmasing case dijabarkan dalam Sequence Diagram. Urutan kejadian serta message antar objek diterangkan dalam Sequence Diagram. State Chart memiliki atribut dan proses yang kemudian dijadikan sebagai behaviour serta struktur dalam Class Diagram. BPMN 2.0 digunakan untuk membuat dan merancang proses dan sistem android yang akan diaplikasikan. Seluruh UML dan BPMN 2.0 tersebut disusun menjadi suatu program yang dapat menyelesaikan masalah distribusi antara konsumen, produsen dan supplier. Keputusan yang dapat diambil dari program ini adalah keputusan jumlah yang dapat dipesan oleh konsumen dan keputusan pemilihan jalur terpendek untuk distribusi. Program ini mempunyai kelebihan yaitu bersifat portebel yang dapat diakses oleh user setiap waktu untuk memasukkan data, user interface yang menarik, tingkat keamanan data karena hanya manager yang dapat mengakses keseluruhan data. Sedangkan kekurangan dari sistem yaitu hanya bisa digunakan oleh user yang mempunyai smartphone dan tidak semua user yang melakukan login dalam sistem dibuat aplikasi androidnya. B. Saran Pengaplikasian software (android) yang digunakan seharusnya dilakuakna pelatihan dan pembelajaran terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kesalahan, dan semua mahasiswa mengerti tentang pongkodingan dalam android. Pembuatan dan penggunaan software harusnya dipelajari lebih dalam lagi sehingga mahasiswa dapat menguasai sistem android dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai