Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng.

TT AC/DC )

PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC


I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat : 1. Mempelajari cara membangkitkan tegangan tinggi arus bolak-balik dengan menggunakan transformator penguji tegangan tinggi. 2. Mempelajari cara pengukuran tegangan bolak-balik, yaitu : II. Metode pengukuran dengan sela bola. Metode pengukuran dengan pembagi tegangan kapasitif. TEORI DASAR Tegangan tinggi AC umumnya digunakan di laboratorium untuk pengujian dan percobaan dengan tegangan DC dan tegangan impuls. Perbedaan transformator uji dengan transformator daya adalah kapasitas dayanya rendah, akan tetapi ratio lilitannya tinggi. Transformator tegangan tinggi terdiri dari : Kumparan primer yang dihubungkan dengan tegangan rendah. Kumparan sekunder, satu terminal pada level yang rendah dekat potensial tanah dan terminal lainnya terisolasi dengan tanah sebagai terminal tinggi.

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


Untuk pembangkitan tegangan DC atau impuls, transformator sering digunakan dengan kedua terminal yang diisolasi dari potensial tanah. Untuk alasan ekonomi tegangan AC yang lebih tinggi sedikit dari 100 kV tidak dihasilkan oleh transformator. Untuk penggunaan ini transformator harus disusun satu dengan lainnya dan setiap unit dilengkapi dengan belitan tersier pada potensial yang tinggi untuk memicu exitasi transformator selanjutnya. Pengukuran Tegangan AC Pengukuran tegangan AC dapat diakibatkan oleh perbedaan arti. Tiga kelas dari pengukuran dapat dibedakan atas : Peralatan yang menunjukkan nilai rms. Peralatan yang menunjukkan nilai puncak. Peralatan pengukuran kombinasi tegangan divider.

Kombinasi ini dapat mengukur nilai rms dan nilai puncak. Rumus :
Veff = 1 T

V 2 ( t ) dt

Menunjukkan defenisi arti nilai rms.

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


Nilai puncak dari suatu tegangan adalah nilai yang paling tinggi selama setengah siklus. Untuk bentuk gelombang sinusoidal hubungan antara rms dan nilai puncak adalah :
Veff = Vm 2

Ada perbedaan metode dalam pengukuran tegangan puncak dengan jarak bola atau sesuai dengan Chubb dan Fortescue atau dengan pembagi kapasitif. Nilai rms dapat juga diukur dengan voltmeter elektrostatik atau dengan transformator arus. Dalam multi test set sebuah pembagi kapasitif murni digunakan dengan rangkaian ekivalen sederhana sebagai berikut :

Gambar 1. Rangkaian pembagi kapasitif.

Ket :

C1

= Kapasitansi tegangan tinggi

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


C2 U1 U2 Z = Kapasitansi tegangan rendah = Tegangan input = tegangan output = karakteristik impedansi pengukuran kabel.

Impedansi karakteristik z tidak perlu untuk mengukur tegangan AC pada frekuensi rendah, tetapi akan membantu pada tegangan transient yang sempat selama terjadi tegangan tembus. Ratio tegangan diberikan dengan rumus :
n= U 1 C1 + C 2 = U2 C1

Suatu keharusan yang diperoleh untuk menghitung bahwa setiap jaringan dihubungkan dengan kapasitansi tegangan rendah, ratio perubahan

transformasi. Artinya bahwa kapasitansi input pada peralatan pengukuran mempengaruhi ratio tegangan. Sphare-Gap (jarak/celah bola) memberikan hubungan antara tegangan yang terpakai dengan jarak dan diameter bola. Sebab tegangan tembus pada udara dipengaruhi oleh tekanan udara, temperatur dan kelembaban, digunakan faktor koreksi ini sangat luas, sehingga dibawah kondisi normal persamaan sederhana dapat digunakan :
U b (1013mBar, 20 0 C) = U m 1013 273 + T P 273 + 20

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


dengan : Ub Um P T = Tegangan tembus pada 1013 mBar, 200C = Tegangan tembus pengukuran = Tekanan udara dalam mBar = Temperatur udara dalam 0C.

III. ALAT DAN BAHAN 3. Sangkar tegangan tinggi AC/DC 4. Kotak pengontrolan 5. Obyek pengetesan 6. Beban Kapasitif IV. RANGKAIAN PERCOBAAN Rd

U1

U2

Rd U1 U1

Rd

U2

U2

Gambar 2. Rangkaian percobaan tegangan tinggi AC/DC

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


Ket : Cb U1 U2 Rd V. = Beban resistif = Tegangan primer = Tegangan sekunder = Resistansi

PROSEDUR PERCOBAAN 7. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pengujian tegangan tinggi AC/DC. 8. Untuk percobaan AC tanpa beban dilakukan dengan menaikkan % regulator sampai mencapai 40 %, dan pembacaan tegangan tembus dilakukan kemudian dimasukkan ke dalam tabel pengamatan. 9. Sesuai dengan rangkaian, mengukur tegangan tembus dari gap bola dengan pembagi tegangan. Jarak gap 10, 20 mm. Diameter elektrode 100 mm. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap jarak gap (percobaan AC berbeban).

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


VI. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Data hasil pemgamatan percobaan tegangan tinggi AC tanpa beban. No. 1. 2. 3. 4. 5 % Regulator 5 10 20 30 40 Tegangan Tembus,VBD (kV) 4 8 14 22 28

Tabel 2. Data hasil pemgamatan percobaan tegangan tinggi AC berbeban. Jarak Elektroda (mm) Tegangan Tembus,VBD (kV) 6 1. 3 6 6 8 2. 5 8 8 12 3 7 12 12 14 14 14 12 8 Tegangan Tembus,VBD Rata-rata (kV) 6

No.

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


VII. ANALISA DATA a. Percobaan AC Tanpa Beban Nol Contoh hasil perhitungan pada data ke 1. Dik : Tekanan,P = 996 mBar

Temperature,T = 30 0C
Veff

= 7,75 kV

Dit :

a. Tegangan maks,Vm = ? b. Tegangan sebenarnya,Vb = ? c. FC = .?

Peny : a. Vm = V eff . 2 = 7,75 . 2 = 10,96 kV b. Vb = Vm .


1013 273 + T P 273 + 20 1013 273 + 30 996 293

=10,96 .

= 11,53 kV c. FC =
Veff 7,75 = = 0,672 Vb 11,53

d. n =

V1 Vb

Untuk pengatur tegangan 10 % pada regulator, diperoleh :

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


V1 = 10 % . 100 kV = 10 kV Dimana 100 kV adalah tegangan hasil keluaran sisi sekunder dari transformator. Jadi : n =
V1 10 = = 0,867 Vb 11,53

Dengan contoh perhitungan yang sama seperti di atas, maka untuk dapat yang lain dapat pula dihitung. Tabel 3. Tabel hasil analisa data pada percobaan tegangan tinggi AC tanpa beban. No . 1. 2. 3. 4. Teg. Teg. Seb,Vb Maks,Vm (kV) (kV) 7,75 10,96 11,53 15 21,21 22,31 22 31,11 32,72 30 42,43 44,62 Ratio Tegangan rata-rata b. Percobaan AC Berbeban. Tegangan Tembus,VBD (kV) Contoh hasil perhitungan pada data ke 1. Dik : Tekanan,P = 996 mBar FC 0,672 0,672 0,672 0,672 Ratio Tegangan n 0,867 0,896 0,917 0,896 0,894

Temperature,T = 30 0C
V eff

= 18,08 kV

Dit :

a. Tegangan maks,Vm = ? b. Tegangan sebenarnya,Vb = ? c. FC = .?

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )


d. Ratio tegangan, n = ? Peny : a. Vm = V eff . 2 = 18,08 . 2 = 25,57 kV b. Vb = Vm .
1013 273 + T P 273 + 20 1013 273 +30 996 293

= 25,57 .

= 26,89kV c. FC =
Veff 18,08 = = 0,672 Vb 26,89

Dengan contoh perhitungan yang sama seperti di atas, maka untuk dapat yang lain dapat pula dihitung. Tabel 4. Tabel hasil analisa data pada percobaan tegangan tinggi AC tanpa beban. No. 1. 2. Tegangan Tembus,VBD (kV) 18,08 36 Teg. Maks,Vm (kV) 25,57 50,91 Teg. Seb,Vb (kV) 19,02 37,86 FC 0,951 0,951

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )

Grafik hubungan Teg. tembus Vs % Regulator


45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 0 10 20
% Regulator

Teg. tembus,V eff (kV)

30

40

Grafik hubungan Teg. tembus Vs % Regulator


40 35 30 25 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20 25
Jarak gap (mm)

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Teg. tembus,V eff (kV)

Praktikum Tegangan Tinggi (Pemb. $ Peng. TT AC/DC )

VIII. KESIMPULAN Dari hasil analisa data di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 10. Pada percobaan AC tanpa beban diperoleh faktor koreksi yang sama untuk setiap pengambilan data yaitu 0,672. 11. Pada percobaan AC tanpa beban diperoleh ratio tegangan rata-rata sebesar 0,894. 12. Dari data pengukuran untuk percobaan AC berbeban, tegangan tembus dicapai pada 36 kV sedangkan dari tabel diperoleh 59 kV untuk jarak gap 20 mm dan diameter sphare 10 cm. 13. Dari kedua grafik pada lembaran di atas menunjukkan hubungan yang linear.

Created By : Muhammad Ilyas Syarif 98

Anda mungkin juga menyukai