Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PSORIASIS

TUGAS KEPDEW 1

JURUSAN:PSIK 2B KELOMPOK 3

NAMA: JANI NUGRAHA RIDWAN M NENGSIH RATNA SARI ALFI SITI AISYAH

STIKES FALETEHAN 2013

I.

DEFINISI Psoriasis adalah penyakit kulit kronik yang di tandai oleh percepatan pertukaran sel2 epidermis sehingga terjadi proliferasi abnormal epidermis dan dermis. ETIOLOGI Etiologi belum di ketahui, Yang jelas ialah waktu pulih epidermis di percepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pd kulit normal lamanya 27 hari. Pada sebagian pasien terdapat faktor herediter yang bersifat dominan. Faktor fisik di katakan mempercepat terjadinya residif. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis adalah : a. Genetik b. Imunologik c. Stres Psikik d. Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus e. Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas dan menopause, pada waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa pascapartus. f. Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis. g. Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik. h. Alkohol dan merokok. ANATOMI DAN FISIOLOGI Pembagian kulit secara garis besar : a. Epidermis Lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalami mitosis dan diganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermis mengandung reseptorresepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. Lapisan epidermis terdiri dari: stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale. b. Dermis Dermis terletak tepat di bawah epidermis. Jaringan ini dianggap jaringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fibroblas yang mengeluarkan protein kolagen dan elastin. Lapisan dermis terdiri dari pars papelare dan pars retikulare. c. Lapisan Subkutis Lapisan subkutis di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat dan berfungsi sebagai peredam kejut dan insulamtor panas. Lapisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori Faal kulit: a. Fungsi proteksi b. Fungsi absorpsi c. Fungsi ekskresi d. Fungsi persepsi e. Fungsi pengaturan suhu tubuh f. Fungsi pembentukan pigmen g. Fungsi keratinisasi h. Fungsi pembentukan vit. D

II.

III.

IV.

PATOFLOW Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal ( sisik yang berwarna seperti perak ). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal , terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas. MANIFESTASI KLINIS Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral. Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner. Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar. Bentuk Klinis : 1. Psoriasis Vulgaris 2. Psoriasis Gutata 3. Psoriasis Inversa ( Psoriasis Fleksural) 4. Psoriasis Eksudativa 5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis) 6. Psoriasis Pustulosa ( Pustulosa Palmoplantar & Pustulosa Generalisata Akut) 7. Eritroderma Psoriatik PENATALAKSANAAN MEDIK Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek samping pengobatan sistemik lebih banyak. Pengobatan Sistemik 1. Kortikosteroid ( Prednison ) 2. Obat sitostatik ( Metroteksat ) 3. Levodopa 4. DDS(diaminodifenilsulfon)

V.

VI.

5. Etretinat dan Asitretein 6. Siklosporin Pengobatan Topikal 1. Preparat Ter ( fosil, kayu, batubara ) 2. Kortikosteroid ( senyawa fluor ) 3. Ditranol ( antralin ) 4. Pengobatan dengan peyinaran 5. Calcipotrio VII. PENGKAJIAN Pada pengkajian lokalis, lesi muncul sebagai bercak2 merah menonjol pada kulit yang di tutupi oleh sisik berwarna perak. Bercak2 bersisik tersebut terbentuk karena penumpukan kulit yang hidup dan mati akibat peningkatan kecepatan pertumbuhan, serta pergantian sel2 kulit sangat besar. Jika sisik tsb di kerok, maka terlihat dasar lesi yang berwarna merah gelap dg titik2 perdarahan. Bercak2 ini tdk basah dan terasa gatal/tdk gatal. Lesi dapat tetap berukuran kecil sehingga terbentuk psoriasis gutata. Biasanya lesi melebar secara perlahan2, tetapi setelah beberapa bulan, lesi menyatu sehingga terbentuk bercakireguler yang lebar. Tempat2 cenderung terkena kelainan ini: kulit kepala, daerah sekitar siku serta lutut, punggung bagian bawah dan genitalia. Ekstensor lengan dan tungkai, di sekitar sakrum serta liapatan intergluteal. pasien mengenai kuku=petting, perubahan warna kuku, penggumpalan pada ujung bebas dan pemisahan lempeng kuku, jika pada kaki dan tangan=lesi pustuler ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PSORIASIS

VIII.

Diagnosa keperawatan

RENCANA KEPERAAWATAN Tujuan (NIC) Intervensi (NOC) 1. Ganguan -setelah di lakukan -kaji keruisakan integritas asuhan keperawatan jaringan yang terjadi kulit b.d lesi dalam 5x24 jam pada klien dan reaksi integritas kulit inflamasi membaik dengan -lakukan tindakan optimal dengan peningkatan integrtas criteria hasil jaringan -pertumbuhan jaringan membaik -tingkatkan asupan dan lesi psoariasis nutrias berkurang -lakukan penjegahan artriris psoriatic

AKTIVITAS -menjadi data dasar untuk memberikan imflamasi intervensi perawatan yang akan digunakan -untuk menghindari cedera kulit pasien harus di beri nasehat agar tidak mencubit/menggaruk daerah yang sakit tindakan untuk mencegah kekeringan kulit perlu dianjurkan karena kulit yang keras akan memperburuk

keadaan psoriasis -diet TKTP diperlukan untuk meningkatkan asupan dari kebutuhan asupan jaringan -diagnosis psoriasis khususnya jika disertaai dengan komplikasi artritis biasanya kulit di..,.,.,..artritis psoriasis yang mengenai sendi sendi sakroiliaka dan distal jari jari tangan mungkin terlewatkan khususnya .jika pasien di temukan dengan diagnosis lesi psoriatic tipiklmyang sudah di egakan sebaliknya ,pasien yang mengeluhkan gangguan rasa nyaman yang ringan dan beberapa gejala penting (p bentuk lubang kecil) pada kuku mungkin tidak terdiagnosis sebagai kasus psoariasis sebelum lesi kulit yang lebih nyata muncl -kaji perubahan dari gangguan persepsi dan hubungan dengan derajat ketidakmampuan -identifikasi dari kehilangan/disfungsi pada pasien -bila hubungan terapeutik -korabolasi untuk pemberian reginien MDT -Menentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan/pemilihan intervensi beberapa pasien dapat menerima secara efektif kondisi perubahan fungsi yang dialaminya ,sedangkan yang lain mempunyai kesulitan dalam menerima perubahan fungus yang dialaminya, sehingga memberikan dampak pada kondisi koping

2. gangguan citra tubuh b.d perasaan malu terhadap penampakan diri terhadap persepsi diri tentang ketidak bersihan

-setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ictra diri pasien meningkat dengan criteria hasil : -mampu menyatakan /mengkomunikasikan dengan orang terdekat hingga situasi dan perubahan yang sedang terjadi ,mampu menyatakan penerimaan dir terhadap pasien

maladaftif -hubungan terapeutik antara professional pelayanan kesehatan dan penderita psoariasis merupakan hubungan yang mencakup pendidikan, serta dukungan. Setelah hubungan di ciptakan ,pasien harus leebih memilii keyakinan diri dan pemberdayaan dalam melaksanakan program terapi, serta menggunakan stategi koping yang membantu mengatasi prubahan pada konsep diri dan citra tubuh yang ditimbulkan oleh penyakit psoriasis -multi drop therapy (MDT) diberikan selama 6 s.d 9 bulan dan di minum di depan peetugas Evaluasi DX keperawatan no 2 1. Mencapai pengetahuan dan pemahaman terhadap proses penyakit serta terapinya. a. Mendeskripsikan psoariasis dan terapi yang di deskripikan b. Mengutarakan denga kata kata bahwa troma, infeksi.dan stress emosional merupakan factor pemicu c. Mempertahankan pengendalian penyakit dengan terapi yang tepat d. Memperagakan terapi topical yang benar

2. Mencapai kulit yang halus dan pengendalian lesi a. Tidak ada lesi baru yang hilang b. Mempertahankan kulit agar selalu terlumasi dengan lunak

Anda mungkin juga menyukai