Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Pemahaman Konsep Turunan Terhadap Kecepatan dan Percepatan Dalam Mata Pelajaran Fisika Pada Siswa di MAN

Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon Reza Oktiana Akbar, Muhamad Imroni


Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Konsep turunan dalam mata pelajaran matematika sangat erat hubungannya dalam mempelajari ilmu fisika, dalam kenyataan sehari-hari pada siswa di MAN Buntet Pesantren Cirebon ditemukan bahwa konsep fisika yang membutuhkan penyelesaian rumus yang banyak dibantu oleh konsep matematika, sering dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang persamaan gerak yaitu pada percepatan dan kecepatan, dikarenakan tidak menguasai materi turunan. Selain itu pula ditemukan masalah lain, siswa yang menguasai materi turunan tetapi kurang mampu menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap konsep turunan. (2) Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan. (3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika. Matematika dan fisika merupakan ilmu yang saling berkaitan karena keduanya mempunyai karakteristik yang khusus dan mempunyai konsep dan struktur yang berkaitan, matematika dengan materinya yang hirerarkis serta bahasa symbol yang efisien sangat diperlukan oleh fisika, contohnya dalam materi persamaan gerak yaitu kecepatan dan percepatan pada mata pelajaran fisika membutuhkan konsep turunan yang ada dalam matematika. Banyak orang berpendapat bahwa tidak ada bidang studi lain yang berhubungan seerat hubungan bidang studi matematika dengan fisika. Untuk mempelajari fisika lebih lanjut diperlukan bekal pengetahuan matematika yang baik, dengan bekal matematika yang cukup baik siswa akan dapat mempelajari fisika dengan penuh kepercayaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA di MAN Buntet Pesantren tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 111 siswa dan terbagi menjadi 3 kelas, sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu peneliti mengambil secara acak dua kelas dari tiga kelas yang ada yaitu 74 siswa. Setelah data diperoleh dari hasil penyebaran tes, kemudian hasil dari kedua data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji korelasi, uji koefisien determinasi, uji hipotesis dan uji regresi. Berdasarkan hasil penelitian, untuk kriteria penerimaan hipotesis untuk taraf signifikan 5%. Diperoleh t hitung = 25,334 dan ttabel = 1,996 karena thitung > ttabel atau 25,334 > 1,996 maka Ha diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika pada siswa kelas XI IPA di MAN Buntet Pesantren. Adapun pengaruh pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika adalah sebesar 89,90%. Kata Kunci : Konsep turunan, percepatan, kecepatan.

Matematika dalam keilmuan mempunyai dua peranan, yakni sebagai ratunya ilmu dan sebagai pelayan ilmu. Matematika sebagai ratunya ilmu adalah bahwa matematika tidak tergantung kepada ilmu lainnya. Rusefendi (1998:260) menyatakan matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya matematika tidak tergantung kepada ilmu lainnya. Matematika sebagai pelayan ilmu adalah matematika yang berupa ilmu terapan, dalam hal ini matematika memiliki kaidah-kaidah yang memiliki dan mempergunakan kumpulan tersebut untuk membangun model-model dari gejala-gejala keilmuan yang sedang diamati tersebut dengan kata lain matematika menempati posisi penting dalam ilmu-ilmu yang lainnya.
Pengaruh Pemahaman . (Reza Oktiana Akbar dan Muhamad Imron)

|1

Matematika dan ilmu alam merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai akses langsung ke dalam teknologi, matematika dan IPA terutama fisika merupakan ilmu-ilmu dasar yang menpunyai saling keterkaitan yang sangat erat satu sama lain, fisika tidak mungkin dikembangkan tanpa bantuan matematika sehingga mendorong matematika untuk lebih berkembang, karenanya karakteristik dari matematika perlu diketahui oleh guru IPA khususnya guru fisika dan sebaliknya karakteristik fisika perlu diketahui oleh guru matematika. Dalam ilmu pengetahuan, matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam melayani cabang-cabang ilmu pengetahuan lain, misalnya kimia, ekonomi, akuntansi, biologi dan fisika sehingga matematika dikatakan abdi ilmu pengetahuan. Ilmu matematika merupakan pendekatan logis yang dapat diterapkan di berbagai bidang ilmu, ini dapat menjelaskan dengan cermat terhadap pikiran yang dibahas dan mengatakan dengan jelas asumsi-asumsi yang dapat dibuat. Matematika sebagai alat bagi ilmu-ilmu lainnya harus lebih dikuasai dan dimengerti serta dipahami agar siswa dapat memperoleh suatu keterampilan dan kecakapan serta daya nalar yang kuat. Sebagaimana yang dikemukakan di atas bahwa matematika merupakan suatu alat dari ilmu-ilmu lainnya, diantaranya pelajaran fisika, ada kalanya di dalam mempelajari fisika siswa tidak terlepas dari pelajaran matematika. Ruseffendi (1991:206) menyatakan salah satu tujuan kurikuler pembelajaran sekolah menengah pertama dan atas adalah siswa memiliki keterampilan menyelesaikan soal-soal matematika, baik yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari, bidang studi lain, maupun dalam matematika itu sendiri. Prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai siswa dalam mata pelajaran matematika melalui suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang baik itu pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta nilai sikap dan tingkah laku. Keterampilan dalam matematika bukan kegiatan motorik tetapi kegiatan kognitif. Rusefendi (1991:220) menjelaskan bahwa tujuan kognitif yang ingin dicapai dalam belajar matematika adalah berdasarkan ranah kognitif yang dikembangkan oleh Bloom yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Agar tujuan kurikuler pembelajaran matematika dapat terwujudkan dengan baik, sudah barang tentu menuntut pemahaman siswa yang mendalam tentang konsep-konsep matematika, tidak hanya menghafal saja, kemampuan menerapkan konsep dapat dijadikan indikator dari pemahaman akan konsep-konsep tersebut. Dari hasil wawancara dengan pihak guru matematika dan fisika diperoleh bahwa dalam kenyataan sehari-hari pada siswa di MAN Buntet Pesantren Cirebon ditemukan bahwa konsep fisika yang membutuhkan penyelesaian rumus yang banyak dibantu oleh konsep matematika, sering dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang persamaan gerak yaitu pada percepatan dan kecepatan, dikarenakan tidak menguasai materi turunan. Selain itu pula ditemukan masalah lain, siswa yang menguasai materi turunan tetapi kurang mampu menyelesaikan soalsoal kecepatan dan percepatan. Adapun Pertanyaan Penelitian sebagai berikut:

2|

EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:66 72

1)

Seberapa besar penguasaan siswa dalam memahami materi turunan yang ada didalam mata pelajaran matematika? 2) Seberapa besar penguasaan siswa dalam memahami materi kecepatan dan percepatan yang ada didalam mata pelajaran fisika? 3) Seberapa besar pengaruh pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan? Sedangkan Tujuan Penelitian antara lain: Untuk mengkaji seberapa besar penguasaan pemahaman konsep turunan pada siswa kelas XI IPA di MAN Buntet Pesantren Cirebon, Untuk mengkaji seberapa besar penguasaan pemahaman konsep kecepatan dan percepatan pada siswa kelas XI IPA di MAN Buntet Pesantren Cirebon, Untuk mengkaji seberapa besar pengaruh pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika di MAN Buntet Pesantren Cirebon. MATERI DAN METODE Sampel. Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka penulis menentukan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN Buntet Pesantren Cirebon kelas XI jurusan IPA. Jumlah populasi 111 siswa yang terbagi dalam 3 kelas, kelas XI IPA 1 37 siswa, kelas XI IPA 2 37 siswa dan kelas XI IPA 3 37 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan secara random (acak) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Adapun yang diteliti secara acak atau random adalah kelasnya, jumlah sampel yang diambil adalah dua kelas dari kelas XI IPA, yaitu kelas XI IPA 1 37 siswa dan kelas XI IPA 2 37 siswa. Teknik Regresi. Sebelum instrument diberikan kepada sampel, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui terpenuhi tidaknya syarat-syarat instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data yang baik agar dapat digunakan sebagai alat penelitian. Uji coba dilakukan dikelas XII IPA 1. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal. Uji Normalitas, Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah berdistribusi normal atau tidak, pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Chi kuadrat dalam melakukan uji normalitas untuk data skor angket dan data skor pemahaman konsep pembelajaran matematika dan fisika, Uji Homogenitas Dua Varians, Untuk uji homogenitas dua varians, metode yang digunakan yaitu dengan menguji kesamaan dua varians ( uji F ) , Uji Independen dan Uji Kelinearan Regresi Uji independen adalah pengujian untuk mengetahui apakah hubungan antara ubahan-ubahan independen atau dependen, sedangkan uji kelinearan regresi adalah pengujian untuk mengetahui hubungan antara ubahan-ubahan bebas dan ubahan terikat linear atau tidak. HASIL Deskripsi data Penelitian
Pengaruh Pemahaman . (Reza Oktiana Akbar dan Muhamad Imron)

|3

Data Hasil Tes Pemahaman Turunan. Data hasil tes pemahaman konsep turunan sebagai variabel X diperoleh melalui tes. Tes ini meliputi pengertian dan bentuk notasi turunan, turunan fungsi f(x) pada x = a, dan turunan umun dari fungsi f(x), dengan bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Dari hasil tes diperoleh nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, rata-rata 68,55 dengan kategori cukup, variansi sebesar 82,955 dan simpangan baku sebesar 9,108.

Data Hasil Tes Pemahaman Konsep Kecepatan dan Percepatan. Data hasil tes pemahaman konsep kecepatan dan percepatan sebagai variabel Y diperoleh melalui tes. Tes ini meliputi kecepatan rata-rata, kecepatan sesaat, percepatan rata-rata, percepatan sesaat, berikut mencari penyelesaiannya dengan bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Dari hasil tes diperoleh nilai tertinggi 85, nilai terendah 45, rata-rata 65,09 dengan kategori cukup, variansi sebesar 97,970 dan simpangan baku sebesar 9,90. Uji Normalitas Data Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel X yaitu pemahaman konsep turunan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat diperoleh xhitung2=4,37 dan xtabel2 dengan =5% dan derajar kebebasan dk=7-1=6 adalah 12,592. dengan demikian xhitung2<xtabel2 atau 4,37<12,592 maka data sampel variabel X berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel Y yaitu pemahaman konsep kecepatan dan percepatan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat diperoleh xhitung2=3,38 dan xtabel2 dengan =5% dan derajar kebebasan dk=7-1=6 adalah 12,592. dengan demikian xhitung2<xtabel2 atau 3,38<12,592 maka data sampel variabel Y berdistribusi normal. Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas untuk pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika didapat Fhitung=1,18 sedangkan Ftabel dengan Fn-1,n-1 dan =5% didapat F0,0573,73=1,50. Dengan demikian Fhitung<Ftabel atau 1,18<1,50 maka dua data (tes pemahaman konsep turunan dan kecepatan dan percepatan) berdistribusi homogen.

4|

EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:66 72

Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi Uji keberartian dan kelinieran regresi digunakan untuk mengetahui apakah peubah-peubah independen atau dependen dan untuk mengetahui apakah regresi yang digunakan untuk menguji hipotesisnya linier atau tidak linier. Harga Fhitung untuk uji keberartian adalah 641,82 sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 72 dengan =5% adalah 3,98. Dengan demikian Fhitung>Ftabel artinya hubungan antar ubahan dependen. Harga Fhitung untuk uji kelinieran regresi adalah 1,87 sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 7 dan dk penyebut 65 dengan =5% adalah 2,15. Dengan demikian Fhitung<Ftabel artinya data berpola linier.

Koefisien Korelasi Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien korelasi rxy=0,95 dan korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk dalam kategori tinggi. Jadi terdapat hubungan antara pemahaman konsep turunan dan kecepatan dan percepatan. Analisis Regresi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y=5,518+1,032X. Persamaan tersebut mempunyai arti: nilai rata-rata kemampuan siswa dalam memahami konsep kecepatan dan percepatan (Y) bertambah atau meningkat dengan 1,032 nilai kemampuan pemahaman konsep turunan (X). Persamaan regresi yang didapat digunakan untuk meramalkan harga variabel bebasnya diketahui. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga thitung=25,334 sedangkan ttabel dengan =5% dan derajat kebebasan 72 adalah 1,996. Hal ini menunjukan bahwa thitung>ttabel maka berdasarkan kriteria Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. Dengan demikian dapat dilihat bahwa variabel bebas (X) pemahaman konsep turunan ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) pemahaman konsep kecepatan dan percepatan siswa kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep turunan dapat dijadikan syarat untuk memahami konsep kecepatan dan percepatan pada mata pelajaran fisika.

Pengaruh Pemahaman . (Reza Oktiana Akbar dan Muhamad Imron)

|5

Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan koefisien dterminasi diperoleh KD=89,9% dari harga tersebut dapat diartikan pemahaman konsep turunan berpengaruh terhadap kemampuan memahami konsep kecepatan dan percepatan siswa kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon Negeri 89,90%, sedangkan sisanya 10,10% dipengaruhi oleh faktor lain. PEMBAHASAN Dari hasil analisis data hasil penelitian terlihat bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman konsep turunan terhadap kecepatan dan percepatan dalam mata pelajaran fisika pada siswa kelas XI IPA di MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon, dan besarnya pengaruh tersebut adalah 89,90%. Hasil ini berarti 89,90% hasil kemampuan menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan dipengaruhi oleh penguasaan konsep turunan. Sedangkan sisanya yang 10,10% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil analisis deskripsi data dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa yang menguasai konsep turunan mampu pula menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan. Sebaliknya pada umumnya siswa yang kurang menguasai konsep turunan, kurang mampu pula menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil tes dan hasil persentase hasil tes tiap indicator soal ternyata siswa yang nilai tes turunannya bagus, bagus pula nilai tes kecepatan dan percepatannya. Sebaliknya siswa yang kurang bagus nilai tes turunannya, maka nilai tes kecepatan dan percepatannya juga kurang bagus. Jadi dalam menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan dibutuhkan pemahaman konsep turunan, karena materi kecepatan dan percepatan memiliki konsep dan struktur yang saling berkaitan dengan materi turunan. Oleh karena itu, memahami kecepatan dan percepatan akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep dan struktur yang termuat dalam pokok bahasan turunan yang diajarkan. Adapun berdasarkan persentase data hasil tes pemahaman konsep turunan tiap indikator masih terdapat indikator yang belum tercapai yaitu pada indikator 8 dan 9, hal ini dikarenakan siswa masih kurang teliti dalam mengerjakan soal tersebut. Begitu juga pada persentase data hasil tes kecepatan dan percepatan masih terdapat indikator yang belum tercapai yaitu pada indikator 8 dan 9 dikarenakan siswa masih kurang memahami soal yang telah diberikan, dan dapat disimpulkan pula bahwa siswa yang tidak memahami konsep turunan maka siswa juga tidak akan bisa memahami konsep kecepatan dan percepatan ini terlihat dari persentase

6|

EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:66 72

data hasil tes pemahaman konsep turunan terdapat indikator yang belum tercapai yaitu pada indikator 8 dan 9 begitu pula pada persentase data hasil tes kecepatan dan percepatan. Ini dikarenakan ada hubungan keterkaitan materi antara indikator 8 dan 9 yang terdapat pada materi turunan dan kecepatan dan percepatan.

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini penulis meneliti ada tidaknya pengaruh antara pemahaman konsep turunan terhadap kemampuan menyelesaikan soalsoal kecepatan dan percepatan pada siswa kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon. Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kedua hal tersebut, penulis mengadakan tes materi turunan dan tes materi kecepatan dan percepatan. Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang dikemukaan pada bab I sesuai dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemahaman konsep turunan pada siswa kelas XI IPA MAN Buntet


Pesantren Kabupaten Cirebon termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil tes pemahaman konsep turunan sebesar 68,55.

2. Kemampuan menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan pada


siswa kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon juga termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil tes pemahaman konsep kecepatan dan percepatan sebesar 65,09.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman konsep turunan


terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal kecepatan dan percepatan pada siswa kelas XI MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon yaitu sebesar 89,9%. Adapun persamaan regresi variabel Y atas variabel X adalah Y=-5,518+1,032X. Persamaan mengandung arti koefisien arah regresi linier (b)=1,032 bertanda positif sehingga kemampuan menyelesaikan soal-soal sistem kecepatan dan percepatan siswa (Y) bertambah atau meningkat 1,032 kali nilai pemahaman konsep turunan. DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Pemahaman . (Reza Oktiana Akbar dan Muhamad Imron)

|7

Abdurahman, Mulyono. 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Pustaka Setia Amstrong, Thomas. 2004. Menerapkan Intelligences Di Sekolah. Bandung: Kaifa Bob Foster. 2000, Terpadu Fisika Semester 3, Jakarta Erlangga. Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi aksara. Hargenhahn B.R. & Olson H Matthew, 2008. Theories of Learning edisi ke-7. Jakarta: Media Grafika. Muslich, Mansur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara Purwanto. M. Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Riduwan, 2003, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung, Alfabeta. Riduwan. 2007, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula, Bandung, Alfabeta. Ruseffendi, E.T, 1991, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Bandung, Tarsito. Rusefendi, E.T 1998, Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru, Edisi Keempat, Bandung : Tarsito. Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Subana, M dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. ---------, 1996, Metode Statistik Edisi Ke Enam, Bandung, Tarsito. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suharsimi. A, 1996. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Suherman, Erman dan Udin S. Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Depdikbud. Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Sukardi, M. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukirman, dkk. 2001. Perencanaan dan Pengolaan Pembelajaran Matematika. Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

8|

EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:66 72

Sutikno, M Sobry. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect. Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Belajar, Jakarta, Logos Wcana Ilmu. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Wirodikromo, Sartono. 2000, Matematika 2000. Jakarta: Erlangga.

Pengaruh Pemahaman . (Reza Oktiana Akbar dan Muhamad Imron)

|9

Anda mungkin juga menyukai