Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BENTUK BENTUK TABLET DAN TEKHNIK PEMBERIAN OBAT ORAL Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Farmakologi

OLEH : IB 1. Aisyatul Muawiyah

(10.051)

AKADEMI KEPERAWATAN PAMEKASAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN MARET 2011

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pengajar Farmakologi Akademi Keperawatan Pamekasan yang telah membimbing kami, serta beberapa pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan dan penyusunan makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang ada pada kami, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami senantiasa berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada khususnya.

Pamekasan, 26 Maret 2011

Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia/binatang sebagai perawatan/pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya. Ada banyak macam obat yang bisa kita gunakan diantaranya adalah tablet. Tablet merupakan bagian dari obat per oral yang pemberiannya harus mempertimbangkan keadaan saluran cerna. Ada banyak macam tablet yang semuanya memiliki karakteristik tersendiri yang tidak semuanya dikemas dalam bentuk yang sama, tetapi ada juga yang rasanya manis, bisa dikunyah, dan lain-lain. 1.2 Rumusan Masalah Apakah Pengertian obat tablet? Apa Saja Macam Macam Obat Tablet? Apa Saja Keuntungan Dan kerugian Pada Obat Tablet? Apa Saja Indikasi dan Kontra indikasi Pada obat Tablet? Bagaimana Mekanismenya Kerja Obat? Bagaimana Tekhnik Pemberian Obat Tablet? 1.3 Tujuan Untuk Mengetahui Pengertian Dari Obat Tablet. Untuk mengetahui Macam Macam obat Tablet. Untuk Mengetahui keuntungan dan kerugian Pada tablet. Untuk Mengetahui Indikasi dan kontra Indikasi pada Tablet? Untuk Mengetahui mekanisme kerja Obat Untuk mengetahui bagaimana Tekhnik Pemberian Obat Tablet.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obat Tablet. Tablet adalah campuran zat aktif dan zat pengikat, biasanya dalam bentuk bubuk, yang dibentuk menjadi padatan. penggunaan kata tablet sendiri secara umum merujuk pada tablet obat. Tablet obat juga sering disebut pil.Tablet merupakan sediaan obat padat kempak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan. 2.2 Macam Macam Obat Tablet Tablet Kempa Paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan. Tablet Cetak Dibuat dengan memberikan tekanan rendah dalam masa lembab dalam lubang cetakan. Tablet Trikurat Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris, tapi sudah jarang ditemukan. Tablet Hipodermik Dibuat dengan bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral. Tablet Sublingual Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet dibawah lidah. Obat ditaruh dibawah lidah Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien serangan Jantung dan Asma Keberatannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut. Hanya untuk obat yang bersifat lipofil Bentuknya tablet kecil atau spray, contoh : Isosorbid Tablet Tablet Bukal Digunakan dengan meletakkan diantara pipi dan gusi Obat diletakkan diantara pipi dan gusi. Obat langsung masuk ke dalam aliran darah. Misalnya obat untuk mempercepat kelahiran bila tidak ada kontraksi uterus, contoh : Sandopart Tablet Tablet Evervescen Tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis Tidak untuk langsung ditelan Tablet Kunyah Cara penggunaanya dikunyah, meninggalkan sisa rasa enk di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak. 2.3 Keuntungan dan Kerugian Obat Tablet Keuntungan Selain lebih mudah disimpan, tablet juga biasanya memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya. Khusus untuk vitamin dalam bentuk tablet biasanya juga ditambahkan dengan zat pembawa yang disebut excipient. Senyawa ini juga membuat tablet lebih mudah dicerna di usus. Sering kali memakai obat tanpa bantuan dan mudah dibawa, harga obat biasanya lebih murah dibandingkan dengan obat yang diberikan melalui rute-rute yang lain.

Kerugian Variasi dalam absorbsi karena adanya makanan dalam saluran GI , iritasi mukosa lambung oleh obat-obat tertentu, inaktivasi parsial obat oleh enzim hati. 2.4 Indikasi Dan Kontra Indikasi Obat Tablet Kontraindikasi: Cara peroral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual2,muntah,semi koma, pasien yangakan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang mengalami gangguan menelan. Indikasi: Cara peroral dapat dipakai pada pasien yang tidak mengalami mualmual,muntah,semi koma, pasien yang tidak akan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang tidak mengalami gangguan menelan. 2.5 Mekanisme Obat Obat yang dikonsumsi sebelum obat diabsorpsi oleh tubuh, obat akan mengalami disintegrasi yakni pelepasan bahan obat yang terkemasa dala bentuk sediaan obatnya, atau juga bisa disebut pecahanya obat yang dikonsumsi menjadi bagian-bagian yang lebih polar atau partikel-partikel yang lebih kecil. Selanjutnya akan mengalami deagregasi, melepaskam bahan aktif obat, yang kemudian bahan aktif itu larut dalam media yang dikenal dengan proses disolusi, dan ini merupakan proses dari farmasetik ( zat aktif obat lepas dan larut ) yang akan memberikan kesempatan kepada obat untuk diabsorpsi atau diserap. Disini obat bebas berikatan dengan protein plasma untuk didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Untuk obat yang mudah melewati membran mukosa akan mudah tersebar ke seluruh tubuh. Setelah itu, obat akan dimetabolisme, metabolik akan di ekskresikan. Namun sebelum diekskresi, obat akan mengalami konjugasi tau penggabungan dengan substrat endogen yang akan melakukan pelepasan bahan yang dibawa, dan ini merupakan bagian dari fase farmakokinetik. Setelah dua fase di atas sudah dilewati maka obat akan tersedia untuk aktif dan berinteraksi dengan tubuh dengan memberikan efek dan tergantung pada gejala untuk apa obat itu diberikan dan ini merupakan bagian terakhir yaitu fase farmakodinamik.

Anda mungkin juga menyukai