Anda di halaman 1dari 3

FORENSIK

Terminologi Clue DVI (Disaster victim Prosedur untuk identifikasi korban mati akibat bencana massal mengacu Identification) standar baku Interpol Open disaster jumlah korban tidak diketahui Closed disaster jumlah korban diketahui Ada 5 fase: The scene; The mortuary; Ante mortem information retrieval; reconciliation; Debriefing o The scene: olah TKP tempat kematian, barang2 melekat pada korban, o Mortuary: post mortem foto jenazah, gigi geligi, sampel DNA, sidik jari, golongan darah o Ante mortem: data2 semasa hidup dari teman, keluarga, tempat kerja, rekam medis, DNA pembanding o Rekonsiliasi: Mencocokkan data2 sebelumnya o Debriefing: Analisa dan evaluasi seluruh proses Primary identifiers: DNA, Fingerprints, Dental Records (cukup 1) Secondary identifier: medcal, property, photography/visual (minimal 2) Prinsipnya membandingkan data antemortem dan postmortem Setelah selesai identifikasi Perawatan dan rekonstruksi jenazah serahkan keluarga Berada di bawah koordinasi badan penanggulangan bencana daerah (provinsi), diketuai oleh gubernur VeR Dasar polisi meminta visum pasal 133 KUHAP; ayat 1 izinnya ayat 2 bentuknya Dasar dokter memenuhi permintaan buat ver (tidak boleh menghalangi proses hokum) 216 KUHAP Sebagai suatu alat bukti surat / sebagai pengganti alat bukti. Alat bukti lain keterangan saksi, keterangan ahli, keterangan terdakwa, surat-surat (termasuk ver), petunjuk Dibikin bila diminta oleh penyidik Boleh dibuat berdasarkan rekam medis, asal yang membuat dokter yang memeriksa Jenis visum o Visum seketika (definitive): Langsung diberikan setelah korban diperiksa (rawat jalan) o Visum sementara: Korban masih dalam perawatan belum ditulis kesimpulan. Apabila meninggal diganti, buat visum baru + kesimpulan o Visum lanjutan: Visum setelah korban sembuh/ meninggal. Bagian dari visum sementara. Ada kesimpulannya Otopsi Dilakukan atas permintaan penegak hokum, keluarga tidak punya hak menolak Bila keluarga menolak tunggu 2 hari otopsi tetap dilakukan Jenis2 Otopsi klinik untuk mengetahui penyebab kematian manfaat untuk keluarga, yankes dan masyarakat sekitar Otopsi forensic untuk kepentingan hokum Otopsi anatomi untuk kepentingan pendidikan mhs kedokteran Euthanasia Aktif dengan tindakan (kill someone) Pasif tidak diberikan apa2 (let someone die) Sumber dari Volunter atas permintaan pasien/ atas izin pasien http://www.samstorm Involunter bukan atas permintaan pasien / izin pasien (dalam keadaan s.com/allpasien sadar) articles/post/euthanas Non voluntary pasien tidak dapat memberikan consent karena koma. ia Direct keputusan dilakukan sendiri oleh pasien (lebih mirip bunuh diri)

Tanda pasti kematian

Asphyxial death

Tenggelam

Indirect keputusan dilakukan oleh orang lain Sehingga terminology bisa digabungkan; contoh Indirect passive voluntary pasien menginginkan dirinya sendiri mati dan menyuruh orang lain untuk menghentikan terapi yang menunjang hidupnya Livor mortis (lebam mayat) lokasi terendah tubuh mayat. Tampak mulai 30 menit paska kematian, lengkap + menetap 8-12 jam (>6 jam). Warna normal merah kebiruan; Merah terang keracunan CO, sianida atau suhu dingin; Merah gelap asfiksia; biru keracunan nitrit; coklat keracunan aniline Rigor mortis (kaku mayat karena deplesi ATP) lengkap >12 jam, menetap 12-24 jam >24 jam berkurang. Mulai kaku dan berkurang urutan kraniosefal/ otot kecil ke besar. Algor mortis (penurunan suhu) Pembusukan jika >24 jam postmortem. Larva lalat ditemukan 36-48 jam postmortem Adipocere (lilin mayat) Mumifikasi Kematian karena gagalnya pengiriman oksigen ke jaringan Ventilasi hipoksik hipoksia pulmonary exchange delivery stagnan hipoksia, anemic hipoksia utilisasi oleh sel keracunan (kimia) Bisa mekanik bisa kimia (sianida, CO, hydrogen sulfide/H2S) Post mortem sianosis, ptekiae pada mata (tadieus spot), edema paru, darah berwarna gelap dan lebih cair Resapan darah di jejas/jeratan jejas terjadi sebelum meninggal Jeratan luka melingkar di lehar horizontal, menyambung Cekikan luka bentuk bulan sabit, tanda kekerasan lain pada leher/tempat lain Gantung luka di leher miring/diagonal tidak menyambung, simpul di belakang Pembekapan tanda asfiksia umum, bisa tanpa jejas Diatom 5/LPB di paru atau 1 di sumsum tulang (bisa dilakukan pada mayat busuk) Washerwomans skin Adanya air dalam saluran nafas Goose-flesh, cutis anserine Cadaveric spasme posisi mayat seperti berusaha tidak tenggelam hidup saat terbenam Di air tawar Berat jenis ventrikel kiri < ventrikel kanan Hemodilusi Ion K+ malah cenderung naik karena kompensasi tubuh aritmia Hemolisis Di laut Berat jenis darah ventrikel kiri > ventrikel kanan Hemokonsentrasi Mati di dalam mobil yang menyala, tidak ada tanda kekerasan keracunan CO Sianida/ CO jenazah berwarna merah terang Berat/derajat 3 Mengancam jiwa Menimbulkan cacat/lumpuh Daya pikir terganggu >4 minggu Kandungan gugur/mati

Keracunan Derajat luka Pasal 90 KUHP

Menyebabkan tidak mampu untuk mencari bekerja Sedang/ derajat 2 Memerlukan perawatan medis (jahit, infuse dsb) Gangguan fungsi Lokasi rawan (wajah, leher, kemaluan) Jumah luka banyak Ringan/ derajat 1 Yang tidak masuk derajat 2/3 Tes apung paru Jika positif paru pernah mengembang atau bayi lahir hidup Luka tembak Kelim tattoo + <60 cm (dekat) Otopsi Gold standard untuk ketahui sebab kematian Ethical terminology Altruism memperhatikan kesejahteraan orang lain tanpa memperdulikan kesejahteraan diri sendiri Beneficence dilakukan untuk kebaikan pasien walaupun sebenarnya tidak perlu Non maleficence Tindakan yang dilakukan tidak menambah madarat Justice dengan kondisi sama diberi perlakuan yang sama Otonomy hak pasien/keluarga pasien menentukan pilihan terapi Analisis sperma Ditemukan bergerak <5 jam post coitus forensic Ditemukan tidak bergerak hingga 24-36 jam post coitus Bila wanitanya mati ditemukan 7-8 hari Jika sperma (-) o PSA paling sensitive dan spesifik o Fosfatase asam 1st o Florence o Berberio

Anda mungkin juga menyukai