Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM PERLINDUNGAN TANAMAN 1 PENGGOLONGAN JAMUR DAN KARAKTERISTIK PENYAKIT YANG DISEBABKAN JAMUR SEMESTER 2 TAHUN

2009

KELOMPOK 1 FANNY I (150110080130) TOHOM D.P.S ( 150110080153 ) ADI FIRMANSYAH ( 150110080158 ) RADEN BONDAN E.B ( 150110080162)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Kata Pengantar Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Pertama marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah laporan praktikum mata kuliah Teknik Perlindungan Tanaman 1 Jamur tergolong ke dalam Thallophita dan tidak memiliki pigmen klorofil untuk berfotosintesis sehingga menjadi saprofit atau parasit. Pada umumnya jamur terdiri dari banyak sel yang berbentuk benang halus (hifa) dimana hifa tersebut ada yang bersekat dan tidak bersekat. Hifa yang berkumpul disebut misellium. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ada bermacam-macam, secara umum dibagi empat golongan yaitu Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Fungi imperfekti. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa diantaranya pada tiap golongan Demikian hal ini kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan apabila terdapat kesalahan, kami mohon maaf. Terima kasih Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Daftar Isi Bab 1 Tabel FILA................................................................................................................4 Bab 2 Pengertian Jamur ( Fungi ) dan Karakteristik..........................................................5 Bab 3 Penyakit Penyakit yang Disebabkan Jamur ( Fungi )dan Penanggulangan 3.1 Golongan Phycomycetes..............................................................................6 3.2 Golongan Ascomycetes................................................................................9 3.3 Golongan Basidiomycetes.........................................................................10 3.4 Golongan Fungi Imperfekti........................................................................13 Bab 4 Kesimpulan...........................................................................................................14 Bab 5 Daftar Pustaka......................................................................................................15

Bab 1 Tabel FILA

Fakta Ada berbagai penyakit disebabkan oleh jamur. Tipe gejala apa yang ditimbulkan, bagaimana tahap patogenositasnya, bagaimana cara menentukan jenis jamur penyebabnya, dan jelaskan penggolongan jamur patogen secara umum dan karakteristik morfologinya

Ide Adanya perbedaan golongan pada Jamur 1. Phycomycetes 2. Ascomycetes 3. Basidiomycetes 4. Fungi Imperfekti Perbedaan pengaruh temperatur terhadap daur hidup jamur

Learning Isue Apa yang menjadi ciri khas umum jamur ? Bagaimana perbedaan penyakit

Activity Pengumpulan data informasi dari internet dan didiskusikan.

yang disebabkan oleh Pengolahan data jamur dari golongan tertentu ? dilakukan secara pribadi dan berdasarkan data yang didapatkan. Penyimpulan laporan berdasarkan inti sari bahan makalah.

Bab 2 Pengertian Jamur ( Fungi ) dan Karakteristik


Jamur tergolong ke dalam Thallophita dan tidak memiliki pigmen klorofil untuk berfotosintesis sehingga menjadi saprofit atau parasit. Pada umumnya jamur terdiri dari banyak sel yang berbentuk benang halus (hifa) dimana hifa tersebut ada yang bersekat dan tidak bersekat. Hifa yang berkumpul disebut misellium. Jamur upas berwarna putih kemerahan trdiri dari banyak hifa. Miselium dari jamur parasit bisa tumbuh di atas permukaan atau di dalam tubuh inang. Miselium ada yang masuk ke dalam sel, tetapi ada yang berada di ruangan antar sel. Cabang hifa yang masuk ke dalam inang sel untuk mengisap zat makanan dan air disebut haustorium. Jamur tidak mempunyai hijau daun hingga tidak bisa berasimilasi dengan karbon C sehingga pakannya berasal dari organisme yang telah mati ( saprofit ) atau yang masih hidup ( parasit ). Hifa dari satu miselium kadang berkumpul menjadi satu membentuk ikatan menyerupai benang berwarna cokelat tua, merah kekuningan atau putih yang disebut rhizomorph. Kumpulan hifa yang padat dan berisi bahan makanan berbentuk minyak membentuk organ sclerotia.

Bab 3 Penyakit Penyakit yang Disebabkan Jamur ( Fungi ) dan Penanggulangan 3.1 Golongan Phycomycetes Hifa jamur golongan ini tidak bersekat. Akar Gada pada tanaman Kubis ( Plasmodiophora brassicae Wor ) Menyerang keluarga Cruciferae seperti kol, sawi, kol bunga, dan lainnya Klasifikasi Kingdom : Protozoa Filum : Plasmodiophoromycota Ordo : Plasmodiophorales Famili : Plasmodiophoraceae

Morfologi dan Daur Hidup P. brassicae termasuk cendawan tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya. Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) - (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek. Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 - 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 - 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela. Tipe gejala secara umum a. Akar akarnya membesar dan menyatu seperti gada b. Akar kelihatan membengkok yang disebabkan oleh infeksi. c. Akar bereaksi dan mengadakan pembelahan dengan cara pembesaran sel sehingga timbul bisul-bisul pada akra yang tidak teratur d. Pertumbuhan tidak teratur e. Tanaman menjadi kerdil dan warna daun menjadi abu-abu Faktor Umum yang mempengaruhi perkembangan penyakit a. Tanah yang asam b. Temperatur 25-300 C
6

c. Tanah yang basah akibat hujan Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan P. brassicae antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah. Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat. Spora istirahat tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun. Suhu optimum untuk mengadakan infeksi dan perkembangan gejala adalah 20 25
o

C. Tanaman kubis lebih tahan terhadap infeksi P. brassicae

pada lingkungan yang mempunyai intensitas cahaya rendah. Perkembangan P. brassicae sangat baik pada kondisi tanah masam sedangkan pada tanah alkalin (+ pH 8) perkembangannya terhambat. Sumber Penyakit a. Sisa spora yang masih banyak b. Bekas tanaman sakit c. Pesemaian yang telah terserang penyakit d. Penyebaran inokulum Plasmodiophora brassicae Wor melalui alat-alat pertanian, angin atau air, pupuk kandang yang terkontaminasi karena ternaknya memakan bagian tanaman kubis-kubisan yang terinfeksi patogen tersebut. Penyebaran Penyakit Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Irian Jaya.
Tanaman inang lain

Jenis kubis-kubisan. Tanaman inang lain yang bukan jenis kubis-kubisan antara lain Lolium perenne, Agrotis alb-stolonifer, Dactalis glomerata dan Trifolium pratense.

Gambar Penyakit Akar Gada

Tanaman Inang Akar Gada Lolium perenne

Pengendalian atau Pencegahan terhadap penyakit Akar Gada 1. Pengendalian secara bercocok tanam antara lain meliputi pola tanam, waktu tanaman, penggunaan bibit sehat, pengelolaan air. 2. Pengapuran tanah pada lahan dengan keasaman (pH) < 5,5 dengan kapur pertanian (Kaptan) atau Dolomit di lahan yang akan ditanami kubis sebanyak 2 4 ton/ha yang dilakukan 15 hari sebelum tanam 3. Perlakuan benih kubis dengan ekstrak umbi bawang selama 2 jam atau dapat juga dengan menggunakan fungisida yang dianjurkan.
8

4. Tanah persemaian dan pupuk kandang harus bebas pathogen. 5. Penyiraman tanaman di persemaian dengan air bersih 6. Eradikasi selektif terhadap tanaman terserang kemudian memusnahkannya. 7. Penggunaan mulsa daun jagung setebal 3 5 cm pada musim kemarau

3.2 Golongan Ascomycetes Hifa bersekat dan membentuk spora berjumlah delapan, dua atau enam belas dalam satu sel yang disebut askus dengan bentuk seperti gada. Embun tepung apel ( Podosphaera leucotricha Salm) Jamur ini menyerang tanaman apel , daun yang terserang tertutup tepung berwarna putih , sedangkan bagian tanaman lain yang diserang adalah tunas muda Morfologi dan Daur Hidup Jamur ini bersifat parasit dan bisa menghasilkan dua macam spora yaitu konidia dan askospora . hifa berkembang secara menjalar dan berdiriserta bercabang. Lalu membentuk conidiophore dengan konidia diatasnya. Apabila hifa patah , konidia dapat terbawa angin dan jatuh di tempat baru. Bentuknya seperti tepung yang menempel pada daun. Pada pertengahanmusim panas , miseluim pada batang yang sakit berubah warna yang tidak berwarna menjadi cokelat. Buah spora perithecia dihasilkan melalui proses seksual. Tipe gejala secara umum Di atas permukaan daun ada bercak-bercak seperti kain laken putih atau abu-abu . jika serangan hebat, daun yang terserang akan mati, menjadi keras dan rapuh atau mengecil, menyempit. Rantig yang tersrang juga mati, bunga keriput, buah yang masih muda akan mengisut. Klorosis, Distorsi jaringan, Nekrosis Faktor umum yang mempengaruhi perkembangan penyakit 1. Suhu optimum 9 - 25 0 C 2. RH yang tinggi dan tidak ada air bebas Patogen
9

Parasit obligat menginfeksi sel-sel epidermis dengan haustoria khusus Daerah Penyebaran Penyakit Di Indonesia daerah sentra apel terdapat di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongko Jajar). Tanaman Inang Apel, Jeruk. Tomat, Anggur, Karet, serealia Pengendalian atau Pencegahan 1. Kultivar lahan 2. Pemberian fungisida pada kondisi yang cocok 3.3 Golongan Basidiomycetes Bentuk spora seperti gada, dan terdapat 2 jenis golongan yaitu golongan yang menguntungkan seperti jamur tempe Rhizophus oryzae dan merugikan seperti Phytophthora infestans Jamur hitam ( Ustilaginales ) Jamur ini membentuk massa spora berwarna hitam dalam basidia yang berbentuk seperti gada. Tanaman inang seperti padi-padian karena yang diserang adalah bagian bulir padi dan menyebabkan warna padi hitam Morfologi dan Daur Hidup spora dapat segera berkembang bila keadaan cocok, dengan temperatur minimum 80C optimum 20-340 C dan maksimum 36 360 C. Spora berkecamnbah dalam tumpukan kompos dan sporadianya akan melanjutkan tumbuh dengan suhu yang sesuai. Biasanya infeksi terjadi jika tanaman contoh jagung setinggi 30 cm sampai 1,5 m dan tongkolnya baru keluar rumbai-rumbainya. Tipe gejala secara umum Tongkol terlihat membengkak , ukurannya ada yang kecil dan besar tergantung besar kecil jamur yang menyerang. Awalnya jamur berwarna keputihan karena masih tertutup membran , lalu ungu muda dan akhirnya hitam. Jika pembengkakan telah masak, membran yang menutup akan menjadi kering dan pecah.lalu spora berbentuk tepung kering yang berwarna hitam keluar dan berhamburan jika terhembus angin. Faktor umum yang mempengaruhi perkembangan penyakit
10

Sama pada jamur lainnya faktor suhu mempengaruhi perkembangan jamur ini Daerah Penyebaran Penyakit Indonesia , Amerika serikat Tanaman Inang Tanaman padi padian ,Jagung Pengendalian atau Pencegahan 1. Jarak penanaman jangan terlalu rapat 2. Hindari penggunaan kompos berpenyakit 3. Penanaman secara varietas yang resisten

Gambar Penyakit Jamur Hitam pada Padi dan Sorgum Skema Penyerangan Jamur Hitam pada Jagung

11

Padi

Sorgum

12

3.4 Golongan Fungi Imperfekti Hifa dari jamur ini bersekat tapi tidak menghasilkan tingkatan seksual. Terdiri dari banyak sel dan menghasilkan sekurang-kurangnya 2 tipe spora. Penyakit Bercak Kering ( Alternaria solani ) Morfologi dan Daur Hidup Spora banyak terbentuk pada waktu hujan dan embun. Konidia tersebar karena angin, lebah, atau serangga pemakan daun. Infeksi terjadi lewat kulit epidermis dan bercak kelihatan setelah 2-3 hari. Pembentukan spora terjadi jikia garis tengah bercak telah mencapai 3 mm. Miselium ini dapat bertahan hidup selama 1 1,5 tahun . temperatur optimunnya 26,1 maksimumnya 34,5 0 C. Tipe Gejala Umum Daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Daerah Penyebaran Penyakit Amerika Serikat, Kanada, Indonesia, Australia, dan Selandia Baru Tanaman Inang Kentang , buah Tomat Pengendalian atau Pencegahan 1. Penyemprotan dengan bubur Bourdeaux 2. Rotasi Tanaman Gambar Penyakit Bercak Kering
0

C, minimumnya 1,50C dan

13

Bab 4 Kesimpulan Jamur tergolong ke dalam Thallophita dan tidak memiliki pigmen klorofil untuk berfotosintesis sehingga menjadi saprofit atau parasit. Pada umumnya jamur terdiri dari banyak sel yang berbentuk benang halus (hifa) dimana hifa tersebut ada yang bersekat dan tidak bersekat. Hifa yang berkumpul disebut misellium. Penyakit yang ditimbulkan oleh Jamur pada dasarnya memiliki satu kemiripan yaitu faktor penentu perkembangan jamur tersebut yaitu suhu. Ada 4 golongan klasifikasi Jamur dan masing-masing memiliki perbedaan yaitu Phycomycetes, Ascomycetes ,Basidiomycetes Fungi Imperfekti.

14

Daftar Pustaka http. www.google.com/ Department of Plant Pathology, Michigan State University. http.www.google.com/ Jamur dan Klasifikasinya Pracaya.2007. Hama & Penyakit Tanaman. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai