Anda di halaman 1dari 2

DRUG ERUPTION Erupsi obat alergi ialah reaksi alergik pada kulit atau mukokutan yang terjadi sebagai

akibat pemberian pemberian obat yang biasanya sistemik. Gejala klinik, 1. erupsi makula papular atau morbiliformis: erupsi generalisata dan simetris terdiri dari eritem, pruritus,, kadang demam, malaise dan nyeri sendi. 2. urtikaria dan angioedema: Yang berbahaya untuk angioedema adalah asfiksia jika menyerang glotis. Gatal dan panas pada tempat lesi, timbul mendadak dan hilang perlahan dalam 24 ham. Urtika dapat disertai demam dan gejala umum misalnya malese, nyeri kepala dan vertigo. 3. Fixed drug eruption (FDE) Eritem dan vesikel berbentuk bulat atau lonjong biasanya numular. Meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama hilang. Etiologi : sulfonamide, penisilin, fenilbutazon. Etiologi : sulfonamide, barbiturate, trimetoprim, analgesic. 4. Eritroderma (dermatitis exfoliata) Terdapat eritem yang universal yang biasanya disertai skuama. Skuama tibul pada stadium penyembuhan. Etiologi; sulfonamide, penisilin, fenilbutazon 5. Purpura Perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan yang tidak hilang bila ditekan. Simetris muncul di sela kaki. 6. Vaskulitis Adalah radang pembuluh darah. Distribusi simetris pada ekstremitas bawah dan daerah sacrum. Disertai demam, mialgia dan anoreksia. Etiologi: sulfinamide, kontrasepsi oral. 7. Reaksi fotoalergik Gambaran seperti dermatitis kontak alergi, lokalisasi pada tempat yang terpajan sinar matahari. Etiologi : fenotiazin, sulfonamide, NSAID, griseofulvin 8. Pustulosis exantematosa generalisata akut Kelainan berupa pustul-pustul miliar nonfolikular yang timbul pada kulit yang eritematosa dapat disertai purpura dan lesi menyarupai lesi target. Pengobatan, Sistemik: Kortikosteroid dan antihistamin Topikal: Bergantung pada keadaan kulit, kering atau basah. kering, seperti pada eritema dan urtikaria, dapat diberikan, contoh: bedak salisilat 2% ditambah dengan antipruritus, misalnya menthol - 1% untuk mengurangi rasa gatal. Membasah seperti dermatitis medikamentosa, perlu digunakan kompres, misalnya kompres larutan asam salisilat 1%. Pada bentuk purpura dan eritema nodosum tidak diperlukan pengobatan topikal. Pada eksantema fikstum, jika kelainan membasah dapat diberi kompres dan jika kering dapat diberi kortikosteroid, misalnya krim hidrokortison 1% atau 2 %. Pada eritroderma dengan kelainan berupa eritema yang menyeluruh dan skuamasi, diberikan salep lanolin 10% yang dioleskan sebagian-sebagian.

CREEPING ERUPTION Merupakan kelainan kulit berupa peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok menimbul dan progresif, disebabkan oleh larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing biasanya: ancylostoma brazilience dan ancylostoma caninum. Gambaran klinis. larva masuk ke kulit menimbulkan rasa gatal dan panas papul, lesi berkelok-kelok, diameter 2-3 mm, kemerahan papul eritematosa menjalar seperti benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan (burrow) mencapai panjang beberapa cm. Gatal hebat pada malam hari Diagnosis : bentuk khas kelainan berbentuk benang yang lurus dan berkelokkelok, menimbul dan terdapat papul atau vesikel di atasnya.

Predileksi: Tungkai, plantar tangan, anus, bokong, paha, bagian tubuh yang sering kontak dengan tempat larva berada. Diagnosis banding: Skabies, insect bite Terapi : Sistemik. - tiabendazol 50 mg/kgbb/hari 2x1 - albendazol 400mg dosis tunggal, Diberi 3 hari berturut. Terapi lainnya: - cryotherapy

Anda mungkin juga menyukai