Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI KESEIMBANGAN 4 SEKTOR

OLEH : Afif Hariyo Muksin Andi Maulana Amin Robiul Aziz Junaidi Abdul Aziz Muhamad Ali Murdani Badrud Tamam (120421100094) (120421100105) (120421100090) (120421100112) (120421100110) (120421100103)

TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2012

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan ruang lingkup, ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari masalah ekonomi dalam ruang lingkup rumah tangga. Misalnya, permintaan dan penawaran, pasar. Sedangkan ekonomi makro mempelajari masalah ekonomi dalam ruang lingkup agregat atau keseluruhan yang meliputi ; pendapatan nasional, keseimbangan neraca pembayaran, inflasi dan pengangguran.

Pada bab ini akan dibahas salah satu dari ekonomi makro, yaitu pendapatan nasional yang ditinjau dari empat sektor, yaitu ; Rumah Tangga Konsumen, Perusahaan, Pemerintah dan Luar Negeri.

Dalam mempelajari pendapatan naasional, maka akan dapat mengetahui : 1. Struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris atau industrialis. 2. Perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun. 3. Tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah penduduk. 4. Membandingkan perekonomian antar negara. 5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yag berkaitan dengan pembangunan perekonomian masyarakat.

Keseimbangan ekonomi 4 sektor disebut juga perekonomian terbuka karena didalamnya terdapat perdagangan luar negeri dan pemerintah , dimana sebelumnya pada perekonomian 2 sektor hanya melibatkan rumah tangga kosumsi dan rumah tangga perusahaan ( swasta). Jadi keseimbagan 4 sektor meliputi : 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C ) 2. Pengeluaran investasi ( I ) 3. Pengeluaran belanja pemerintah ( G ) 4. Ekspor bersih ( X M )

Dalam model ini ada 2 aliran baru di dalam sirkulasi aliran pendapatan : A. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor yang merupakan suntikan kepada aliran pendapatan B. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain yang merupakan bocoran kepada aliran pendapatan bersih ( X-M ) Pada perekonomian terbuka, di dalam perekonomian terdapat empat sektor pelaku yaitu, sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Untuk menentukan besarnya pendapatan nasional pada perekonomian terbuka sama dengan perkonomian tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto. Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara oleh negara lain sangat tergantung pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap.

B. PEMBAHASAN Rumah Tangga Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi adalah suatu Rumah Tangga yang menggunaka pendapatan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. a. Beberapa Kegiatan Rumah Tangga, diantaranya adalah : 1. Memiliki dan menyediakan faktor produksi 2. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi, yang di antaranya : Sewa, sebagai balas jasa yang diterima karena telah menyewakan barang yang dimiliki rumah tangga kepada pihak lain. Upah, sebagai balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja (misal, dalam perusahaan) Bunga, sebagai balas jasa yang diterima dari perusahaan karena telah menggunakan sejumlah dana untuk modal usaha dalam kegiatan produksi. Laba, sebagai balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan, sehingga kegiata ekonomi dapat terlaksana. Pengeluaran (Belanja) Pemerintah Rumah tangga pemerintah, sesuai dengan tugas pemerintah dalam

perekonomian negara yakni sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen dan distribusi agar memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat. a. Beberapa peranan Pemerintah dalam kegiatan Ekonomi ialah sebagai berikut : 1. Pemerintah sebagai pengatur, pengaruh tersebut dapat dilihat dari aturan yang dikeluarkan berupa perundang-undangan dan tindakan yang nyata.

2. Pemerintah sebagai pengontrol, pemerintah menjadi pusat kendali perekonomian dengan adaanya bank sentral yang berfungsi mengawasi kegiatan ekonomi. Rumah Tangga Perusahaan Rumah Tangga Perusahaan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi. a. Peran Rumah Tangga Perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut : 1. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemerintah bahkan masyarakat luar negeri. 2. Sebagai distributor, mendistribusikan barang dalam rangka melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran. 3. Sebagai agen pembangunan, bertujuan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.

Perdagangan Luar Negeri Kegiatan ekonomi dengan melakukan hubungan ekonomi atau perdagangan Internasional dengan Negara lain melalui kegiatan Ekspor dan Impor. Ekspor adalah pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Ekspor menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional. Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan didalam negeri. Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara, maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional negara tersebut. Karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat (aggregat

expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh suatu negara. Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Namun sebaliknya, pendapatan nasional tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor. Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya. Maka, besar kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang tejadi.

A.

Impor adalah pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian. Impor menyebabkan penurunan pendapatan nasional yg dapat dicapai. Dalam analisis makroekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negeri (impor) suatu negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor. Makin tinggi kemampuan membayar (daya belinya), makin tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka, tinggi rendahnya impor negara tersebut juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.

a) Manfaat hubungan Ekonomi Internasional 1. Negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang-barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri. 2. Memungkinkan masing-masing negara melakukan spesialisasi dalam menghasilkan barang atau jasa yang efisiensinya lebih tinggi dari negara lain atau karena harganya yang relatif lebih rendah dari negara lain. 3. Memungkinkan diadakannya perluasan pasar bagi barang yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat lagi dinaikkan penjualannya. Sehingga barang tersebut dapat diekspor.

MENENTUKAN KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka. Aspek terakhir ini adalah mutiplier dalam perekonomian terbuka.

1.

Sirkulasi Aliran Pendapatan Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonomi dibedakan kepada 4

golongan: Rumah Tangga (Konsumen), Perusahaan, Pemerintah dan Luar Negeri. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor Rumah Tangga (konsumen), berupa : gaji, upah, sewa, bunga dan laba ditujukan oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini dikurangi pajak keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi pajak pendapatan Rumah Tangga (aliran 3). Rumah Tangga dalam perekonomian menggunakan pendapatan mereka untuk transaksi sebagai berikut : a. Membeli barang dan jasa yang diproduksi sektor perusahaan dan pengeluaran konsumsi sebagai konsumsi keatas barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri atau Cdn (aliran 4). b. Membayar pajak pendapatan kepada pemerintah, yaitu oleh aliran 3. c. Mengimpor, yaitu membeli barang-barang yang yang diproduksi negara lain, yaitu oleh aliran 5. d. Menabung sisa pendapatan yang diperoleh kedalam lembaga keuangan, yaitu oleh aliran 6.

Gambar 1.1

Disamping itu aliran keluar untuk membayar impor mewujudkan aliran pengeluaran kesektor perusahaan, yaitu aliran oleh pembayaran keatas ekspor sektor perusahaan. Aliran pendapatan dari negara-negara luar oleh aliran 10. aliran 8 adalah pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli barang-barang

kebutuhan administrasi pemerintah dan barang modal untuk investasi pemerintah. 2. Keseimbangan Pendapatan Nasional Keseimbangan perekonomian terbuka terlebih dahulu diterangkan secara aljabar persamaan keseimbangan dalam perekonomian tersebut dan ciri-ciri fungsi ekspor dan impor.

Persamaan Keseimbangan Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa diperjualbelikan terdiri dari yang diproduksikan di dalam negeri, yaitu pendapatan nasional dan yang diimpor

dari negara-negara lain. Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat (AE) terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). dalam persamaan:

AE = Y + M

Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran agregat keatas pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat keatas produksi dalam negeri (AEdn) adalah :

AEdn = C dn + I + G + X

Dalam perekonomian terbuka perbelanjaan agregat (AE) meliputi perbelanjaan agregat keatas produksi dalam negeri dan pengeluaran impor, maka:

AE = AEdn + M Atau AE = Cdn + I + G + X + M

Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan pengeluaran keatas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah: C = Cdn + M Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, persamaan perbelanjaan agregat dapat dinyatakan dengan persamaan: AE = C + I + G + X Perekonomian akan mencapai keseimbangan, apabila penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat. Dalam perekonomian terbuka keadaan keseimbangan tersebut adalah: Y+M=C+ I+G+X dimana Y + M adalah penawaran agregat dan C + I + G + X adalah pengeluaran agregat. persamaan itu disederhanakan menjadi:

dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila: Y = C + I + G + ( X M)

Keseimbangan menurut pendekatan penawaran agregat permintaan agregat. Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila : S + T + M = I + G + X. Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang diwujudkan dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut : a. Membiayai pengeluaran konsumsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M). Maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah: C = Cdn + M b. Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan RT. c. Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) dilembaga keuangan. Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula berikut: Y Oleh karena maka : : Y = Cdn + M + S + T C = Cdn + M

=C+S+T

menurut pendekatan penawaran agregat permintaan agregat keseimbangan dicapai pada keadaan dimana: Y = C + I + G + ( X M) Apabila Y digantikan dengan : C + S + T, persamaan keseimbangan diatas dapat diganti menjadi : C + I + G + ( X M) = C + S + T Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan M dipindahkan ke ruas kanan, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:

I+G+X=S+T+M Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4 sektor adalah:

I+G+X=S+T+M

Penentu Ekspor Ekspor yang dilakukan suatu negara bergantung kepada faktor. Seseuatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya kenegara-negara lain apabila barang-barang tersebut diperlukan negara-negara lain dan mereka tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang tersebut. Faktor yang lebih penting adalah

kemampuan dari negara tersebut memproduksikan barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. Penentu Impor Besarnya impor yang dilakukan sesuatu negara-negara lain di tentukan oleh sampai dimana kesanggupan barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain untuk bersaing dengan barang yang dihasilkan dinegara lain. Fungsi ekspor dan fungsi import Gambar 1.2

Gambar 1.3

3.

Grafik Keseimbangan Pendapatan Nasional Grafik (a) menggambarkan keseimbangan berdasarkan pendekatan

penawaran agregat permintaan agregat, sedangkan grafik (b) menunjukkan keseimbangan menurut pendekatan suntikan bocoran. Dimisalkan besar pengeluaran pemerintah dan investasi perusahaan berturutturut adala G dan I dan ekspor ke luar negeri adalah X. konsumsi RT yang meliputi impor adalah C dan nilai impor adalah M. Maka sesuai dengan analisis persamaan keseimbangan, C + I + G + ( X M ).

4.

Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka Nilai multiplier dalam perekonomian terbuka akan menjadi kecil tersebut

disebabkan dari multiplier 3 sektor. Multiplier yang semakin kecil tersebut disebabkan oleh pemisalan bahwa impor adalah proporsional nilainya dengan pendapatan nasional, sedangkan ekspor adalah bersifat pengeluaran otonomi.

Tabel 10.4 Proses Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka (Dalam Milyar Rupiah)

Dalam contoh angka menunjukkan multiplier = 2, berarti kenaikan ekspor sebanyak Rp. 200 milyar akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp. 400 milyar.

Penghitungan Secara Aljabar

Untuk menerangkan penghitungan multiplier secara aljabar digunakan pemisalan-pemisalan sebagai berikut: 1. Fungsi konsumsi adalah C = a + b Yd 2. Pajak proporsional adalah T = tY 3. Investasi perusahaan adalah Io 4. Pengeluaran permerintah adalah Go 5. Ekspor adalah Xo 6. Impor adalah M = m . Y

Berdasarkan kepada pemisalan-pemisalan diatas pendapatan nasional dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan: Y Y Y = = = C + I + G + (X M) a + bYd + I0 + G0 +X0 mY a + b (Y tY) + I0 + G0 + X0 - mY a + I0 + G0 + X0 a + I0 + G0 + X0

Y bY + btY + mY = Y(1-b + bt + m) =

= misalkan

(a + I0 + G0 + X0) ekspor bertambah sebanyak X, kenaikan ini

Seterusnya

mewujudkan proses multiplier dan pendapatan nasional bertambah menjadi Y1 yang bernilai : Y = (a + I0 + G0 + X0)

Nilai kenaikan pendapatan nasional (Y = Y1-Y) adalah : Y = (a + I0 + G0 + X0) (a + I0 + G0 + X0)

Perhitungan di atas menunjukkan dalam perekonomian terbuka, nilai multiplier dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : Multiplier = X

Dengan : b = Kecondongan mengkonsumsi marginal t = Tingkat (%) pajak m = Tingkat (%) impor dalam contoh angka yang dibuat sebelum ini : b 0,75, t = 0,20 dan m = 0,10

Dengan demikian nilai multiplier adalah: Multiplier = = = 2,0


( )

C.

PERDAGANGAN

LUAR

NEGERI,

KESTABILAN

DAN

PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam menganalisa pengaruh dan akibat perdagangan keatas kegiatan perekonomian negara ialah: 1. Pengaruh perdagangan Luar Negeri keatas pengeluaran agregat 2. Pengaruh perdangangan Luar Negeri keatas neraca pembayaran dan penggunaan tenaga kerja. 3. Pengaruh perdagangan Luar Negeri keatas pertumbuhan ekonomi. Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh negara tersebut, dan fungsi impornya dapat digambarkan sebagai berikut : M=m.Y dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah

1.

Perdagangan Luar Negeri dan Pertumbuhan Ekonomi Menurut ahli ahli ekonomi klasik memandang perdagangan Luar Negeri

sebagai suatu penggerak pertumbuhan ekonomi atau engine of grawth. Perdagangan luar negeri mempunyai potensi untuk memberikan 3 sumbangan penting dalam pembangunan ekonomi. Peranannya tersebut secara ringkas sebagai berikut : a. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi b. Memperluas pasar produksi dalam negeri c. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi. 2. Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka Didalam perekonomian terbuka bertujuan itu berarti bahwa usaha untuk mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi tersebut harus diikuti oleh keadaan neraca pembayaran yang menguntungkan. Berdasarkan kepada sifatnya dalam mempengaruhi perbelanjaan agregat langkah-langkah yang dapat dilaksanakan pemerintah dapat dibedakan 2 golongan: 1) Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure dompening policy) 2) Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure switching policy)

Analisa pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka: Hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lain meliputi berbagai macam bentuk, yaitu : 1. Pertukaran atau perdagangan barang dan jasa yg dihasilkan 2. Pertukaran sumber daya ekonomi atau faktorfaktor produksi 3. Hubungan tentang hutang piutang Melalui hubungan ekonomi internasionalmemungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yg lebih baik dan cara memimpin perusahaan yg lebih modern.

C. PENUTUP a. Kesimpulan Dengan adanya perekonomian terbuka dan setiap negara berkonsentrasi pada bidang yang memiliki keunggulan komparatif, maka kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik. Pekerja di setiap negara dapat memperoleh konsumsi dalam jumlah yang meningkat untuk jumlah jam kerja yang sama.

Daftar Pustaka Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai