DPP - HPJI
5.5.1 1) Uraian
Pekerjaan ini meliputi pembuatan lapisan
perkerasan beton semen portland, sesuai
dengan ketebalan dan bentuk penampang
melintang seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
1
Agregat : Sesuai persyaratan Seksi 7.1 Spesifikasi
Umum, kecuali agregat kasar harus berupa batu
pecah.
Baja Tulangan : Sesuai persyaratan Seksi 7.3
Spesifikasi Umum dan detailnya tercantum dalam
Gambar.
Bahan Joint Filler : Filler tuang harus sesuai
persyaratan AASHTO M173-84; Filler padat harus
sesuai persyaratan AASHTO M33-81, M153-84 dan
M213-81 atau M220-84.
Membran kedap air : Harus berupa lembaran
polyethene dengan tebal 125 mikron. Apabila
disambung g harus tumpang
p g tindih minimum 300 mm.
Curing Material : Liquid Membrane-Forming sesuai
AASHTO M148-88. Compounds for Curing
Concrete – Type 2 White Pigmented.
Beton : Sesuai Seksi 7.1 Spesifikasi Umum.
2
Peralatan harus memenuhi ketentuan Seksi 7.1 Spesifikasi ini.
Mesin penghampar (spreading machine) harus dirancang
dapat mengurangi segregasi.
segregasi
Mesin pembentuk (finishing machine) harus dlengkapi dengan
transverse screeds yang dapat bergerak bolak-balik
(oscilating type), atau alat lain yang serupa untuk
memadatkan (striking off) campuran beton.
Vibrator bisa berupa jenis surface pan atau jenis internal
dengan tabung celup (immerse tube) atau multiple spud.
Frekwensi vibrator surface pan minimum 3500 impuls per
menit (58 Hz); vibrator internal minimum 5000 impuls per
menit (83 Hz) untuk vibrator tabung, dan 7000 impuls per
menit (117 Hz) untuk vibrator spud.
Gergaji Beton harus selalu tersedia di tempat kerja setiap saat
selama operasi penggergajian.
3
Semua sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan
pada lokasi yang ditentukan dalam Gambar.
Tie bars dari baja ulir dengan panjang, diameter dan jarak
sesuai Gambar harus diletakkan tegak lurus sambungan
memanjang dengan alat mekanik atau dengan kursi (chair).
Tie bars tidak boleh dicat atau dilapisi bitumen atau material
lainnya, atau tabung atau lengan batang kecuali untuk
pelebaran di kemudian hari.
Apabila
p lajur
j y yang
g berdekatan dilaksanakan terpisah,
p , maka
digunakan acuan baja berbentuk takikan (keyway) sepanjang
sambungan.
Tie bars dapat dibengkokkan dengan sudut tegak terhadap
acuan dan dapat diluruskan kembali sebelum lajur yang
berdekatan dihampar. Sebagai pengganti batang-batang
yang dibengkokkan dapat digunakan 2 batang tie bars yang
disambung (two-piece connectors).
Sambungan memanjang acuan (longitudinal form joint)
terdiri dari takikan / alur ke bawah yang memanjang pada
permukaan jalan.
jalan Alur ini diisi dengan kepingan (filler
material) yang premolded atau dicor dengan joint sealant.
Sambungan memanjang tengah (longitudinal centre joint),
ujungnya harus berhubungan dengan sambungan melintang,
bila ada.
4
Sambungan tipe gergaji (longitudinal sawn joint) dibuat
dengan gergaji beton dengan kedalaman, lebar dan garis
sesuai Gambar.
Penggergajian dilakukan sebelum berakhirnya masa
perawatan beton, dan sambungan harus segera diisi joint
sealant sebelum diinjak roda kendaraan.
Sambungan tipe sisip permanen (longitudinal permanent
insert type joint) dibentuk dengan menyisipkan kepingan
material lentur, yang tidak bereaksi secara kimia dengan
beton, setebal dan sedalam sesuai Gambar.
Sambungan tipe bidang diperlemah (weaken plane type
joint) tidak perlu digergaji. Kepingan setebal tidak kurang
d i 0,5
dari 0 5 mm disisipkan
di i i k dengan
d alat
l t mekanik.
k ik Ujung
Uj atas
t
kepingan permukaan akhir perkerasan sesuai Gambar.
Kepingan tidak boleh rusak selama pemasangan atau
finishing beton. Alat pemasang mekanik harus
menggetarkan beton selama penyisipan kepingan.
5
Dibuat dengan memperlemah penampang
sambungan dengan penggergajian atau alur.
Berfungsi sebagai penyaluran beban (load transfer
devices).
Sambungan kontraksi kepingan melintang (transverse
strip contracting joint), dibuat dengan memasang
kepingan sesuai Gambar.
Sambungan takikan / alur (formed grooves), dibuat
dengan menekankan alat ke dalam beton yang masih
plastis. Alat tsb. dilepas pada waktu beton mulai
proses pengerasan awal awal, tanpa merusak beton di
sekitarnya.
Sambungan kontraksi gergajian (sawn contraction
joint), dibuat dengan lebar, kedalaman dan jarak
penggergajian sesuai Gambar.
6
Dowel harus dipasang sejajar dengan
permukaan dan sumbu perkerasan.
Ujung dowel harus dipotong sedemikian rupa
sehingga permukaannya rata.
Pelapisan dengan material bitumen atau
pelumas lainnya harus sesuai Gambar.
Pada sambungan ekspansi, harus dipasang
penutup/selubung ujung dowel, sesuai
Gambar,, yang
y g pas
p dengang ukuran dowel,, dan
ujungnya yang tertutup harus tahan air.
Batang dowel dalam sambungan kontraksi
dapat diletakkan dengan alat mekanik yang
disetujui Direksi Pekerjaan.
7
1) Umum
Kecualili b
K bagian-bagian
i b i perkerasan
k b
beton
t yang
relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan
atau dimana tempat kerja terbatas, maka
semua beton harus dihamparkan merata,
dipadatkan dan diselesaikan dengan mesin.
8
9
10
Apabila ketebalan beton melebihi 200 mm, untuk
menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan vibrasi
internal tambahan pada seluruh lebar perkerasan.
Setelah setiap
p 1,5 m p
panjang
j gp perkerasan beton
dipadatkan, balok vibrasi harus dikembalikan sejarak
1,5 m untuk mengulang lagi dengan perlahan-lahan
pada permukaan yang sudah dipadatkan untuk
memperhalus permukaan.
11
12