Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Installasi dan Jaringan Komputer Netmask

Subnetting

Oleh Nama : NIM :


Group :

Willy Winas Permata 1102671


3f2

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Padang 2013

1. Tujuan 1. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer. 2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan. 3. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal. 4. Mahasiswa dapat memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer. 1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah: 1. Personal Computer 2. LAN Card / NIC 3. Switch / Hub 4. Kabel ethernet Straight / Trought 2. Teori Pendukung SUBNET MASK Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Penggunaan sebuah subnet mask yang disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut: Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0. Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni: Notasi Desimal Bertitik Notasi Panjang Prefiks Jaringan Desimal Bertitik Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP. Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.

Formatnya adalah: alamat IP www.xxx.yyy.zzz subnet mask www.xxx.yyy.zzz

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut: 138.96.58.0, 255.255.255.0 Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut:
/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16. Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari

138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254. Menentukan alamat Network Identifier Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0. Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier. Contoh:
Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026) Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000) -----------------------------------------------------------------AND Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

Subnetting Alamat IP kelas A Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.

Subnetting Alamat IP kelas B Tabel berikut berisi subnetting identifier kelas B.

yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

Subnetting Alamat IP kelas C Tabel berikut berisi subnetting identifier kelas C

yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

Variable-length Subnetting Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainnya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP. Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bitbit host. VLSM (Variabel Length Subnet Mask) memungkinkan pembagian ruang IP address secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut :

3. Langkah Kerja 1) Untuk memulai praktikum siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan. 2) Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straighttrought dan switch/hub. 3) Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel ethernet, seperti gambar berikut :

4)

Selanjutnya jika kabel LAN nya terbaca oleh komputer, maka pada Control Panel\Network and Internet\Network and Sharing Center akan muncul tampilan seperti berikut :

5) Lalu klik Local Are Connection, maka akan mucul tampilan seperti berikut, dan pilih Properties

6) Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut, dan pilih Internet Protocol Versi 4, lalu klik OK

7) Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan subnet masknya. Seperti contoh gambar berikut :

8) Lalu Klik OK 9) Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan dibagian akhir jobsheet. 10) Untuk melihat apakah konfigurasi telah terpasang maka bisa kita coba dengan mengetikkan ping pada command prompt. Jika tidak berhasil maka akan muncul pesan request timed out.Jika berhasil maka akan muncul pesan reply.

4. Evaluasi A. Menghubungkan beberapa PC dengan menggunakan switch 1. Bentuk kelompok praktikum menjadi 4, masing-masing kelompok terdiri dari 4 PC yang akan membangun sebuah LAN. 2. Konfigurasilah IP Address dan Subnet mask masing-masing PC. 3. Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :
No 1 Uji Koneksi Dari Ke 192.168.1.120 192.168.1.25 192.168.1.50 192.168.1.1 192.168.1.5 192.168.1.25 192.168.1.50 192.168.1.1 192.168.1.15 192.168.1.26 192.168.1.25 192.168.1.5 192.168.1.2 192.168.1.1 192.168.1.3 192.168.1.4 Respon Terhubung

Terhubung

Terhubung

Terhubung

a. Subnet Mask : 255.255.255.128 Ip broadcast = (0-127) Pada percobaan ini IP address saya adalah : 192.168.1.120 saya mencoba menyambungkan ke PC rekan-rekan saya yang mana IP addressnya adalah Sri : 192.168.1.25 Nela : 192.168.1.50 Willy : 192.168.1.1

b. Subnet Mask : 255.255.255.192 Ip broadcast = (0-63)

Pada percobaan ini IP address saya adalah : 192.168.1.5 saya mencoba menyambungkan ke PC rekan-rekan saya yang mana IP addressnya adalah Sri : 192.168.1.25 Nela : 192.168.1.50 Willy : 192.168.1.1

c. Subnet Mask : 255.255.255.224 Ip broadcast = (0-31) Pada percobaan ini IP address saya adalah : 192.168.1.15 saya mencoba menyambungkan ke PC rekan-rekan saya yang mana IP addressnya adalah Sri : 192.168.1.25 Nela : 192.168.1.26 Willy : 192.168.1.5

d. Subnet Mask : 255.255.255.240 Ip broadcast = (0-15) Pada percobaan ini IP address saya adalah : 192.168.1.2 saya mencoba menyambungkan ke PC rekan-rekan saya yang mana IP addressnya adalah Sri : 192.168.1.1 Nela : 192.168.1.3 Willy : 192.168.1.4

Net view :

Pada net view terlihat ada tiga buah user (PC), yaitu : ERNA-PC NELA-PC USER-PC (ini adalah PC yang saya gunakan) B. Mengkoneksikan banyak PC antar router Pada percobaan awal beberapa PC telah terhubung ke satu switch. Pada percobaan berikutnya kita akan menguhubungkan antar switch tersebut antar 4 kelompok dengan menggunakan tipe kabel yang sama, hubungkan empat switch untuk melakukan tes koneksi di host di switch lainnya.

switch kelompok pertama

switch kelompok kedua

switch kelompok ketiga

switch kelompok keempat

Pada koneksi antar switch ini saya mencoba mengkoneksikan ke beberapa IP address kelompok lain : Antar 2 switch

Antar 3 switch

Antar 4 switch

Lakukanlan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berkut :
No 1 Uji Koneksi (Ping) dari ke 192.168.1.2 192.168.1.1 192.168.1.3 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.5 192.168.1.1 192.168.1.2 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.2 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.7 192.168.1.1 192.168.1.2 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.8 192.168.1.1 192.168.1.2 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.9 192.168.1.1 192.168.1.2... 192.168.1.15 192.168.1.16 192.168.1.10 192.168.1.1 192.168.1.2 ... 192.168.1.15 192.168.1.16 Respon Terhubung

Terhubung

Terhubung

Terhubung

Terhubung

Terhubung

Terhubung

Net view

Pada gambar diatas terliaht jaringan (host) mana saja yang lagi aktif . Disitu ada beberapa host sedang terkoneksi dengan computer saya

C. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnet Mask pada pengalamatan jaringan komputer Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut: Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Subnet mask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan. Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask. Berikut data host subnet mask : 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host

Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host. Berdasarkan data diatas, maka jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252

5. Kesimpulan Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP. Subnet mask dapat juga digunakan untuk membuat suatu jaringan lebih tertata. Secara defaultSubnet mask yang ada : 1. Kelas A -> 255.0.0.0 2. Kelas B -> 255.255.0.0 3. Kelas C -> 255.255.255.0

Anda mungkin juga menyukai