Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA ADSORPSI LOGAM BERAT PADA LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN SENYAWA XANTHATE JERAMI PADI

BIDANG KEGIATAN: PKM Penelitian

Diusulkan oleh: Ketua Anggota : Zahroh El Baidho : Tisa Lazuardi Sofa Rohmania 103020042 / 2010 105010551 / 2010 115010699 / 2011

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2012

ii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.............................................................................. HALAMAN PENGESAHAN................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................. DAFTAR GAMBAR................................................................................. DAFTAR TABEL..................................................................................... I. II. III. IV. V. VI. Latar Belakang Masalah......................................................... Perumusan Masalah................................................................ Tujuan..................................................................................... Luaran Yang Diharapkan........................................................ Kegunaan................................................................................ Tinjauan Pustaka..................................................................... i ii iii iv v 1 3 3 3 4 4 8 10 11 12 14

VII. Metode Penelitian................................................................... VIII. Jadwal Kegiatan...................................................................... IX. Biaya Penelitian......................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ LAMPIRAN..............................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan Produksi Padi 2009-2011....................................... Gambar 2. Reaksi Xanthasi.............................................................................. Gambar 3. Skema Pembuatan Senyawa Xanthate............................................

7 7 9

iv

DAFTAR TABEL Tabel 1. Rancangan Percobaan......................................................................... Tabel 2. Jadwal pelaksanaan penelitian............................................................ Tabel 3. Rincian biaya...................................................................................... 9 10 11

I.

Judul Proposal Penelitian Adsorpsi Logam Berat pada Limbah Batik Menggunakan Senyawa

Xanthate Jerami Padi II. Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu ekspresi seni warisan budaya nenek moyang Indonesia yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Keunikan corak, warna dan makna simbolis di dalamnya membuatnya menjadi identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Eksistensi dan popularitas batik semakin meningkat dari waktu kewaktu, terlebih sejak tanggal 2 oktober 2009 UNESCO menetapkan batik Indonesia merupakan salah satu warisan budaya dunia. Hal tersebut menimbulkan dampak positif bagi industri batik. Namun demikian, perkembangan industri batik nasional juga menimbulkan dampak negatif, yakni besarnya volume limbah cair yang dihasilkannya. Limbah cair industri batik dilaporkan mengandung logam berat (Wardhana, 2004). Menurut Mulyadi (2009) senyawa logam berat yang bersifat toksis yang terdapat pada buangan industri batik cetak, diduga krom (Cr), Timbal (Pb), Nikel (Ni), tembaga (Cu), dan mangan (Mn). Pencemaran air oleh logam berat merupakan permasalahan serius yang perlu ditangani, mengingat volume limbah yang terus meningkat. Logam berat yang terdapat dalam air mudah terserap dalam fitoplankton yang merupakan titik awal dari rantai makanan dan selanjutnya akan sampai ke organisme lainnya termasuk manusia (Purnomo & Muchyidin, 2007). Akumulasi logam berat dalam tubuh dapat memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat, banyak metoda yang telah dikembangkan untuk menurunkan kadar logam berat dari badan perairan, misalnya metoda pengendapan, evaporasi, elektrokimia, dan adsorpsi menggunakan adsorben berupa resin sintetik maupun karbon aktif (Lopes, 1997). Metode-metode tersebut dianggap kurang efektif karena membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Dewasa ini banyak dikembangkan aplikasi teknik adsorpsi untuk pengolahan limbah logam berat. Penggunaan adsorben-adsorben organik banyak

digunakan dalam berbagai industri, karena ketersediaannya yang berlimpah dan biayanya relatif murah. Namun demikian, penggunaan adsorben organik secara langsung memiliki kelemahan yakni kapasitas adsorpsi dan afinitas yang rendah terhadap logam berat. Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan adsorben organik tersebut adalah dengan memodifikasi permukaan adsorben melalui pengikatan gugusgugus pembentuk kompleks seperti xanthate. Proses modifikasi adsorben terxantasi merupakan proses yang cukup baik, karena dapat meningkatkan performa dari adsorben (afinitas dan kapasitas adsorpsi meningkat hingga tiga kali lipat). Disamping itu 2006). Beberapa senyawa xanthate yang telah digunakan dalam pemisahan logam berat, merupakan senyawa-senyawa yang terbuat dari bahan-bahan yang kaya akan gugus hidroksil (seperti: selulosa, hemiselulosa, lignin dan pektin). Salah satu bahan yang juga kaya akan gugus hidroksil adalah jerami padi. Jerami padi kaya akan gugus hidroksil karena mengandung selulosa yang cukup tinggi, yakni mencapai 30-40%. Keberadaan padi sendiri di Indonesia termasuk dalam kategori melimpah, mengingat negara ini merupakan negara agraris. Laju permintaan beras di Indonesia, tercatat naik 2,3% per tahunnya. Oleh karena itu produksi padi di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan, hal tersebut juga diiringi dengan peningkatan limbah jerami padi yang dihasilkannya. Limbah-limbah pertanian tersebut menumpuk di ladang dan belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu perlu digali potensi lain pada limbah jerami padi, agar nilai tambah pada jerami padi meningkat dan limbah pertanian dapat berkurang. Salah satu pemanfaatan lain dari limbah jerami padi adalah dengan memodifikasikan mereka menjadi alternatif adsorben organik xanthate, yang dapat digunakan untuk menjerap logam-logam berat non esensial (Cd dan Pb) dalam limbah batik. Pemanfaatan secara demikian dapat ikut serta mengurangi dua limbah sekaligus yaitu limbah pertanian dan limbah batik. Pada akhirnya nilai adsorben terxanthasi juga mudah dibuat dan memiliki kestabilan yang tinggi saat membentuk kompleks dengan logam. (Kim dkk.,

estetika yang terkandung di dalam batik menjadi tetap, karena tidak terkikis oleh pencemaran yang dapat ditimbulkan dari limbah yang di hasilkannya. III. Perumusan Masalah Proses adsorbsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pH, waktu kontak dan konsentrasi adsorben. Parameter waktu kontak perlu untuk dipelajari mengingat waktu kontak berpengaruh pada durasi adsorpsi dan untuk menentukan waktu tercapainya kesetimbangan adsorpsi. Parameter konsentrasi perlu dipelajari mengingat konsentrasi adsorben berhubungan dengan ketersediaan situs aktif pada adsorben. Sedangkan kesetimbangan adsorpsi isoterm digunakan untuk menghitung kapasitas adsorptif dari adsorben. Dari beberapa logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri batik, logam Cd dan Pb merupakan logam pencemar prioritas tinggi dilihat dari toksisitasnya. Oleh karena itu pada penelitian ini mengkaji data-data fundamental seperti pengaruh variabel proses, yakni pengaruh pH, waktu kontak, konsentrasi adsorben serta kesetimbangan adsoprsi isoterm pada proses adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan menggunakan adsorben jerami padi ter-xanthasi. IV. Tujuan Penelitian Mempelajari pengaruh variabel proses yang meliputi pH, waktu kontak dan konsentrasi adsorben terhadap proses adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan Mempelajari kesetimbangan adosrpsi isoterm pada adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan. V. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: Adsorben xanthate jerami padi yang dapat menjerap logam berat Cd dan Pb dalam larutan. Data pengaruh variabel proses yang meliputi pH, waktu kontak dan konsentrasi adsorben terhadap proses adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan.

Model dan data konstanta kesetimbangan adosrpsi isoterm pada proses adsorpsi logam berat Cd dan Pb dari larutan.

VI.

Kegunaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

masyarakat Indonesia. Senyawa xanthate jerami padi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif adsorben organik, yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah. Khususnya bagi indusri batik, diharapkan dapat di jadikan acuan untuk pengolahan limbah sebagai penjerap logam berat dalam limbah batik sehingga dihasilkan industri batik yang ramah lingkungan. Pengembangan jerami padi sebagai adsorben juga dapat meningkatkan nilai tambah pada jerami padi dan mengurangi limbah padi yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal. Data-data yang dihasilkan dari penelitian juga dapat digunakan untuk design proses pemisahan logam berat limbah batik menggunakan senyawa xantahate dari jerami padi. VII. Tinjauan Pustaka 6.1. Industri Batik di Indonesia Batik merupakan sebuah lukisan di atas kain, dengan berbagai macam warna dan corak yang memiliki nilai seni dan jual yang tinggi. Sejak tanggal 2 oktober 2009 UNESCO menetapkan batik Indonesia merupakan warisan budaya dunia. Penjualan batik Indonesia di dalam maupun luar negeri mengalami peningkatan. Penjualan batik yang meningkat mengakibatkan industri batik semakin berkembang dan menjamur di Indonesia. Pada tahun 2008 sebanyak 22.529 unit usaha, tahun 2009 sebanyak 24.185 usaha dan di 2010 mencapai 25.619 usaha (Detikfinance, 2011). Industri batik yang semakin berkembang di Indonesia mengakibatkan jumlah volume limbah batik yang dihasilkannya juga meningkat. 6.2. Limbah Batik Limbah batik yang dihasilkan dari serangkaian produksi batik merupakan hasil buangan dari proses pewarnaan dan pelarutan lilin. Menurut Muljadi (2009),

karakteristik limbah cair industri batik cetak adalah berwarna keruh, berbusa, pH tinggi, konsentrasi BOD tinggi, kandungan lemak alkali dan zat warna dimana didalamnya terdapat kandungan logam berat. Senyawa logam berat yang terdapat pada buangan industri batik cetak, diduga adalah krom (Cr), Timbal (Pb), Nikel (Ni), tembaga (Cu), dan mangan (Mn). Menurut Subowo dkk (1999), logam berat Cd, Hg dan Pb merupakan logam berat non esensial. Logam berat non esensial adalah logam yang keberadaanya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya dan dapat bersifat racun. Dampak yang ditimbulkan dari senyawa logam berat sendiri berbeda-beda, namun sama berbahayanya. Logam berat Kadmium (Cd) dapat beresiko tinggi terhadap pembuluh darah yang dalam jangka waktu panjang dapat terakumulasi pada tubuh, khususnya hati dan ginjal. Pada mahluk hidup Cd tidak memiliki peranan gizi, bahkan berdampak racun dalam jumlah yang sedikit (Darmono, 1995). Sedangkan logam berat Pb menurut Darmono (1995), dapat mempengaruhi sistem saraf, pertumbuhan dan penurunan daya intelektuitas. Efek logam Pb pada kesehatan manusia dapat menimbulkan kerusakan otak, kejang-kejang, dan kematian. Toksisitas Pb dalam dosis yang kecil dan berlangsung terus-menerus pada anak-anak dapat menyebabkan neurotoksik (racun saraf) dan kelainan tingkah laku. 6.3. Pengolahan Limbah dengan Adsorben Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menurukan kadar logam berat dari badan perairan, misalnya dengan teknik presipitasi, evaporasi, elektrokimia dan pemakaian resin. Metode-metode tersebut dianggap kurang efektif karena membutuhkan biaya yang cukup tinggi dalam pengoperasiannya. Dewasa ini metode pengolahan limbah yang cukup efektif adalah dengan menggunakan adsorben. Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida. Adsorben yang sering digunakan dalam pengolahan limbah industri adalah adsorben organik, yaitu adsorben yang berasal dari bahan-bahan yang mengandung pati. Adsorben ini sudah mulai digunakan sejak tahun 1979 untuk mengeringkan berbagai macam senyawa. Beberapa

tumbuhan yang biasa digunakan untuk adsorben diantaranya adalah ganyong, singkong, jagung, dan gandum. Penggunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut sebagai adsorben kurang efektif karena akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan. Dewasa ini adsorben organik yang sering digunakan adalah tumbuhantumbuhan hasil dari limbah pertanian, perkebunan, dan industri makanan. Keberadaan bahan-bahan adsorben organik lebih mudah didapat dan terjamin kontinuitasnya. Namun demikian kapasitas adsorpsi dan afinitasnya adsorben organik juga relatif rendah terhadap logam berat dan kurang spesifik. 6.4. Modifikasi Adsorben Organik melaluli Senyawa Xanthate Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan adsorben organik tersebut adalah dengan memodifikasi permukaan adsorben melalui pengikatan gugusgugus pembentuk kompleks dengan logam seperti ester, amina, polyethylamin dan gugus-gugus pembawa sulphur seperti sulfida, thiol, dithiocarbamat, dithiophosphat dan xanthate (Kim dkk., 2006). Adsorben xantasi merupakan adsorben yang relatif murah, mudah dibuat dan memiliki kestabilan yang tinggi saat membentuk kompleks dengan logam. Modifikasi permukaan adsorben melalui xanthasi dapat meningkatkan performa adsorben, karena afinitas dan kapasitas adsorpsi adsorben dapat meningkat hingga tiga kali lipat (Kim dkk., 2006) Beberapa senyawa xanthate yang telah digunakan dalam pemisahan logam berat antara lain: senyawa xanthat yang berbasis kitin, senyawa xanthate dari ampas apel, kulit jeruk dan limbah jus apel. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa xanthate karena mengandung banyak selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin, yang kaya akan gugus hidroksil. Salah satu bahan yang juga kaya akan gugus hidroksil adalah jerami padi. Jerami padi kaya akan gugus hidroksil karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, yakni mencapai 30-40%. 6.5. Jerami Padi Keberadaan jerami padi di indonesia cukup melimpah, karena makanan pokok di negara ini adalah beras. Konsumsi beras (produk olahan dari padi) di

Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, setiap tahunnya konsumsi beras di Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita. Jumlah konsumsi beras ini pun makin meningkat dari tahun ke tahun. Laju permintaan beras di Indonesia,tercatat naik 2,3% per tahun. Oleh karena itu produksi padi di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan.

Gambar 1. Perkembangan produksi padi 2009-2011 (BPS, 2011) Produksi padi yang meningkat mengakibatkan limbah jerami padi yang dihasilkan juga meningkat. Limbah-limbah tersebut tertumpuk menggunung di ladang, dan pada akhirnya hanya dibakar sebagai sampah pertanian. Sebenarnya limbah jerami padi sudah dimanfaatkan untuk beberapa produk. Namun pemanfaatannya masih sebatas pada produk-produk yang bernilai ekonomi rendah, seperti untuk makanan ternak, pembakaran bata merah dan pupuk kompos. Oleh karena itu perlu digali potensi lain dari jerami padi supaya nilai tambah dari mereka meningkat dan limbah pertanian juga dapat berkurang. Salah satu pemanfaatan lain dari limbah jerami padi adalah dengan menjadikannya sebagai bahan baku adsorben xanthate. Kandungan selulosa yang cukup tinggi pada jerami padi menyebabkan ia kaya akan gugus hidroksil, sehingga ia dapat digunakan sebagai adsorben logam berat. 6.6. Xanthasi Adsorben Pembuatan senyawa xanthate dilakukan dengan cara mereaksikan substrat yang mengandung gugus hidroksil dengan karbon bisulfida dalam suasana basa.

Gambar 2. Reaksi xanthasi (Sha et.al., 2010)

Adsorpsi ion logam berat oleh permukaan senyawa xanthate merupakan proses pembentukan kompleks atau pertukaran ion. Proses adsorpsi ion logam berat tersebut diduga dapat berlangsung melalui dua proses baik pertukaran ion maupun pembentukan kompleks. Karena sebagian besar logam berat termasuk kedalam logam transisi, yang memiliki orbital kosong yang dapat dipakai oleh elektron untuk membentuk kompleks (Sha et.al., 2010; Bashyal et.al., 2010). VIII. Metode Pelaksanaan 8.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Oven Magnetik stirrer Isotermal shaker Vakum drying pH meter Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi dan bahanbahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi: 8.2 Aquades Logam timbal Etanol Prosedur Penelitian Jerami padi dicuci dan dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada suhu 700C. 50 gram JP (produk hasil oven) direndam didalam 250 ml etanol dan 250 ml larutan NaOH 1% pada suhu ruang selama 24 jam. Campuran didekantasi, disaring dan dicuci dengan distiled water hingga pH netral serta dikeringkan pada suhu 700C. Selanjutnya 15 g JPK (produk kering) ditambah 200 ml larutan NaOH 4 M dan 10 ml larutan carbon disulfide. Campuran diaduk selama 3 jam setiap penambahan larutan, kemudian diendapkan selama 1 jam. Supernatan didekantasi dan dicuci untuk menghilangkan alkali berlebih dengan distilled water dan aceton. Selanjutnya produk senyawa xanthate dihasilkan setelah mengalami pengeringan Logam cadmium NaOH HCl Aceton Karbon disulfide Kertas saring whatman Peralatan gelas AAS Neraca analit

8.2.1. Persiapan bahan baku (pembuatan senyawa xanthate)

vakum. Secara skematis prosedur pembuatan senyawa xanthate dijelaskan dalam gambar 3. Perendaman (24 jam) Jerami padi Pencucian Pengeringan (700C, 24 jam) JP Dekantasi Filtrasi Pencucian Pencucian Pengeringan (700C) JPK Vakum drying Xanthate jerami padi
NaOH 1% Etanol NaOH CS2

Xanthasi (Pengadukan 6 jam) Dekantasi

Gambar 3. Skema pembuatan senyawa xanthate 8.2.2.Analisis Variabel Variabel percobaan untuk mendapatkan kondisi optimum pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel tetap meliputi: kecepatan pengadukan (rpm), berat adsorben (g), volume larutan (ml), dan temperatur (0C). Variabel berubah meliputi: Ph, Waktu (jam), Rasio adsorben-larutan. Percobaan ini terdiri atas 24 run, dimana 12 run untuk logam Pb dan 12 run untuk logam Cd. Adapun rancangan run percobaan ada pada Tabel 1. Tabel 1. Rancangan percobaan Run 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 pH 2 4 6 8 Popt Popt Popt Popt Popt Popt Variabel Proses Rasio adsorbenWaktu kontak (jam) larutan 1 : 100 0,5 1 : 100 0,5 1 : 100 0,5 1 : 100 0,5 1 : 100 0,5 1 : 80 0,5 1 : 60 0,5 1 : 40 0,5 Ropt 0,5 Ropt 1 Hasil

Ph optimum (pHopt) Rasio optimum (Ropt) Waktu optimum

10

11 12

Popt Popt

Ropt Ropt

1,5 2

(Wopt)

8.2.3.Studi Kondisi Optimum Sebanyak 1 g adsorben jerami padi terxanthasi ditambahkan kedalam larutan 200 ppm ion logam. Larutan diaduk pada suhu 250C dengan kecepatan 100 rpm menggunakan pengaduk isotermal selama 0,5 jam. pH awal larutan diatur pada pH 2 menggunakan larutan 1 N NaOH dan HCl. Pada akhir kesetimbangan, konsentrasi logam pada filtrat dapat dianalisa menggunakan AAS. Adapun sebelumnya erlenmeyer dipindahkan terlebih dahulu dari shaker dan adsorben disaring menggunakan kertas saring Whatman. 8.2.4.Studi Kesetimbangan Adsorpsi Isoterm Variabel tetap meliputi: kecepatan pengadukan (rpm) = 100, berat adsorben (g) = 1, volume larutan (ml) = 200, Waktu (jam) = Wopt, Rasio adsorben-larutan = Ropt, pH = popt. Variabel berubah meliputi: temperatur (0C) = 30, 35, dan 40, konsentrsasi logam (ppm) = 200, 300, 400 dan 500. Prosedur percobaan Prosedur percobaan pada studi kondisi optimum dengan kesetimbangan adsorbsi isoterm hampir sama, hanya berbeda pada suhu. IX. Jadwal Penelitian Jadwal pelaksanaan penelitian disusun dengan tahapan seperti dalam tabel 2. Tabel 2. Jadwal pelaksanaan penelitian No 1. 2. 3. 4. Uraian Kegiatan Persiapan Studi pengaruh variabel proses Studi kesetimbangan adsorpsi isoterm Analisis data 1 2 Bulan 3 4 5

11

5. X.

Penyusunan laporan Biaya Penelitian Tabel 3. Rincian biaya Harga Satuan (Rp) 500,00 300.000,00 410.000,00 300.000,00 10.000,00 2.000.000,00 300.000,00 900.000,00 850.000,00 10.000,00 20.000,00 150.000,00 125.000,00 75.000,00

No 1.

Uraian

Jumlah 25 1 1 1 75 0,5 1 1 1 3 1 2 2 48

Biaya (Rp) 12.500,00 300.000,00 410.000,00 300.000,00 750.000,00 1.000.000,00 300.000,00 900.000,00 850.000,00 4.822.500,00 30.000,00 20.000,00 300.000,00 250.000,00 3.600.000,00 4.200.000,00

Bahan Habis Pakai: Jerami padi Aceton Etanol NaOH Aquades CS2 Asam klorida Kadmium sulfat Timbal nitrat Jumlah 2. Peralatan Penunjang: Kain Lap Baskom Kertas saring Kertas pH Analisa AAS Jumlah 3. Biaya Perjalanan: Transportasi lokal Transportasi antar kota Jumlah 4. Lain-lain: Dokumentasi Pembuatan laporan Sewa alat dan laboratorium Pencarian jurnal dan referensi Seminar Jumlah Biaya Total

500.000,00 1.000.000,00 1.500.000,00 100.000,00 150.000,00 150.000,00 150.000,00 300.000,00 850.000,00 11.372.500,00

12

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2011. Laporan Bulanan Data Sosial Badan Pusat Statistik. Bashyal D, Homagai P L, Ghimire K N. 2010. Removal of Lead from Aqueous Medium Using Xanthate Modified Apple Juice Residue. Journal of Nepal Chemical Society. Vol 26:53-60 Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup, UI Press Jakarta. Detik Finance. 2011. Naik Daun, Produksi Batik Melonjak 13% . Drake L R, Rayson, G D.1996. Plantderived material for metal ion selective binding and preconcentration, Analytical Chemistry, 22-27. Hindarko S. 2003. Mengolah Air Limbah Supaya Tidak Mencemari Orang Lain, Jakarta: Penerbit Esha. Kim S.H, Song H, Nisola G.M, Ahn J, Galera M.M, Chung W.J, Lee C.H. 2006. Adsorption of Lead Ions using Surface Modified Chitin, Journal of Ind.Eng.Chem, vol 12 (3):469-475 Lopes D. A. 1997. Sorption of heavy metals on blast furnace. Water Resource, 32, 989-996. Muljadi. 2009. Efisiensi Instalansi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak dengan Metode Fisika-Kimia dan Biologi Terhadap Penurunan Parameter Pencemar (BOD, COD, dan logam Berat Krom (Cr)) (Studi Kasus di Desa Butulan Makam Haji Sukoharjo). Purnomo T, Muchyiddin. 2007. Analisis Kandungan Timbal pada Ikan Bandeng di Tambak Kecamatan Gresik, Neptunus, vol 14 (1):68-77 Purwaningsih, I., 2008, Pengolahan Limbah Cair Industri Batik CV Batik Indah Rorojonggrang Yoogyakarta dengan Metode Elektrokoagulasi Diitnjau dari Parameter COD dan Warna, Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Lingkungan UII. Sha L, XueYi G, Ning-chuan F, Qing-hua T. 2010. Effective Removal of Heavy Metals From Aqueous Solution by Orange Peel Xanthate. Transactions of Nonferous Metals Society of China.Vol 20, 187-191 Subowo, Kurniansyah AM, Sukristiyonubowo. 1999. Pengaruh Logam Berat Pb dalam Tanah terhadap Kandungan Pb, Pertumbuhan dan asil Tanam

13

Caisem (Brassica rapa). Prosiding Seminar Sumber Daya Tanah, Iklim dan Pupuk. Puslittanak. Bogor. Wardhana W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Penerbit Andi.

14

LAMPIRAN I. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Progam Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah f. Alamat email g. Pengalaman Penelitian : Zahoh El Baidho : 103020042 : Teknik/Kimia : Universitas Wahid Hasyim Semarang : Pekuncen RT.03 RW.02 Wiradesa Pekalongan : akayzata@yahoo.com : Bioekstraksi Senyawa Anti Kanker Low

Methoxyl Pectin Dari Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) Menggunakan Isolat Enzim Amobil Rumen Sapi Lokal, Tahun 2012 2. Anggota Pelaksana I a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Progam Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah 3. Anggota Pelaksana II a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Progam Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah : Sofa Rohmania : 115010699 : Farmasi/Farmasi : Universitas Wahid Hasyim Semarang : Ringin Pitu, Nogo Sari Boyo Lali : Tisa Lazuardi : 105010551 : Farmasi/Farmasi : Universitas Wahid Hasyim Semarang : Jl. Dr. Sutomo No.21 Landung Sari Pekalongan

II. Nama dan Biodata Dosen Pendamping a. Nama : Indah Hartati, ST, MT b. Golongan pangkat dan NIP : IIIb, Penata Muda Tk 1,

15

198109082005012003 c. Jabatan Fungsional : Lektor

Anda mungkin juga menyukai