Anda di halaman 1dari 10

PENDIDKAN BAHASA DAN SOSIAL UNTUK ANAK USIA DINI

PENYUSUN:
NATALINA PURBA NURAINI 7516091341 7516091346

DOSEN : Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, M.Pd Dr. Fachrurazi, M.Pd

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (NON REGULER) PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA, 22 SEPTEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dewasa ini menempati posisi yang sangat fundamental dan strategis dalam penyiapan sumber daya yang unggul di masa depan. Melalui pendidikan ini, anak akan dirangsang untuk dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Menurut Gutama (2004:2), pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dilakukan sebab merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu ditandai dengan karakter, budi pekerti luhur, pandai, dan terampil. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli pendidikan anak bahwa pendidikan yang diberikan pada usia di bawah 8 tahun, bahkan sejak anak dalam kandungan adalah penting sekali. Sajak berabad-abad yang lalu perhatian terhadap seluk beluk kehidupan anak sudah diperlihatkan, sedikitnya dari sudut perkembangannya agar bisa mempengaruhi kehidupan anak kearah kesejahteraan yang diharapkan. Anak harus tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang baik yang bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung atau menimbulkan masalah pada orang lain, pada keluarga atau masyarakat.1 Pada akhir abad ke 17, seorang filsuf Inggris terkenal: John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan factor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Isi kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah barat secarik kertas yang masih kosong , artinya bagaimana nanti isi dan corak kertasa tersebut tergantung bagaimana cara kertas tersebut ditulisi. Locke mengemukakan istilah tabula rasa untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman dan

lingkungan hidup terhadap perkembangan anak. Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Orang tua, karena itu sangat penting peranannya dalam mengisi secarik kertas kosong itu dari bayi.2

Prof.Dr. Singgih D Gunarsa. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. p.15. 2 Ibid. p. 14-15.

Pandangan yang berlawanan dengtan Locke diatas dikemukakan oleh Jean Jacques Rousseau (1712-1788), seorang filsuf Perancis pada abad ke 18 dengan pandangannya bahwa anak-anak ketika dilahirkan sudah membawa segi-segi moral. Jacques menggemukakan dengan istilah noble savage bahwa semua orang ketika dilahirkan mempunya dasar -dasar moral yang baik dan dalam masyarakatlah terdapat sumber-sumber yang buruk.3 Saat ini perhatian dunia terhadap PAUD pun semakin besar, ditandai dengan adanya berbagai deklarasi dan konvensi hak anak. Pada tataran nasional, telah dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun 2001 yang bertugas untuk menangani dan mensosialisasikan jenis pendidikan ini. Belum lagi peran serta masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM dan pemerhati masalah pendidikan anak yang semuanya ikut memperkuat eksistensi Pendidikan Anak Usia Dini.4 Pengakuan terhadap eksistensi PAUD ini diperkuat lagi secara khusus dalam Pasal 28 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.5 Namun demikian, masih terdapat berbagai tantangan atau permasalahan mendasar yang harus ditangani dengan segera.

Singgih, D Gunarsa. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. p.16. http://imammujtaba.wordpress.com/2010/01/15/pendidikan-anak-usia-dini/ 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, Jakarta 17 September 2009.
4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama, bahkan tidak dapat terhapuskan.kalaupun bisa, hanya tertutupi. Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini.Sebagaian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut: 1) Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode

diletakannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu pendidikan dan pelayanan yang tepat. 2) Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya,disampingitu dasar awal akan cepat berkembang menjadi

kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif. 3) Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa,dibanding dengan sepanjang usianya,bahkan usia 0-8 tahun mengalami 80% perkembangan otak disbanding sesudahnya oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.6

http://iskaradah.blogspot.com/2009/05/karakteristik-anak-usia-dini.html

B) Karakteristik Perkembangan Anak usia Dini

Anak usia dini (0-8) tahun adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.Karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut.

1) usia 0-1 tahun Masa ketika kehidupannya tergantung sepenuhnya kepada orang lain. Sedikit demi sedikit berkembangan kemampuan untuk memenuhi sendiri

kebutuhannya secara sederhana. Masa ini juga masa dimana sibayi mulai memperkembangkan kemapauannya untuk melindungi dan menghindar dari hal-hal yang mengancam keselamatan dirinya. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain: a) Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan b) Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera, seperti melihat, atau mengamati meraba, mendengar, mencium, dan mengecap dengan memasukan setiap benda kemulut. c) Mempelajari komunikasi sosial7

2) Usia 2-3 tahun Anak mulai berminat untuk bermain dengan nak lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya. 8 Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2-3 tahun, antara lain: a) Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya b) Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa c) Anak mulai belajar mengembangkan emosi
7

John W Santrock. Psikologi Pendidikan. Alih bahasa: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Humanika, 2008. p. 36. 8 Elisabeth B Hurlock. Psikologi Perkembangan. Alih bahasa: Dra. Istiwidayanti dan Drs. Soedjarwo. Jakarta: Erlangga, 1994. p. 89.

3) Usia 4-5 tahun Pada periode ini anak-anak menjadi lebih mandiri secara emosional, mengembangkan keterampilan untuk kesiapan sekolah, seperti: belajar untuk mengikuti intruksi, mengenal huruf) dan menghabiskan banyak waktu dengan teman sebaya. 9 Anak usia 4-5 tahun memiliki karakteristik antara lain: a) Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan b) Perkembangan bahasa juga semakin baik c) Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial

4) Usia 6 tahun Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu matang secara seksual. Bagi sebagaian anak hal ini merupakan perubaan besar dalam pola kehidupan ana, juga pada anak yang pernah mengalami situasi pra sekaolah selama setahun. Kebanyakan anak tidak seimbang, anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama degan teman baru. 10 Karakteristik perkembangan anak usia 6 tahun antara lain:

a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat b) Perkembangan sosial, anak mulia ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya c) Anak mulai menyukai permainan sosial d) Perkembangan emosi

John W Santrock. Psikologi Pendidikan. Alih bahasa: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Humanika, 2008. p. 36. 10 Elisabeth B Hurlock. Psikologi Perkembangan. Alih bahasa: Dra. Istiwidayanti dan Drs. Soedjarwo. Jakarta: Erlangga, 1994. p. 146.

5) Usia 7- 8 tahun Anak-anak menguasai keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan matematika. Prestasi menjadi tema yang lebih utama dan pengendalian diri semakin lebih baik. Dalam periode ini, anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas diluar keluarga mereka.11 Karakteristik perkembangan anak usia 6 tahun antara lain:

a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat b) Perkembangan sosial, anak mulia ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya c) Anak mulai menyukai permainan sosial d) Perkembangan emosi e) Munculnya keinginan untuk bersaing

C) Kondisi yang Mempengaruhi Anak Usia Dini

Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini,secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua,yaitu:

1) Faktor bawaan Adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya, baik yang bersifat fisik maupun psikis Beberapa pengaruh atas perkembangan berakar dari hereditas12, kualitas genetik yang diturunkan dari orang tua biologis pada saat terjadi pembuahaan, sperti bentuk mata, bibir yang tebal, warna kulit, rambut, dll. Timbulnya suatu keadaan khusus karena faktor keturunan juga dapat kita lihat misalnya downs syndrom.

11

John W Santrock. Psikologi Pendidikan. Alih bahasa: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Humanika, 2008. p. 37. 12 Hereditas adalah karakteristik bawaan yang diwarisi dari orang tua biologis pada saat konsepsi.

2) Faktor lingkungan13 Adalah faktor yang berasal dari luar faktor bawaan, meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak. Pengaruh lain banyak kita lihat dari lingkungan yang dimulai dari luar kandungan, dan pembelajaran yang didapat dari pengalaman. Perbedaan individual akan semakin besar seiring dengan bertambahnya umur

seseorang. Banyak perubahan mendasar dalam masa bayi dan anak-anak awal tampaknya berhubungan lansung dengan kematangan14 tubuh dan otak. Yaitu terbukanya tahapan alamiah perubahan fisik dan pola perilaku termsuk didalamnya kesiapan untuk menguasai satu kemampuan seperti berbicara dan berjalan.15

13

Lingkungan adalah totalitas yang mempengaruhi hal-hal yang mempengaruhi perkembangan yang bersifat nonhereditas atau diperoleh dari pengalaman. 14 Kematangan adalah proses terwujudnya tahapan-tahapan alami dari perubahan-perubahan fisik dan perilaku, ternasuk kesiapan untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru. 15 Diana E Papalia., Sally Wendkos Old., dan Ruth Duskin Feldman. Human Development. Alih bahasa A.K Anwar. Jakarta: Kencana, 2008. p. 15.

BAB III KESIMPULAN

Anak adalah anugerah terindah dari Tuhan oleh sebab itu orang dewasa dalam hal ini orang tua dan pendidik, harus bisa memastikan mereka betumbuh dan berkembangan sebagaimana mestinya, sesuai dengan tingkat usianya. Karena anak adalah ibarat selembar kertas kosong ketika mereka lahir kedunia ini, tugas kitalah untuk mengisinya dengan tulisan atau gambar agar mereka bisa bertahan dalam menghadapi kehidupan ini. Orang tua dan pendidik sejogjanya memberikan rangsangan agar sianak bisa bertumbuh dengan baik. Dan kita semua, orang tua, guru, pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam menciptakan

lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak-anak kita di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, Singgih D. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008 Hurlock, Elizabeth B. Developmental Psyclology. Fifth edition. (Alih bahasa: Istiwidayanti, soedjarwo). Jakarta: Erlangga, 1994.

Papalia, Old, dan Feldman. Human Development. Alih bahasa A.K Anwar. Jakarta: Kencana, 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, Jakarta 17 September 2009. Santrock, John W. Live Span Development. (Alih bahasa: Juda Damanik dan Ahmad Chusairi). Jakarta: Erlangga, 2002.

Website:

http://imammujtaba.wordpress.com/2010/01/15/pendidikan-anak-usia-dini/ http://iskaradah.blogspot.com/2009/05/karakteristik-anak-usia-dini.html

Anda mungkin juga menyukai