Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan,serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.pasar modal menyediakan berbagai alternatif bagi investor sebagai alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya.pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui perdagangan. Dalam tujuan untuk memaksimalkan perolehan dan proses produktifitas perusahaan, setiap perusahaan menerbitkan saham. Pasar modal di Indonesia dibuka sejak tahun 1912 kemudian pemerintah membentuk BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No.503/KMK.01/1997, dalam tugasnya BAPEPAM berfungsi sebagai pembina, pengatur dan pengawas kegiatan pasar modal. Dalam aktivitasnya pasar modal di Indonesia terbagi menjadi 2 bentuk bursa, yaitu bursa efek jakarta(BEJ) dan bursa efek surabaya(BES).

1.2 TUJUAN Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memperluas pengetahuan tentang pasar modal 2. Memperluas pengetahuan tentang IPO khususnya dalam prosedur IPO

1.3 RUANG LINGKUP MATERI 1. Pengertian IPO 2. Mekanisme IPO 3. Lembaga yang terkait dalam IPO 4. Public expose 5. Daftar perusahaan yang melakukan IPO 6. Contoh prospektus IPO

BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian IPO Penawaran Umum Perdana (IPO) atau go public merupakan alternative sumber pendanaan melalui peningkatan ekuitas perusahaan dengan cara menawarkan saham kepada masyarakat. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Adapun yang dimaksud sebagai efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek. Sementara itu, perusahaan publik didefinisikan sebagai perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan utama untuk melakukan go public adalah mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Seluruh informasi mengenai perusahaan harus disampaikan kepada Bapepam dan berbagai dokumen perusahaan akan diperiksa. Selain pernyataan efektif dari Bapepam, perusahaan yang bermaksud mencatatkan sahamnya di Bursa Efek harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Bursa Efek tersebut. Tujuan IPO Tujuan penawaran umum perdana (Initial Public Offering) adalah bagian dari prospektus emiten yang berisi pernyataan tentang alasan-alasan atau tujuan go public suatu perusahaan. Ada empat alasan atau tujuan suatu perusahaan yang go public menurut Sunariyah (2001 :.22) yaitu : (1) Meningkatkan modal Perusahaan. Dari segi perusahaan, dana yang masuk dari masyarakat ke perusahaan akan memperkuat kondisi permodalan yang akan meningkatkan kemampuan perusahaan, ; (2) Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha Dengan menjual saham pada masyarakat akan memberi indikasi mengenai beberapa harga saham menurut penilaian masyarakat yang dapat memberi kesempatan bagi perusahaan untuk menunaikan seluruh atau sebagian sahamnya dengan laba kenaikan harga saham. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan kenaikan harga yang dapat

digunakan untuk mengadakan diversifikasi penanaman dananya. (3) Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain. Para pemegang saham perusahaan sebelum go public mempunyai kesempatan untuk mencari dana dari lembaga-lembaga keuangan tanpa melepaskan sahamnya. Dengan pinjaman tersebut, dapat dijadikan pembayaran untuk mengambilil alih perusahaan lain. (share swap, yaitu membeli perusahaan lain tanpa mengeluarkan uang tunai, tetapi membayar dengan saham yang listed di bursa) ; (4) Nilai perusahaan. Go public memungkinkan masyarakat maupun manajemen mengetahui nilai perusahaan yang tercermin pada kekuatan tawar-menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan yang mempunyai prospek pada masa yang akan datang, maka nilai saham menjadi lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya.

2.2 mekanisme IPO Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 44) adalah sebagai berikut: 2.2.1 Tahap Pra-Emisi 1) Perusahaan melakukan kajian mendalam terhadap keadaan keuangan, aset, kewajiban kepada pihak lain dan kewajiban pihak lain terhadap perusahaan dan rencana penghimpunan Jana. 2) Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang hams mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan itu akan menjadi landasan hokum untuk melakukan penawaran umum. 3) Perusahaan menentukan penjamin emisi, profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk penawaran umum. Profesi penunjang yang diperlukan adalah akuntan publik untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan emiten untuk dua tahun, notaris untuk membuat dokumen atas pembahan anggaran dasar, konsultan hokum untuk memberikan pendapat dari segi hokum mengenai semua hal yang berkaitan dengan hokum penawaran umum. Lembaga penunjang yang diperlukan adalah wali amanat yang akan bertindak untuk mewakili kepentingan pemegang obligasi sebagai kreditur, Biro Administrasi Efek, lembaga kustodian. 4) Perusahaan menyiapkan semua dokumen dan perjanjian yang diperlukan untuk melakukan penawaran umum, membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan melakukan public expose.

5) Perusahaan menyampaikan pemyataan pendaftaran kepada Bapepam. Bapepam akan menyampaikan pemyataan efektif pemyataan pendaftaran tersebut dalam waktu 45 hari setelah meneliti kelengkapan dokumen, cakupan dan kejelasan informasi dan keterbukaan menurut aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. 2.2.2. Tahap Emisi 1) Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer dan penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di pasar primer serta penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer. 2) Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder setelah itu perdagangan efek di pasar sekunder dapat dimulai. 2.2.3 Tahap Setelah Emisi Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan informasi, yaitu laporan berkala misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan serta laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi, pergantian direksi. Dana yang diperoleh dari penawaran perdana saham biasanya digunakan perusahaan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan atau divestasi. Tetapi rata-rata motivasi utama perusahaan go public adalah untuk memfasilitasi proses akuisisi. Ketika penawaran saham perdana dilakukan, investor potensial hanya menggunakan informasi yang terdapat dalam prospektus untuk menetapkan keputusan investasinya. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya media lain yang menyedikan informasi mengenai penerbit sekuritas. Faktor menyebabkan kebanyakan saham mengalami underpricing dalam jangka pendek karena investasi awal yang optimis sedangkan dalam jangka panjang akan underperformance (Prastiwi dan Kusuma dalam Kartika Eka Pertiwi, 2007: 12). Tahapan-thapan penawaran umum di atas dapat tertuang pada skema di bawah ini. Skema 2.1

Tahapan-Tahapan Penawaran Umum Intern Perusahaan BAPEPAM Pasar Perdana Pasar Sekunder Pelaporan 1. Rencana Go Public 2. RUPS 3. Penunjukkan underwriter, profesi penunjang, lembaga penunjang 4. Mempersiapkan dokumen-dokumen 5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin 6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek 7. Penandatanganan perjanjian-perjanjian 8. Public Expose 1. Pernyataan pendaftaran 2. Ekspose terbatas di BAPEPAM 3.Tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi, keterbukaan(aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen) 4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari. 5. Pemyataan pendaftaran dinyatakan efektif 1.Penawaran umun 2.Penjatahan kepad pemodal oleh sidikasi penjamin emisi dan emiten 3.Distribusi efek kepada pemodal secara elektronik 1. Emiten mencatatkan sahamnya dibursa efek Perdagangan di bursa efek 1. Laporan berkala misalnya laporan tahunan atau semesteran 2. Laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi dan pergantian direksi Sumber: Darmadji dan Fakhruddin, 2001:

2.2.4. Penilaian Harga Saham IPO Berdasarkan fungsinya, dijelaskan oleh Eduardus Tandelilin (2001: 183) nilai saham terdiri atas 3 (tiga) yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai yang

dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenamya atau seharusnya terjadi. Menurut Suad Husnan (2005: 282), "Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik (intrinsic value) atau harga teoritis, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar scat (current market price) saham tersebut". Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Apabila Nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah), dan sebaiknya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. 2) Apabila Nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal), dan sebaiknya dijual. 3) Apabila Nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya, dan berada dalam kondisi seimbang. 2.3 lembaga yang terkait dalam IPO Lembaga-lembaga penunjang pasar modal yang terkait dengan berlangsungya proses IPO antara lain: 1. Penjamin emisi(underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatan dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain menyiapkan bebagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. 2. Akuntan publik(independent auditor). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. 3. Perusahaan penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. 4. Konsultan hukum untuk memberiksan pendapat dari segi hukum(legal opinion) 5. Notaris untuk membuat akta-akta peubahan anggaran dasar,akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2.4 public expose

Pengertian public expose adalah saat penyampaian rencana IPO kepada publik termasuk

media massa dalam sebuah presentasi yang berkenaan dengan emiten dan menjawab pertanyaan-pertanya an bila ada. Tujuan public expose diantaranya adalah untuk penggalangan dana dalam rangka untuk ekspansi usaha, diversifikasi, memperbaiki struktur keuangan, pengalihan kepemilikan (divestasi) dan lain-lain. Proses Public expose BEI pada tahun 2008 ini menargetkan sekitar 30 emiten saham yang akan mencatatkan saham di BEI. Kendati target yang dipatok jumlahnya cukup banyak, bukan berarti untuk tercatat di BEI menjadi gampangan. Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di dalamnya. Karena memang dalam proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan adalah Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Karena berdasarkan struktur dan UU Pasar Modal, lembaga pemerintah ini yang diberikan tanggung jawab terhadap proses go public hingga pasar perdana (pasar primer). Proses go public, secara sederhana dikatakan sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Oleh karena penawaran umum sebuah aktivitas dari sebuah perusahaan maka setidaknya ada tahapantahapan yang mesti dikerjakan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum ini. Terlebih lagi penawaran umum tersebut mencakup penjualan saham di pasar perdana, penjatahan saham, pencatatan di bursa efek. Dari tahapan-tahapan tersebut BEI membagi beberapa tahapan kerja dari sebuah proses go public. Tahap Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang

dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana yang ditetapkan leh UU PT. Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai mempersiapkan penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah perusahaan efek yang nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi. Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum atas aspek hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan yang akan dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat setiap keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris antara lain berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari sisi nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go public. Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan, tidak lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi sudah orang-orang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter, konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang memperoleh izin dari Bapepam-LK. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modarmandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya. Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan transparan. Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga sanksi pidana atau pencabutan izin. Tahap Penjualan Saham Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial public offering/IPO). Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus

ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada pernyataan pendaftaran. Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI, melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke publik. Tahap Pencatatan di BEI Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan (Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu pasar. Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi

persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan.

2.5 Daftar perusahaan yang melakukan IPO

Saham IPO di bursa efek Indonesia(BEI) tahun 2013 Daftar perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana tahun 2013(saham IPO 2013) untuk go public(listing) di BEI adalah: 1. PT pelayaran nasional bina buana raya tbk 2. PT sarana meditama metropolitan tbk 3. PT saraswati griya lestari tbk 4. PT multi agro gemilang plantation tbk 5. PT trans power marine tbk 6. PT steel pipe industri of indonesia tbk 7. PT dyandra media international tbk 8. PT austindo nusantara jaya tbk 9. PT bank nationalnobu tbk 10. PT mitra pinastika mustika tbk 11. PT dharma satya nusantara tbk 12. PT sri rejeki isman tbk 13. PT acset indonusa tbk 14. PT saratoga investama sedaya tbk 15. PT nusa raya cipta tbk 16. PT semen baturaja tbk 17. PT electronic city indonesia tbk

18. PT bank mestika dharma tbk 19. PT multipolar tecnology tbk 20. PT victoria investama tbk 21. PT cipaganti citra mintraniaga tbk 22. PT bank maspion indonesia tbk 23. PT siloam internationa hospital tbk

2.6 contoh prospektus IPO

pengertian prospektus adalah informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus saham atau lebih tepatnya prospektus perusahaan terdapat banyak informasi yang berhubungan dengan keadaan perusahaan yang melakukan penawaran umum. Menurut Bapepam penyusunan prospektus harus mengacu :

Prospektus harus memuat seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten. Prospektus saham haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan komunikatif.

Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus.

Emiten, Penjamin Pelaksanaan Emisi, Lembaga Penunjang serta Profesi Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan mengungkapkan fakta secara jelas dan mudah dibaca.

BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka didapatkankesimpulan sebagai berikut : 1.Bahwa didalam pelaksanaan IPO, perencanaan harus dilakukan secara mtangsehingga mampu memberi hasil yang baik dan proses pelaksanaan IPO harusdilakukan sesuai dengan aturan perundang-undang yang ada yaitu Undang-undang Pasar Modal, dan untuk melakukan harus terlebih dahulu memiliki putusan dari BAPEPAM yang menyatakan bahwa pernyataan pendaftaran emiten dinyatakan efektif 2.Bahwa tidak dipenuhinya prinsip disclosure didalam IPO maka hal tersebutmenyebabkan misleading information bagi pihak-pihak yang terlibat dalam IPOterutama untuk kepentingan pemodal/investor. Apabila terbukti melakukan pelanggaran terhadap prinsip disclosure ini, maka sanksi pidana dan administrative dapat dikenakan kepada emiten dan pihak terkait lainnyasebagaimana sanksi tersebut telah diatur dalam Undang-undang Pasar Modal.

DAFTAR PUSTAKA
Martoyo, Susilo, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Megginson, W. dan Weiss, 1991, Venture Capitalist Certification in Innitial Public Offering . Journal of Finance. Vol. 9, No.2, pp 200-213 Miller, J. 1977, Underwriter Reputation and Short-Run IPO Returns : A Re-evaluation for an Energing Market.http:www.google.com/url?sa. Diakses tanggal 3 Januari 2010. Nurhidayati, Siti, dan Nur Indriantoro, 1998 , Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Underpriced pada Penawaran perdana di Bursa Efek Jakarta . Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 17, No.2, pp 220-243 Rahmania, 2008, Underpricing dan performa jangka panjang IPO . Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 2, No.2, h 87-103 Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. BPFE: Yogyakarta. Robins, S. P., 2003, Perilaku Organisasi. Jakarta : Indeks. Shakir, R. 2006, Board Size, Board Composition and Property Firm Performance. Kuala Lumpur: Universiti Malaya.

MAKALAH HUKUM PASAR MODAL

Nama: Edoardus Dito Prmandaru Nim : 11010110120119

Anda mungkin juga menyukai