Anda di halaman 1dari 2

Dampak Peningkatan Keasaman Air Laut

Leave a reply

Planet bumi sama seperti tubuh kita. Bumi terdiri dari sebagian besar air yang sebagian besar berada di laut. Bila ada suatu peristiwa terjadi pada keadaan air dilaut, maka, hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan semua makhluk yang ada dibumi. Peristiwa yang terjadi saat ini adalah peningkatan keasaman air laut. Sebenarnya, peningkatan kadar keasaman air laut dibumi sudah terdeteksi sejak tahun 1751. Ilmuwan menemukan bahwa antara tahun 1751 sampai 1994, kadar pH air laut menurun dari 8.25 ke sekitar 8.14. Semakin rendah kadar pH air, maka semakin tinggi tingkat keasaman air tersebut. Dan, bila kita mencari tahu penyebab dari peristiwa ini, tentu kita semua sudah tahu bahwa penyebabnya adalah manusia. Penurunan kadar pH ini disebabkan karena penyerapan gas CO2 oleh air laut yang berlebihan. Gas CO2 yang terlarut didalam air laut menguraikan partikel air laut dan menambah partikel H didalam air yang menyebabkan meningkatnya kadar keasaman air laut. CO2 ini berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Akan tetapi, bila kita hanya menganggap enteng masalah kadar keasaman laut ini, maka kita perlu melihat dampak yang bisa ditimbulkannya pada bumi. Dampak Pada Makhluk Hidup; 55 juta tahun yang lalu pada masa Paleocene sampai Eocene, terjadi juga peristiwa peningkatan kadar keasaman air laut yang melebih batas normal yang ditentukan. Hasilnya, tidak terjadi perubahan signifikan pada permukaan air laut. Akan tetapi, dibawah permukaan air laut, terjadi proses kepunahan secara besar-besaran. Hampir semua jenis makhluk laut yang hidup pada masa itu, terancam punah. Dampak nyatanya pada kehidupan makhluk laut ada banyak. Contohnya adalah pada ikan badut atau clownfish yang kita kenal dari film Finding Nemo. Makhluk ini tidak dapat mengenali predator mereka karena tingkat keasamanan yang berbeda diair laut menyebabkan air laut mempunyai gerakan dan arus yang berbeda dari biasanya. Banyak juga makhluk hidup yang hidup dilaut menderita suatu kelainan yang disebut hypercapnia, yaitu meningkatnya kadar keasaman didalam darah mereka. Hal ini menyebabkan banyak ikan menjadi beracun dan tidak layak konsumsi. Dan, hilanglah salah satu komoditas ekspor unggulan banyak negara di dunia. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa peningkatan kadar CO2 didalam air laut juga berpengaruh pada kehidupan batu koral. Koral dan tumbuhan dan hewan yang hidup dibatu karang cenderung tidak mampu bertahan. Bila batu karang hilang maka tembok alami yang menghambat ombak juga akan hilang. Hal ini akan memperbesar efek dari erosi yang disebabkan oleh air laut dan ombak pada pantai dan daratan yang artinya, kehidupan manusia juga terancam. Dampak Lainnya; Selain kehidupan makhluk laut yang terancam, ternyata meningkatnya kadar keasaman air laut juga memperburuk dampak global warming. Air laut menyimpan gas karbon sangat banyak hanya kalah dengan lapisan litosfer. Dan, air laut selalu melepaskan gas ini ke udara dan menarik gas karbon yang ada diudara ke dalam. Hal ini disebut sebagai siklus karbon.

Karena jumlah gas karbondioksida di dalam air laut yang berlebihan, maka jumlah gas karbondioksida yang dilepaskan juga akan sangat banyak. Hal ini menambah jumlah gas rumah kaca yang meningkatkan suhu bumi dan menyebabkan global warming bertambah pula. Jadi, sudah seharusnya kita mengurangi penggunaan bahan bakar yang dapat menambah kadar gas CO2 diatmosfir. Bila kita mampu melakukannya, kita akan dapat mengurangi dampak buruk dari global warming dan mencegah terjadinya peristiwa meningkatnya keasaman air laut.

Anda mungkin juga menyukai