Anda di halaman 1dari 9

Tanggal Praktikum Jam Praktikum Dosen Pembimbing

: 19 Maret 2013 : 14.30 - 17.00 WIB : Drh. Usamah Afiff, M.Sc

Kelompok Praktikum : 8 (Delapan)

IDENTIFIKASI BAKTERI Anggota kelompok: 1. 2. Eling Purwanto Wiwit Widiawati (B04100163) (B04100160)

BAGIAN MIKROBIOLOGIS MEDIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

PENDAHULUAN Mikroorganisme yang akan dilakukan identifikasi harus berupa isolate murni. Dalam identifikasi bakteri praktikum ini, praktikan mencoba

mengidentifikasi bakteri dalam media agar miring. Cara untuk mengidentifikasi bakteri dilakukan pewarnaan Gram Negatif atau Gram Positif. Identifikasi bakteri tidak hanya melihat berdasarkan bentuk, ukuran, dan penataan, karena mikroba tidak memiliki ciri anatomis yang nyata. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah sifat pewarnaan, pola pertumbuhan koloni, reaksi pertumbuhan pada karbohidrat, dan penggunaan asam amino. Untuk bakteri Gram positif terdiri atas bentuk kokus dan batang. Uji Triple Sugar Iron agar (TSIA) merupakan metode yang digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme dalam memfermentasikan gula. Medium TSIA mengandung 3 macam gula, yaitu glukosa, laktosa, dan sukrosa, terdapat juga indikator fenol merah, serta FeSO4 untuk memperlihatkan pembentukan H2S yang ditunjukkan dengan adanya endapan hitam. Konsentrasi glukosa adalah 1/10 dari konsentrasi laktosa atau sukrosa agar fermentasi glukosa saja yang terlihat. Medium TSIA diinokulasikan dengan menusukkan ose sedalam medium lalu menggoreskannya pada bagian slant media. (Referensi : Schiegel, H.G. dan Karin S. 1994. Mikrobiologi Umum. UGM Press, Jogjakarta). Uji penggunaan sitrat bertujuan untuk membedakan bakteri usus berdasarkan kemampuan dalam memfermentasikan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Media yang digunakan dalam uji sitrat ini adalah media agar miring yang padat. Dalam pelaksanaan uji media yang dipakai harus mengandung asam sitrat, NH4+ dan bromtimol biru sebagai indikator, dan sebelum diinokulasi berwarna hijau.
(Referensi : http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/diktatpraktikum.html). Uji indol bertujan untuk menentukan kemampuan bakteri dalam

untuk mengetahui bakteri tersebut Gram

memecah asam amino triptofan. Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon,

yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein(Anonim, 2008). Uji urease bakteri bertujuan untuk menentukan mikroorganisme yang mampu menguraikan urea oleh enzim urease. Media yang digunakan dalam pelaksanaan uji urea berupa media padat berbentuk agar miring. (Referensi :
http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/diktat-praktikum.html.

Uji

Fermentasi

karbohidrat bertujuan untuk menguji kemampuan bakteri dalam memfermentasi glukosa, laktosa, xilosa, arabinosa dan sukrosa. Media yang digunakan pada uji ini bersifat cair yang berisi pepton, karbohidrat dan merah fenol sebagai

indikator, serta merah jingga sebelum diinokulasi. Hasil proses fermentasi berupa asam akan menurunkan pH media dan mengubah warna indikator merah fenol menjadi kuning. (Referensi
: http://bakteriologi.blogspot.com/2008/12/uji-

biokimia.html)

METODOLOGI Menentukan bakteri masuk dalam Gram positif atau Gram negatif dilakukan dengan menggunakan pewarnaan Gram. Tahapan-tahapan dalam pewarnaan Gram, yaitu: di buat preparat ulas yang difiksasi di atas api, berikan larutan Kristal violet selama 1 menit, kemudian cuci dengan air. Tahap selanjutnya diberikan larutan lugol selama 1 menit dan di ikuti dengan pemberian larutan pemucat 10-20 detik. Lalu cuci dengan air. Tahap terakhir, diberikan larutan safranin selama 15 detik, kemudian cuci dengan air dan keringkan. Setelah diketahui bakteri tersebut Gram positif, kemudian di lakukan uji selanjutnya, yaitu meliputi penanaman bakteri pada media TSIA. Selain itu, dilakukan juga uji urea, uji sitrat, uji indol, dan uji fermentasi gula ( glukosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, laktosa). Penanaman bakteri pada media TSIA dilakukan dengan cara mengambilm sedikit sampel bakteri yang tertanam dalam media agar miring menggunakan ose

yang sudah disterilisasi. Tusukkan bagian ujung ose pada dasar media agar miring lalu tarik dan digoreskan secara zig-zag pada permukaan media agar miring. Reaksi akan ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi merah jika basa, dan berwarna bening jika asam. Uji kedua yaitu penanaman bakteri pada media urea. Ambil sedikit sampel bakteri dengan menggunakan ose, kemudian digoreskan diatas permukaan bagian yang miring dari media agar. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah muda. Pada uji sitrat, bakteri ditanamkan pada daerah miring dari media agar miring secara zig-zag dan perlahan. Reaksi akan positif jika warna yang muncul adalah berwarna biru. Uji indol, bakteri ditanamkan pada media yang bersifat semisolid. Penanaman bakteri dilakukan pada daerah tengah dari media sedalam 2/3 permukaan media. Uji ini dilakukan untuk mengamati motilitas bakteri, jika pertumbuhan bakteri menyebar maka reaksi tersebut positif artinya bakteri motil. Sedangkan jika pertumbuhan bakteri hanya pada bagian tusukkan, maka bakteri tidak motil. Pada uji fermentasi gula, disediakan lima buah tabung yang masingmasing berisi gula yang berberda yaitu glukosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, dan laktosa, serta dilengkapi dengan tabung Durham. Secara aseptik, masukkan bakteri menggunakan ose. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna dan terbentuknya gas yang dapat dilihat pada tabung Durham.

DIAGRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

GRAM POSITIF

Kokus

Batang

Susunan bergerombol Katalase Positif (+) Famili Micrococcacea

Susunan berantai Katalase negatif (-) Famili Streptococcacea

Staphylococcus

micrococcus

Koagulase positif (+)

Koagulase negatif (-)

Staphylococcus aureus Staphylococcus intermedius Staphylococcus hycus

Staphylococcus non patogen

Alpha hemolisis Streptococcus agalactiae

Beta hemolisis Streptococcus equi

Gamma hemolisis Streptococcus faecalis

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pewarnaan Gram Escherichia coli


Pengamatan Referensi

(Referensi : AnneAhira.com) Bentuk sel : Basil (batang) Susunan sel : diplokokus Sifat gram : Gram negatif (merah)

2. Uji Fermentasi Karbohidrat


Bakteri Gambar Maca m karboh idrat G A/G

Escherichia coli

M A/G

L A/G

S A/G

Mi A/-

Keterangan : A/G = karbohidrat difermentasi dan terbentuk asam dan gas A/- = karbohidrat difermentasi, terbentuk asam tanpa adanya gas

3. Uji TSIA
Bakteri Escherichia coli Gambar pengamatan Slant + Butt + H2S Gas

Keterangan : (+) = ada ruang kosong, terbentuk endapan hitam ( H2S).

4. Uji Sitrat
Escherichia coli

Hasil pengamatan : negatif (-), warna hijau kekuningan.

5. Uji Indol Bakteri Escherichia coli

Hasil Pengamatan

Motilitas -

Indol + (cincin merah pada permukaan media)

Keterangan : (+) pada motilitas = motil (pertumbuhan sepanjang daerah tusukan dan menyebar (-) pada motilitas = non-motil (+) pada indol = terjadi penguraian triptofan (-) pada indol = tidak terhadi penguraian triptofan

6. Uji Urea
Escherichia coli Gambar indikator

Hasil pengamatan : Positif, warna merah muda. keterangan : (+) = bakteri menghasilkan urea, (-) = tidak menghasilkan urea

Praktikum identifikasi bakteri minggu ini, praktikan melakukan uji-uji meliputi uji

pewarnaan gram, uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat, uji urea, uji indol, dan uji TSIA. Pada pewarnaan gram didapatkan hasil yang negatif, warna bakteri tersebut adalah merah dengan bentuk basil dan strukturnya diplokokus. Saat dilakukan uji fermentasi gula terjadi perubahan menjadi kuning (karbohidrat difermentasi) pada semua media, terbentuk asam dan gas pada tabung Durham. Hanya satu tabung yang tidak terbentuk gas yaitu pada media manitol. Saat uji sitrat diamati, terlihat adanya perubahan warna menjadi hijau kekuningan pada permukaan media. Hal ini disimpulkan bahwa uji sitrat negatif. Hasil pada uji TSIA didapatkan adanya pertumbuhan bakteri pada bagian slant dan butt, tetapi tidak terlihat adanya gas dan tidak terbentuk endapan hitam (H2S). Identifikasi motilitas bakteri menggunakan uji indol didapatkan hasil yang negatif, artinya bakteri tersebut non-motil karena terlihat pertumbuhan bakterinya hanya pada daerah tusukan. Pada uji indol terjadi penguraian triptofan dibuktikan dengan adanya cincin merah yang terbentuk pada permukaan media. Sedangkan pada uji urea, didapatkan hasil yang positif dengan adanya perubahan warna menjadi merah muda, dengan kata lain bakteri ini menghasilkan urea.

KESIMPULAN Berdasarkan uji-uji yang praktikan lakukan yaitu uji pewarnaan gram, uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat, uji indol, uji urea, dan uji TSIA dapat disimpulkan bahwa bakteri tersebut adalah Escherichia coli. Hal ini dibuktikan dengan hasil negatif pada saat dilakukan pewarnaan gram, karena warna yang terbentuk adalah merah. Escherichia coli termasuk bakteri gram negatif yang mempunyai struktur diplokokus dan bentuk basil.

DAFTAR PUSTAKA Cohen-Poradosu, Ronit; Dennis L. Kasper (2007). "Group A

Streptococcus Epidemiology and Vaccine Implications". Clinical Infectious Diseases.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta) Harris L.G, Foster S.J, Richards S. G. (2002). "An introduction to Staphylococcus aureus, and techniques for identifying and quantifying S. aureus adhesins in relation to adhesion to biomaterials: review". European cells and materials 4: 3960. Schiegel, H.G. dan Karin S. 1994. Mikrobiologi Umum. UGM Press, Jogjakarta Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhamadiyah Malang: Malang

Anda mungkin juga menyukai