DAFTAR HALAMAN .......................................... Error! Bookmark not defined. 1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN .................................................... 1
1.1 1.2 1.3 1.4 DATA PERUSAHAAN ........................................................................................... 3 BIODATA PEMILIK / PENGURUS ....................................................................... 4 STRUKTUR ORGANISASI .................................. Error! Bookmark not defined. ALASAN PEMILIHAN BISNIS ........................... Error! Bookmark not defined.
2.
3.
5.
7.
[Bussiness Plan]
7.3 7.4
RENCANA ARUS KAS (CASH FLOW) .......................................................... 20 RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN ............ Error! Bookmark not defined.1
7.5 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN.......... Error! Bookmark not defined.2 7.6 AGUNAN YANG DIMILIKI .............................. Error! Bookmark not defined.2
8.
[Bussiness Plan]
Page 2
TreMos Collection
[Bussiness Plan]
Page 3
TreMos Collection
[Bussiness Plan]
Page 4
TreMos Collection
2. ASPEK PEMASARAN
2.1 PRODUK / JASA YANG DIHASILKAN
Jenis produk yang dihasilkan berupa pakaian muslim, terutama untuk wanita kawula muda yang menurut survei selalu mengikuti perkembangan zaman. Dalam konteks ini adalah mode pakaian muslim . Diproduksi pula accecoris tambahan berupa hijab/kerudung, headband, bross dan pernak pernik lainnya untuk menunjang penampilan konsumen
KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI 1. 2. 3. Harga produk relatif murah Kualitas produk terjamin Desain unik dan beraneka ragam
[Bussiness Plan]
Page 5
TreMos Collection
2.2.1
Permintaan
Pertumbuhan penduduk Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya permintaan akan sandang (pakaian). Sehingga industri pakaian jadi pun semakin berkembang dengan bertambahnya permintaan akan kebutuhan sandang. Khusus untuk permintaan pakaian jadi muslim beberapa tahun ini meningkat dikarenakan kesadaran umat Islam akan kewajiban berbusana muslim. Disamping itu adalah karena trend pada saat ini dimana sebagian besar sekolah, perkantoran, dan instansi pemerintah memperbolehkan pekerja wanitanya mempergunakan pakaian muslim 2.2.2 Penawaran
Untuk pola usaha yang bersifat makloon, penawaran yang diberikan oleh pengusaha pakaian jadi muslim ini lebih dipicu karena permintaan. Sedangkan untuk pola produksi, pengusaha berusaha menyediakan pakaian jadi muslim dengan rancangan yang sesuai dengan trend atau model yang sedang diminati. Kemampuan pengusaha dalam merancang atau mendesain ini menjadi sangat penting mengingat model pakaian jadi yang cepat berubah. Namun demikian, pola trend atau siklus mode yang senantiasa berulang dapat menguntungkan pengusaha, sehingga pakaian yang lama tidak terjual dapat ditawarkan kembali jika modelnya sudah trend kembali.
2.2.3 Analisis Persaingan dan Peluang Pasar
Persaingan bisnis di antara para pengusaha pakaian jadi muslim cukup tinggi, karena antar pengusaha memperebutkan pasar yang sama. Walaupun terkadang beberapa pelanggan tersebut berpindah ke pengusaha yang lain karena harga yang lebih murah untuk kualitas yang sama. Biasanya pengusaha yang kalah bersaing adalah karena tidak mengikuti trend pakaian jadi dari sisi model atau desainnya. Karena penjualan pakaian jadi sangat dipengaruhi oleh model yang sedang diminati. Perluasan pasar umumnya dilakukan dengan pencarian pelanggan baru. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti pameran yang sering dilakukan komunitas komunitas wanita muslim di Bandung.
[Bussiness Plan]
Page 6
TreMos Collection
100 98
PROYEKSI NILAI PENJUALAN (dalam persen)
96 94 92 90 88 86 84 1 2 3 tahun ke 4 5
Penentuan umur proyek selama 5 tahun didasarkan atas pertimbangan bahwa investasi peralatan seperti mesin jahit, mesin obras, dan mesin pelubang kancing memiliki umur ekonomis selama 10 tahun, sedangkan lemari dan meja memiliki umur ekonomis 5 tahun. Oleh karena itu dipilihlah umur proyek selama 5 tahun sehingga diharapkan nilai pengembalian dari investasi tidak terlalu lama. Persentase penjualan dari kapasitas produksi untuk tahun pertama diasumsikan 90%, tahun kedua sebesar 95%, sedangkan tahun ketiga hingga tahun kelima adalah 100%. Hal tersebut didasari oleh pertimbangan bahwa untuk tahun pertama dan tahun kedua, pengusaha baru memulai usahanya sehingga belum dapat memaksimalkan penjualannya. Harga jual dan ongkos jahit dari pakaian muslim didasarkan pada harga konstan yaitu harga yang berlaku pada saat proyek akan dimulai (harga tahun pertama).
[Bussiness Plan]
Page 7
TreMos Collection
PAMERAN Mengikuti Bazar bazar yang diadakan oleh komunitas di kota Bandung Contoh : Bazar yang diadakan oleh Hijabers Coummunity BROSUR Membuat dan menyebarkan brosur ke berbagai titik tempat yang menjadi bidik pasar yang tepat. Contoh : Universitas mayoritas Islam di kota Bandung PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN Membuka Kios kecil di Pasar minggu dengan memberikan discount untuk produkproduk tertentu .
KEGIATAN PROMOSI - Memberikan discount ketika open house. - Memberikan kelebihan produk untuk pembelian dalam jumlah yang banyak. Contoh bonus 12+1 (pembelian 12 pcs bonus 1 pcs) - Membuat pamphlet-pamflet berisi produk produk baru yang akan ditempel tiap bulannya. - Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial maupun forum.
[Bussiness Plan]
Page 8
TreMos Collection
STRATEGI PENETAPAN HARGA Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya kami tetapkan sebagai harga awal. Berikut adalah tabel harga produk yang ditawarkan. adapun untuk selanjutnya harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya. No. 1 2 3 4 5 Jenis Produk Longdress Atasan Rok / Kulot Kerudung Aksesoris > Rp. 215.000,> Rp. 100.000,> Rp. 100.000,> Rp. 69.900,Harga
WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN 1. Wilayah Pemasaran Lokal ....................... 75 % Regional .................. 25 % 2. Jalur Distribusi Individu Distributor
[Bussiness Plan]
Page 9
TreMos Collection
[Bussiness Plan]
Page 10
TreMos Collection
3. ASPEK PRODUKSI
3.1 BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG
BAHAN BAKU
Kain Kualitas A Kain Kualitas B & C KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN 3,5 m x 150 Unit 2,5 m x 150 Unit SUMBER Tanah Abang Pasar Kain Cigondewah
BAHAN PENOLONG
Benang Kancing Bahan variasi/Renda/Pita Jarum untuk mesin jahit Jarum Pentul Kapur Jahit Pensil Karbon
KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN 500 Unit 2700 Unit 300 Unit 10 Unit 2 Dus 5 Unit 3 Unit 10 Lembar
[Bussiness Plan]
Page 11
TreMos Collection
Nama Bahan
Kain Kualitas A Benang Kancing Kain keras Elastik/Karet Retsleting Renda/Aksesoris
Kebutuhan
3,5 meter 1 Buah 6 Buah meter 1 meter 1 Unit 1 Unit Total
Harga/Unit
Rp. 20.000 Rp. 2.000 Rp. 500
Total
Rp. 70.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 85.000
Nama Bahan
Kain Kualitas B Benang Kancing Kain keras Elastik/Karet Retsleting Renda/Aksesoris
Kebutuhan
2,5 meter 1 Buah 6 Buah meter 1 meter 1 Unit 1 Unit
Harga/Unit
Rp. 16.000 Rp. 2.000 Rp. 500
Total
Rp. 40.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000
[Bussiness Plan]
Page 12
TreMos Collection
Total
Rp. 55.000
Rp. 50.750.000
[Bussiness Plan]
Page 13
TreMos Collection
Desain & Pembuatan Pola Pemotongan Kain Proses dilader dan dijelujur Pengobrasan
Penjahitan
Pengemasan
[Bussiness Plan]
Page 14
TreMos Collection
KETERANGAN Membuat pola atau mendesain bentuk pakaian. Menggunakan kertas koran untuk membentuk pola atau desain pakaian yang akan dibuat. Alat yang dibutuhkann adalah meteran, pensil, penggaris dan kertas koran.
Pemotongan Kain
Lader, Karbon
Pola tadi akan dipasang di atas kain yang akan dibuat pakaian jadi dan diberi tanda dengan menggunakan kapur jahit. Agar kain dan kertas koran tidak bergeser maka kertas koran yang dipasang di atas kain direkatkan dengan mempergunakan jarum. Kemudian dilakukan pemotongan terhadap kain yang sudah dibentuk polanya. Setelah kain dipotong, selanjutnya kain tersebut ditandai dengan alat lader dan diberi alas karbon agar pada saat proses jahit, kain tidak melenceng. Agar kain tidak terlepas, 2 sisi kain dipadukan dan direkatkan dengan cara dijelujur. Setelah kain dilader dan dijelujur maka proses selanjutnya adalah kain tersebut diobras dengan menggunakan mesin khusus untuk obras. Proses selanjutnya setelah pengobrasan adalah proses menjahit. Kain tersebut dijahit berdasarkan pola yang sudah dibuat, serta mengikuti alur obrasnya. Proses ini merupakan proses yang paling penting karena kualitas jahitan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Setelah proses menjahit selesai, berikutnya adalah pemasangan kancing, retsleting dan aksesoris lain yang diperlukan, yang disesuaikan dengan desain dari pakaian muslim tersebut. Setelah proses pemasangan kancing, retsleting dan aksesoris, maka proses selanjutnya adalah pengecekan terhadap mutu atau kualitas dari pakaian jadi tersebut. Pengecekan mutu atau quality control sangat penting karena akan sangat mempengaruhi daya jual dan daya saing dari produk pakaian jadi tersebut. Pengemasan untuk pakaian jadi muslim ini masih sederhana yaitu hanya dikemas dengan menggunakan plastik bening.
Pengobrasan
Mesin Obras
Penjahitan
Mesin Jahit
Pengemasan
Plastik Bening
[Bussiness Plan]
Page 15
TreMos Collection
Secara keseluruhan proses pembuatan pakaian jadi muslim dari mulai desain hingga pengemasan membutuhkan waktu kurang lebih 4 5 jam. Khusus untuk pola makloon waktu penyelesaiannya sedikit lebih cepat karena tidak ada proses perancangan/desain. Tetapi karena proses pembuatan pakaian jadi muslim ini dilakukan secara paralel, maka dalam satu hari dapat menyelesaikan ratarata 4 pasang pakaian untuk satu mesin jahit (12 pakaian untuk 3 mesin jahit). Dengan demikian dalam satu bulan dapat menyelesaikan 300 pasang pakaian jadi muslim. Perusahaan melakukan pola kombinasi antara makloon dan produksi lengkap, presentase yang dipilih untuk kajian ini adalah 40% untuk pola makloon dan 60% untuk produksi lengkap : 5. . Makloon Pengusaha menerima pesanan dari konsumen dan hanya menjahitkan baju sesuai dengan keinginan konsumen. Bahan baku kain dan renda atau aksesorisnya berasal dari konsumen, sedangkan bahan pembantu lain seperti benang, kancing, karet, dan retsleting disediakan oleh pengusaha. Model atau rancangan pakaian ditentukan oleh konsumen. Pendapatan pengusaha berasal dari ongkos jahit yang dibebankan ke konsumen. b. Proses produksi lengkap Pengusaha membuat rancangan sendiri, membeli bahan baku kain sendiri dan menjahit pakaian untuk kemudian ditawarkan ke konsumen dan dijual. Dengan demikian seluruh bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu berasal dari pengusaha. Pendapatan pengusaha berasal dari harga jual yang diberikan ke konsumen.
Khusus untuk pola produksi, model pakaian tersebut bervariasi baik dari segi desain maupun jumlahnya. Rata-rata untuk satu model pakaian diproduksi sebanyak 20 30 pasang. Dari segi mutu produksi, perbedaan kualitas sesuai dengan bahan yang digunakan. Sedangkan untuk kerudung dan accecoris tambahan pemilik mendapatkan dari grosir ( beli langsung).
[Bussiness Plan] Page 16
TreMos Collection
[Bussiness Plan]
Page 17
TreMos Collection
PEMILIK/OWNER
PRODUKSI
DESAIN
telah dijelaskan pada proses produksi. Bagian Desain bertugas membuat gambar, pola / model sesuai dengan perimntaan
TreMos Collection
KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI SDM 1. 2. Kemapuan SDM untuk Bagian Produksi ialah menjahit dan sudah berpengalaman atau pernah mengikuti kursus sebelumnya Kemapuan SDM untuk Bagian Desain ialah lulusan Diploma dengan memiliki keterampilan untuk menggambar pola pakaian, serta mempunyai jiwa seni dan kreasi.
Pada kapasitas normal yang diproduksi pada kajian ini dibutuhkan jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang karyawan untuk bagian produksi dengan spesifikasi yang telah dijabarkan. Dan bagian Desain khusus unuk memberikan ide-ide baik mengenai tend masa kini hanya 1 orang. Sedangkan bagian administrasi dan pemasaran ditangani langsung oleh pemilik. Untuk memperluas dan memperkuat pemasaran maka disediakan biaya rata-rata Rp. 625.000,- per bulan baik dalam bentuk pembuatan katalog, pengiriman contoh, dll. KAPASITAS SDM RATA-RATA PER BULAN
Rp. 6.750.000,-
[Bussiness Plan]
Page 19
TreMos Collection
5. ASPEK KEUANGAN
5.1 ASUMSI UNTUK ANALISIS KEUANGAN
NO 1 2 3 4 ASUMSI Periode/Proyek Bulan Kerja per tahun Hari kerja per bulan Tenaga kerja a. Tenaga kerja bersifat harian b. Pemilik Kapasitas Produski per bulan Sifat Usaha a. Produksi b. Makloon Jenis Produk a. Pakaian Longdress b. Pakaian Atasan/Bawahan penjualan dari kapasitas produksi a. Tahun ke - 1 b. Tahun ke - 2 c. Tahun ke - 3 - tahun ke 5 Harga Jual a. Pakaian Longdress (produksi) b. Pakaian Atasan/Bawahan (produksi) a. Pakaian Longdress (makloon ) b. Pakaian Atasan/Bawahan (makloon ) Jangka waktu pembiayaan a. Pembiayaan investasi b. Pembiayaan modal kerja SATUAN tahun bulan hari orang orang unit % % unit/bulan unit/bulan % % % Rp/Unit Rp/Unit Rp/Unit Rp/Unit tahun tahun NILAI/JUMLAH 5 12 25 4 1 300 60 40 150 150 90 95 100 215.000 100.000 95.000 60.000 4 1
5 6
10
Komponen biaya dalam analisis kelayakan industri pakaian jadi dibedakan menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya operasional atau modal kerja. Biaya investasi adalah komponen biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana awal pendirian usaha yang meliputi mesin dan peralatan menjahit serta kendaraan. Tanah dan bangunan tidak menjadi biaya investasi karena dalam kajian ini diasumsikan bangunan yang digunakan dalam usaha adalah sewa. Biaya operasional atau biaya modal kerja adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi, baik yang bersifat tetap maupun variabel
[Bussiness Plan]
Page 20
TreMos Collection
5.4.1
BIAYA INVESTASI
Biaya investasi yang dibutuhkan pada tahap awal industri pakaian jadi terdiri dari biaya sepeda motor, mesin jahit, mesin obras, mesin pelubang kancing, lemari, meja, kursi, dan perlengkapan menjahit. Biaya investasi yang diperlukan untuk usaha pakaian jadi muslim ini adalah sebesar Rp 50.750 000,-
Komponen Biaya
Jumlah Fisik
Jumlah Biaya Rp
Sewa Bangunan Biaya Perizinan Sepeda Motor Lemari Panjang dan Rak Baju Kursi Plastik Meja Kerja Kursi Tamu Mesin Jahit Mesin Obras Mesin Pelubang Kancing Meja untuk Mesin Lader Gunting Penggaris Meteran Wadah Peralatan Menjahit Terminal dan Socket Listrik Jumlah
1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 1 2 1 2 1 1
15.000.000 3.500.000 13.000.000 5.000.000 50.000 150.000 100.000 3.000.000 1.500.000 500.000 250.000 50.000 5.000 5.000 5.000 10.000 15.000
15.000.000 3.500.000 13.000.000 5.000.000 150.000 450.000 300.000 9.000.000 3.000.000 500.000 750.000 50.000 10.000 5.000 10.000 10.000 15.000
50.750.000
1 10 5 3 3 3 10 10 10 5 3 3 3 3 3 3
[Bussiness Plan]
Page 21
TreMos Collection
1 Bahan Baku a.Kain Kualitas A m2 b.Kain Kualitas B m2 2 Bahan Tambahan a. Kerudung Unit b. Accecoris Unit 3 Bahan Penolong a. Jarum untuk mesin Unit jahit b. Jarum pentul Dus c. Benang Unit d. Kancing Unit e. Kain keras m2 f. Kain elastik/karet m2 g. Renda/ accecoris Unit h. Retleting Unit i. Kapur jahit Unit i. Pensil Unit j. Karbon Lembar 4 Bahan kemasan a. Plastik pengemas Unit 5 Tenaga kerja harian a. Produksi A (1 orang) Hari b. Produksi B (2 orang) Hari c. Desain (1 orang) Hari 6 Biaya Pemasaran Total Biaya Variabel
Tabel.Biaya Variabel
[Bussiness Plan]
Page 22
TreMos Collection
1 1 100 1 1 1 1 1
1 Bulan
5.4.3
No 1 2 3 4 5
Produk Produksi pakaian Longdress Produksi pakaian Atasan/Bawahan Ongkos Jahit Longdress Ongkos Jahit Atasan/Bawahan Kerudung 6 Accecoris
[Bussiness Plan]
Page 23
TreMos Collection
A. PENERIMAAN Penerimaan Pinjaman TOTAL PENERIMAAN B. PENGELUARAN Pembelian Asset ( Investasi ) Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Pajak TOTAL PENGELUARAN SELISIH KAS
[Bussiness Plan]
Page 24
TreMos Collection
[Bussiness Plan]
Page 25
TreMos Collection
LAMPIRAN
FOTO PRODUK
Gambar. Longdress
[Bussiness Plan]
Page 26