Anda di halaman 1dari 29

BAB I PENDAHULUAN

Corpus alienum atau benda asing pada hidung adakalanya merupakan masalah kesehatan keluarga, yang biasanya terjadi pada anak-anak. Bahan- bahan asing yang sering ditemukan biasanya merupakan makanan, mainan, dan peralatan rumah tangga yang kecil. Adanya benda asing pada anak-anak dapat disebabkan oleh faktor kesengajaan. Anak-anak cenderung memasukkan benda kecil yang umumnya adalah benda mati. Benda asing yang lazim ditemukan pada anak-anak adalah uang logam, permen, mainan plastic yang berwarnawarni , manik-manik, kancing, kelereng, kacang-kacangan, kapas dan sebagainya. Namun dapat pula ditemukan benda hidup misalnya telur lalat, lalat, semut, nyamuk, kecoa, lebah, kupu-kupu sawah dan lain sebagainya.1, !ima puluh lima persen dari kasus benda asing di saluran nafas terjadi pada anak umur kurang dari " tahun. #ada tahun 1$%& anak dibawah umur " tahun, insidens kematian mendadak akibat aspirasi atau tertelan benda asing lebih tinggi. Bayi di bawah umur 1 tahun, gawat nafas karena aspirasi benda asing merupakan penyebab utama kematian 'Natinal (afety )ouncil, 1$*1+. ,iagnosis pada pasien sering terlambat karena penyebab biasanya tidak terlihat, dan gejalanya tidak spesifik, dan sering terjadi kesalahan diagnosis pada awalnya. (ebagian besar benda asing pada hidung dapat dikeluarkan oleh dokter yang sudah terlatih dengan komplikasi yang minimal. -asil pemeriksaan radiografi biasanya normal. .ndoskopi lunak ataupun kaku sering digunakan untuk memperkuat diagnosis dan untuk mengeluarkan benda asing. ,okter harus memiliki beberapa kecurigaan untuk benda asing pada anak-anak dengan gejala saluran nafas atas yang tidak dapat diterangkan. (angat penting untuk mengetahui anatomi dan indikasi untuk dirujuk pada subspesialis. /ekerapan benda asing pada -idung terjadi pada anak maupun dewasa dengan atau tanpa penyakit mental. ,okter keluarga biasanya dapat mengeluarkan benda asing tersebut, namun hal ini bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi dari benda asing, bahan material benda asing, apakah benda berupa bahan yang mudah diambil ' lebut dan irregular+ atau tidak mudah diambil 'keras dan bulat+, ketrampilan dokter dan kerjasama pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh.1 Benda asing sebagai penyebab sumbatan hidung hampir selalu ditemukan pada anakanak. Anak-anak cenderung memasukan benda-benda kecil dalam hidung. Benda asing yang lazim ditemukan adalah manik-manik, kancing, kacang, kelereng, dan karet penghapus. Bila benda tersebut belum lama dimasukan, maka tidak atau hanya sedikit mengganggu, kecuali bila benda tersebut tajam atau sangat besar. 2.2 Anatomi Hidung 3 -idung luar berbentuk pyramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah yaitu0 pangkal hidung'bridge+,batang hidung'dorsum nasi+, puncak hidung 'hip+, ala nasi, kolumela dan lubang hidung 'nares anterior+. 1anakala hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit,jaringan kulit dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan dan menyempitkan lubang hidung. /erangka terdiri dari tulang hidung 'os nasal+, processus frontalis os ma2illa, processus nasalis os frontal. (edangkan tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung iaitu sepasang kartilago nasalis latelaris superior, sepasang kartilago nasalis latelaris inferior 'kartilago ala mayor+ dan tepi anterior kartilago septum. 3ongga hidung4ca5um nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang dipisahkan,oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi ca5um nasi kanan dan kiri. #intu

atau lubang masuk ca5um nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut koana yang menghubungkan ca5um nasi dengan nasofaring. Bagian ca5um nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepatnya dibelakang nares anterior pula disebut 5estibulum.6estibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut panjang yang disebut 5ibrise. 7iap ca5um nasi mempunyai " buah dinding iaitu dinding medial,lateral,inferior dan superior. ,inding medial hidung ialah septum nasi. (eptum nasi dibentuk oleh tulang rawan dan tulang,dimana bagian tulangnya adalah lamina perfendikularis os etmoid, 5omer, krista nasalis os palatina sedangkan bagian tulang rawannya adalah kartilago septum 'lamina kuadrangularis+ dan kolumela.(eptum nasi dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periosteum pada bagian tulangnya sedangkan diluarnya dilapisi oleh mukosa hidung. ,ibagian depan septum nasi terdapat daerah yang disebut little atau pleksus kleselbach yang merupakan tempat pertemuan pembuluh darah di hidung. ,inding lateral hidung terdapat " buah konka. 8ang terbesar dan letaknya paling bawah ialah konka inferior,kemudian yang lebih kecil ialah konka media dan yang lebih kecil lagi ialah konka superior,sedangkan yang terkecil adalah konka suprema 'biasanya rudimenter+. /onka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os ma2illa dan labirin etmoid,sedangkan konka media,superior,dan suprema adalah bagian dari labirin etmoid. ,iantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus.7ergantung dari letak meatus ada tiga meatus yaitu inferior,media,dan superior.1eatus inferior terletak diantara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. #ada mestus inferior terdapat muara'ostium+ duktus nasolakrimalis. 1eatus medius terletak diantara konka media dan dinding lateral rongga hidung. #ada meatus medius terdapat muara sinus frontal,sinus ma2illa,sinus etmois posterior.1eatus superior terletak diantara konka superior dan konka medis terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid. ,inding inferior merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os ma2illa dan os palatum.,inding superior atau atap hidung sangat sempit dan dibentuk oleh lamina kribiformis,yang memisahkan rongga tengkorak dari rongga hidung.!amina kribiformis merupakan lempeng tulang yang berasal dari os etmoid, tulang ini berlubang-lubang seperti

saringan, tempat masuknya serabut saraf olfaktorius. ,ibagian posterior atap rongga hidung terbentuk oleh os sfenoid. (emua bangunan ini membentuk batas rongga hidung.

. .1 /ompleks osteomeatal '/91+ /ompleks ostiomeatal '/91+ merupakan celah pada dinding lateral hidung yang dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea. (trukstur anatomi penting yang membentuk /91 adalah prosessus unsinatus, infundibulum ethmoid, hiatus semilunaris, bula ethmoid, agger nasi dan resessus frontal. /91 merupakan unti fungsional yang merupakan tempat 5entilasi dan drenase dari sinus-sinus yang letaknya di anterior iaitu sinus maksila, ethmoid anterior dan frontal. :ika terjadi sumbatan pada celah yang sempit ini maka akan terjadi perubahan patologis yang signifikan pada sinus-sinus yang terkait.

;ambar 1. Anatomi -idung . . #erdarahan -idung

Bagian atas rongga hidung berasal dari a.ethmoid anterior dan posterior yang merupakan cabang dari a.oftalmika dari a.karotis interna. Bagian bawah rongga hidung mendapat perdarahan dari cabang a.maksilaris interna, diantaranya ialah hujung a.palatina mayor dan a.sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang hujung posterior konka media. 1anakala bagian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang a.fasialis. #ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang a.sfenopalatina, a.ethmoid anterior, a.labialis superior dan a.palatina mayor yag disebut pleksus /iesselbach '!ittle<s area+. #leksus ini terletak superficial dan mudah cedera oleh trauma sehingga sering menjadi sumber epistaksis terutama pada anak. 6ena-5ena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterinya. 6ena di 5estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke 5.oftalmika yang berhubungan dengan sinus ka5ernosus. 6ena-5ena di hidung tidak mempunyai katup sehingga merupakan faktor predisposisi untuk mudahnya penyebaran infeksi sampai ke intrakranial. . .= #ersarafan -idung = Bagian depan dan atas ringga hidung mendapat persarafan sensoris dari n.ethmoidalis anterior yang merupakan cabang dari n.nasosiliaris yang erasal dari n.oftalmikus 'N.6-1+. 3ongga hidung lainnya sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n.maksila melalui ganglion sfenopalatina. ;anglion sfenopalatina selain memberikan persarafan sensoris juga memberikan persarafan 5asomotor atau otonom untuk mukosa hidung. ;anglion ini menerima serabut saraf sensoris dari n.maksila 'N.6- +, serabut parasimpatis dari n.petrosus superfisialis mayor dan serabut saraf simpatis dari n.petrosus profundus. ;anglion sfenopalatina terletak di belakang dan sedikit diatas hujung posterior konka media. >ntuk fungsi penghidu pula berasal dari n.olfaktorius. saraf ini turun melalui lamina kribosa dari permukaan bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.

2.3 isio!ogi Hidung 3

Berdasarkan teori struktural, teori e5olusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah0 1. ungsi "es#i"asi untuk mengatur kondisi udara 'air conditioning+, penyaring udara,

humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal. >dara inspirasi masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring. Aliran udara di hidung ini berbentuk lengkungan atau arkus. >dara yang dihirup akan mengalami humidifikasi oleh palut lendir.pada musim panas, udara hampir jenuh oleh uap air, sehingga terjadi sedikit penguapan udara inspirasi oleh palut lendir sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya. (uhu udara yang melalui hidung diatur sehingga berkisar =% derajat )elcius. ?ungsi pengatur suhu ini dimungkinkan oleh banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas. #artikel debu, 5irus, bakteri dan jamur yang terhirup bersama udara akan disaring di hidung oleh rambut '5ibrissae+ pada 5estibulum nasi, silia dan palut lendir. ,ebu dan bakteri akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. . ungsi #eng$idu kerana terdapatnya mukosa olfaktorius dan reser5oir udara untuk

menampung stimulus penghidu. 1ukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum berfungsi sebagai indera penghidu. #artikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat. ?ungsi hidung untuk membantu indra pencecap adalah untuk membedakan rasa manis yang berasal dari berbagai macam bahan seperti perbedaan rasa manis strawberi, jeruk, pisang atau coklat. :uga untuk membedakan rasa asam yang berasal dari cuka dan asam jawa. =. ungsi foneti% yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan

mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang. 3esonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. (umbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang sehingga terdengar suara sengau 'rinolalia+.

-idung membantu pembentukan konsonan nasal 'm,n,ng+, rongga mulut tertutup dan hidung terbuka dan palatum mole turun untuk aliran udara. ". &ef!e%s nasa!. 1ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardio5askuler dan pernafasan. @ritasi mukosa hidung akan menyebabkan refleks bersin dan nafas berhenti. 3angsang bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas. &. ungsi stati% dan me%ani% untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas.

2.' K!asifi%asi Benda Asing di Hidung ' Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen sedangkan yang berasal dari dalam tubuh disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen padat dapat berupa zat organik seperti kacang-kacangan dan tulang, ataupun zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain sebagainya. Benda asing eksogen cair dapat berupa benda cair yang bersifat iritatif, yaitu cairan dengan p- %,". Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, perkejuan, membran difteri, bronkolit, cairan amnion, atau mekonium yang dapat masuk ke dalam saluran napas bayi saat persalinan.

2.( &ino!it$ .&.1 ,efinisi rinolith &,A,% 3hinolith adalah batu di dalam rongga hidung yang terbentuk hasil dari pengendapan senyawa organik dan anorganik dalam rongga hidung, yang menyebabkan sumbatan hidung unilateral, rhinorrhea, foetor, epistaksis, dan dapat menimbulkan komplikasi. !aporan mengenai rhinolith diterbitkan pertama kali pada tahun 1A&" di mana Bartholini menggambarkan sebuah benda asing batu - keras yang tumbuh di sekeliling batu

ceri. @stilah rhinolith ini pertama kali diciptakan pada tahun 1*"& untuk menggambarkan sebagian atau seluruhnya pengapuran benda asing di dalam hidung. Analisis kimia pertama kali dilakukan oleh A2mann pada tahun 1* $ yang berhasil mendeteksi komposisi batu ini umumnya terdiri dari $BC bahan anorganik seperti garam mineral, kalsium, fosfat, magnesium karbonat, besi, aluminium dengan sisa 1BC yang terbuat dari bahan organik hasil lesi dari lendir hidung misalnya asam glutamate dan glycin. #enulis ini juga menduga bahwa zat besi eksogen mungkin menjadi penyebab pembentukan nidus karena sekresi fisiologis ' lendir hidung , air mata + yang diproduksi di hidung tidak mengandung jumlah besi yang mencukupi untuk membentuk nidus rhinolith. .&. .pidemiologi &,% ,urasi riwayat penyakit bisa berkisar dari bulan ke dekade dan menurut epidemiologi wanita tampaknya lebih sering terkena daripada laki-laki. 1eskipun sebagian besar rhinolith terdeteksi pada orang dewasa muda namun dapat juga ditemukan pada sebarang usia 'A bulan hingga *A tahun +. 1enurut ,enker dan BrDnings , kejadian paling umum diamati terjadi pada anak-anak dan pasien dengan retardasi mental di mana mereka suka memasukkan benda-benda kecil seperti manik, batu kecil, koin, dan alat-alat mainan ke dalam lubang hidung . .&.= /lasifikasi & (ebelum ini rhinolith di bagi berdasarkan true-rhinolith dan pseudo-rhinolith. Namun dewasa ini, istilah-istilah ini telah digantikan dengan eksogen dan endogen rhinolith, tergantung apakah dapat ditemukan nucleus yang terdeposit di dalamnya. 3hinolith yang berkembang di dalam rongga hidung yang berasal dari batu cherry, batu kecil, pembersih hidung yang tertinggal atau benda-benda yang semacam ini disebut rhinolith eksogen. 3hinolith endogen adalah rhinolith dengan nucleus yang berasal dari materi tubuh sendiri misalnya gigi ektopik di sinus maksilaris, sekuester tulang, bekuan darah kering di rongga hidung dan juga bekuan lendir. (ekitar B C dari rhinolith adalah endogen. .&." #atogenesis & #atogenesis rhinolith masih belum sepenuhnya diketahui dengan jelas. 7erdapat empat kondisi yang memicu pembentukan rhinolith yang dapat diakui dan diterima umum0

1. Benda asing masuk ke dalam hidung dan menimbulkan radang akut atau kronik dari mukosa hidung diikuti dengan pembentukan pus . . Benda asing yang membusuk di dalam rongga hidung memiliki kandungan tinggi kalsium dan 4 atau magnesium . =. Ada obstruksi mekanikal yang memblokir pus dan lendir keluar dari rongga hidung. ". Ada pajanan arus udara supaya pus dan secret bisa terkonsentrasi dan garam mineral dapat mengendap dan dengan demikian akan membentuk selubung pengkapuran. #atofisiologi benda asing dalam hidung01 Benda asing yang masuk di hidung

/erusakan pada rongga hidung dan struktur sekitarnya

1enyebabkan terjadinya peradangan lokal yang dapat mengakibatkan nekrosis tekanan

7erjadi ulserasi pada mukosa dan erosi ke pembuluh darah sehingga muncul epistaksis

7erjadi obstruksi pada drainase sinus

7erjadi sinusitis sekunder

Benda asing yang tidak dikenali dalam waktu tertentu akan dilapisi dengan kalsium, magnesium, fosfat atau karbonat dan akhirnya membentuk rinolith. Benda asing organik pula cenderung untuk membengkak dan biasanya lebih banyak gejala yang muncul berbanding benda asing non-organik.

2.) Diagnosis 2 1. Anamnesis ;ejala umumnya didapatkan rhinore unilateral disertai obstruksi nasi unilateral sebagai keluhan utama dan keluhan lain seperti napas berbau busuk,sekret berbau busuk. Benda asing umumnya ditemukan di anterior 5estibulum atau pada meatus inferior sepanjang dasar hidung. 7idak satupun benda asing boleh dibiarkan dalam hidung oleh karena bahaya nekrosis dan infeksi sekunder yang mukin timbul, dan kemungkinan aspirasi kedalam saluran pernapasan bawah. ,engan semakin bertambahnya ukuran rhinolithiasis, manifestasi gejala yang muncul bersifat progresif dan beragam mulai dari rhinorea unilateral 'purulen dan berbau+ , rhinitis supuratif unilateral dengan atau tanpa disertai sinusitis , sakit pada wajah, sakit kepala , epistaksis, gangguan pernapasan pada hidung yang berakhir dengan obstruksi total, dakriosistitis, otorrhea, foetor, kurang indra penciuman, perforasi palatum dan perforasi septum. 2. Peme"i%saan fisi% #ada pemeriksaan intranasal, umumnya rhinolit dapat ditemukan dengan rhinoskopi anterior berupa massa kalsifikasi yang berwarna abu-abu dan gelap, dengan konsistensi yang keras seperti batu dan permukaan yang irregular. >ntuk memeriksa hidung bagian dalam dapat digunakan speculum hidung dan penlight. #ada inspeksi akan telihat benda asing yang terjepit dalam hidung.

;ambar . #emeriksaan rhinoskopi anterior

;ambar =. !etak predileksi benda asing di hidung

3. Peme"i%saan Penun*ang ?oto rontgen dan endoskopi juga dapat memberikan informasi tambahan dalam menegakkan diagnosa Benda asing hidung. )7-scan terkomputerisasi bisa digunakan untuk menggambarkan ukuran dan lokasi benda asingdengan akurat. pemeriksaan rontgen juga bisa digunakan untuk menguatkan dasar diagnosis dan untuk menge5aluasi efek destrukstif dari batu tersebut di dalam rongga nasal.

;ambar ". Benda asing dalam hidung

;ambar &. rontgen rhinolith di dasar rongga nasal

2.+ Penata!a%sanaan Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengeluarkan benda asing dari dalam hidung, diantaranya adalah dengan menggunakan pengait 'hook+, Suction-tip catheter, dan Balloon catheters. /ebanyakan benda asing pada hidung bisa diambil dengan mudah dan aman oleh dokter umum. /ebutuhan untuk melaksanakan e5akuasi yang darurat jarang terjadi, dan oleh karena itu dibutuhkan persiapan yang matang baik dari segi instrumen maupun pasien. .5akuasi sebaiknya dilakukan pada saat pasien kooperatif dan bisa dikendalikan, karena kegagalan pada percobaan pertama hanya akan membuat percobaan berikutnya lebih sulit.*,$ (ebelum tindakan, dilakukan premedikasi dengan phenylephrine B,&C untuk mengurangi edema mukosa hidung dan semprotkan juga lidokain aerosol sebagai anestesi lokal.1 N?B dapat dikeluarkan oleh klinisi yang berpengalaman dan yakin dapat mengeluarkannya. Bila klinisi ragu untuk ekstraksi, sebaiknya tidak dipaksakan dan dirujuk ke dokter spesialis 7-7 secepatnya. >paya pengeluaran benda asing yang berulang namun tidak berhasil dapat menimbulkan trauma dan berpotensi mendorong benda asing semakin

dalam. #roses ekstraksi juga tidak boleh dilakukan dengan instrumentasi yang tidak optimal. #roses pengeluaran dilakukan dalam sedasi adekuat jika pasien tidak kooperatif.* 2.+.1. Pe"sia#an Penge!ua"an, #ersiapkan peralatan yang akan diperlukan untuk proses ekstraksi. Beberapa alat yang diperlukan adalah lampu kepala, 5asokonstriktor topikal, spekulum hidung, masker, aligator, bayonet, pengait, kateter balon 'fogarty biliary catheter+, kuret, suction, dan anestesia. 9bat anestesia dan 5asokonstriktor yang digunakan adalah beberapa tetes lidokain 1C dan phenylephrine B,&C. :ika pasien tidak kooperatif, diberikan obat sedatif. ,alam suatu studi didapatkan angka keberhasilan mencapai $&C untuk pasien yang tidak kooperatif. #asien diposisikan dalam Esniffing positionF, yaitu dengan supinasi dan sedikit ele5asi kepala.

2.+.2. Te%ni% Penge!ua"an,-. 7erdapat beberapa teknik pengeluaran benda asing dalam hidung. #enggunaan salah satu teknik disesuaikan dengan jenis benda asing, peralatan yang tersedia, dan kenyamanan klinisi dalam melakukan teknik tersebut. >ntuk benda asing yang dapat terlihat dengan mudah, tidak bulat, tidak rapuh, sebagian besar klinisi menggunakan instrumentasi langsung. :ika objek tidak mudah terlihat, berbentuk bundar, atau tidak dapat dikeluarkan dengan instrumentasi langsung, digunakan kateter balon. >ntuk objek yang besar dan menyumbat, digunakan teknik tekanan positif. 1. @nstrumentasi langsung4 ,irect instrumentation

7eknik ini digunakan untuk mengeluarkan benda asing yang dengan mudah terlihat, tidak bundar, dan tidak rapuh. @nstrumen yang dapat digunakan adalah hemostats, forceps alligator, dan bayonet. Benda asing yang bulat sulit dikeluarkan dengan teknik ini karena sulit dijepit. /esalahan minimal dapat mendorong benda asing lebih ke posterior. (edangkan benda asing yang rapuh sulit dikeluarkan dengan teknik ini karena mudah hancur. #engait11 #engait digunakan untuk objek yang dengan mudah terlihat namun sulit untuk dijepit. #engait diletakkan di belakang benda asing kemudian dirotasikan sehingga pengait berada pada sudut yang lebih di belakang dari objek. 9bjek kemudian ditarik keluar.

;ambar A. #engait 'hook+ untuk mengambil benda asing di hidung

;ambar %. )ara mengambil benda asing di hidung dengan menggunakan hook ?orsep berkait 'bayonet atau aligator+ bisa digunakan untuk mengambil benda asing. Bila benda asing ukurannya kecil dan terletak dekat dengan nares anterior, maka bisa dengan

mudah diambil dengan menggunakan forsep. Namun benda asing yang besar, padat, halus, dan bulat cenderung lebih sulit untuk diraih dan bisa terdorong lebih jauh ke dalam bila menggunakan forsep.1B

;ambar *. Hartman Alligator Forceps Benda asing yang halus dan sulit untuk dikeluarkan dengan forsep dapat diekstraksi dengan menggunakan Suction-tip catheter, misalnya ?razier. >jung kateter secara perlahan ditempatkan pada permukaan benda asing dengan port dari kateter tertutup oleh jempol untuk memudahkan dalam proses menghisap.*

;ambar $. Suction-tip catheter /ateter balon /ateter balon lebih ideal digunakan untuk objek yang kecil, bulat, yang tidak mudah dijepit dengan instrumentasi langsung. ,apat digunakan kateter ?oley atau kateter ?ogarty 'GA biliary atau G" 5ascular+. /ateter ?ogarty lebih baik digunakan karena balonnya lebih lembut dan secara teoretis tidak mudah ruptur 1eskipun terdapat banyak jenis kateter yang digunakan, teknik pengeluaran tetap serupa. #ertama, balon diinspeksi dan kateter dilumuri dengan jeli lidokain C. /emudian dengan pasien yang sudah dalam posisi supinasi, kateter diinsersi melewati benda asing. !alu balon diinflasi dengan air atau udara ' ml pada anak kecil dan = ml pada anak yang lebih

besar+. (etelah dikembangkan, kateter lalu ditarik keluar sehingga mendorong benda asing keluar.

;ambar 1B. 7eknik pengambilan dengan ?ogarty )atheter 7ekanan positif ,ilakukan untuk benda asing yang besar dan oklusif. 7erdapat beberapa teknik pengambilan benda asing dengan tekanan positif. 8ang paling tidak in5asif adalah dengan ekshalasi paksa, dapat dilakukan dengan menutup lubang hidung yang tidak tersumbat benda asing saat meniup paksa. :ika cara ini gagal, dapat dilakukan cara lain yaitu dengan bantuan mulut orang tua atau bag 5al5e mask.

;ambar =. Bag 6al5e 1ask

,engan metode ini, terdapat penutup yang ketat di sekitar mulut pasien yang tidak menutupi hidung. !ubang hidung yang tidak tersumbat lalu dioklusi. /emudian udara dengan

kecepatan tinggi ditiupkan. /etika menggunakan bag 5al5e mask, digunakan maneu5er (ellick untuk mencegah infuslasi udara.

;ambar 11. 1aneu5er (ellick

;ambar 1 . #osisi tangan pada maneu5er (ellick )ara lain dengan teknik tekanan positif adalah dengan mengalirkan udara ke lubang hidung yang tidak tersumbat benda asing dengan posisi mulut pasien tertutup. ,engan metode ini, pasien dibaringkan dalam posisi miring dengan sisi tubuh yang terdapat benda

asing di hidungnya pada bagian bawah. /emudian diberikan oksigen 1B-1& ml pada hidung yang tidak tersumbat 'Beamsley Blaster+. .mfisema subkutan dan periorbital sering dilaporkan sebagai komplikasi yang sering muncul karena menggunakan teknik tekanan positif ini. Namun, komplikasi ini biasanya sembuh dengan sendirinya. 7eknik tekanan positif juga menyebabkan barotrauma pada saluran napas, paru, dan membran timpani. 9leh karena itu, klinisi sebaiknya menghindari penggunaan udara tekanan positif yang terlalu besar. (uction digunakan untuk benda asing yang mudah dilihat, lembut, dan sferis. >jung suction ditempelkan pada objek kemudian suction digunakan pada tekanan 1BB-1"B mm-g.

;ambar 1=. (uction ?razier #erekat digunakan untuk objek yang mudah terlihat, lembut, dan sferis, objek kering dan tidak rapuh. (ebuah cyanoacrylate ditempatkan pada ujung aplicator. /emudian ujung aplicator ini ditekankan pada benda asing selama AB detik lalu dikeluarkan. 7eknik ini tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif karena perekat dapat menempel pada mukosa hidung pasien. Bila seluruh cara di atas tidak berhasil mengeluarkan benda asing, dipertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis. Benda asing dapat dikeluarkan melalui orofaring dengan anestesi general, intubasi endotrakeal, dan oklusi esofagus. #emberian antibiotika sistemik selama &-% hari hanya diberikan pada kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus. 7idak dianjurkan mendorong benda asing ke nasofaring dengan tujuan agar masuk ke mulut, karena bisa masuk ke laring dan jalan nafas bawah. Bila tidak ada alat yang sesuai sebaiknya segera dirujuk agar benda asing tidak masuk semakin dalam.11

2., Kom#!i%asi

(inusitis Acute otitis media Nasal septal perforation #eriorbital cellulitis 1eningitis Acute epiglottitis ,iphtheria 7etanus

2.. Kom#etensi

BAB III ANALISIS KASUS

=.1

/lasifikasi Benda Asing di -idungH Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen sedangkan

yang berasal dari dalam tubuh disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen padat dapat berupa zat organik seperti kacang-kacangan dan tulang, ataupun zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain sebagainya. Benda asing eksogen cair dapat berupa benda cair yang bersifat iritatif, yaitu cairan dengan p- %,".

Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, perkejuan, membran difteri, bronkolit, cairan amnion, atau mekonium yang dapat masuk ke dalam saluran napas bayi saat persalinan.

=.

7eknik #engambilan 3inolithH Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengeluarkan benda asing dari dalam

hidung, diantaranya adalah dengan menggunakan pengait 'hook+, Suction-tip catheter, dan

Balloon catheters. /ebanyakan benda asing pada hidung bisa diambil dengan mudah dan aman oleh dokter umum. /ebutuhan untuk melaksanakan e5akuasi yang darurat jarang terjadi, dan oleh karena itu dibutuhkan persiapan yang matang baik dari segi instrumen maupun pasien. .5akuasi sebaiknya dilakukan pada saat pasien kooperatif dan bisa dikendalikan, karena kegagalan pada percobaan pertama hanya akan membuat percobaan berikutnya lebih sulit.*,$ (ebelum tindakan, dilakukan premedikasi dengan phenylephrine B,&C untuk mengurangi edema mukosa hidung dan semprotkan juga lidokain aerosol sebagai anestesi lokal.1 N?B dapat dikeluarkan oleh klinisi yang berpengalaman dan yakin dapat mengeluarkannya. Bila klinisi ragu untuk ekstraksi, sebaiknya tidak dipaksakan dan dirujuk ke dokter spesialis 7-7 secepatnya. >paya pengeluaran benda asing yang berulang namun tidak berhasil dapat menimbulkan trauma dan berpotensi mendorong benda asing semakin dalam. #roses ekstraksi juga tidak boleh dilakukan dengan instrumentasi yang tidak optimal. #roses pengeluaran dilakukan dalam sedasi adekuat jika pasien tidak kooperatif.* 2.+.1. Pe"sia#an Penge!ua"an, #ersiapkan peralatan yang akan diperlukan untuk proses ekstraksi. Beberapa alat yang diperlukan adalah lampu kepala, 5asokonstriktor topikal, spekulum hidung, masker, aligator, bayonet, pengait, kateter balon 'fogarty biliary catheter+, kuret, suction, dan anestesia. 9bat anestesia dan 5asokonstriktor yang digunakan adalah beberapa tetes lidokain 1C dan phenylephrine B,&C. :ika pasien tidak kooperatif, diberikan obat sedatif. ,alam suatu studi didapatkan angka keberhasilan mencapai $&C untuk pasien yang tidak kooperatif. #asien diposisikan dalam Esniffing positionF, yaitu dengan supinasi dan sedikit ele5asi kepala.

2.+.2. Te%ni% Penge!ua"an,-. 7erdapat beberapa teknik pengeluaran benda asing dalam hidung. #enggunaan salah satu teknik disesuaikan dengan jenis benda asing, peralatan yang tersedia, dan kenyamanan klinisi dalam melakukan teknik tersebut. >ntuk benda asing yang dapat terlihat dengan mudah, tidak bulat, tidak rapuh, sebagian besar klinisi menggunakan instrumentasi langsung. :ika objek tidak mudah terlihat, berbentuk bundar, atau tidak dapat dikeluarkan dengan instrumentasi langsung, digunakan kateter balon. >ntuk objek yang besar dan menyumbat, digunakan teknik tekanan positif. . @nstrumentasi langsung4 ,irect instrumentation 7eknik ini digunakan untuk mengeluarkan benda asing yang dengan mudah terlihat, tidak bundar, dan tidak rapuh. @nstrumen yang dapat digunakan adalah hemostats, forceps alligator, dan bayonet. Benda asing yang bulat sulit dikeluarkan dengan teknik ini karena sulit dijepit. /esalahan minimal dapat mendorong benda asing lebih ke posterior. (edangkan benda asing yang rapuh sulit dikeluarkan dengan teknik ini karena mudah hancur. #engait11 #engait digunakan untuk objek yang dengan mudah terlihat namun sulit untuk dijepit. #engait diletakkan di belakang benda asing kemudian dirotasikan sehingga pengait berada pada sudut yang lebih di belakang dari objek. 9bjek kemudian ditarik keluar.

;ambar A. #engait 'hook+ untuk mengambil benda asing di hidung

;ambar %. )ara mengambil benda asing di hidung dengan menggunakan hook ?orsep berkait 'bayonet atau aligator+ bisa digunakan untuk mengambil benda asing. Bila benda asing ukurannya kecil dan terletak dekat dengan nares anterior, maka bisa dengan mudah diambil dengan menggunakan forsep. Namun benda asing yang besar, padat, halus, dan bulat cenderung lebih sulit untuk diraih dan bisa terdorong lebih jauh ke dalam bila menggunakan forsep.1B

;ambar *. Hartman Alligator Forceps Benda asing yang halus dan sulit untuk dikeluarkan dengan forsep dapat diekstraksi dengan menggunakan Suction-tip catheter, misalnya ?razier. >jung kateter secara perlahan ditempatkan pada permukaan benda asing dengan port dari kateter tertutup oleh jempol untuk memudahkan dalam proses menghisap.*

;ambar $. Suction-tip catheter /ateter balon /ateter balon lebih ideal digunakan untuk objek yang kecil, bulat, yang tidak mudah dijepit dengan instrumentasi langsung. ,apat digunakan kateter ?oley atau kateter ?ogarty 'GA biliary atau G" 5ascular+. /ateter ?ogarty lebih baik digunakan karena balonnya lebih lembut dan secara teoretis tidak mudah ruptur 1eskipun terdapat banyak jenis kateter yang digunakan, teknik pengeluaran tetap serupa. #ertama, balon diinspeksi dan kateter dilumuri dengan jeli lidokain C. /emudian dengan pasien yang sudah dalam posisi supinasi, kateter diinsersi melewati benda asing. !alu balon diinflasi dengan air atau udara ' ml pada anak kecil dan = ml pada anak yang lebih besar+. (etelah dikembangkan, kateter lalu ditarik keluar sehingga mendorong benda asing keluar.

;ambar 1B. 7eknik pengambilan dengan ?ogarty )atheter

7ekanan positif ,ilakukan untuk benda asing yang besar dan oklusif. 7erdapat beberapa teknik

pengambilan benda asing dengan tekanan positif. 8ang paling tidak in5asif adalah dengan ekshalasi paksa, dapat dilakukan dengan menutup lubang hidung yang tidak tersumbat benda asing saat meniup paksa. :ika cara ini gagal, dapat dilakukan cara lain yaitu dengan bantuan mulut orang tua atau bag 5al5e mask.

;ambar =. Bag 6al5e 1ask

,engan metode ini, terdapat penutup yang ketat di sekitar mulut pasien yang tidak menutupi hidung. !ubang hidung yang tidak tersumbat lalu dioklusi. /emudian udara dengan kecepatan tinggi ditiupkan. /etika menggunakan bag 5al5e mask, digunakan maneu5er (ellick untuk mencegah infuslasi udara.

;ambar 11. 1aneu5er (ellick

;ambar 1 . #osisi tangan pada maneu5er (ellick )ara lain dengan teknik tekanan positif adalah dengan mengalirkan udara ke lubang hidung yang tidak tersumbat benda asing dengan posisi mulut pasien tertutup. ,engan metode ini, pasien dibaringkan dalam posisi miring dengan sisi tubuh yang terdapat benda asing di hidungnya pada bagian bawah. /emudian diberikan oksigen 1B-1& ml pada hidung yang tidak tersumbat 'Beamsley Blaster+. .mfisema subkutan dan periorbital sering dilaporkan sebagai komplikasi yang sering muncul karena menggunakan teknik tekanan positif ini. Namun, komplikasi ini biasanya sembuh dengan sendirinya. 7eknik tekanan positif juga menyebabkan barotrauma pada saluran napas, paru, dan membran timpani. 9leh karena itu, klinisi sebaiknya menghindari penggunaan udara tekanan positif yang terlalu besar. (uction digunakan untuk benda asing yang mudah dilihat, lembut, dan sferis. >jung suction ditempelkan pada objek kemudian suction digunakan pada tekanan 1BB-1"B mm-g.

;ambar 1=. (uction ?razier

#erekat digunakan untuk objek yang mudah terlihat, lembut, dan sferis, objek kering dan tidak rapuh. (ebuah cyanoacrylate ditempatkan pada ujung aplicator. /emudian ujung aplicator ini ditekankan pada benda asing selama AB detik lalu dikeluarkan. 7eknik ini tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif karena perekat dapat menempel pada mukosa hidung pasien. Bila seluruh cara di atas tidak berhasil mengeluarkan benda asing, dipertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis. Benda asing dapat dikeluarkan melalui orofaring dengan anestesi general, intubasi endotrakeal, dan oklusi esofagus. #emberian antibiotika sistemik selama &-% hari hanya diberikan pada kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus. 7idak dianjurkan mendorong benda asing ke nasofaring dengan tujuan agar masuk ke mulut, karena bisa masuk ke laring dan jalan nafas bawah. Bila tidak ada alat yang sesuai sebaiknya segera dirujuk agar benda asing tidak masuk semakin dalam.11

=.=

Bagaimana bisa menjadi rinolithH #atogenesis rhinolith masih belum sepenuhnya diketahui dengan jelas. 7erdapat

empat kondisi yang memicu pembentukan rhinolith yang dapat diakui dan diterima umum0 1.Benda asing masuk ke dalam hidung dan menimbulkan radang akut atau kronik dari mukosa hidung diikuti dengan pembentukan pus . .Benda asing yang membusuk di dalam rongga hidung memiliki kandungan tinggi kalsium dan 4 atau magnesium . =.Ada obstruksi mekanikal yang memblokir pus dan lendir keluar dari rongga hidung. ". Ada pajanan arus udara supaya pus dan secret bisa terkonsentrasi dan garam mineral dapat mengendap dan dengan demikian akan membentuk selubung pengkapuran.

#atofisiologi benda asing dalam hidung01 Benda asing yang masuk di hidung

/erusakan pada rongga hidung dan struktur sekitarnya

1enyebabkan terjadinya peradangan lokal yang dapat mengakibatkan nekrosis tekanan

7erjadi ulserasi pada mukosa dan erosi ke pembuluh darah sehingga muncul epistaksis

7erjadi obstruksi pada drainase sinus

7erjadi sinusitis sekunder

Benda asing yang tidak dikenali dalam waktu tertentu akan dilapisi dengan kalsium, magnesium, fosfat atau karbonat dan akhirnya membentuk rinolith. Benda asing organik pula cenderung untuk membengkak dan biasanya lebih banyak gejala yang muncul berbanding benda asing non-organik.

Anda mungkin juga menyukai