Anda di halaman 1dari 7

Makalah fisika Penangkal petir

Disusun oleh : Cindy yohanna Febri alwan putra Lewinsky cai Trika yuliana yunestia

Dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa benda kehilangan elektron dan benda menerima elektron terjadi hampir setiap saat. Peristiwa alam yang paling kita kenal adalah peristiwa terjadinya petir. Tentunya kamu sudah mengetahui terjadinya petir, bukan ?

a. Petir

Pengertian
Petir adalah lompatan muatan listrik antara dua massa dengan medan listrik berbeda dari awan ke awan atau dari awan ke bumi

Proses terjadinya petir


Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampaisampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik dan saat itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. Petir terjadi karena pergesekan antara awan-awan di udara yang menyebabkan perpindahan muatan negatif (elektron) menuju muatan positif (proton). Ada awan yang bermuatan listrik positif dan ada awan yang bermuatan listrik negatif. Inilah yang menyebabkan perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya Seperti halnya gesekan antara penggaris plastik dan kain wol, gesekan antara awan-awan ini juga menimbulkan muatan listrik. Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran. Dan besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Pada suatu keadaan tertentu, awan mempunyai muatan listrik yang sangat besar, sehingga muatan listrik ini akan melompat untuk menetralkan dirinya. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Lompatan muatan listrik yang bisa bermuatan positif maupun negatif ini disebut kilat. Pada saat terjadi kilat, suhu udara yang semula relatif rendah mendadak menjadi sangat panas. Pemuaian udara yang sangat mendadak ini menghasilkan bunyi yang disebut guntur. Perbedaan waktu kemunculan antara kilat dan petir disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Lompatan muatan listrik ini dapat terjadi antara:

1. Awan dengan Awan

3. Awan ke Udara 2. Dalam awan itu sendiri

4. Awan dengan tanah (bumi)

Mengapa bangunan tinggi sering tersambar petir ? Sebelum petir terlihat di udara, biasanya disertai dengan tanda-tanda datangnya awan yang menjulang tinggi seperti bunga kol yang berwarna keabu-abuan (awan CB atau Comulunimbus), yang biasanya sering muncul pada saat musim hujan. Petir biasanya "menggemari" benda-benda yang menjulang tinggi ke udara sebagai media pelepasan

energinya seperti gedung-gedung bertingkat, pepohonan yang tinggi, dan tiang-tiang besi yang berujung runcing (menurut hukum Farady). Awan yang bermuatan listrik sangat besar menetralkan dirinya melalui benda yang dapat menghantarkan muatan listrik menuju bumi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Benda-benda yang relatif tinggi dibandingkan daerah sekitarnya menjadi perantara usaha penetralan diri awan ini. Inilah sebabnya, bangunan tinggi serinng tersambar petir. Agar muatan listrik yang besar di awan netral, muatan listrik awan juga sering melompat dari satu awan ke awan lain yang bermuatan tidak sejenis. Jadi, petir tidak selalu terjadi karena lompatan muatan listrik dari awan ke bumi. Apabila terjadi hujan dan petir, sebaiknya kita menghindari tempat terbuka. Karena di tempat yang terbuka, kemungkinan besar petir akan menyambar. Gak kebayang kan gimana jadinya kalau kita tersambar petir dengan tegangan 1.000.000 volt..???

b. Penangkal Petir
Apakah Alat Penangkal Petir itu ?

Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya

Alat dan bahan


Saat ini, banyak bangunan yang tinggi seperti rumah perkantoran, menara, antena, dan sebagainya. Bangunan-bangunan tersebut sangat mudah menjadi sasaran petir karena ketinggiannya. Oleh karena itum manusia berupaya mencegah atau meminimalkan bahaya tersebut. Kemudian diciptakanlah alat yang disebut penangkal petir. Fungsinya yaitu untuk menangkal terjadinya petir disekitar alat penangkal petir ini. Batang penangkal petir yang terbuat dari batang logam yang runcing sebagai konduktor (penghantar listrik) Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan. Kabel konduktor sebagai penghantar / penghubung Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan. Tempat pembumian, yaitu lempeng tembaga yang ditanam di tanah hingga ke kedalaman air tanah Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .

Cara Kerja Alat Penangkal Petir

Ketika awan bermuatan listrik besar terbentuk di dekat gedung berpenangkal petir, maka batang logam pengangkal petir itu memancarkan muatan listrik dari bumi yang berlainan jenis untuk menetralkan awan. Bumi adalah benda alam yang bersifat menetralkan semua benda yang bermuatan listrik, berapa pun besar muatan listriknya. Jika awan bermuatan positif, maka bumi menyuplai muatan listrik negatif melalui batang-batang logam di atas gedung. Sebaliknya , jika awan menyuplai muatan listrik negatif, bumi akan menyuplai muatan positif secukupnya melalui batang batang logam di atas gedung. Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).

c. Kesimpulan
Petir adalah lompatan muatan listrik dari awan ke awan, awan ke bumi, awan ke udara, ataupun dalam awan itu sendiri. agar saat lompatan muatan listrik dari awan ke bumi

tidak menimbulkan kerusakan, maka dibuatlah alat penangkal petir. Yang berfungsi untuk menetralkan muatan listrik pada awan agar tidak merusak bangunan. Penetralan ini bersifat berlawanan jenis antara awan dan bumi. Jika awan bermuatan negatif maka bumi menyuplai muatan positif, jika awan bermuatan positif maka bumi menyuplai muatan negatif.

d. Uji Potensi
Jawablah soal-soal berikut dengan jawaban yang paling tepat 1. Petir dapat terjadi antara berikut ini, kecuali : a. Awan dengan awan b. Awan dengan air c. Awan dengan bumi d. Awan dengan udara 2. Pemuaian udara setelah terjadi kilat akan menimbulkan suara menggelegar yang disebut.. a. Guntur b. Petir c. Bunga api d. Elektron dan proton 3. Fungsi dari penangkal petir adalah ... a. Menetralkan awan yang bermuatan saat terjadi petir b. Sebagai hiasan gedung/bangunan c. Mendeteksi adanya petir d. Mencegah terjadinya petir 4. Batang penangkal petir di atas gedung tinggi dibuat runcing, karena .. a. Mempertinggi penangkal petir agar lebih dekat dengan awan b. Agar lekas dingin saat terkena petir c. Memperkecil ujung batang agar petir tidak mudah masuk ke penangkal petir d. Agar muatan listrik mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam 5. Jika awan bermuatan negatif, maka bumi akan menyuplai listrik bermuatan.. a. Netral b. Negatif c. Positif d. Elektron Jawaban : 1.B 2.A 3.A 4.D 5.D ~ sekian terimakasih~

Anda mungkin juga menyukai