Anda di halaman 1dari 11

Mata UjianIlmuKebidanan Nama : Rendra Surya D NIM : 20080310092 Hari/tanggal :Rabu, 23 November 2012 Preceptor : dr.

Tri Budianto, Sp.OG

IdentitasPasien Nama Umur Pendidikan Agama Pekerjaan : Ny. Apriliaharyani : 21tahun : SMA : Islam : iburumahtangga

Alamat : Nganyang , RT 03, Piyungan, Sitimulyo, Bantul A. Anamnesis 1. KeluhanUtama Ny, 21 tahun, G2P0A1, merasa hamil 37+2minggu, rujukan bidan dengan tekanan darah 160/90 mmHg. 2. Riwayat penyakit sekarang Pasien rujukan bidan dengan tekanan darah 160 / 90 mmHg. Pada trimester 1 dan trimester 2 tekanan darah normal. Pasien merasa rembes rembes sejak 5 jam yang lalu, kenceng kenceng teratur sudah dirasakan. Pasien merasa lender darah belum keluar

Nyeri kepala, mual, nyeri ulu hati, dan penglihatan kabur tidak dirasakan.

3. RiwayatHaid Haidpertamaumur Siklus Lamanya Banyaknya HPM HPL 4. Riwayat Perkawinan Kawin sudah 1x lamanya 2tahun 5. Riwayat Kehamilan Kehamilan pertama abortus pada umur kehamilan 6 minggu. Kehamilan kedua hamil ini 6. Riwayat Penyakit a) Penyakitdahulu : tidakada (HT, asma, DM, penyakit jantung, alergi obat) b) Penyakit dalam keluarga : tidakada 7. Riwayat operasi 8. Riwayat KB 9. Riwayat ANC : tidakada : tidak pernah pakai : 9x di bidan : 13 tahun : teratur, 28 hari : 7 hari : normal, 2- 3x ganti/hari : 4 maret 2012 : 11 desember 2012

B. Pemeriksaan Jasmani 1. Pemeriksaan Umum KU :Baik Kesadaran : CM Suhu : 37o C RR : 24 x/m Muka :tidak pucat Mata :konjungtiva tidak tampak anemis, tidak ikterik, tidak edema (palpebra) Pergerakan dada :simetris Payudara :simetris Ekstrimitas :simetris dan pergerakan aktif Paru : suara vesikuler 2. Pemeriksaan obstetrik a. Pemeriksaan luar 1) Inspeksi : Perut tampak membesar sesuai umur kehamilan, terdapat stria gravidarum 2) Palpasi : Janin tunggal, memanjang, preskep, puki, kepala teraba 4/5 bagian, HIS 3x/10, 40, kuat, DJJ (+) 144 x/m, TFU 27 cm TB : 160 cm Status gizi TD BB : 55 kg : baik : 150/100 mmHg N : 96 x/m

BB sebelumhamil : 47 kg

3) Auskultasi : Peristaltikusus (+) b. Pemeriksaan dalam VT : V/U tenang, dinding vagina licin, portio konsistensi lunak, pembukaan 1 cm, effacement/pendataran 40 %, posisi di tengah, presentasi kepala, penurunan kepala di H-1, STLD (-), air ketuban (+). C. Pemeriksaan Lab Dara hrutin ( Leukosit 8,7;Eritrosit 4,34;Hb 12,1; HMT 36,1; MCV 83,2; MCH 27,7; MCHC 33,5 ;Trombosit 13,5) Protein urine (-) D. UraianMasalah Ny, 21 tahun, G2P0A1, merasa hamil 37+2 minggu, rujukan bidan dengan tekanan darah 160/90 mmHg. Pada trimester 1 dan trimester 2 tekanan darah normal. Pasien merasa rembes rembes sejak 5 jam yang lalu, kenceng kenceng teratur sudah dirasakan. Pasien merasa lender darah belum keluar. Nyeri kepala, mual, nyeri ulu hati, dan penglihatan kabur tidak dirasakan Palpasi abdomen : Janin tunggal, memanjang, preskep, puki, kepala teraba 4/5 bagian, HIS 3x/10, 40, kuat, DJJ (+) 144 x/m, TFU 27 cm Pemeriksaan dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, portio konsistensi lunak, pembukaan 1 cm, effacement/pendataran 40 %, posisi di tengah, presentasi kepala, penurunan kepala di H-1, STLD (-), air ketuban (+).

E. Diagnosis Hipertensi gestational, KPD (5 jam) Secundgravida hamil aterm dalam persalinan kalaI fase laten F. Terapi 1. Kontrol KU & VS 2. Kontrol HIS & DJJ 3. Observasi kemajuan persalina tiap 4 jam 4. Nifedipin bila tekanan darah> 160/110

TinjauanPustaka
A. Definisi Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama peingkatan morbiditas dan mortalitas maternal, janin dan neonates.Perempuan yang hamil dengan hipertensi mempunyai factor resiko komplikasi yang berat seperti abrutio plasenta, penyakit cerebrovascular, gagal organ, koagulasi intravascular. Hipertensi didiagnosis apabila tekanan darah mencapai 140/90 atau lebih.Edema tidak lagi digunakan sebagai kriteria diagnostic karena kelainan ini terjadi pada banyak wanita hamil normal sehinggatidak lagi menjadi factor pembeda.Perlu dipertimbangkan factor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, biladidapatkan edema generalisata, atau keaikan berat badan > 0,57 kg/minggu. Primigravida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah, yaitu< 0,34 kg/minggu menurunkan resiko hipertensi namun menikatkan reisko berat badan bayi lahir rendah. Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah 1. Hipertesi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali di diagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalianan. 2. Pre eklamsiaadalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria 3. Eklamsiaadalah pre eklamsia yang disertai dengan kejang kejang dan atau koma 4. Hipertensi kronik dengan superimposed pre eklamsia adalah hipertensi kronik disetai tanda tanda pre eklamisa atau hipertensi kronikdisetai proteinuria

5. Hipertensi gestational ( disebutjuga transient hypertension ) adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda tanda pre eklamsia tetapi tanpa proteinuria. B. Factor resiko Terdapat banyak factor resiko untuk terjadinyahipertensi dalam kehamilan yaitu 1. Primigravida, 2. Hiperplasentosis, misalnyapadamolahidatidosa, kehamilan multiple, dianetesmelistus, hidropsfetalis, bayibesar. 3. Umur yang ekstrim 4. Riwayatkeluargapernahpreeklamsia/eklamsia 5. Penyakitpenyakitginjaldanhipertensi yang sudahadasebelumhamil 6. Obesitas C. Patofisiologi (Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endoltel) Sebagaimanadijelaskan pada teori infasi trofobas, pada hipertensi dalam kehamilan terjadi kegagalan remodeling ateri spiralis, dengan akibat plasenta mengalami iskemia. Plasenta yang iskemia dan hipoksia akan menahasilkan oksidan ( disebut radikal bebas). Salah satu okisdan penting yang dihasilakan plasenta iskemia adalah radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap membrane sel endotel pembuluh darah. Sebenarnya produksi oksidan pada manusia adalah suatu proses normal, karena oksidan memang dibutuhkan untuk perlindungan tubuh. Adanya radikal hidroksil dalam darah mungkin dahulu dianggap sebagai bahan toksin yang beredar dalam darah.

Radikal hidroksil akan merusak membrane sel, yang mengandugn banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak membrane sel juga akan merusak nucleus dan protein sel endotel. Pada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar oksidan, khusunya peroksida lemak meningkat, sedangkan antioksidan ( missal vitamin E ) menurun. Peroksida lemak ini akan beredar di seluruh tubuh dalam aliran darah dan akan merusak membrane selendotel Dysfungsi endotel yang diakibatkan oleh menignkatnya peroksida lemak dan radikal hydroksil akan mengakibatkan 1. Ganguan metabolism prostaglandin, karena salah satu fungsi sel endotel adalah memproduksi prostaglandin, yaitu menurunya produksi prostasiklin ( vasodilatorkuat ). 2. Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami kerusakan Agregasi trombosit ini adalah untuk menutup tempat di lapisan endotel yang mengalami kerusakan. Agregasi trombosit memproduksi trmboksan suatu

vasokontriktor kuat. 3. Perubahan khas pada sel endotel kapiler glomelurus 4. Penigktan permeabilits kapiler 5. Peningkatan produsi bahan bahan vasopressor, yaitu endotelin. Kadar NO ( vasodilator ) menurun, sedangkan endotelin ( vasokonstriktor ) menignkat. 6. Penignkatan factor koagulasi.

D. Pemeriksaan laboratorium Selain pemeriksaan tekanan darah diperlukan pemeriksaan laboratorium guna memantau perubahan dalam hematologi, ginjal dan hati yang dapat mempengaruhi prognosis pasien dan janinnya. Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan unruk memantau pasien hipertensi dalam kehamilan adalah hemoglobin atau hematocrit untuk melihat kemungkinan hemokonsentrasi yang mendukung diagnosis hipertensi gestational. Hitung trmbosit yang sangat rendah terdapat pada sinroma HELLP ( hemolysis, elevated liver enzyme level and low platelet count). Pemeriksaan enzim AST, ALT, dan LDH unutk mengetahui keterlibatan hati.Urinalisis untuk megetahui adanya proteinuria atau jumlah ekskresi protein daalam urin 24 jam.Kreatinin serum di periksa untuk mengetahui fungsi ginjal, yang pada umumnya kreatini serum menurun. E. Penanganan hipertensi dalam kehamilan Penanganan non farmakologis Pada kisaran tekanan darah sistolik 140 160 atau diastolic 90-99 mmhg dapat dilakukan pengobatan non farmakologis. Penanganan terganung pada keadaan klinik, beratnya hipertensi dan umur kehamilan. Dapat berupa pengawasan ketat, pembatasan aktifitas fisik,tirah baring, miring kekiri. Dalam keadaan ini dianjurkan diet normal tanpa pembatasan garam.

Pemberian obat anti hipertensi Diberikan jika tekanan darah >160/110 mmHg atau MAP 126 mmHg 1. Agonis alfas entral : metildopa 2. Penghambat Beta : atenolol dan metoprolol 3. Penghambat alfadan beta : nifedipine oral, amoldipdin

Daftarpustaka Cunningham, FG. et al. Obstetri Williams, edisi 21. PenerbitBukuKedokteran EGC. Jakarta. 1: 512-529 Prawirohardjo, S. Saifuddin, AB. Rachimhadhi, T. Winkjosastro, GH. 2008 IlmuKebidanan, edisikeempat.BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo. Jakarta. Reksodiputro, HaryantoDkk. 2009.Buku Ajar IlmuPenyakitDalam.Edisi 5. Internal publishing :jakarta

Anda mungkin juga menyukai