Anda di halaman 1dari 13

Rent-seeking Sebagai Penyebab Kesenjangan Ekonomi di Indonesia.

Analisis Mengenai Kegiatan Ekonomi Papua dan Papua Barat Pada Tahun1 !"#1

$isampaikan Kepada % Padang &i'aksono S.E.( Ph.$.

)leh% I Made Astana *uana +1,-!,-!"1./

0 1 I 2 E 3 S I T * )4 I 1 $ ) 1 E S I A

Statement of Authorship
Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya. Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme. Mata Ajaran Judul Makalah : Ekonomi Pembangunan : Rent-seeking Sebagai Penyebab Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Analisis Mengenai Kegiatan Ekonomi Pa!ua dan Pa!ua "arat Pada #ahun$%&'-$%%% #anggal )osen -ama -PM : Jakarta ( $$ )esember *+$, : Padang Wicaksono S.E., Ph.D. : Astana .uana : $*+&*+&'$,

#andatangan

Rent-seeking Sebagai Penyebab Kesenjangan Ekonomi di Indonesia. Analisis Mengenai Kegiatan Ekonomi Papua dan Papua Barat Pada Tahun1 !"#1

I Made Astana *uana1

Abstraksi Tulisan ini memberikan analisa secara empiris mengenai kesenjangan yang terjadi di Indonesia, sebuah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam namun terkadang wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah justru merupakan wilayah yang pembangunannya serta kesejahteraannya terbelakang. Fenomena apakah ini? Saya memberikan gambaran mengenai bagaimana kegiatan perekonomian yang ada di Indonesia sesungguhnya dapat dikatakan sebagai Rentseeking antar wilayah yang pada akhirnya hanya menyebabkan tingkat kesenjangan yang ada. Berdasarkan analisa tersebut, saya akan memberikan sebuah skema tentang bagaimana sebuah kegiatan perekonomian dalam hal ini mengkhusus pada kegiatan produksi dan bagaimana skema yang terjadi di Indonesia sehingga wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah justru tidak menikmati imbasnya. Setelah mengetahui gambaran dari skema perekonomian tersebut, saya mencoba menemukan sistem yang salah dan memberikan saran yang dapat dilakukan sehingga diharapkan dapat menjadi acuan untuk kebijakan pembangunan selanjutnya. Namun bagaimanapun, analisa yang penulis gunakan adalah deskripti kualitati dimana kelemahan dari analisa ini adalah ketersediaan data sehingga akan menguragi keakuratan dari tulisan ini dikarenakan terkadang terdapat perusahaan yang tidak mau memberikan in ormasi yang benar mengenai kegiatannya ataupun berita yang dapat dikatakan melebih! lebihkan akta yang terjadi dilapangan sehingga kajian selanjutnya masih dibutuhkan untuk membantu pengembangan tulisan ini. 1. Pendahuluan
1

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia; Ilmu Ekonomi 2012; 12 !2 !"1#

Indonesia, sebuah negara yang sangat kaya jika melirik kepada sumber daya alam yang dimilikinya. Negara yang kekayaan alamnya tidak hanya terbatas kepada daratan yang ada "seperti yang dimiliki oleh sebagian negara lainnya#, namun juga kekayaan lautan dan banyak sekali sumber daya alam yang tersedia. $ondisi ini membuat Indonesia seharusnya dapat menjadi negara yang besar, negara yang adi daya karena ketersediaan kebutuhannya yang sangat melimpah. $etika negara lain harus susah!susah mengimpor ikan dari benua seberang ataupun membutuhkan kapal yang bisa memecahkan es hanya demi mendapat ikan, maka Indonesia cukup dengan sedikit usaha sebab sangat banyak sekali ikan yang merupakan imigran gelap yang masuk tanpa %isa ke wilayah Indonesia dengan bebasnya menunggu untuk ditangkap. $etika negara lain harus melakukan research and development hanya agar pohon kelapa dapat tumbuh di negaranya, maka kita lihat di rumah yang terdapat di Indonesia banyak yang memiliki pohon kelapa di dalamnya. Betapa luar biasanya negeri ini. Namun, kondisi tersebut bukan berarti bahwa kondisi di Indonesia menjadi serba layak. &ata di lapangan menunjukan bahwa di Indonesia kemiskinan masih menjadi salah satu masalah umum. &ata dari Badan 'usat Statistik memperlihatkan bahwa pada (aret )*+) persentase penduduk miskin di Indonesia adalah sebanyak ++,,,- berdasarkan perhitungan kepala tanpa membedakan apakah terdapat kemiskinan yang parah atau tidak. Selanjutnya saya tertarik untuk meninjau kemiskinan berdasarkan wilayah sebab seperti yang kita ketahui luasnya wilayah Indonesia juga menciptakan suatu masalah lainnya yaitu ketimpangan pembangunan di mana penyebaran angka kemiskinan tentunya tidak sama di setiap wilayah. .ntuk mengetahui wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan paling parah, penulis telah melampirkan tabel yang penulis olah dari data Badan 'usat Statistik pada maret )*+) tentang kemiskinan berdasarkan perhitungan kepala.

Persentase Penduduk Miskin Maret 2012


Propinsi Persentase Penduduk Miskin (%) Kot Des Kota+D a a esa %.&1 %.#! &.#' 12.2 1 12.) " 21.! % 1!.& ' ).& 1#.1 11.& & 1#.1 1 '. 2 1#.2 ' &.' ).!2 1 . # 1 .2 & &."1 ).)) 1 .% # 2.'2 #'.# ' #!.# # 2&.1 2 22.) 1 2 .' " 1%.) 1 1".& 2#.! # 21.2 ' 1!.' ! 1!.% % 1!.& % 1#.% & 1!.& & 1!.2 ) 1#.' 2 1 .% # 12.1 # 12.' # ".2' '.'& # . !! 2". ) 2 . "! 2 . )1 1&. %& 1&. 2 1". %1 1". 22 1%. && 1%. !% 1). '& 1). ') 1#. )& 1#. & 1#. ! 1#. 1 1 . )1 '.& ' '.& 2 &.2 & &. ! Rank

Pa$ua Pa$ua (arat *aluku +usa ,enggara ,imur -ceh +usa ,enggara (arat (engkulu .orontalo DI /og0akarta 1am$ung 2a3a ,engah Sula3esi ,engah Sumatera Selatan 2a3a ,imur Sula3esi ,enggara Sula3esi (arat Sumatera Utara 2a3a (arat Sula3esi Selatan 2am4i *aluku Utara

1 2 # ) % ! " & ' 1 1 1 1 2 1 # 1 ) 1 % 1 ! 1 " 1 & 1 ' 2 2 1

5iau Sumatera (arat 6alimantan (arat Sula3esi Utara 6e$ulauan 5iau 6alimantan ,imur 6alimantan ,engah (anten (angka (elitung 6alimantan selatan (ali D6I 2akarta Indonesia Sumber: Diolah dari Susenas Maret 2012, diolah kembali oleh penulis

!.!& !.)% %.)' !.#! !."" #.&2 ).21 ).)1 #."# #.%! #.&1 #." 8.6 0

&.') &.'' '. ) &.!' ". & 1 .% ! ".1' &.#1 !.'! !. " ).1" . 14. 70

&. % &. ".' ! ".! ) !.& # !.# & !.1 ' %." 1 %.# " %. 1 #.' % #." 11 .66

2 2 2 # 2 ) 2 % 2 ! 2 " 2 & 2 ' # # 1 # 2 # #

/asil dari tabel di atas memang merupakan hasil yang sangat mudah ditebak oleh siapa saja yang mengetahui kondisi Indonesia. 0ilayah 'apua dan 'apua barat menduduki peringkat pertama dan kedua sebagai wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak berdasarkan perhitungan kepala. Selain itu hasil ini cukup signi ikan perbedaannya apabila kita melihat bahwa (aluku yang berada di peringkat ketiga memiliki presentase )*.1,- sementara 'apua barat yang berada di peringkat kedua memiliki presentase kemiskinan sebesar )1.*2- dan 'apua yang berada di peringkat pertama bahkan memiliki presentase kemiskinan yang melewati angka 3*- yaitu 3*.,,-. /asil perhitungan tersebut membuat saya bertanya!tanya apa yang membuat papua menjadi wilayah termiskin di Indonesia. Teringat akan sebuah perusahaan besar yaitu 'T. Freeport Indonesia yang merupakan a iliasi dari Freeport!(c(o4an 5opper 6 7old yang beroprasi di wilayah papua. Selain itu data dari &inas 'ertambangan dan 8nergi 'ro%insi 'apua menyatakan bahwa booming in%estasi pertambangan papua terjadi sejak

tahun +99,. Tercatat hingga akhir tahun )*** setidaknya 3 perusahaan di bidang pengusahaan batubara, : perusahaan $uasa 'ertambangan dan )) perusahaan kontrak karya melakukan eksplorasi di 'ro%insi 'apua.) ;antas mengapa pro%insi ini menjadi pro%insi yang tertinggal di Indonesia? $emanakah kekayaan yang terdapat di pro%insi ini sehingga pada akhirnya masyarakat 'ro%insi 'apua "sebagian besar# tidak pernah merasakan man aat dari emas, batubara ataupun hasil bumi lainnya yang terdapat di kawasan sekitar mereka? (encari jawaban dari pertanyaan tersebut penulis kemudian teringat tentang sebuah praktek dari ma<hab ekonomi jaman dulu yang menyebabkan suatu negara miskin dan negara lainnya kaya. (a<hab merkantilisme dimana pada prakteknya terjadi rent-seeking menyebabkan adanya pemindahan kekayaan suatu wilayah ke wilayah lainnya tanpa memberikan nilai tambah. (ungkinkah hal ini yang terjadi di 'apua? ,. Kajian Mengenai Teori Rent Seeking $onsep dari rent-seeking adalah sebuah ide bahwa trans er akan dikon%ersi menjadi biaya sosial ketika seorang indi%du mengeluarkan sumber daya yang asli dan keinginan untuk mendapatkan mereka. Sebelum penemuan konsep ini oleh Tulock "+9,1#, trans er diperlakukan seperti redistribusi tanpa biaya dari pihak yang kalah kepada pihak yang menang dalam akti%itas seperti regulasi dan monopoli. 'ada teori Public Choice, rent-seeking adalah sebuah percobaan untuk mendapatkan economic rent "contohnya adalah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membayar aktor produksi dari apa yang digunakan saat ini agar tetap dapat bekerja#, dengan memanipulasi lingkungan sosial atau lingkungan politik tempat di mana akti%itas ekonomi berlangsung, bukan dengan memberikan nilai tambah. Rent-seeking berbeda dengan profit-seeking. Profit seeking dalam kasus ini adalah menciptakan nilai tambah yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan, sementara rent2

htt$788distam4en.$a$ua.go.id8ne3s.htm

seeking adalah penggunaan dari institusi sosial seperti kekuasaan pemerintah untuk mendistribusikan ulang kesejahteraan dari kelompok yang berbeda!beda tanpa menciptakan nilai tambah.3 Beberapa poin harus diperhatikan. Teori dari rent-seeking bukanlah tipe dari profit-seeking. Seperti yang Buchanan "+9=*# jelaskan, kompetisi tradisional untuk mendapatkan profit-seeking atau kewirausahaan pada pasar persaingan sempurna tidak dapat diklasi ikasikan sebagai rentseeking. Profit-seeking tersebut adalah kegiatan yang produkti > hal itu menciptakan nilai seperti produk baru dan alokasi dari sumber daya untuk nilai guna yang lebih tinggi. Sedangkan rent-seeking tidak produkti > yang terjadi justru menghancurkan nilai guna dengan menyia!nyiakan sumber daya yang berharga.2 &ari penjabaran tersebut kita dapat melihat bagaimana ini mengilhami kolonialisme pada <aman dahulu yang mencari daerah jajahan untuk mendapatkan sumber daya baru dan mendatangkan keuntungan kepada negara penjajah. .. Kondisi Industri di Papua 'ada tahun )**2, .nited Nations &e%elopment 'rogramme ".N&'# dengan kolaborasi bersama pemerintah pusat dan daerah menyadari adanya kebutuhan akan penilaian untuk mengembangkan pemahaman lebih dalam mengenai situasi di 'apua. 'enilaian tersebut menyediakan gambaran akan kondisi di 'apua dan 'apua barat yang memperlihatkan adanya pemisah yang lebar antara wilaya kota, desa dan wilayah terpencil dalam hal akses kepada pelayanan dasar dan kebutuhan hidup lainnya. &alam tiga decade terakhir papua telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signi ikan. 0alaupun demikian, pada saat bersamaan hasil
#

9on04eare, 2ohn -. 9. :1'&2;. <,he 5ent=Seeking State > 5evenue Diversi?ication,@ World Politics, #%:1;7 2%A)2.
)

(uchanan, 2. *. :1'& ;. 5ent seeking and $ro?it seeking. In 2. *. (uchanan, 5. D. ,ollison > .. ,ullock :Eds.;, To ard a theor! o" the rent#seekin$ societ! :$$. #A1%;. 9ollege Station7 ,eBas ->* Universit0 Press.

lembaga statistik menunjukan bahwa kemiskinan di 'apua semakin meningkat. &ata B'S pada tahun )**) menunjukan bahwa angka kemiskinan di 'apua mencapai 2+- yang secara signi ikan lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan nasional "+=-# dan juga hampir dua kali lipat lebih tinggi dari estimasi B'S akan tingkat kemiskinan pada tahun +99) ")+-#.: ;aporan dari .N&' tersebut memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di 'apua, bagaimana pertumbuhan yang signi ikan tersebut justru diiringi dengan peningkatan jumlah kemiskinan. &engan demikian kita harus pertumbuhan 'apua yang dibanggakan tersebut menjadi milik siapa. ?pabila kita berbicara mengenai potensi 'apua, maka kita pada umumnya akan berbicara tentang keanekaragaman hayati, perikanan, kehutanan, perkebunan, pariwisata, ataupun lainnya. Namun yang harus kita ingat adalah ada banyak perusahaan pertambangan yang menggantungkan hidupnya di tanah 'apua. &engan kata lain, perusahaan besar tersebut sebenarnya dapat bertahan karena tanah 'apua. &alam .. No. ++ tahun +9,1, tentang $etentuan!ketentuan 'okok 'ertambangan, in%estasi asing di bidang pertambangan umum dilakukan melalui penerapan sistem $ontrak $arya "$$#, yaitu perjanjian antara pemerintah dengan in%estor yang berbadan hukum Indonesia, dimana pemerintah bertindak sebagai pihak pemilik "principal# sedangkan perusahaan pertambangan bertindak sebagai kontraktor. 'erjanjian kontrak karya secara khusus memberi hak tunggal kepada in%estor untuk melakukan penelitian sumberdaya mineral yang terkandung dalam wilayah kontrak karya, dan kemudian menambang, mengolah dan memasarkan endapan mineral yang ditemukan. /ak tunggal ini diberikan sebagai konsekuensi atas kesediaan menanggung resiko atas pelaksanaan kegiatan eksplorasi dimana resiko kegagalannya sangat tinggi, disamping

htt$788333.und$.or.id8$a$ua8

pemenuhan pembayaran pajak dan kewajiban lainnya yang disebutkan dalam $ontrak $arya., 'ermasalahan yang muncul adalah, keputusan pada masa itu mengenai pengusahaan pertambangan selalu dilakukan oleh pemerintah pusat di @akarta. $etika hal itu terjadi maka hampir dipastikan bahwa pemerintah daerah hampir sama sekali tidak memiliki peranan. $etidak adilan di dalam pembagian hasil dari pengusahaan mineral tersebut mau tidak mau harus diterima oleh pemerintah daerah. 'adahal jika kita perhatikan akibat terbesar dari adanya eksploitasi mineral tentu akan ditanggung oleh wilayah yang bersangkutan. (asyarakat yang berada di sekitar lokasi penambangan mau tidak mau harus harus menerima akibatnya. &engan demikian sebelum adanya otonomi daerah dan otonomi khusus maka mineral yang telah diambil dari tanah 'apua hanya menyisakan penat dan ketidak adilan di tanah tersebut. Skema yang berlaku antara lain sebagai berikut.

'ermasalah

pertama

adalah

kita

melihat

bagaimana

yang

melaksanakan negosiasi hanyalah pemerintah pusat padahal kita mengetahui bahwa seharusnya yang paling mengerti kondisi suatu wilayah
!

htt$788distam4en.$a$ua.go.id8ne3s.htm

adalah pemerintah daerah yang meman berada pada wilayah tersebut. 'ermasalahan kedua adalah tidak adanya campur tangan pemerintah daerah dalam proses penentuan persyaratan serta kebijakan bagi hasil. &engan demikian maka pemerintah pusat tentunya tidak akan mendapatkan hasil apa!apa dari eksplorasi yang terjadi di tanah mereka. Semenjak +9,1 hingga +999 atau 3) tahun "sebelum adanya otonomi khusus bagi 'ro%insi 'apua#, pengusahaan pertambangan masih menggunakan sistem tersebut sehingga selama 3) tahun isi dari perut bumi mereka dikeluarkan tanpa memberikan man aat apapun bagi masyarakat papua. 'ertanyaannya, mengapa masyarakat papua tidak mendapatkan man aat dari kegiatan tersebut? Inilah inti dari tulisan kali ini dimana kita harus menyadari bahwa yang terjadi sesungguhnya hanyalah sebuah rent-seeking. 'ada tahun +9,1 hingga +999 kekayaan yang dimiliki oleh tanah 'apua sesungguhnya dipindahkan untuk menghidupi dua pemeran utama yaitu mengisi pendanaan pemerintah pusat untuk pembangunannya pada masa itu jika diasumsikan tidak ada korupsi "walaupun saya tau akan banyak yang menolak asumsi nai ini#, serta perusahaan pengolahan pertambangan yang kedepannya akan memberikan nilai tambah dari hasil pertambangan ini sehingga keuntungan mereka menjadi berlipat ganda yaitu mendapatkan kekayaan dari hasil rent-seeking di tanah 'apua, kemudian meningkatkan nilainya dengan memberikan nilai tambah "seperti bijih emas dijadikan emas batangan, ataupun hal lainnya yang bernilai lebih tinggi#. (elihat kenyataan bahwa pembangunan yang terjadi di Indonesia pada masa itu merupakan pembangunan yang bersi at sentralisasi, maka sesungguhnya sungguh miris apabila kita menyadari bahwa salah satu alasan demi melaksanakan pembangunan di wilayah tertentu tersebut adalah dengan memindahkan kesejahteraan yang seharusnya dimiliki suatu wilayah lainnya.

(ungkin ada yang beranggapan bahwa hal ini lebih baik dibandingkan tidak ada yang mengolah mineral di 'apua tersebut sama sekali, namun yang perlu kita ingat adalah, kerusakan serta dampak yang diterima oleh 'apua. 8mas yang ada di dalam perut bumi mereka diambil begitu saja dan yang tersisa bagi mereka ialah masalah!masalah lainnya. &engan demikian kita seharusnya dapat mengerti dan memahami mengapa kondisi di 'apua menjadi tidak begitu aman. /al ini dikarenakan kesenjangan yang luar biasa antara 'apua dan wilayah lainnya. Belum lagi ketika mereka sadar, bahwa kesenjangan itu tercipta kerena kesejahteraan yang seharusnya masih ada ditanah mereka telah dibawa keluar dari tanah mereka sendiri. 5. Kesimpulan dan Skema Industri yang $apat $igunakan di Indonesia 'apua adalah salah satu contoh nyata dari bagaimana kebanyakan pembangunan yang terjadi di Indonesia. $ekayaan sumber daya alam yang kita miliki justru membuat kita terlena dan pada akhirnya malah melupakan usaha yang seharusnya dapat kita lakukan untuk memberikan nilai tambah dari sumber daya alam tersebut. Aa, nilai tambah merupakan sesuatu yang seharusnya menjadi tujuan kita ketika melaksanakan pembangunan. (enjadi negara yang mampu mengolah sumber daya alamnya sendiri. 'ernahkah kita sadar bahwa kita hanya sibuk terlena dengan kekayaan alam yang ada sementara negara lain yang miskin sumber daya alam justru melatih kreati itasnya untuk menciptakan pengolahan dari sumber daya yang ada atau jika perlu diimpor agar menjadi suatu hal yang memiliki nilai lebih tinggi. $ita mengekspor kakao dengan harga murah karena statusnya adalah produk BasalanC yang belum disortir, sementara kita mengekspor coklat Swiss yang berharga sangat tinggi tanpa kita sadar bahwa bahan baku utamanya sebenarnya berasal dari kakao ekspor yang berharga murah yang kita ekspor sebelumnya.

&alam kasus 'apua, semenjak berlakunya otonomi khusus, pemerintah daerah telah memiliki kewenangan untuk melakukan negosiasi serta mendapatkan pembayaran atas iuran penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan penjualan. /al ini setidaknya merupakan angina segar yang sedikit mencerahkan kehidupan papua "mengingat sebelumnya hal tersebut dibayarkan kepada pemerintah pusat# agar mampu menyusul ketertinggalan pembangunan mereka. 'ada tahun +9,1 hingga +999, alih!alih memberikan nilai tambah, pemerintah kita bahkan dapat dikatakan melakukan rent-seeking terhadap wilayah lain di negeri sendiri guna memajukan suatu wilayah lainnya. Fenomena ini mengingatkan kita pada <aman penjajahan dahulu dimana Indonesia dijajah Belanda agar rempah!rempah Indonesia dapat menjadi sumber kekayaan Belanda. Bukankah pada tahun +9,1 hingga tahun +999 mineral yang ada di 'apua tersebut dikorbankan oleh Indonesia untuk menciptakan pembangunan di Indonesia? ;antas adakah kesamaan antara tindakan Belanda dan Indonesia tersebut? ?pakah sesungguhnya papua telah dijajah oleh negerinya sendiri yaitu Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai