Catatan Kuliah Finite Element Methode

ANALISA STRUKTUR ELEMEN HINGGA
(FINITE ELEMENT METHODE)

CATATAN KULIAH SEMESTER A 2007-2008
Materi : Truss Element, Spring Element, Spring-Truss Element, Beam Element, PlaneFrame Element, Grid Element
ERWIN ( 04 0404 009 )
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Catatan Kuliah Analisa Struktur Elemen Hingga ( Finite Element Methode )
PENDAHULUAN
Finite element methode merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghitung gaya-gaya
gaya
dalam yang terjadi dalam suatu komponen struktur.
Finite element mothode juga dapat dipakai untuk perhitugan struktur, fluida, elektrik, statik, dinamik,
dan lain-lain.
Finite element methode juga dikenal sebagai metode kekakuan ataupun displacement methode karena
yang didapat terlebih dahulu dari perhitungan adalah perpindahan baru kemudian dicari gaya batang.
Kekakuan dapat dibagi atas :
1. Linier elastis
3. Linier inelastis
P ()
P ()
(E
(E)
(E)
2. Non linier elastis

P ()
4. Non linier inelastis

P ()
(E)
(E)
(E
FINITE ELEMENT METHODE

Finite element methode disebut juga sebagai metode kekauan dimana metode ini dapat digunakan
secara praktis ke dalam berbagai bentuk struktur asalkan matriks kekakuan dari tiap struktur tersebut
dapat dibuat tidak seperti beberapa metode lainnya yang hanya terbatas untuk jenis struktur tertentu
seperti metode
ode ritter yang digunakan untuk menentukan gaya-gaya
gaya gaya pada pada truss element, dan lainlain
lain.
Page
FAKULTAS TEKNIK
Beberapa contoh struktur yang dapat diselesaikan dengan finite element methode :
Plane-Truss Element
2 DOF
Space-Truss Element
2 DOF
Beam Element
4 DOF
Grid Element
6 DOF
Plane-Frame Element
6 DOF
Page
FAKULTAS TEKNIK
Space-Frame Element
8 DOF
Spring Element
2 DOF
Rumus umum untuk menentukan gaya batang dengan finite element metdhode adalah :

dimana : f = gaya-gaya
gaya batang ( kg )
k = kekakuan struktur ( N/m2 )
d = perpindahan ( m ataupun rad )
Dalam menggunakan finite element methode, perlu diperhatikan, bahwa pada tiap element / batang
akan terdapat 2 buah titik simpul yaitu simpul awal yang diberi tanda ( 1 ) dan simpul akhir yang diberi
tanda ( 2 ) dan sebuah element yang diberi tanda ( a ) seperti tampak pada gambar di bawah ini :
Langkah berikutnya dalam menyelesaikan persoalan dengan finite element methode yaitu menentukan
matriks kekakuan lokal yang berbeda-beda
berbeda
untuk masing-masing jenis struktur
ur seperti truss element,
beam element, grid element, dan lain-lain.
lain
Masing-masing
masing batang memiliki kekakuan lokal tersendiri. Jika jenis struktur terdiri dari beberapa
element yang mempunyai sistem koordinat lokal yang berbeda, maka perlu dikonversikan ke suatu
koordinat global yang dapat mewakili semua koordinat lokal element yang ada.
Page
FAKULTAS TEKNIK
Maka gaya-gaya
gaya yang terjadi pada koordinal global adalah :

dimana : = gaya-gaya
gaya batang dalam arah global
= kekakuan global
= perpindahan global
Kemudian rumus untuk menentukan kekakuan global dapat diturunkan sebagai berikut :

Maka ditentukan matriks kekakuan global adalah :

Dengan adalah suatu faktor konversi gaya-gaya

gaya gaya ke arah sumbu global yang berbeda-beda
berbeda
untuk tiap
jenis struktur dan akan dijabarkan kemudian.
Setelah diperoleh matriks kekakuan global, maka dapat disusun suatu matriks kekakuan struktur yang
memasukkan semua komponen--komponen elemen yang ada.

0
0

Langkah berikutnya yaitu menentukan syarat-syarat

syarat syarat batas yang ada dan kemudian nilai perpindahan
dapat diperoleh.
Dengan nilai perpindahan global yang diperoleh, gaya-gaya
gaya gaya batang untuk tiap element dapat ditentukan
d
dengan :

dimana :

Page
FAKULTAS TEKNIK
TRUSS ELEMENT
Rangka bidang disebut juga Plane Truss.
Truss. Secara konvensional dalam mencari gaya-gaya
gaya
batang di dalam
rangka dapat diselesaikan dengan metode Ritter maupun teori keseimbangan titik buhul. Tetapi dalam
d
penyelesaian disini dilakukan dengan stiffness methode ( metode kekakuan ) yang disebut juga
displacement methode ( metode perpindahan ).
Dalam hal penyelesaian dengan metode ritter ataupun keseimbangan titik buhul disebut juga force
methode, karena yang
ang pertama didapat adalah gaya / force. Sedangkan pada metode kekakuan atau
finite element methode, yang diperoleh terlebih dahulu adalah perpindahan baru kemudian gaya batang
dapat dihitung.
Truss element memiliki derajat kebebasan sebanyak 2 buah ( 2 degree
degree of freedom / DOF ) yaitu hanya
ada gaya lateral yang sejajar dengan batang ( SX ). Disebut demikian karena dalam suatu rangka batang
akan bekerja duah buah gaya ( Sx1 dan Sx2 ) masing pada titik simpul awal dan akhir. Oleh karena itu,
akan secara linear menimbulkan 2 perpindahan ( u1 dan u2 ).
Menentukan Matriks Kekakuan Lokal Untuk Truss Element
Hukum hooke memberikan :
Simpul awal / pangkal

1
u1

u2
"#
"#

Simpul akhir / ujung

2
maka :
!
!
$ % $
!
$ % $
!
Sehingga matriks kekakuan struktur untuk truss element menjadi :

"#
1
& '
(
"#
! %1
%1 $
*+ ,
1 $
Page
FAKULTAS TEKNIK
Maka matriks kekakuan lokal untuk truss element adalah :

1
(
! %1
%1
*
1
Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Truss Element
Y
Sy2
2
Sy1
1
Sx1
Sx2
Sx2
Sx1
X
Untuk simpul 1 pada gambar di atas, dapat dituliskan :

"-
cos 2
(
sin 2
".
Untuk satu element / batang berlaku :
5 5 5

(
0

dimana :
0 "-
* & '
0 0
5 (
0
0
*& '

0
*

Maka matriks kekakuan global untuk truss element adalah :

5 5 5 5
Page
FAKULTAS TEKNIK
Karena matriks 5 merupakan matriks ortogonal maka dapat ditulisakan sebagai :
cos 2
sin 2

5
6
0
!
0
0
0
0
0
0
0
cos 2
sin 2

5 5 5 5 7
0 1
0 1
86
0 %1
0 %1
Jika dimisalkan cos = c dan sin

n = s, maka :
1
1
%1
%1
9
:9
5
6
! %9
%:9
%1
%1
1
1
:9
:
%:9
%:
%1 cos 2
0
%1
86
0
1
0
1
%9
%:9
9
:9
sin 2
0
0
0
0
0
cos 2
0
0
0
8
sin 2
0
%:9
%:
8
:9

:
SPRING ELEMENT
Spring element sama dengan hampir truss element dan mempunyai 2 buah DOF pula.
Sebagai contoh dari spring element pada struktur seperti sambungan baut, kabel, dan lain-lain.
lain
Kekakuan lokal untuk spring element :
Kekakuan global untuk spring element :
; ( 1
%1
%1
*
1
:9
:
%:9
%:
%9
%:9
9
:9
9
; 6 :9
%9
%:9
%:9
%:
8
:9

:
TRUSS + SPRING ELEMENT

Truss+spring element merupakan suatu kombinasi
kombinasi dari truss element dengan spring element. Sebagai
contohnya seperti rangka yang diberi kabel, atap yang diberi kabel, dan lain-lain.
lain
Kekakuan batang dan spring yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan
kombinasi kedua jeniss element yaitu kekakuan untuk truss element dan spring element yang telah
diturunkan di atas.
Page
FAKULTAS TEKNIK
BEAM ELEMENT
Beam element memiliki 4 buah DOF. Beam element mengalami gaya lintang dan momen lentur, tetapi
tidak ada gaya normal yang bekerja padanya.
Matriks Kekakuan Untuk Beam Element
Untuk mendapatkan matriks kekakuan struktur untuk sebuah beam element, maka struktur dibawah ini
disederhanakan menjadi 4 buah struktur yang kemudian dianalisa secara terpisah.
1
R1
R2
1. Simpul 1 dibiarkan bebas berotasi, sehingga :
1
1
1
R1
Beban
Lintang
Momen
Perputaran sudut
R2
:
:
< @ = ?A 0
= ???
= >>>
Untuk x = 0 = ??? B maka B
= ??
CD
EF
CD EF
GH
Untuk x = 0 = >> %I maka H %I
= ??
=?
CD J
% EFD
EF
CD - K
JD % EF
EF
GL
Untuk x = 0 = ? M maka L M
=?
CD - K
EF
JD EF
G M
Untuk x = L = ?
CD NK
J N
% EFD G M
@
C P
JD NK
R N
DO G D
EF
Q EF

0
Page
FAKULTAS TEKNIK
Perpindahan
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
G M V G W
Untuk x = 0 = 0 maka W 0
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
G M V
Untuk x = L =
Maka diperoleh :
B
6 @ M
!
4 @ M
!
I
CD NP
J NK
% D G M ! 0
U EF
EF
CD O P
CD NP
R N
% Q EF % D G M ! 0
U EF
CD NP
R N
D
EF
2. Simpul 2 dibiarkan bebas berputar, sehingga :
B %
6 @ M
!
R1
Beban
Lintang
Momen
Perputaran sudut
< @ = ?A 0
= ???
= ??
CD
EF
CD EF
GH
Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I
= ??
=?
CD J
% EFD
EF
CD - K
JD % EF
EF
GL
Untuk x = 0 = ? 0 maka L 0
CD - K
EF
JD EF
Untuk x = L = ?
= >>>
=?
Perpindahan
2 @ M
!
R2
:
:
I
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
CD NK
J N
% EFD
EF
C P
JD NK
R N
DO % K
EF
Q EF

GW
M
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
Page
FAKULTAS TEKNIK
Untuk x = L =
Maka diperoleh :
B
6 @ M
!
I
2 @ M
!
CD NP
J NK
% D 0
U EF
EF
CD O P
CD NP
R N
%
G K 0
U EF
Q EF

CD NP
RK N

EF
3. Simpul 1 dibiarkan bebas berpindah, sehingga :
v1
B %
6 @ M
!
I
4 @ M
!
R1
R2
Beban
Lintang
Momen
Perputaran sudut
:
:
< @ = ?A 0
= ???
= ???
= ??
CD
EF
CD EF
GH
Untuk x = 0 = >> %I maka H %I
= ??
=?
CD J
% EFD
EF
CD - K
JD % EF
EF
GL
=?
CD - K
EF
JD EF
Untuk x = L = ?
Perpindahan
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
CD NK
J N
% EFD
EF
C P
JD NK
DO
EF
Q EF
GW
0
Untuk x = 0 = = maka W =
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
G =1
Untuk x = L =
CD NP
JD NK
%
G =1
U EF
EF
P
C
CD N
OP
% QDEF
G =1 0
U EF
P
CD N
=1
EF
Page
10
FAKULTAS TEKNIK
Maka diperoleh :
B
12 @ =
!Z
6 @ =
!
I
B %
4. Simpul 2 dibiarkan bebas

ebas berpindah, sehingga :
12 @ =
!Z
I
v2
6 @ =
!
R2
R1
Beban
Lintang
Momen
Perputaran sudut
:
:
< @ = ?A 0
= ???
= ???
= ??
CD
EF
CD EF
GH
Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I
= ??
=?
CD J
% EFD
EF
CD - K
JD % EF
EF
GL
=?
CD - K
EF
JD @
Untuk x = L = ?
Perpindahan
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
CD NK
J N
% EFD
EF
C P
JD NK
DO
EF
Q EF
GW
=
CD - P
U EF
JD - K
EF
Untuk x = L =
12 @ =
!Z
Maka diperoleh :
B %
0
I %
CD NP
JD NK
%

U EF
EF
P
C
CD N
OP
% QDEF
=2
U EF
B !3
% 1 =
12 @
6 @ =
!
B
=2
12 @ =
!Z
I %
6 @ =
!
Page
11
FAKULTAS TEKNIK
Jika dijumlahkan, maka diperoleh :

B
I
12 @ = 6 @ M 12 @ = 6 @ M
G
%
G
!Z
!
!Z
!
6 @ = 4 @ M 6 @ = 2 @ M
G
%
G
!
!
!
!
B %
I
Maka diperoleh :
12 @ = 6 @ M 12 @ = 6 @ M
%
G
%
!Z
!
!Z
!
6 @ = 2 @ M 6 @ = 4 @ M
G
%
G
!
!
!
!
B
12
@ 6!
I
\ ] Z^
B
! %12
6!
I
Matriks kekakuan untuk beam element :

b
12
@ 6!
^
!Z %12
6!
6!
4!
%6!
2!
6!
4!
%6!
2!
%12
%6!
12
%6!
%12
%6!
12
%6!
=
6!
2! M
_` a
%6! =
4! M
6!
2!
_
%6!

4!
PLANE-FRAME ELEMENT
frame element merupakan gabungan dari truss element dengan beam element. Memiliki 6 buah
Plane-frame
DOF dimana element-elementnya
elementnya mengalami gaya normal, gaya lintang, dan momen pada arah z sesuai
dengan diagram di bawah ini.
1
z
z2
Sx1
Sy1
Sx2
Sy2
Page
12
FAKULTAS TEKNIK
Menentukan Matriks Kekakuan Untuk Flane-Frame

Flane
Element
Syarat keseimbangan :
"- %"
% -
dimana :
".
Ie
Maka diperoleh :
". %".
Ie %Ie G ". . !

c$ % $ d
!
"-
6 @
2 @
c= % = d G
c2M G M d

!
!
Ie
"-
12 @
6 @
c= % = d G cM G M d
Z
!
!

o
0
0
!
n
12 @ 6 @
n
"-
0
i
l n
!Z
!
".
6
@
4
@
g
g
g
g n
0
Ie

n
!
!
n
h "- k n%
0
0
g
g ". g
g n !
6 @
12 @
fIe j n 0
%
% Z
!
!
n
2 @
6 @
n
m 0
!
!
".
6 @
12 @
c= % = d % cM G M d
Z
!
!
6 @
2 @
c= % = d G
cM G 2M d

!
!

!

!
0
Jadi matriks kekakuan lokal untuk plane-frame

plane
element :

o
0
0
!
n
12 @ 6 @
n
0
!Z
!
n
6 @
4 @
n
0

n
!
!
n

0
0
n%
n !
12 @
6 @
n 0
% Z
%
!
!
n
6 @
2 @
n
m 0
!
!

c$ % $ d
!

!

!
0
0 s
r
12 @ 6 @ r
% Z
!
! r $
6 @
2 @ r i= l
%
g g
! r M
!
r $
k
0
0 rh
g= g
r
6 @ r fM j
12 @
%
! r
!Z
4 @ r
6 @
%
q
!
!
0
0 s
r
12 @ 6 @ r
% Z
!
! r
6 @
2 @ r
%
!
! r
r
0
0 r
r
12 @
6 @ r
%
!Z
! r
6 @
4 @ r
%
q
!
!
0
Page
13
FAKULTAS TEKNIK
Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Plane-Frame

Plane
Element
Y
Sy2
Sx2
2
Sy1
Mz2
Sx1
Mz1
X
Untuk
tuk simpul 1 pada gambar di atas, dapat dituliskan :
"-
cos 2
\ ". ] u sin 2
0
te
I

% sin 2
cos 2
0
5 5 5

(
0

dimana :
0 "-
0v ` ". a
1 Ie
5 (
0
0
*& '

0
*


5 5 5 5

5 5 5 5 7
Page
14
FAKULTAS TEKNIK
cos 2
o sin 2
n

5 n 0
n 0
n 0
m 0
% sin 2 0
0
cos 2 0
0
0
1
0
0
0 cos 2
0
0 sin 2
0
0
0

o
0
0
!
n
12 @ 6 @
n
0
!
!Z
0
0 n
6 @
4 @
0
0s n
0
r
0
0r n
!
!
n
% sin 2 0r
%
0
0
n
cos 2 0r
!
0
1q n
12 @
6 @
n 0
% Z
%
!
!
n
6 @
2 @
n
m 0
!
!

!

!
0
12 @
% Z
!
6 @
%
!
0
12 @
!Z
6 @
%
!
0 s
r
6 @
r

! r cos 2
2 @ r o% sin 2
n
! rn 0
rn 0
0 rn 0
r
6 @ m 0
% r
! r
4 @ r
! q
sin 2 0
0
cos 2 0
0
0
1
0
0
0 cos 2
0
0 % sin 2
0
0
0
0
0
0
0s
r
0
0r
sin 2 0r
cos 2 0r
0
1q
Jika dimisalkan cos = c dan sin = s, maka matriks kekekakuan global untukk Plane-Frame
Plane
Element :
12@
12@
6@
o 9 G :
w % x 9:
% :
!
!
!
n
12@
6@

n w % 12@x 9:
: G 9
9
!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
4@
n
!
!
5 n
12@
12@
6@
:
n% w9 G : x % w % x 9:
!
!
!
n
12@
12@
6@
n % w %
x 9:
% w: G 9 x % 9
!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
2@
m
!
!
12@
12@
6@
: x % ww % x 9:
% :s

!
!
! r
12@
12@
6@ r

% w % x 9:
% ww: G 9 x
9
!
!
! r
6@
6
6@
r
:
% 9
2@ r
!
!
12
12@
12@
6@ r
9 G :
w % x 9:
: r
!
!
! r
12@
12
12@
6@
w % x 9:
: G 9
% 9r
!
!
! r
6@
6
6@
r
% :
% 9
4@ q
!
!
% w9 G
GRID ELEMENT
Grid element memiliki 6 DOF dimana element-element
element element mengalami gaya lintang, momen dalam arah z,
dan torsi ( momen dalam arah x ) sesuai dengan diagram di bawah ini.
1
z
z2
GJ
Mx1
Mx2
Sy1
Sy2
L
Menentukan Matriks Kekakuan Lokal Untuk Grid Element

Syarat keseimbangan :
". %"
% .
I- %I-
Ie %Ie G ". . !
Page
15
FAKULTAS TEKNIK
dimana :
6 @
12 @
c= % = d % cM G M d
!Z
!
".
12 @
6 @
c= % = d G cM G M d
!Z
!
".
Ie
6 @
2 @
c= % = d G
c2M G M d
!
!
Ie
Maka Diperoleh :
I-
yz
c{ % { d
!
12@
o Z
n !
n 0
".
i l n
I6@
g
g g
g n
Ie
n !
n
12@
h ". k
n% Z
!
g
g
I
g -g n
fIe j n 0
n
n 6@
m !
yz
!
0
yz
!
6@
!
0
4@
!
6@
%
!
I-
4@
!
yz
!
0
yz
!
6@
!
0
4@
!
6@
%
!
0
4@
!
6 @
2 @
c= % = d G
cM G 2M d
!
!
12@
!Z
0
6@
!
12@
!Z
6@
!
12@
!Z
Jadi matriks kekakuan lokal untuk plane-frame

plane
element :
12@
o Z
n !
n 0
n
n 6@
n
n !
12@
n% Z
!
n
n 0
n
n 6@
m !
yz
c{ % { d
!
6@
!
12@
!Z
6@
!
6@
s
! r
yz
%
0 r
!
r =
4@ r i { l
0
g g
! r M
r
6@ = k
0 % rh
! r g { g
fM j
yz
0 r
!
r
4@ r
0
! q
0
6@
s
! r
yz
%
0 r
!
r
4@ r
0
! r
6@ r
0 % r
! r
yz
0 r
!
r
4@ r
0
! q
0
Page
16
FAKULTAS TEKNIK
Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Grid Element
Sy1
X
Sx1
1
Mz1
Sy2
Sx2
Mz2
Untuk simpul 1 pada gambar di atas, dapat dituliskan :

".
1
t- ] u0
\I

0
t
I
e
0
cos 2
sin 2
".
0
% sin 2 v `I- a
cos 2
Ie
5 5 5

(
0

dimana :
5 (
0
0
*& '

0
*


5 5 5 5

5 5 5 5 7
Page
17
FAKULTAS TEKNIK
1
0
o0 cos 2
n

5 n0 sin 2
0
n0
n0
0
m0
0
0
% sin 2
cos 2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0 cos 2
0 sin 2
12 @
o
Z
n !
n 0
0
n
0 s n 6 @
r
0 r n !
0 r n 12 @
% sin 2r n% !Z
cos 2 q n
n 0
n
n 6 @
m !
yz
!
0
0
yz
!
6 @
!
4 @
!
6 @
%
!
12 @
!Z
0
6 @
%
!
12 @
!Z
2 @
!
6 @
%
!
6 @
s
! r
yz
%
0 r
!
0
r 1
2 @ r o0 cos 2
0
n
! r n0 % sin 2
6 @ r n0
0
0 % r n0
0
! r
m0
0
yz
0 r
!
r
4 @ r
0
! q
0
0
sin 2
cos 2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0 cos 2
0 % sin 2
0
0 s
r
0 r
0 r
sin 2 r
cos 2q
Jika dimisalkan cos = c dan sin = s, maka matriks kekakuan

ekakuan global untuk Grid Element :
6@
12@
@
o
% :
Z
!
n !
yz 9 G 4@ :
n % 6@ :
!
n !
:9
n 6@
cyz % 4@d
4
n ! 9
!

5 n
6@
12@
:
n% Z
!
!
n

n% 6@ : %yz 9 G 2@ :
!
n !
:9
n 6@
%cyz G 2@d
2
m ! 9
!
6@
9
!
:9
!
yz : G 4@ 9
!
6@
% 9
!
:9
%cyz G 2@d
!
%yz : G 2@ 9
!
cyz % 4@d
12@
6@
% :
Z
!
!
6@
%yz 9 G 2@ :
:
!
!
6@
:9
% 9 %cyz G 2@d
!
!
12@
6@
:
!Z
!

6@
yz 9 G 4@ :
:
!
!
6@
:9
cyz % 4@d
% 9
!
!
%
6@
9
!
s
r
:9
%cyz G 2@d r
! r
%yz : G 2@ 9 r
r
!
r
6@
% 9
r
!
r
:9
cyz % 4@d r
! r
yz : G 4@ 9 r
q
!
BEAM ELEMENT DAN PLANE FRAME ELEMENT DENGAN BEBAN TERBAGI RATA
Jika pada suatu struktur yang hendak diselesaikan dengan menggunakan finite element methode
terdapat beban merata, maka beban-beban
beban
merata yang bekerja pada element harus terlebih dahulu
direduksi kepada titik simpul.
Secara umum berlaku :
% ~5
gaya pada titik simpul akibat beban merata ( seperti momen primer pada
dimana : |} adalah gaya-gaya
metode cross )
Page
18
FAKULTAS TEKNIK
Berikut ini adalah tabel yang memberikan beban titik ekivalen dari beberapa jenis sistem pembebanan :
Langkah-Langkah
Langkah dalam menyelesaikan persoalan struktur dengan finite element methode dimana
beban merata bekerja pada element :
Langkah I
: Menentukan model yaitu nomor simpul dan element
Langkah II
: Menentukan fred
Dengan catatan : Untuk gaya lintang : arah ke atas ( + ) dan arah ke bawah ( )
Untuk momen : berlawanan arah jarum jam ( + ) dan searah jarum jam ( )
Langkah III : Menentukan matriks kekakuan lokal element
Page
19
FAKULTAS TEKNIK

Langkah IV
Menentukan matriks kekakuan global element
Langkah V
Menentukan matriks kekakuan struktur

Langkah VI : Menentukan kondisi-kondisi

kondisi
batas ( Boundary condition )
o Untuk perletakan sendi : u = 0
v = 0
o Untuk perletakan jepit : u = 0
v = 0
M = 0
{ = 0
Langkah VII : Menghitung besar perpindahan
Langkah VIII : Mentukan perpindahan lokal

Langkah IX
dengan fred.
Menentukan gaya-gaya
gaya
dalam lokal masing-masing
masing element sebelum dikurangi
Langkah X
dengan fred.
gaya
masing element setelah dikurangi

% ~5
Page
20
FAKULTAS TEKNIK
RINGKASAN DAN RUMUS-RUMUS

RUMUS
Langkah-langkah
langkah dalam menyelesaikan persoalan struktur dengan finite element methode :
Langkah I
Langkah II
Langkah III
:
:
:
Menentukan model yaitu nomor simpul dan element

Menentukan matriks kekakuan lokal element
Langkah IV

Langkah V
: Menentukan kondisi-kondisi
kondisi
o Untuk perletakan sendi : u = 0
v = 0
o Untuk perletakan jepit : u = 0
v = 0
M = 0
{ = 0
Langkah VI : Menghitung besar perpindahan
Langkah VII : Mentukan perpindahan lokal
Langkah VIII :

gaya
masing element
TRUSS ELEMENT
DOF = 2
Kekakuan lokal :

9
:9

5
6
! %9
%:9
Kekakuan global :
Matriks transformasi :
cos 2
sin 2
5 6
0
0
1
(
! %1
0
0
0
0
0
0
cos 2
sin 2
0
0
8
0
0
:9
:
%:9
%:
%1
*
1
%9
%:9
9
:9
%:9
%:
8
:9

:
cos 2
0
5 7 6
0
0
sin 2
0
0
0
0
0
cos 2
0
0
0
8
sin 2
0
Page
21
FAKULTAS TEKNIK
SPRING ELEMENT
DOF = 2
; ( 1
%1
Matriks kekakuan lokal :
9

; 6 :9
%9
%:9
Matriks kekakuan global :
cos 2
sin 2
5 6
0
0
BEAM ELEMENT
0
0
0
0
0
0
cos 2
sin 2
0
0
8
0
0
:9
:
%:9
%:
%1
*
1
%9
%:9
9
:9
%:9
%:
8
:9

:
cos 2
0
5 7 6
0
0
sin 2
0
0
0
0
0
cos 2
0
0
0
8
sin 2
0
DOF = 4
PLANE-FRAME ELEMENT
12
@ 6!
b Z ^
! %12
6!
6!
4!
%6!
2!
%12
%6!
12
%6!
6!
2!
_
%6!
4!
DOF = 6

o
0
0
!
n
12 @ 6 @
n
0
!Z
!
n
6 @
4 @
n
0
n
!
!
n

0
0
n%
n !
12 @
6 @
n 0
% Z
%
!
!
n
6 @
2 @
n
m 0
!
!

!

!
0
0 s
r
12 @ 6 @ r
% Z
!
! r
6 @
2 @ r
%
!
! r
r
0
0 r
r
12 @
6 @ r
%
! r
!Z
6 @
4 @ r
%
q
!
!
0
Page
22
FAKULTAS TEKNIK

12@
12@
6@
o 9 G :
w % x 9:
% :
!
!
!
n
12@
6@

n w % 12@x 9:
: G 9
9
!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
4@
n
!
!
5 n
12@
12@
6@
!
:
n% w9 G : x % w % x 9:
!
!
!
n
12@
12@
6@
n % w %
x 9:
% w: G 9 x % 9
!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
2@
m
!
!
GRID ELEMENT
cos 2
o sin 2
n
5 n 0
n 0
n 0
m 0
cos 2
o% sin 2
n
5 7 n 0

n 0
n 0
m 0
% sin 2 0
cos 2 0
0
1
0
0
0
0
0
0
12@
12@
6@
: x % ww % x 9:
% :s

!
!
! r
12@
12@
6@ r

% w % x 9:
% ww: G 9 x
9
!
!
! r
6@
6@
r
:
% 9
2@ r
!
!
12@
6@ r
12
12@
ww % x 9:
: r
9 G :
!
! r
!
12@
6@
12@
w % x 9:
: G 9
% 9r
!
! r
!
6@
6
6@
r
% :
% 9
4@ q
!
!
% w9 G
0
0
0
cos 2
sin 2
0
sin 2 0
0
cos 2 0
0
0
1
0
0
0 cos 2
0
0 % sin 2
0
0
0
0
0
0
0s
r
0
0r
% sin 2 0r
cos 2 0r
0
1q
0
0
0
0s
r
0
0r
sin 2 0r
cos 2 0r
0
1q
DOF = 6
12@
o Z
n !
n 0
n
n 6@
n
n !
12@
n% Z
!
n
n 0
n
n 6@
m !
yz
!
0
yz
!
6@
!
0
4@
!
6@
%
!
0
4@
!
12@
!Z
0
6@
!
12@
!Z
6@
!
6@
s
! r
yz
%
0 r
!
r
4@ r
0
! r
6@ r
0 % r
! r
yz
0 r
!
r
4@ r
0
! q
0
Page
23
FAKULTAS TEKNIK

6@
12@
@
o
% :
Z
!
n !
yz 9 G 4@ :
n % 6@ :
!
n !
:9
n 6@
cyz % 4@d
4
n ! 9
!

5 n
12@
6@
:
n% Z
!
!
n

n% 6@ : %yz 9 G 2@ :
!
n !
:9
n 6@
%cyz G 2@d
2
m ! 9
!
1
o0
n
5 n0
n0
n0
m0
1
o0
n
5 7 n0

n0
n0
m0
6@
9
!
:9
!
yz : G 4@ 9
!
6@
% 9
!
:9
%cyz G 2@d
!
%yz : G 2@ 9
!
cyz % 4@d
0
cos 2
sin 2
0
0
0
0
cos 2
% sin 2
0
0
0
0
% sin 2
cos 2
0
0
0
0
sin 2
cos 2
0
0
0
12@
6@
% :
Z
!
!
6@
%yz 9 G 2@ :
:
!
!
6@
:9
% 9 %cyz G 2@d
!
!
12@
6@
:
!Z
!

yz 9 G 4@ :
6@
:
!
!
6@
:9
cyz % 4@d
% 9
!
!
%
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
cos 2
sin 2
0
0
0
0
cos 2
% sin 2
0
0 s
r
0 r
0 r
% sin 2 r
cos 2 q
6@
9
!
s
r
:9
%cyz G 2@d r
! r
%yz : G 2@ 9 r
r
!
r
6@
% 9
r
!
r
:9
cyz % 4@d r
! r
yz : G 4@ 9 r
q
!
0
0 s
r
0 r
0 r
sin 2 r
cos 2 q
Page
24
FAKULTAS TEKNIK
CONTOH-CONTOH SOAL
TRUSS ELEMENT
Contoh 1 :
H1
1
H2
1m
2m
P = 100 kN
A = 26 cm2
E = 21x 104 N/mm2
EA = 546 kN
Langkah I : Menentukan model

Langkah II : Menentukan matriks kekakuan lokal element
Element a :

1
(
! %1
%1
546
*(
1
%546
%546
*
546
b
1
(
!b %1
%1
273
*(
1
%273
%273
*
273
Element b :
Langkah III : Menentukan matriks kekakuan struktur

` a 6
Z
0

G b
b

546
100 u%546
Z
0
%546
819
%273
0

b 8
b Z
$
0
%273v $
273 $Z
Langkah IV : Menentukan kondisi-kondisi

kondisi
Untuk perletakan sendi : u1 = 0
u3 = 0
Langkah V : Menghitung besar perpindahan
%100
100 819 $
$ %0.122
Page
25
FAKULTAS TEKNIK
Langkah VIII : Menentukan gaya-gaya

gaya
dalam lokal masing-masing element

Element a :
Element b :
"#
& ' ( 546
"#
%546
0
%546
66.67
*+
,+
,
546 %0.122
%66.67
"#
& ' ( 273
"# Z
%273
%273 %0.122
%33.33
*+
,+
,
273
0
33.33
Contoh 2 :
H1
1
a
2
1m
H2
2m
P = 100 kN
A = 26 cm2
E = 21x 104 N/mm2
EA = 546 kN
Langkah I : Menentukan model

Langkah II : Menentukan matriks kekakuan lokal element
Element a :

Element b :
2 1
(
! %1
%1
1092
*(
1
%1092
%1092
*
1092
1
(
!b %1
%1
273
*(
1
%273
%273
*
273
b
Langkah III : Menentukan matriks kekakuan struktur

st

` a 6
Z
0

G b
b
0

b 8
b Z
Page
26
FAKULTAS TEKNIK

1092
100 u%1092
Z
0
$
0
$
%273v
273 $Z
%1092
1370
%273

kondisi
Untuk perletakan sendi : u1 = 0
u3 = 0
Langkah V : Menghitung besar perpindahan
%100
100 1370 $
$ %0.073
Langkah VIII : Menentukan gaya-gaya

gaya
dalam lokal masing-masing element

Element a :
Element b :
Contoh 3 :
"#
& ' ( 1092
"#
%1092
%1092
0
80
*+
,+
,
1092 %0.073
%80
"#
& ' ( 273
"# Z
%273
%273 %0.122
%20
*+
,+
,
273
0
20
Diketahui :
V3
A = 145 cm2
H3
E = 21 x 104 N/mm2 = 21,000,000 N/cm2

b
4m
V1
Ditanya :
P = 1000 N
a
H1
a. Displacement.
b. Gaya bantang.
3m
Page
27
FAKULTAS TEKNIK
Langkah I
: Menentukan model
Data-data element :
Batang
2
E ( N/cm )
21,000,000
21,000,000
A ( cm )
145
145
L(m)
300
500
127
Kuadran
II
cos 2
0.8
-0.6
0.36
sin 2 cos 2

!
0.64
0.48
10,150,000
6,090,000
sin 2
sin 2

cos 2

Langkah II
Element b :
Element a :
Element b :

10,150,000 ( 1
%1
Element a :
Langkah III
1
(
! %1
%1
*
1
b 6,090,000 ( 1
%1
9
:9

5
6
! %9
%:9
:9
:
%:9
%:
%1
*
1
%1
*
1
%9
%:9
9
:9
1
0
10,150,000 6
%1
0
0.36
%0.48
b 6,090,000 6
%0.36
0.48
0
0
0
0
%0.48
0.64
0.48
%0.64
%1
0
1
0
%:9
%:
8
:9

:
0
0
8
0
0
%0.36
0.48
0.36
%0.48
0.48
%0.64
8
%0.48
0.64
Page
28
FAKULTAS TEKNIK
Langkah IV


10,150,000
i l o
0

g
g n
0
%10,150,000
000
n
%1000
0
n
h
k
0
g Z g n
f Z j m
0

` a ^

Z
0
0
0
0
0
0
0

G
b

b

0

b _ ` a
Z

b

%10,150,000
0
0
0
12,342,500 %2,923,200
3,897,600
%2,923,200
2,923,200
%2,192,400
%3,897,600
2,923,200
0
0
%2,192,400
2,923,200
2,192,400
%2,923,200
Langkah V
kondisi
o Untuk perletakan sendi : $
= 0
= = 0
$
Z = 0
= Z = 0
Setelah memasukkan nilai-nilai
nilai syarat-syarat
syarat
batas maka diperoleh :
12,342,500
0
+
,
%2,923,200
%1000
Penyelesaian
saian matriks di atas menghasilkan :
o $
= -0.00007389 cm
o = = -0.00031197 cm
%2,923,200 $

& '
3,897,600 =

$
=
cos
0
sin
0
0
0
1
(
* ` a (
0
0
cos 0 sin 0 $
0
=
Element a :
0 0
0 1
$
=
cos
127
sin
127
0
0
%0.6 0.8
b (
* ` a (
0
0
cos 127 sin 127 $Z
0
0
=Z
Element b :
Langkah VIII :
Element a :
Element b :
$

0
s i = l
0
g g
2,923,200 r $

r
%
%3,897,600
r h= k
%
%2,923,200
r g$
Z g
3,897,600 q f= Z j

0
0
0
0
*`
a+
,
0 %0.00007389
%0.00007389
%0.00031197
%0.00007389
00007389
0
0 %0.00031197
0
* ` 00031197a +
,
0
%0.6 0.8
%0.000205242
0
gaya
masing element
&
"#
1
' 10,150,000 (
"#
%1
"#
b & ' 6,090,000 ( 1
"# Z
%1
%1
0
750
*+
,+
,
1 %0.00007389
%750
750
0
%1250
1250
%1* +
,+
,
1250
1 %0.000205242
Page
29
FAKULTAS TEKNIK
TRUSS+SPRING ELEMENT
Diketahui :
V3
A = 145 cm2
H3
E = 21 x 104 N/mm2 = 21,000,000 N/cm2

b
4m
kS = 50,000 N/cm
V1
P = 1000 N
a
Ditanya :
H1
s
4
H4
a. Displacement.
V4
b. Gaya Batang.
3m
Langkah I
: Menentukan model
Data-data element :
a
Spring
21,000,000
21,000,000
---
A ( cm )
145
145
---
2
Kuadran
300
500
---
127
270
II
III
cos 2
0.8
-1
-0.6
0.36
sin 2 cos 2

!
0.64
0.48
10,150,000
6,090,000
---
---
---
50,000
Batang
2
E ( N/cm )
2
L(m)
sin 2
sin 2

cos 2

Langkah II
Element a :
Element b :
1
(
! %1
%1
*
1

10,150,000 ( 1
%1
b 6,090,000 ( 1
%1
%1
*
1
%1
*
1
Page
30
FAKULTAS TEKNIK
; 50,000 ( 1
%1
Element Spring :
Langkah III
:9
:
%:9
%:
Element b :
Element Spring :
%9
%:9
9
:9
1
0

10,150,000 6
%1
0
Element a :
Langkah IV
9
:9
5
6
! %9
%:9
%1
*
1
0.36
%0.48
b 6,090,000 6
%0.36
0.48
0
0

50,000 6
0
0
0
0
0
0
%0.48
0.64
0.48
%0.64
0
1
0
%1


i l o

g g n
n
hZ k n 0
g g
fQ j m 0

G
b G

b

%1
0
1
0
0
0
0
0
%:9
%:
8
:9

:
0
0
8
0
0
%0.36
0.48
0.36
%0.48
0
%1
8
0
1
0

b

b

0.48
%0.64
8
%0.48
0.64
0 s i l
r g g
0 r hZ k

r g g
q f Qj
0
10,150,000
0
0
10,150,000 %10
0 0
o

0
0
0
0
0
0 0
i l n
%2,923,200 %2,192,400 2,923,200 0 0
12
12,342,500
%10,150,000

g
g n
3,947,600
2,923,200 %3,897,600 0 0
%
%2,923,200
0
0
n
2,923,200
2,192,400 %2,923,200 0 0
0
%
%2,192,400
h%1000k n
%3,897,600 %2,923,200 3,897,600 0 0
0
2
2,923,200
g Z g n
0 0
0
0
f Z j n
0
0
0
m
0 0
0
%50,000
0
0
0
Langkah V
kondisi
o Untuk perletakan sendi : $
= 0
= = 0
$
Z = 0
= Z = 0
$
Q = 0
= Q = 0
$

0
s i = l
0
r g$
g
0
r g g
%50,000r =
0
r h$
Z k
0
r g= Z g
0
r g$
Q g
50,000 q f = Q j
Page
31
FAKULTAS TEKNIK

nilai syarat-syarat
syarat
12,342,500
0
+
,
%2,923,200
%1000
%2,923,200 $

& '
3,947,600 =
Penyelesaian
o $
= -0.000072756 cm
o = = -0.000307194 cm

Element a :
(cos 0
0
sin 0
0
0
cos 0
$
=
0
1 0
* ` a (
sin 0 $
0 0
=
$
=
cos
127
sin
127
0
0
%0.6
b (
* ` a (
0
0
cos 127 sin 127 $Z
0
=Z
Element b :
0
0 0
0
0
*`
a+
,
1 0 %0.000072756
%0.000072756
%0.000307194
0.8
0
0 %0.6
$
=
0
0 %1
cos
270
sin
270
0
(
* ` a (
0 0
0
0
cos 270 sin 270 $Q
=Q
Element Spring :
Langkah VIII :
Element a :
Element b :
Spring Element :
000072756
%0.000072756
0 %0.000307194
0
000307194a +
*`
,
0
0.8
%0.000202102
0
%0.000072756
000072756
0 0 %0.000307194
0
* ` 000307194a +
,
0
0 %1
%0.000307194
0
gaya
masing element

"#
& ' 10,150,000 ( 1
"#
%1
"#
b & ' 6,090,000 ( 1
"# Z
%1
%1
0
738.48
48
*+
,+
,
1 %0.000072756
%738.48
48
0
%1230.80
80
%1* +
,+
,
1230.80
80
1 %0.0002021016
"#
& ' 50,000 ( 1
"# Q
%1
%1* +0.000307194, + 15.37 ,

0
%15.37
1
Page
32
FAKULTAS TEKNIK
BEAM ELEMENT
P = 1000 N
1
2
3
2m
R1
40 cm
2m
30 cm
R3
Diketahui :
Beton K-300
E = 4700 = 470030 = 25743 N/mm2 = 2.5743 x 1010 N/m2
I = 1/12 b h3 = 1/12 ( 30 ) ( 40 )3 = 160,000 cm4 = 1.6 x 10-3 m4
Ditanya : Hitung displacement, gambar bidang momen dan bidang lintang.

Langkah I
: Menentukan model
Data-data element :
Element
2.5743 x 10
I ( m4 )
1.6 x 10-3
1.6 x 10-3
L(m)
61,783,200
61,783,200
61,783,200
61,783,200
82,377,600
82,377,600
41,188,800
41,188,800
E ( N/m )
12@
!Z
6@
!
4@
2@
Langkah II
10
12
@ 6!
b Z ^
! %12
6!
2.5743 x 1010
6!
4!
%6!
2!
Menentukan matriks kekakuan element
%12
%6!
12
%6!
6!
2!
_
%6!

4!
Page
33
FAKULTAS TEKNIK
61,783,200
61,783,200 %61,783,200
61,783,200
82,377,600 %61,783,200
b ^
%61,783,200 %61,783,200 61,783,200
61,783,200
41,188,800 %61,783,200
Element a = Element b :
Langkah III

` a 6
G b
Z
0
b
0

b 8
b Z
61,783
783,200
41,188
188,800
_
%61
61,783,200
82,377
377,600
=
%61,783,200 61,783,200
0
B
61,783,200
61
61,783,200
0
s iM l
i I l o 61,783,200
%61,783,200 41,188,800
0
0
82
82,377,600

g
g n
%61,783,200
200 61,783,200 r g= g
0
61,783,200 123,566,400
%1000 n%61,783,200 %61
r
200 41,188,800 r hM k
164,755,200 %61,783,200
41
41,188,800
0
h 0 k n 61,783,200
%61,783,200 %61,783,200 61,783,200 %61,783,200r g=Z g
0
0
g BZ g n
f 0 j m
61,783,200
200 82,377,600 q fMZ j
41,188,800 %61,783,200
0
0

kondisi
o Untuk perletakan sendi : = = 0
o Untuk perletakan jepit : =Z = 0
MZ = 0
Langkah V
: Menghitung besar perpindahan
nilai syarat-syarat
syarat
123,566,400
%1000
1000
0
0 u
61,783,200
0
0
164,755,200
41,188,800
61,783,200 =
41,188,800v M
82,377,600 MZ
Penyelesaian
o = = -0.00001416242 m
o M = -0.000003034806
0.000003034806 rad
o MZ = 0.00001213922 rad
Langkah VI : Menentukan gaya-gaya
gaya
dalam masing-masing element

B
61,783,200
61
61,783,200
%61,783,200 61,783,200
0
687.5
I
%61,783,200 41,188,800
61,783,200
82
82,377,600
0
\ ]^
_`
a ` 750 a
B
00001416242
%61,783,200 %61
61,783,200 61,783,200 %61,783,200 %0.00001416242
%687.5
61,783,200
41
41,188,800
%61,783,200 82,377,600
%0.000003034806
000003034806
I
%625
Element a :
B
61,783,200
61
61,783,200
%61,783,200 61,783,200
%0.00001416242
00001416242
%312.5
I
61,783,200
82
82,377,600
%61,783,200 41,188,800
%0.000003034806
000003034806
\ ]^
_`
a ` 625 a
B
0
%61,783,200 %61
61,783,200 61,783,200 %61,783,200
312.5
61,783,200
41
41,188,800
%61,783,200 82,377,600
0.00001213922
00001213922
I
0
Element b :
Page
34
FAKULTAS TEKNIK
Bidang Momen :
1 = 750 m
_
+
2 = 625 m
Bidang Lintang :
R1 = 687.5
+
P = 1000 N
_
R3 = 312.5
PLANE-FRAME ELEMENT
Diketahui :
40
20
a
2T
E = 2,600,000 N/cm2 = 2,651,262.1 T/m2

5T
g = 9.806650199 m/s2
50
4m
20
Ditanya :
Gambarkan bidang momen, bidang lintang dan bidang
normal dari struktur Plane-Frame
Frame Element di samping.
3m
3m
Page
35
FAKULTAS TEKNIK
Langkah I

2T
a
5T
Data-Data element :
Element
2
E ( T/m )
2
A(m )
4
2,651,262.1
2,651,262.1
0.08
0.1
-3
2.083333 x 10-3
I(m )
1.066667 x 10
2
Kuadran
307
IV
cos 2
-0.8
sin 2
0.6
0.64
sin 2 cos 2
0.36

!
-0.48
70,700.32267
53,025.242
1,256.895018
530.2523352
1,885.342527
1,325.630838
3,770.685054
4,418.76946
1,885.342527
2,209.38473
70,700.32267
19,428.44861
1,256.895018
34,127.04572
L(m)
sin 2
cos 2
12@
!Z
6@
!
4@
2@

12@
w9 G : x
!
!

12@
w: G 9 x
!
!
Page
36
FAKULTAS TEKNIK

12@
w % x 9:
!
!
6@
!2
6@
Langkah II
!2
-25,197.59504
-1,060.50467
1,885.342527
795.3785027

o
0
0
!
n
12
@
6
@
n
0
Z
!
!
n
6 @
4 @
n
0
n
!
!
n

0
0
n%
n !
12 @
6 @
n 0
% Z
%
!
!
n
6 @
2 @
n
m 0
!
!

!

!
0
12 @
% Z
!
6 @
%
!
0
12 @
!Z
6 @
%
!
0 s
r
6 @ r
! r
2 @ r
! r
r
0 r
r
6 @
% r
! r
4 @ r
q
!
0
0
0
0
70,700.32267
%70,700.32267
o
256.895018
%1,256.895018
895018 1,885.342527 s
1,256
1,885.342527
0
0
n
r
1,885
885.342527
3,770.685054
%1,885.342527
342527 1,885.342527 r
0
0
n
0
0
70,700.32267
0
0
n%70,700.32267
r
0
%1,256
256.895018 %1,885.342527
0
1,256.895018
895018 %1,885.342527r
n
m
0
1,885
885.342527
1,885.342527
0
%1,885.342527
342527 3,770.685054 q
Element a :
0
0
0
0
53,025.242
%53,025.242
o
530.2523352
2523352
1,325.630838
%530.2523352
2523352 1,325.630838 s
0
0
n
r
1,325
325.630838
4,418.76946
%1,325.630838
630838
2,209.38473 r
0
0
b n
0
0
0
0
53,025.242
n%53,025.242
r
%530..2523352 %1,325.630838
530.2523352
2523352 %1,325.630838r
0
0
n
m
1,325
325.630838
2,209.38473
%1,325.630838
630838
4,418.76946 q
0
0
Element b :
Langkah III

12@
12@
6@
o 9 G :
w % x 9:
% :
!
!
!
n
12@
12@
6@
n w %
x 9:
: G 9
9
!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
4@
n
!
!

5 n
12@
12@
6@
!
:
n% w9 G : x % w % x 9:
!
!
!
n
12@
6@
n % w % 12@x 9:
% w: G 9 x % 9

!
!
!
n
6@
6@
n
% :
9
2@
m
!
!
12@
12@
6@
: x % w % x 9:
% :s
!
!
! r
12@
12@
6@
% w % x 9:
% ww:: G 9 x
9 r
!
!
! r
6@
6@
r
:
% 9
2@ r
!
!
12@
12@
6@ r
9 G :
ww % x 9:
: r
!
!
! r
12@
12@
6@
w % x 9:
: G 9
% 9r
!
!
! r
6@
6@
r
:
% 9
4@ q
!
!
% w9 G
Page
37
FAKULTAS TEKNIK
0
0
0
0
%70,700.32267
70,700.32267
o
1,885.342527
1,256
256.895018
%1,256.895018
895018 1,885.342527 s
0
0
n
r
1,885
885.342527
3,770.685054
%1,885.342527
342527 1,885.342527 r
0
0

n
0
0
70,700.32267
0
0
n%70,700.32267
r
0
%1,256
256.895018 %1,885.342527
0
1,256.895018
895018 %1,885.342527r
n
m
1,885
885.342527
1,885.342527
0
%1,885.342527
342527 3,770.685054 q
0
Element a :
19,428.44861 %25,197
1,060.50467
%19,428.44861 25,197..59504
1,060.50467
197.59504
o%25,197.59504
795.3785027
25,197.59504 %34,127
795.3785027 s
34,127
127.04572
127.04572
n
r
1,060.50467
4,418.76946
%1,060.50467 %795.3785027
2,209.38473 r
795.3785027
3785027
3785027

b n
19,428.44861 %25,197
197.59504
197.59504 %1,060.50467 r
%1,060.50467
n%19,428.44861 25,197
127.04572 %795.3785027 %25,197.59504 34,127..04572 %795.3785027r
n 25,197.59504 %34,127
m 1,060.50467
%1,060.50467 %795.3785027
795.3785027
3785027
3785027
2,209.38473
4,418.76946 q
Element b :
Langkah IV
"#

i l
$

0
0
0
0
%70,700
0
0
0
g " g o 70,700
i l
1,885
%1,256
1,256
1,885
0
0
0 s =
gI
0
0
te g n
rg g
g g
1,885
%1,885
1,885
3,770
0
0
0 r gM g
0
0
g "# g n%70,700
90,128 %25,197 1,060 %19,428 25,197
1,060 g$
g
0
0
25
n
r
%25,197
25,197
795 r =
" n
%1,090
0
%1,256 %1,885
35,383
%34
34,127
ht k
1,060
%1,060
2,209 r hM k
8,189
0
1,885
1,885
%1,090
%
%795
n
I
g eg n
g
0
%19,428
19,428
%1,060
%25
25,197
0
0
25,197 %1,060
rg
g$
Z g
g "# Z g n
0
25,197 %34,127 %795 %25,197 34,127
%795 r g= Z g
34
0
0
g " g
0
1,060
%1,060
4,418 q fM Z j
%
%795
2,209
0
0
795
g Z g m
te j
fI
Z
Langkah V
kondisi
o Untuk perletakan jepit : $
= 0
= = 0
M = 0
$
Z = 0
= Z = 0
M Z = 0
nilai syarat-syarat batas maka diperoleh :
90,128.77128 %25,197.59504 1,060.50467 $

2
%5 u%25,197.59504
35,383.94074
%1,090.964024v =
1,060.50467
%1,090.964024 8,189.454514 M
0
Penyelesaian
o $
= 4.95726 x 10-5 m
o = = -2.15071 x 10-5 m
o M = -9.28193 x 10-6 rad

Page
38
FAKULTAS TEKNIK
Element a :
Element b :
$
1
i = l o0
gM g n

0
$ n
h k n0
g= g n0
fM j m0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
l i
l
0
0
0s i
g g
g
rg
0
0
0r

0r h 4.95726 10 k h 4.95726 10 k
0r g %2.15071 10 g g %2.15071 10 g
1q f %9.28193 10U j f %9.28193 10U j
$
0.6 %0
0.8 0
0
0
0
4.95726 10
4.694918
694918 10
i
si
i= l o0.8 0.6
l
l
6
0
0
0
0
%2.15071
10
2.675374
g g 675374 10 U g
gM g n
rg
U

0
0
1
0
0
0
28193 10
r %9.28193 10
n
%9.28193
0
0 0.6 %0.8 0r h
0
0
h$Z k n 0
k h
k
0
0 0.8 0.6 0r g
g=Z g n 0
0
g g
0
g
fMZ j m 0
j f
j
0
0 0
0
1q f
0
0
Langkah VIII :

gaya
masing element
"#
0
0
0
0
0
70,700
%70,700
%3.5
i l
o
"
l i 9.5325 10Z l
1,885
1,256
%1,256 1,885 s i
0
g g
g
0
0
g
g g
g
n
rg
Ie
3,770
1,885
%1,885 1,885 r
0
0
0
0.02305
n

0
0
70,700
0
0 r h 4.95726 10 k h
3.5
h "# k n%70,700
k
0
%1,256 %
%1,885
0
1,256 %1,885r g %2.15071 10 g g%9.5325 10Z g
n
"
g
g
g g
m
0
1,885
1,885
0
%1,885 3,770 q f %9.28193 10U j f 5.5490 10Z j
fIe j
Element a :
"#
i l
"
g
gI g
g
Element b :

0
0
0
0
53,025
%53,025
2.489
4.694918 10
o
i 1.8813 10Z l
l
1
1,325
530
%530
1,325 s i 2.675374 10
0
0
g g
n
rg
Z g

e
1,325 4,418
4
%1,325 2,209 r %9.28193 10U
0
0
n
%5.5491 10
0
0
0
0 rh
%2.489
53,025
0
k
h "# Z k n%53,025
k h
%530 %
%1,325
530
%1,325r g
0
0
g%1.8818 10Z g
n
0
g
"
g
g
g Zg
j
j f
m
1,325 2,209
2
%1,325 4,418 q f
0.0149
0
0
0
fIe Z j
Bidang Lintang :
Bidang Momen :
0.0095325 T
0.02305 Tm
0.005549 Tm
0.0018813 T
0.0149 Tm
Page
39
FAKULTAS TEKNIK
Bidang Normal :
3.5 T
+
2.489 T
GRID ELEMENT
Diketahui :
E = 210 Gpa ( kN/mm2 ) = 210 x 106 kN/m2
G = 84 Gpa ( kN/mm2 ) = 84 x 106 kN/m2
J = 4.6 x 10-5 m4
I = 16.6 x 10-5 m4
Ditanya :
Gambarkan bidang lintang, bidang momen,
dan bidang torsi
Langkah I
Page
40
FAKULTAS TEKNIK
Data-data batang :
Batang
b
6
210 x 106
E ( kN/m )
210 x 10
G ( kN/m2 )
84 x 106
84 x 106
I ( m4 )
16.6 x 10-5
16.6 x 10-5
J ( m4 )
4.6 x 10-5
4.6 x 10-5
L(m)
Simpul Awal
Simpul Akhir
12@
!Z
6@
!
yz
!
4@
!
2@
!
2
Kuadran
15,493.333
493.333
15,493.333
23
23,240
23,240
1
1,288
1,288
46
46,480
46,480
23
23,240
23,240
270
III
sin 2
-1
sin 2 cos 2
cos 2
cos 2
sin 2

Langkah II
12@
6@
o
0
Z
!
!
n
yz
n
0
0
!
n
4@
6@
n
0

n
!
!
n

12@
6@
0
%
n% Z
!
!
n
yz
n 0
%
0
!
n
6@
2@
n
0
m !
!
12@
!Z
6@
s
! r
yz
0
%
0 r
!
r
2@ r
6@
%
0
!
! r
12@
6@r
% Z
0 % r
!
! r
yz
0
0 r
!
r
6@
4@ r
%
0
!
! q
Page
41
FAKULTAS TEKNIK
Element a :
23
23,240
15,493
493.333
23,240 %15,493.333
0
0
o
s
0
0
0
0
1,288
%1,288
n 23,240
r
46,480
23
23,240
240
%23,240
0
0
r
n
%23,240 15,493.333
%23
23,240r
493.333
0
0
n%15,493
0
0
0
0
%1,288
1,288
n
r
m 23,240
q
23,240
%23,240
240
46
46,480
0
0
Element b :
Langkah III
23,240 %15,493.333
23
23,240
15,493..333
0
0
o
s
0
0
0
0
1,288
%1,288
n 23,240
r
46,480
23
23,240
240
%23,240
0
0
r
b n
%23,240 15,493.333
%23
23,240r
493.333
0
0
n%15,493
0
0
0
0
%1,288
1,288
n
r
m 23,240
q
240
23,240
%23,240
46
46,480
0
0
12@
6@
o
% :
Z
!
n !
yz 9 G 4@ :
n % 6@ :
!
n !
:9
n 6@
ccyz % 4@d
n ! 9
!

5 n
6@
@
12@
:
n% Z
!
!
n
G 2@ :
n% 6@ : %yz 9
!
n !
:9
n 6@
c G 2@d
%cyz
m ! 9
!
Element a :
Element b :

5

6@
9
!
:9
!
yz : G 4@ 9
!
6@
% 9
!
:9
%cyz G 2@d
!
%yz : G 2@ 9
!
cyz % 4@d
12@
6@
% :
Z
!
!
6@
%yz 9 G 2@ :
:
!
!
6@
:9
% 9 %cyz G 2@dd
!
!
12@
6@
:
!Z
!

6@
yz 9 G 4@ :
:
!
!
6@
:9
cyz % 4@dd
% 9
!
!
%
6@
9
!
s
r
:9
%cyz G 2@d r
! r
%yz : G 2@ 9 r
r
!
r
6@
% 9
r
!
r
:9
cyz % 4@d r
! r
yz : G 4@ 9 r
q
!
23,240 %15,493.333
23,240
15,493
493.333
0
0
o
s
0
0
0
0
1,288
%1,288
n 23,240
r
46,480
23,240
240
%23,240
0
0
r

n
%23,240 15,493.333
%23,240r
%
493.333
0
0
n%15,493
0
0
0
0
%1,288
1,288
n
r
m 23,240
240
46,480 q
23,240
%23,240
0
0
23,240
15,493
493.333
%15,493.333 23,240
0
0
o 23,240
s
46,480
23,240
240
%23,240
0
0
n
r
1,288
%1,288
0
0
0
0
r

b n
0
0 r
493.333 %23,240
15,493.333 %23,240
n%15,493
0
0 r
n 23,240
23,240
46,480
240
%23,240
m
%1,288
1,288 q
0
0
0
0
Page
42
FAKULTAS TEKNIK
Langkah IV

".
i Dl
=
t- g
23,240
23
23,240
%15,493.333
0
0
15,493.333
0
0
0
gI
D
o
s i { l
0
0
0
0
%1,288
0
gI
0
1,288
0
te g
n 23,240
M g
23,240
g Dg
46
46,480
%23,240
0 rg
0
0
0
0
g
n
rg
g ". K g
g
%23,240
%15,493.333
%23
23,240 38,986.666
0 r = g
%15,493.333
333 23,240
23,240
0
n
t- ,
0 r {
0
I
0
23,240
0
%23,240
240
%1,288
23,240
47,768
K
n
ht k
%1,288r hM k
47,768
23
23,240
%23,240
0
0
0
0
n 23,240
IeK
g
g
0 r g= Z g
0
0
15,493.333
333 %23,240
0
0
%15,493.333 %23,240
n
g g
g ". P g
0 r g { Z g
n
0
0
46,480
%23,240
240
0
23,240
0
23,240
gI
g
t
m
1,288 q fM Z j
0
%1,288
0
0
0
0
0
0
g -P g
t
fIeP j
Langkah V
kondisi
o Untuk perletakan jepit : = = 0
{ = 0
M = 0
= Z = 0
{ Z = 0
M Z = 0
nilai syarat-syarat
syarat
30,986.666
%30
%
0 u 23,240
%23,240
0
Penyelesaian
o = = -0.0035828162 m
o { = 0.0017431052 rad
o M = -0.0017431052 rad
Element a :
Element b :
=
1
i l o0
gM g n
0

= n
h k n0
g g n0
fM j m0
=
1
i l o0
gM g n
0

= n
h Z k n0
g Z g n0
fMZ j m0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
%1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
23,240
47,768
0
%23,240 =
0
v {
47,768 M

0
0
0
l i
l
0
0
0s i
g
g g
g
0
0
0rr

0035828162k
0r h%0.0035828162k h%0.0035828162
0r g 0.0017431052 g g 0.0017431052
0017431052 g
0017431052j
1q f%0.0017431052j f%0.0017431052
%0.0035828162
0035828162
0 0
%0.0035828162
l
l i 0.0017431052
0017431052
0 0 si
0.0017431052
g
g
g g
0 0 rr %0.0017431052
0.0017431052
0017431052

0
0 0 rh
0
k h
k
0 %1r g
0
g g
0
g
j f
j
1 0 qf
0
0
Page
43
FAKULTAS TEKNIK
Langkah VIII :

gaya
masing element
Element a :
".
i Dl
I-D
g
gI g
g
23,240 %15,493.333
23,240
15,493.333
0
0
0
o
si
l
0
0
0
0
1
1,288
%1,288
0
n 23,240
g
46,480
23,240 r g
%23,240
D
0
0
0
r
n
%23,240 15,493.333
%23,240r h%0.0035828162k
0
0
h ".K k n%15,493.333
0
0
0
0
%1,288
%
1,288
n
r g 0.0017431052 g
I
g
g
K
g
g m
q f%0.0017431052j
23,240
23,240
%23,240
46,480
0
0
f IK j
".
i Dl
I-D
g
gI g
g
15
i%2.24512 l
g
g
D
42.75488

%15
h ".K k h
k
2.24512 g
g
I
g
g
g Kg f
2.24512 j
f IK j
".
i Kl
I-K
g
gI g
g
Element b :
23,240
15,493.333
%15,493.333 23,240
%0.0035828162
0
0
o 23,240
s i 0.0017431052 l
46,480
23,240
%23,240
0
0
g
g
n
K
1,288
%1,288rr 0.0017431052
0
0
0
0
n
0
0
0 rh
15,493.333 %23,240
h ".P k n%15,493.333 %23,240
k
0
0 rg
n 23,240
0
23,240
46,480
g
%23,240
I
g
g
g Pg m
f
j
q
%1,288
1,288
0
0
0
0
0
f IP j
".
%15
i Dl
I-D
i
l
g
gI g
g g 2.24512 g
D
%2.24512

15
h ".K k h
k
%2.24512 g
g
I
g
g
g Kg f
%42.75488 j
f IK j
BEAM ELEMENT DAN PLANE-FRAME

FRAME ELEMENT DENGAN BEBAN TERBAGI RATA
Gambar bidang momen dan bidang lintang untuk overhang

seperti yang terlihat pada gambar di samping.
L
Langkah I
q
2
Page
44
FAKULTAS TEKNIK
Langkah II
Menentukan fred
1
2qL
1
2qL
2
1
2
12qL
1
2
12qL
1
i % <! l
g 2
g
1
g% <! g
12
~5
h % 1 <! k
g 2
g
g 1 g
f 12 < j
12
@ 6!
b Z ^
! %12
6!
6!
4!
%6!
2!
%12
%6!
12
%6!
Langkah III
Langkah IV
G ~5 b
1
i % <! l
2
g
g
1
12
gI % <! g
@ 6!
12
Z 6%12
h % 1 <! k !
6!
g
g
2
1 g
g
f 12 <
j
6!
4!
%6!
2!
%12
%6!
12
%6!
6!
2!
_
%6!
4!

6!
2! 8 `M a
%6!
4! M
Langkah V
kondisi
o Untuk perletakan jepit : = 0
M = 0
nilai syarat-syarat
syarat
1
% <!
@ 12 %6! =
\ 2 ] Z(
*+ ,
1
! %6! 4! M
<
12
<!Q
i%
l
=
8@
+M ,
Z

h <! k
%
f 6@ j
Page
45
FAKULTAS TEKNIK
Langkah VII
dengan fred.
gaya
masing element sebelum dikurangi

12
@ 6!
I
\ ] Z 6%12

!
6!
I
Langkah VIII :
dengan fred.

6!
4!
%6!
2!
%12
%6!
12
%6!
1
i <! l
0
2
g
i 0 l g5
6! g
g
g <!
Qg
!

2! 8 % <! 12
%6! h 8@ k h 1 k
4! g <!Z g g% 2 <! g
f% 6@ j g 1 g
!j
f12 <!
gaya
masing element setelah dikurangi
% ~5
1
1
i <! l i % <! l
g 2
g g 2
g
<!
1
5

l
g <! g g% <! g i
1
g
g
I
12
12
<!
\ ]
%
2

h% 1 <! k h % 1 <! k h 0 k
g
I
g 2 g g 2
g g
f 0 j
1
1
g
g
g

g
f12 <! j f 12 < j
Bidang Momen :
1
M1 = 2qL
Bidang Lintang :
V1 = qL
+
Page
46

Catatan Kuliah Finite Element Methode

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Catatan Kuliah Finite Element Methode

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ANALISA STRUKTUR ELEMEN HINGGA

(FINITE ELEMENT METHODE)

ERWIN ( 04 0404 009 )

2. Non linier elastis

4. Non linier inelastis

FINITE ELEMENT METHODE

Maka ditentukan matriks kekakuan global adalah :

Dengan   adalah suatu faktor konversi gaya-gaya

Langkah berikutnya yaitu menentukan syarat-syarat

Simpul awal / pangkal

Simpul akhir / ujung

Sehingga matriks kekakuan struktur untuk truss element menjadi :

Maka matriks kekakuan lokal untuk truss element adalah :

Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Truss Element

Untuk simpul 1 pada gambar di atas, dapat dituliskan :

Untuk satu element / batang berlaku :

Maka matriks kekakuan global untuk truss element adalah :

Jika dimisalkan cos = c dan sin

Kekakuan global untuk spring element :

TRUSS + SPRING ELEMENT

1. Simpul 1 dibiarkan bebas berotasi, sehingga :

Untuk x = 0 = ??? B maka  B

Untuk x = 0 = >> %I maka H %I

2. Simpul 2 dibiarkan bebas berputar, sehingga :

Untuk x = 0 = ??? B maka  B

Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I

3. Simpul 1 dibiarkan bebas berpindah, sehingga :

Untuk x = 0 = ??? B maka  B

Untuk x = 0 = >> %I maka H %I

4. Simpul 2 dibiarkan bebas

Untuk x = 0 = ??? B maka  B

Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I

Jika dijumlahkan, maka diperoleh :

Matriks kekakuan untuk beam element :

Menentukan Matriks Kekakuan Untuk Flane-Frame

Jadi matriks kekakuan lokal untuk plane-frame

Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Plane-Frame

Untuk satu element / batang berlaku :

Maka matriks kekakuan global untuk truss element adalah :

Karena matriks  5  merupakan matriks ortogonal maka dapat ditulisakan sebagai :

Menentukan Matriks Kekakuan Lokal Untuk Grid Element

Jadi matriks kekakuan lokal untuk plane-frame

Menentukan Matriks Kekakuan Global Untuk Grid Element

Untuk simpul 1 pada gambar di atas, dapat dituliskan :

Untuk satu element / batang berlaku :

Maka matriks kekakuan global untuk truss element adalah :

Karena matriks  5  merupakan matriks ortogonal maka dapat ditulisakan sebagai :

Jika dimisalkan cos = c dan sin = s, maka matriks kekakuan

 % ~5

Menentukan matriks kekakuan global element

Menentukan matriks kekakuan struktur

Langkah VI : Menentukan kondisi-kondisi

RINGKASAN DAN RUMUS-RUMUS

Menentukan model yaitu nomor simpul dan element

Menentukan matriks kekakuan struktur

Matriks kekakuan lokal :

Matriks kekakuan global :

Matriks kekakuan global :

Matriks kekakuan global :

Langkah I : Menentukan model

Langkah III : Menentukan matriks kekakuan struktur

Langkah IV : Menentukan kondisi-kondisi

Langkah VIII : Menentukan gaya-gaya

Langkah I : Menentukan model

Dengan adalah suatu faktor konversi gaya-gaya

Untuk x = 0 = ??? B maka B

Untuk x = 0 = >> %I maka H %I

Untuk x = 0 = ??? B maka B

Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I

Untuk x = 0 = ??? B maka B

Untuk x = 0 = >> %I maka H %I

Untuk x = 0 = ??? B maka B

Untuk x = 0 = ?? %I maka H %I

Karena matriks 5 merupakan matriks ortogonal maka dapat ditulisakan sebagai :

Karena matriks 5 merupakan matriks ortogonal maka dapat ditulisakan sebagai :

% ~5

G ~5 b