Anda di halaman 1dari 11

Pembangunan dermaga curah cair di Nilam Utara sebagai salah satu upaya untuk mengurangi overload arus curah

cair di Pelabuhan Tanjung Perak akibat kapasitas curah cair yang tersedia sudah tidak seimbang dengan arus curah cair yang masuk pelabuhan. Saat ini kapasitas terpasang di Pelabuhan Tanjung Perak hanya 2.116.800 ton, sedangkan realisasi arus curah cair pada tahun 2012 telah mencapai 4.949.968 ton, sedangkan peningkatan pertumbuhan arus barang jenis curah cair rata-rata mencapai 5% per tahun. Dermaga curah cair ini mempunyai spesifikasi, diantaranya : platform yang mampu menangani kapal tanker 40.000 DWT dengan dimensi 27x12,1m2, menggunakan kontruksi beton bertulang dan dilengkapi dengan fender dan bollard, dan kedalaman kolam mencapai -10,00 meter LWS, breasting dolphin 4 (empat) unit dengan konstruksi beton bertulang, mooring bouy 2 (dua) unit, catwalk 4 (empat) unit dengan konstruksi rangka baja, trestle dengan dimensi 330 x 8 m2. Dermaga curah cair yang merupakan fasilitas baru di Terminal Nilam ini sebelumnya telah diujicobakan melalui jalur pipa, yakni pada tanggal akhir bulan Januari 2013 lalu, dengan pembongkaran HCL sebanyak 1.200 metric Ton yang dimuat dengan Kapal MT. CIPTA ANYER dari dermaga curah cair Terminal Nilam Utara ke tangki timbun di Nilam Tengah dan telah terlaksana dengan baik. General Manager PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak, Rismarture, mengungkapkan bahwa harapannya dengan adanya dermaga khusus curah cair di Terminal Nilam ini dapat lebih meningkatkan produktivitas, meningkatkan pelayanan, memberikan kemudahan dan kelancaran bongkar muat, utamanya bongkar muat curah cair, serta dapat mengurangi rata-rata waiting time berth atau waktu tunggu kapal, khususnya untuk kapal curah cair di Terminal Nilam Pelabuhan Tanjung Perak. Pelaksanaan uji coba pengoperasian dermaga curah cair Terminal Nilam Utara telah berjalan dengan baik, telah memenuhi syarat keselamatan pelayaran dan operasional pelabuhan baik dari fasilitas sisi darat maupun sisi laut siap dioperasikan. Sedangkan untuk instrumen dan peralatan safety berfungsi dengan baik dan siap dioperasikan dengan aman.

Indonesia sebagai salah satu produsen metanol dengan kapasitas produksi 330 juta galon per tahun, memiliki peran penting dalam pengadaan metanol dalam skala nasional. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kebutuhan industri akan metanol yakni diperkirakan mencapai 34,175 milyar galon sampai dengan tahun 2020. Kondisi Ini akan memberikan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi perusahaan-perusahaan produsen metanol di dalam negeri. Sehingga kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah kapasitas produksi dan volume perdagangan metanol. Di Indonesia sendiri, hanya ada dua tempat eksplorasi metanol, yaitu di Tarakan dan Bontang. Metanol yang diproduksi di Bontang, didistribusikan di dalam negeri maupun ke luar negeri, khususnya wilayah Asia. Dengan adanya kapasitas besar yang perlu ditampung, maka diperlukan alat transportasi laut yang mampu mendistribusikan metanol dalam jumlah besar. Untuk itu, digunakan kapal khusus metanol berukuran 46,383 DWT yang melayani rute pelayaran keluar masuk daerah industri di Bontang. Sehingga harus direncanakan dermaga khusus yang bisa melayani kapal ini. Di Bontang sendiri, dermaga metanol yang sudah ada memiliki kapasitas yang terbatas, sehingga diperlukan perencanaan dermaga curah cair metanol baru yang mampu menambah kapasitas distribusi dan layak beroperasi hingga 20 tahun ke depan. Agar arus pendistribusian metanol dari dan menuju Bontang menjadi lancar, aman dan terkendali. Tugas akhir ini bertujuan untuk merencanakan layout perairan dan layout daratan, perhitungan detail struktur, perencanaan pengerukan kolam serta metode pelaksanaan dan rencana anggaran biaya dermaga. Dari hasil analisis perhitungan, didapatkan kebutuhan kedalaman nominal dermaga pada kedalaman -14.5 m LWS, kebutuhan dimensi Loading Platform sebesar 33 x 21 m2, Trestle 69 x 5 m2, Mooring Dolphin 6 x 6 m2, dan Breasting Dolphin 7.5 x 6 m2, kebutuhan volume pengerukan sebesar 1825043 m3 serta keseluruhan rencana anggaran biaya sebesar Rp.107.626.251.464.

Sebagai negara berkembang, Indonesia sibuk memperbaiki dan mengembangkan berbagai aspek kehidupan termasuk bidang infrastruktur, dari yang sangat penting dan sangat dibutuhkan, hingga pembangunan landmark sebagai simbol kemewahan dan kebanggaan. Tidak dipungkiri bahwa semakin banyak bangunan infrastruktur, kedudukan negara semakin tinggi dan daya tawarnya akan meningkat. Salah satu infrastruktur tersebut adalah pelabuhan. Sejak peradaban manusia dimulai di sekitar air, seperti sungai, danau, pantai, dan guna kepentingan sehari-hari seperti MCK air juga digunakan sebagai alat transportasi. Untuk mempermudah penganguktan barang, ternak, manusia, maka selalu berusaha untuk dikembangkan agar lebih baik, sehingga memenuhi syarat keselamatan, kebutuhan, dan kenyamanan. Untuk itu dibuat kapalpkapal, dari yang berkapasitas besar dibutuhkan lokasi sandar yang baik. Kondisi pelabuhan sederhana hingga pelabuhan modern sudah dilengkapi mesin otomatis, sehingga bermunculan pelabuhan penyeberangan yang melayani pengangkutan manusia, pelabuhan kontainer melayani transportasi barang, pelabuhan minyak untuk pengangkutan dan pengiriman minyak, dan pelabuhan gas yang melayani bongkar muat gas. Pada perencanaan pelabuhan minyak, banyak hal yang harus dianalisis, karena minyak mentah (crude oils) mempunyai beberapa jenis, seperti minyak tanah, bensi, solar, bensol, dan sebagainya. Masing-masing jenis digunakan oleh sektor yang berbeda. Minyak tanah biasa digunakan oleh rumah tangga sebagai bahan bakar kompor, bensin, solar dan bensol sebagai bahan bakar kendaraan. Karena itu sebagai data utama, dikumpulkan data sektorsektor yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM). Setelah itu, dapat diprediksi berapa kebutuhan bahan bakar minyak berdasarkan jenis di daerah dan dari daerah mana jenis minyak tersebut didapat. Setelah mendapatkan jumlah kebutuhan, lokasi penyuplainya, kita dapat menentukan kapasitas dan jumlah kapal yang harus dilayani, kemudian akan didapatkan besar pelabuhan yang akan dibuat.

Pipa adalah metode yang paling efisien untuk mengangkut minyak mentah dan produk olahan. Pipa yang digunakan untuk memindahkan minyak mentah dari sumur untuk pengumpulan dan pengolahan fasilitas dan dari sana ke kilang dan fasilitas pemuatan kapal tanker. Produk pipa kapal bensin, bahan bakar jet, dan solar dari kilang ke fasilitas distribusi lokal. Minyak mentah yang dikumpulkan dari sistem pengumpulan lapangan yang terdiri dari pipa yang bergerak minyak dari kepala sumur ke tangki penyimpanan dan fasilitas pengolahan di mana minyak diukur dan diuji. Dari sistem pengumpulan minyak mentah dikirim ke stasiun pompa di mana minyak dikirim ke pipa. Pipeline mungkin memiliki banyak koleksi dan titik pengiriman di sepanjang rute. Pompa Booster terletak di sepanjang pipa untuk mempertahankan tekanan dan menjaga minyak mengalir. Titik pengiriman mungkin kilang, di mana minyak diproses menjadi produk, atau terminal pengiriman, dimana minyak dimuat ke kapal tanker. Sebuah pipa dapat menangani beberapa jenis minyak mentah. Pipeline akan menjadwalkan operasi untuk memastikan bahwa minyak mentah yang tepat dikirim ke tujuan yang benar. Operator pipa menetapkan tanggal dan tempat kapan dan di mana minyak diterima dan ketika minyak akan tiba di tempat tujuan. Minyak mentah juga dapat bergerak selama lebih dari satu sistem pipa karena perjalanan dari ladang minyak ke port kilang atau pengiriman. Penyimpanan terletak di sepanjang pipa untuk memastikan operasi pipa terus menerus halus. Setelah minyak mentah diubah menjadi produk olahan seperti bensin, pipa yang digunakan untuk mengangkut produk ke terminal untuk gerakan untuk pompa bensin. Selain bensin, pipa produk yang digunakan untuk kapal bahan bakar diesel, bahan bakar pemanas rumah, minyak tanah, dan bahan bakar jet. Karena pipa produk yang digunakan untuk memindahkan berbagai produk, berbagai jenis produk yang dikirim dalam batch. Batching digunakan untuk memindahkan dua atau lebih cairan yang berbeda melalui pipa yang sama. Cairan diangkut dalam serangkaian batch. Batch sebelah campuran di mana mereka datang ke dalam kontak. Ini aliran campuran dapat dikirim ke kilang untuk penyulingan ulang, dijual sebagai produk bernilai rendah seperti campuran bensin tanpa timbal premium dengan bensin tanpa timbal reguler, atau dijual sebagai campuran. Banyak pipa produk memiliki spesifikasi produk standar. Hal ini memungkinkan satu perusahaan untuk kapal bensin melewati garis dan tidak peduli apakah ia menerima bensin dari yang batch yang sama. Dengan semua kualitas yang sama. Paket aditif individu ditambahkan pada terminal distribusi.

a. Waiting Time, adalah waktu tunggu kapal sejak tiba sampai dengan kapal bergerak menuju tambatan dan kesiapan dari dermaga untuk kegiatan pemuatan/ loading barang yang akan diangkut. b. Berthing Ttime, adalah waktu kapal di pelabuhan yang digunakan sejak kapal ikat tali pertama di tambatan sampai kapal lepas tali terakhir dari tambatan. c. Berthing Working Time, adalah jumlah jam kerja pemuatan yang tersedia selama berada di tambatan. d. Not Operation Time, adalah jumlah jam yang direncanakan tidak bekerja selama berada di tambatan, termasuk waktu istirahat. e. Idle Time, adalah jumlah jam kerja yang tidak terpakai selama waktu kerja bongkar muat di tambatan, tetapi tidak termasuk waktu istirahat. f. Berth Occupancy Ratio ( BOR ), adalah perbandingan antara jumlah waktu pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu siap operasi dermaga selama satu periode ( bulan atau tahun ) yang dinyatakan dalam persentase ( % ). g. Dead Weight Tonnage ( DWT ), adalah berat total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal h. Berth Through Put ( BTP ), adalah jumlah barang ( ton/m3) yang dimuat oleh kapal-kapal yang bertambat di dermaga tertentu pada suatu periode tertentu.

Gambar Loading Arm

breasthing dolphin berfungsi untuk menumpu kapal pada saat bersandar ( dengan pengaruh arus dan angin ) sehingga beban benturan tidak diterima oleh jetty head. Untuk itu strukturnya harus kuat menahan berthing energy dari kapal pada kondisi full load. Breasthing dolphin, seperti terlihat pada Gambar 7 juga harus dapat menumpu lambung kapal pada paralel middle body sehingga jarak breasthing dolphin ditentukan antara 0,25 s/d 0,4 kali Loa.

Tranportasi pipa merupakan perangkat transportasi angkutan barang melalui pipa. Biasanya digunakan untuk angkutan gas dan cairan dalam jumlah yang besar, tetapi dapat juga untuk [1] mengangkut barang yang dikemas dalam kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan kembali. Penggunaan angkutan pipa yang paling besar adalah untuk transportasi minyak mentah, minyak hasil pengolahan/refinery, gas alam ataupun untuk angkutan air kebutuhan industri ataupun ke perumahan. Angkutan melalui pipa dilakukan untuk mengangkut material yang stabil, dan untuk menstabilkan material yang dapat berubah sifat bila dialirkan untuk jarak yang jauh melalui pipa terkadang harus dilakukan pemanasan, untuk material yang dapat membeku selama mengalir seperti minyak kelapa sawit, minyak mentah dari jenis tertentu ataupun didinginkan bila material tersebut dapat berubah sifat ataupun bentuk.

Pipa transmisi
Dimensi pipa transmisi biasanya tergantung kepada jenis bahan yang diangkut, apakah dalam bentuk cairan, gas ataupun bahan padat, besarnya volume bahan yang diangkut dan kecepatan fluida melalui pipa tersebut. Pipa yang berukuran besar biasanya dibuat dari lembaran baja yang disambung dilas seperti spiral.

Jenis

Bahan yang diangkut

Diameter

Bahan

Pipa utama

Air

4" sampai 54"

[2]

Baja carbon

Pipa cabang

Air

2" sampai 3"

[3]

PVC

Pipa Utama

Gas Alam

6" sampai 48"

[4]

Baja carbon

Pipa Utama

Minyak bumi

4" sampai 48"

Baja carbon

Pompa penguat
Semakin jauh fluida bergerak di dalam pipa semakin rendah tekanan didalam pipa karena terjadi gesekan dengan permukaan dalam pipa, semakin kasar permukaan semakin cepat penurunan tekanan dalam pipa. Oleh karena itu untuk jarak perjalanan yang panjang dibutuhkan peningkatan tekanan kembali dengan menggunakan pompa penguat. Dalam hal angkutan bahan bakar atau gas, maka pompa penguat dapat menggunakan sebagian kecil dari bahan yang diangkut dengan menggunakan kompressor yang digerakkan dengan gas tersebut atau bahan bakar yang diangkut tersebut. Bila terdapat jaringan listrik maka kompressor biasanya digerakkan dengan motor listrik. Dalam hal cairan dapat juga digunakan grafitasi untuk mengalirkan fluida tersebut bila hal itu didukung oleh geography yang tepat. Hal ini terkadang digunakan untuk tranportasi air minum yang memiliki sumber air baku di gunaung atau dataran tinggi sedangkan pelanggan berada di dataran rendah.

Stasiun pengendali[sunting]

pengendalian transportasi pipa

Untuk mengendalikan aliran fluida dalam pipa perlu digunakan perangkat pengendali dengan menggunakan berbagai indikator agar fluida yang diangkut dapat memenuhi kriteria kualitas tertentu, seperti tekanan dan volume tertentu yang sampai di pelanggan. Sistem yang biasanya digunakan untuk pengendalian adalah SCADA yang merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition dimana volume fluida yang diangkut, tekanan kerja, pompa penguat dikendalikan serta katup/valve. Data tersebut ditransmisikan ke stasiun pengendali menggunakan perangkat komunikasi, jaringan telekomunikasi, serat kaca ataupun melalui satelit untuk perangkat yang terletak jauh dari jaringan telekomunikasi.

Penanganan fluida
Fluida tertentu untuk bisa dialirkan melalui pipa perlu dipanaskan ataupun didinginkan. Pemanasan dilakukan untuk menurunkan kekentalan/viskositas cairan dilakukan dengan mengalirkan uap air panas ataupun dengan pemanasan listrik, pemanasan terkadang diperlukan untuk transportasi minyak mentah tertentu atau minyak kelapa sawit. Pendinginan biasanya dilakukan untuk mengalirkan gas sehingga volume gas yang diangkut menjadi lebih kecil, ataupun untuk merubah gas menjadi cairan sehingga dapat dialirkan dengan lebih mudah.

Jenis pipa yang digunakan


Jenis pipa yang digunakan tergantung kepada beberapa faktor diantaranya: Jumlah/volume fluida yang diangkut; jarak angkut; jenis fluida yang diangkut (cair atau gas, korosif atau tidak, dll); tekanan fluida yang diangkut; kekentalan (viskositas) fluida yang diangkut. Untuk angkutan fluida melalui pipa ditetapkan beberapa standar yang diantaranya digunakan di Indonesia sebagai acuan dalam desain dan perencanaan angkutan fluida melalui pipa yang menyangkut bahan yang digunakan untuk membuat pipa, kekuatan pipa terhadap muatan yang diangkut serta tekanan pada dinding pipa, sambungan yang digunakan termasuk tata cara pengelasan pipa, ketahanan terhadap korosi khususnya untuk angkutan bahan kimia. Diantaranya standar mancanegara yang ditetapkan antara lain adalah : AISI: American Iron and Steel Institute ANSI: American National Standards Institute API: American Petroleum Institute ASME: American Society of Mechanical Engineers ASTM: American Society for Testing Materials AWS: American Welding Society

BSI: British Standards Institution DIN: Deutsches Institute for Normung ISO: International Organization for Standardization JIS: Japan Industrial Standards KS: Korean Industrial Standards MIL: Military Specifications and Standards NF: Norm Francaise SAE: Society of Automotive Engineers UL: Underwriters Laboratory UNS: Unified Numbering System

Sedangkan standar nasional Indonesia (SNI) yang sudah ditetapkan diantaranya meliputi: SNI 07-0068-1987 Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, Mutu dan cara uji. SNI 07-0071-1987 Pipa baja las spiral, Mutu dan cara uji SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng SNI 06-0084-1987 Pipa PVC untuk saluran air minum, Mutu dan cara uji

aringan transportasi melalui pipa[sunting]


Secara umum dapat diklasifikasi atas tiga kategori berdasarkan tujuan pelaksnaan angkutan melalui pipa:

Jaringan pipa pengumpul[sunting]


Merupakan jaringan yang mengumpulkan cairan atau gas yang diangkut dari berbagai sumber ke pabrik pengolah atau fasilitas pengolahan. Jumlah pipanya banyak, diameter kecil dan jarak pendek. Sebagai contoh banyak digunakan diladang minyak untuk mengumpulkan minyak yang telah ditambang dari sumur-sumur yang tersebar disuatu kawasan.

Jaringan pipa utama[sunting]


Merupakan pipa utama yang membawa cairan atau gas dalam jumlah yang besar, jarak jauh ke kota, antar negara bahkan antar benua. untuk bisa melaksanakan angkutan jarak jauh ini perlu ada beberapa stasiun kompresor untuk meningkatkan tekanan kembali sehingga bisa sampai lebih cepat. Sebagai contoh angkutan bahan bakar minyak dari Balongan ke Jakarta ataupun jaringan transmisi gas yang tersebar diseluruh Indonesia. Peta Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi, Ruas Dedicated Hulu, Ruas Dedicated Hilir, [5] Ruas Kepentingan Sendiri, dan Wilayah Distribusi Gas Kota dikategorikan sebagai berikut :

1. Kategori 1 (Open Access) adalah Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas berdasarkan rencana pembangunan Pemerintah danlatau Usulan Badan Pengatur danlatau usulan Badan Usaha dalam kerangka Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi yang pembangunan dan per~goperasiaannyad ilaksanakan oleh Badan Usaha melalui mekanisme lelang oleh Badan Pengatur. 2. Kategori 2 (Dedicated Hilir) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kondisi insfrastruktur dalam kerangka Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi yang pengusulan, pembangunan dan pengoperasiaannya dilakukan oleh Badan Usaha sebagai kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk keperluan mengangkut gas milik sendiri ke konsumen akhir tertentu. 3. Kategori 3 (Dedicated Hulu) adalah ruas transmisi danlatau ruas distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber Gas Bumi dan keperluan operasi lapangan sebagai fasilitas pengangkutan Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hulu. 4. Katagori 4 (Kepentingan Sendiri) adalah ruas transmisi danlatau ruas Distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan ketersediaan lnfrastruktur yang dalam pengusulan, pembangunan dan pengoperasiannya dilakukan oleh Konsumen Gas Bumi dalam rangka menyalurkan Gas Bumi untuk kepentingan Konsumen. 5. Katagori 5 (Gas Kota) adalah Wilayah Jaringan Distribusi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan pasokan Gas Bumi dan kebutuhan kondumen rumah tangga danlatau pelanggan kecil berdasarkan rencana pembangunan Pemeriritah dalam rangka diversifikasi danlatau konservasi energi.

Jaringan Distribusi[sunting]
Merupakan jaringan pipa yang mendistribusikan cairan atau gas menuju lokasi konsumsi, termasuk juga ketempat tujuan melalui pengemasan/packing. Sebagai contoh distribusi air minum atau gas [6] rumah tangga di kawasan perkotaan. Pemerintah akan membangun jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di empat kota yaitu Pekanbaru, Bangkalan, Jambi dan Prabumulih pada tahun 2012 mendatang.

Kebocoran

Kebocoran atau penyusutan angkutan melalui pipa jauh lebih rendah dari angkutan melalui kereta api atau diangkut dalam mobil tangki. Kebocoran pada angkutan pipa hanya antara 0,1 sampai 0,15 persen dari volume yang diangkut sedang melalui kereta api atau mobil tangki bisa mencapai antara 0,32 sampai dengan 0,49 persen dari total volume yang diangkut. Pengendalian terhadap kebocoran merupakan suatu hal yang paling penting dalam transportasi pipa karena sangat berbahaya pada material yang mudah terbakar ataupun material yang beracun. Kebocoran Bahan berbahaya dan beracun khususnya bahan bakar ataupun bahan bakar gas dapat sangat berbahaya bagi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai